MULTIPLE SKLEROSIS
Di Susun Oleh :
Atikah Qurrotul Aini
1841111087
3A
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. A
Usia : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cianjur
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 17 April 2021
No. Registrasi : 679713
Diagnosa Medis : Multipel Seklerosis
DATA TRIAGE
Keluhan Utama : lemah pada anggota tubuh bahkan mengalami
spastisitas/ kekejangan dan kaku otot, dan kerusakan
penglihatan.
Airway : tidak ada sumbatan jalan nafas baik itu Snoring
(lidah jatuh) / Gurgling (sekret atau darah) / Stridor
(sumbatan jalan nafas)
Breathing : tidak ada gangguan pernapasan
Circulation : Ada nadi tidak ada perdarahan eksternal
Tanda – tanda vital
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 98 x/ menit
- Suhu : 36,6
- Respirasi : 20x/ menit
Kesadaran : perlu di kaji namun pada kasus MS biasa nya
pasien tidak mengalami penurunan kesadaran. Apakah composmentis,
somnollen, stupor, dll
Nilai GCS : kaji GCS sesuai kesadaran pasien (Mata : 4 /
Verbal : 5 / Motorik : 6)
Label warna triage : Hijau
Alasan label warna : karena nilai ttv dalam batas normal gcs normal
Tindakan yang telah dilakukan : Biasanya pemeriksaan Keadaan
Umum, Kesadaran dan pembebasan jalan nafas (jika ada sumbatan)
Pengobatan yang telah diberikan :
B. PENGKAJIAN PRIMER
AIRWAY
- Biasanya pasien dengan MS paten, karna ada tidak ada masalah dalam
jalan nafasnya. Jika ada maka kaji apakah itu ada gurgling / snoring /
stridor.
BREATHING
- Efektif / tidak efektif : efektif
- Warna kulit : pucat
- Pola nafas : normal
- Kerja nafas : normal
- Menggunakan otot bantu nafas : ya
- Suara nafas : ronchi
- Jejas : tidak
- Deviasi trakea : tidak
- Pengembangan dada : simetris
- Distensi vena jugularis : tidak
CIRCULATION
- Kualitas nadi : kuat daalam batas normal
- Ritme jantung : regular
- EKG : normal
- CRT : < 2 detik
- Warna kulit : pucat
- Suhu kulit : hangat
DISABILITY
- Tingkat kesadaran : : perlu di kaji namun pada kasus MS biasa nya
pasien tidak mengalami penurunan kesadaran. Kaji jika terdapat
penurunan kesadaran Apakah composmentis, somnollen, stupor, dll
- GCS : perlu dikaji GCS klien sesuai kesadarannya
(Mata : 4 / Verbal : 5 / Motorik : 6)
EXPOSURE
- Jelaskan sesuai dengan kondisi klien : pasien mengalami lemah pada
anggota tubuhnya dan kaku otot.
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
Riwayat Kesehatan Sekarang : pada umumnya terjadi demilinasi
ireguler pada sususnan saraf pusat
perifer yang mengakibatkan berbagai
derajat penurunan motoric, sensorik
dan juga kognitif.
Pemeriksaan AMPLE :
A (Alergy / alergi yang diderita) :
Tanyakan kepada keluarga/klien apakah klien memiliki alergi atau tidak
M (Medication / obat yang sedang dikonsumsi) :
Tanyakan kepada keluarga/klien apakah klien sebelumnya mengonsumi obat
atau tidak.
P (Past Illnes / penyakit penyerta) / (Pregnancy / kehamilan) :
Tanyakan kepada keluarga/klien apakah klien memiliki penyakit lain atau
penyakit penyerta/keturunan.
L (Last meal / makanan terakhir):
Tanyakan kepada keluarga/klien apakah makanan yang dimakan sebelum
terjadi kejadian.
