Andi Ramdhan
Aurisya Rahmawati
Dian Rusdiawan
Dimas Harianto
Dina Ramadina
Eki Damara
Fauziah Fadilah
3A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul “Konsep Mutu
Asuhan Keperawatan”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian
B. Idikator mutu pelayana keperawatan
C. Produktifitas efisiensi
D. Strategi pemantauan (monitoring) mutu pelayana keperawatan.
E. Mutu pelayana keperawatan
F. Pelayanan keperawatan
G. Konsep kinerja perawat
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pelayanan keperawatan merupakan indikator kualitas pelayanan
kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan kesehatan di masyarakat adalah
perawat. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat akan terlihat dari
asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien. Pengetahuan perawat
memegang peranan penting dalam pendokumentasian proses keperawatan.
Perawat perlu memperoleh pengetahuan tentang aplikasi proses keperawatan
yang digunakan untuk menginterpretasi data pasien. Dengan tingkat
pengetahuan yang berbeda, dokumentasi proses keperawatan akan
menghasilkan dokumentasi yang tidak lengkap dan seragam yang
akanberpengaruh pada mutu asuhan yang berbeda pula.
Dalam aspek hukum, perawat tidak mempunyai bukti tertulis bila
pasien menuntut ketidakpuasan terhadap pelayanan keperawatan. Dalam
kenyataannya dengan semakin kompleksnya pelayanan dan peningkatan
kualitas keperawatan, perawat tidak hanya dituntut untuk meningkatkan mutu
pelayanan tetapi dituntut untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan
secara benar (Nursalam, 2012). Pendokumentasian merupakan unsur pokok
dalam pertanggung jawaban kinerja profesi keperawatan setelah melakukan
intervensi keperawatan langsung kepada klien. Didasari oleh profesi
keperawatan, bahwa masyarakat mempunyai hak untuk memperoleh
pelayanan asuhan keperawatan secara 2 profesional.
Mutu asuhan keperawatan dapat tergambar dari dokumentasi proses
keperawatan (Dalami, dkk, 2011). Dalam pendokumentasi asuhan
keperawatan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi sebagai
metode penyelesaian masalah keperawatan pada klien yang akan
meningkatkan kesehatan klien (Hidayat, 2008). Dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit, telah disusun Standar Pelayanan
Rumah Sakit melalui SK Menkes No. 436/MENKES/SK/VI/1993 dan
Standar Asuhan Keperawatan melalui SK Dirjen Yanmed No.
YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993. Standar pelayanan dan Standar Asuhan
Keperawatan tersebut berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui,
memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan / asuhan keperawatan yang
diselenggarakan di rumah sakit sudah mengikuti dan memenuhi persyaratan
dalam standar tersebut atau tidak (Depkes RI, 2005).
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian mutu keperawatan?
2. Apa Idikator mutu pelayana keperawatan?
3. Bagaimana Produktifitas efisiensi?
4. Bagaimana Strategi pemantauan (monitoring) mutu pelayana
keperawatan.?
5. Apa itu Mutu pelayanan keperawatan?
6. Apa itu Pelayanan keperawatan?
7. Bagaimana Konsep kinerja perawat?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah membahas tentang “konsep mutu asuhan keperawatan ”
mahasiswa mampu memahami mutu asuhan kepearawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah membahas tentang “konsep mutu asuhan keperawatan”
mahasiswa mampu :
a. Memahami Pengertian mutu keperawatan
b. Memahami Idikator mutu pelayana keperawatan?
c. Memahami Produktifitas efisiensi?
d. Memahami Strategi pemantauan (monitoring) mutu pelayana
keperawatan.?
e. Memahami Mutu pelayanan keperawatan?
f. Memahami Pelayanan keperawatan?
g. Memahami Konsep kinerja perawat?
