Kebakaran hutan bukan sesuatu yang baru di Indonesia. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tahun 2020 terdapat 300.000 hektar total luas hutan dan lahan yang terbakar di seluruh Indonesia yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Bencana tersebut mengakibatkan berkurangnya pohon yang ada di Indonesia. Pohon di Indonesia juga semakin berkurang karena kayu dari pohon tersebut digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan undangan kertas. Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk itu perlu adanya inovasi baru dalam berwirausaha yang dapat bermanfaat bagi lingkungan serta masyarakat sekitar. Di era yang serba digital seperti sekarang ini, undangan digital berbasis website dihadirkan sebagai upaya penyelamatan lingkungan dari proses penebangan pohon yang berlebihan serta kemudahan bagi penyelenggara acara dalam menyebarluaskan undangannya. Tabel 2.1 Analisis SWOT Strengths Beragam desain yang variative. Memiliki brand value yang futuristik karena peralihan dari media cetak ke media elektronik. Ramah lingkungan. Weakness Belum memiliki pengetahuan yang kuat tentang manajemen keuangan yang baik dan benar serta belum memilki modal yang cukup besar saat awal pengembangan bisnis ini. Opportunities Banyaknya acara-acara yang terselenggara (tidak bersifat musiman) yang memerlukan undangan. Biaya yang dihabiskan untuk membuat undangan digital lebih murah dibandingkan dengan undangan tercetak. Target pasar yang luas. Threats Ketidakpercayaan masyarakat terhadap undangan online karena pada saat ini banyak beredar fake invitation.