E (Environment / lingkungan) :
Tanyakan kepada klien atau keluarga klien mengenai kejadian yang di alami
klien
Pemeriksaan Penunjang & Terapi Medis :
Radiologi Laboratorium Darah Pemeriksaan Lain Terapi Medis
MRI Uridinamik - Obat :
Lumbal Punction Neuropsikologik - Kemoterapi
DCT scan - Anti-flamasi
- Obat imunosupresif
dan steroid
Terapi :
- Konseling
- Kelompok dukungan
- Akupuntur
- Terapi fisik
Hasil : menunjukan Hasil : terjadi gangguan Hasil : -
adanya plak kecil urinarius dan juga
terjadi kerusakan
kognitif
D. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Faktor predisposisi : vrus, respon Gangguan
- Klien mengatakan autoimun dan genetic. eliminasi urine
sering buang air kecil
Do : Edema dan degenerasi
- Klien tampak berkemih
tidak tuntas Demielinasi yg mengkerut menjadi
- Klien tampak meringis multiple plak
Demielinasi
Terhentinya alur impuls saraf
Medulla spinalis
Medulla spinalis
Serebrum
Disfungsi serebral
Demielinasi
Terhentinya alur impuls saraf
Medulla spinalis
Serebrum
Disfungsi serebral
Eforia
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan kognitif
3. Deficit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
4. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan penurunan mobilitas
5. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakpercayaan terhadap
kemampuan diri mengatasi masalah.
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasi Intervensi
.
1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri
eliminasi urine keperawatan masalah BAB/BAK
berhubungan keperawatan teratasi dengan Obesravasi :
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kebiasaan BAK/BAB
penurunan - Sensasi berkemih sesuai usia
kapasitas membaik 2. Monitor integritas kulit pasien
kandung kemih - Distensi kandung kemih Terapeutik :
menurun 1. Buka pakaian yang diperlukan
- Berkemih tidak tuntas untuk memudahkan eliminasi
menurun 2. Dukung penggunaan toilet/pispot
- Frekuensi BAK membaik 3. Jaga privasi selama eliminasi
4. Bersihkan alat bantu BAK/BAB
setelah digunakan
5. Sediakan alat bantu
Edukasi :
1. Anjurkan BAK/BAB secara rutin
2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi
mobilitas fisik keperawatan masalah Observasi :
berhubungan keperawatan teratasi dengan 1. Identifikasi adanya nyeri atau
dengan kriteria hasil : keluhan fisik lainnya
gangguan - Kekuatan otot meningkat 2. Identifikasi toleransi fisik
kognitif - Rentang gerak (ROM) melakukan ambulasi
meningkat 3. Monitor frekuensi jantung dan td
- Kecemasan menurun sebelum memulai ambulasi
- Kelemahan fisik menurun 4. Monitor kondisi umum selama
melakukan ambulasi
Terapeutik :
1. Fasilitasi aktivitas ambulasi
dengan alat bantu
2. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
2. Anjurkan melakukan ambulasi
dini
3. Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukakan
3. Deficit Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri
perawatan diri keperawatan masalah Obesravasi :
berhubungan keperawatan teratasi dengan 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas
dengan kriteria hasil : perawatan diri
kelemahan - Kemampuan ke toilte 2. Monitor tibgkat kemandirian
BAK/BAB meningkat 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu
- Verbalisasi keinginan kebersihan diri, dll
melakukan perawatan diri Terapeutik :
meningkat 1. Sediakan lingkungan yang
- Minat melakukan terapeutik
perawatan diri meningkat 2. Siapkan keperluan pribadi
- Mempertahankan 3. Damping dalam melakukan
kebersihan diri meningkat perawatan diri sampai mandiri
4. Jadwalkan rutinitas perawatan
diri
Edukasi :
1. Anjurkan melakukan perawatan
diri secara konsisten sesuai
kemampuan
DAFTAR PUSTAKA
Bunner and Suddarth, 2002. Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC
Clark, 1991. Mekanisme Autoimune Manusia. Bandung. Gramedia
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan system
persyarafan ed 6 vol.2. Salemba Medika. Jakarta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus
PPNI