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah kepada tenaga
medis maupun masyarakat dengan gambaran pengetahuan perawat
tentang mutu pelayanan keperawatan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Perawat
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai
gambaran pengetahuan perawat tentang mutu pelayanan keperawatan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan untuk
mengembangkan ilmu keperawatan di masa mendatang.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat membantu peneliti selanjutnya serta menambah referensi
mengenai penelitian tindakan latihan batuk efektif pada pasien gagal
ginjal kronis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
tingkat kepuasan ratarata penduduk serta penyelenggaraanya sesuai dengan
standar dan kode etik profesi (Azwar dalam Purwoastuti, 2015). Mutu
pelayanan kesehatan adalah memenuhi dan melebihi kebutuhan serta harapan
pelanggan melalui peningatan yang berkelanjutan atas seluruh proses.
Pelanggan meliputi pasien, keluarga dan lainnya yang datang untuk
mendapatkan pelayanan dokter (Mary R. Zimmerman dalam Purwoastuti,
2015).
Pengertian mutu pelayanan kesehatan bersifat multi-dimensional yang
berarti mutu dilihat dari sisi pemakai pelayanan kesehatan dan penyelenggara
pelayanan kesehatan (Azwar, 1996)
1. Dari pihak pemakai jasa pelayanan, mutu berhubungan erat dengan
ketanggapan dan keterampilan petugas kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan klien. komunikasi, keramahan dan kesungguhan juga
termasuk didalamnya.
2. Dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan, mutu berhubungan
dengan dokter, paramedis, derajat mutu pemakaian dan playanan yang
sesuai dengan perkembangan teknologi.
Kategori Ukuran
Ukuran berfokus 1 Anga kematian pasien karena komplikasi operasi
outcomes pasien 2 Angka decubitus
3 Angka pasien jatuh
4 Angka psien jatuh dengan cidera
5 Angka restrain
6 ISK karena pemasangan cateter di ICU
7 Blood stream infection karena pemasangan cateter line central di ICU
dan HDNC
8 VAP di ICU dn HDNC
Ukuran berfokus 9 Konseling berhenti merokok pada kasus AMI
pada intervensi 10 Konseling berhenti merokok pada kasus Gagal jantung
11 Konseling berhenti merokok pada kasus Peneumonia
perawat
Ukuran berfokus 12 Perbandingan antara RN, LVN/LPN, UAP dan kontrak
pada sistem 13 Jam perawatan pasien per hari oleh RN,LPN/LPN dan UAP
14 Practice Environment Scale—Nursing Work Index
15 Turn over
work conditions
Outcomes Patient 16 Kepuasan pasien terhadap pelayanan
satisfaction keperawatan
17 Kepuasan pasien secara umum
18 Kepuasan pasien terhadap komunikasi perawat
Complications 19 Rasio pasien dekubitus di ICU
and 20 Rasio pasien infiltrasi intravaskuler pada pasien
No Indikator Definisi
1 Rasio perawat Rasio antara tenaga perawat professional dengan total jumlah
profesional seluruh tenaga keperawatan
2 Jam Perawatan Rasio jam perawatan per pasien per hari.
3 Integritas kulit Rasio pasien yang mengalami dekubitus setelah 72 jam
perawatan dibagi dengan jumlah pasien yang keluar pada
periode yang sama
4 Kepuasan perawat Skala respon atas pertanyaan kepada para perawat, mengenai
their employment situation, meliputi : hubungan antar perawat,
recognition, opportunity for advancement, safety, autonomy,
workload, pay and benefits, achievement, and participation
5 Infeksi nosocomial Angka infeksi nosokomial pada saluran kemih adalah rasio
infeksi saluran kemih setelah 48 jam dipasang kateter urine
dibagi jumlah pasien yang keluar pada periode yang sama
6 Jatuh Rasio antara pasien yang jatuh di rumah sakit dibagi dengan
jumlah pasien yang keluar pada periode yang sama
7 Kepuasan pasien dalam Persepsi pasien terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perawat
pendidikan kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan sesuai kondisi pasien
baik dari isi materi pendidikan kesehatan maupun cara
penyampaian pendidikan kesehatan
8 Kepuasan pasien dalam Persepsi pasien terhadap perawat dalam pengelolaan nyeri
manajemen nyeri meliputi perawatan, perhatian, pengobatan, kebutuhan dan
nasihat.
9 Kepuasan pasien Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan secara umum
terhadap keperawatan selama proses perawatan, dengan pertanyaan meliputi: fisik,
secara umum psikologis, emosional, spiritual, hak-hak pasien dan partisipasi
pasien dalam pengambilan keputusan
C. Produktifitas Efisiensi
Produktivitas perawat merupakan hal yang sangat penting dalam rumah
sakit. Perawat merupakan bagian terbesar dari sistem pelayanan yang
memberikan perawatan langsung kepada pasien Hall, Doran, Pink, 2004.
Meningkatnya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana
secara efisien dan efektif yang diperlukan untuk pencapaian tujuan organisasi
yang telah ditetapkan Sutrisno, 2012. Untuk mengukur produktivitas kerja,
diperlukan suatu indikator sebagai berikut:
1. Kemampuan Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas.
Kemampuan
2. seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.
3. Meningkatkan hasil yang dicapai Berusaha untuk meningkatkan hasil
yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik yang
mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi,
upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang
terlibat dalam suatu pekerjaan.
4. Semangat kerja Hal ini merupakan usaha untuk lebih baik dari keamarin.
5. Pengembangan diri Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan
kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat
tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab semakin
kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Harapan untuk
menajdi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada
keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.
6. Mutu Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang
telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan
kualitas kerja seorang pegawai. Meningkatkan mutu bertujuan untuk
memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna
bagi organisasi dan dirinya sendiri.
7. Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan
sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek
produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi
karyawan.
F. Pelayanan Keperawatan
Produk yang dihasilkan oleh suatu organisasi dapat menghasilkan
barang atau jasa. Jasa diartikan juga sebagai pelayanan karena jasa itu
menghasilkan pelayanan (Supranto, 2006). Definisi mengenai pelayanan telah
banyak dijelaskan, dan Kottler (2000, dalam Supranto, 2006) menjelaskan
mengenai definisi pelayanan adalah suatu perbuatan di mana seseorang atau
suatu kelompok menawarkan pada kelompok/orang lain sesuatu yang pada
dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan
dengan fisik produk, sedangkan Tjiptono (2004) menjelaskan bahwa
pelayanan merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual, sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan itu merupakan suatu
aktivitas yang ditawarkan dan menghasilkan sesuatu yang tidak berwujud
namun dapat dinikmati atau dirasakan.
Kotler (1997, dalam Supranto, 2006) juga menjelaskan mengenai
karakteristik dari pelayanan dengan membuat batasan-batasan untuk jenis-
jenis pelayanan pelayanan sebagai berikut :
1. pelayanan itu diberikan dengan berdasarkan basis peralatan (equipment
based) atau basis orang (people based) dimana pelayanan berbasis orang
berbeda dari segi penyediaannya, yaitu pekerja tidak terlatih, terlatih atau
profesional; Disampaikan dalam Pelatihan Manajemen Keperawatan
2. beberapa jenis pelayanan memerlukan kehadiran dari klien (client’s
precense)
3. pelayanan juga dibedakan dalam memenuhi kebutuhan perorangan
(personal need) atau kebutuhan bisnis (business need)
4. pelayanan yang dibedakan atas tujuannya, yaitu laba atau nirlaba (profit
or non profit) dan kepemilikannya swasta atau publik (private or public).
B. Saran
1. Bagi Keilmuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan pada
penelitian di luar sana. Sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
pembelajaran.
2. Bagi Institusi
Sebagai bahan bacaan dan referensi untuk menambah wawasan bagi
mahasiswa, khususnya yang berkaitan dalam mutu pelayanan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA