Anda di halaman 1dari 6

KERAJAAN USTMANI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Dosen Pengampu:

Drs. Nur Chamid, MM

Disusun oleh:

Achmad Sultan Hadi Wijaya 934102620


Astria Novi Nurani 934102920
Shofia Nur Laili 934102620

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan berkah, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kerajaan
Ustmani” ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita semua dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benerang yakni agama Islam.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Kediri.

Dengan adanya makalah ini semoga kegiatan belajar dalam memahami materi ini dapat
lebih menambah sumber pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan makalah ini belum bisa
dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami butuhkan.
Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Jombang , 24 April 2021

Tim Penyusun
Daftar isi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Berdiri Kerajaan Ustmani ?
2. Bagaiaman Perkembangannya Kerajaan Ustmani ?
3. Bagaimana Kemunduran Kerajaan Ustmani ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui Sejarah Berdiri Kerajaan Ustmani
2. Untuk mengetahui Perkembangannya Kerajaan Ustmani
3. Untuk mengetahui Kemunduran Kerajaan Ustmani
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kerajaan Ustmani


Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti,
yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Turki Usmani. Kehancuran Dinasti Turki Saljuk oleh
serangan bangsa Mongol merupakan awal dari terbentuknya Dinasti Turki Usmani.
Negeri Anatolia (asia kecil) dahulu sebelum islam merupakan kerajaan yang berada
dibawah kekuasaan Byzantium (Romawi Timur). Penaklukan-penaklukan oleh pasukan
Islam, dari ujung Armenia hingga ke puncak gunung thurus sejak tahun 50 H, pada masa
kekhalifahan muawiyah, kaum muslim belum mampu menaklukkan konstantinopel,
walaupun telah dilakukan berulang kali usaha penyerangan. Setelah perang maladzikr pada
tahun 463 H yang dimenagkan oleh orang-orang saljuk dengan kemenangan yang gemilang
aas romawi, pengaruh kemenangan ini terus meluas ke negeri Anatolia. Mereka saat itu
telah memiliki pemerintahan yang terkemuka yaitu pemerintahan romawi saljuk.
Anatolia kemudian jau ke tangan Mongolia, setelah merebutnya dari saljuk romawi . maka
terjadilah peperangan antara Mongolia dank am muslimin dan ini terjadi pada tahun 641 H.
setelah kekalahan Mongolia pada perang ain jalut, tahun 658 H berangkatlah Zharir Bibris
ke saljuk Romawi dan Mongolia, menyusul kekalahan besar ini sebagai pelajaran besar ini.
Bersamaan dengan lemahnya Mongolia, pemerintahan Usmaniyah lalu menguasainya pada
masa yang berbeda
Orang-orang Usmaniyah bernasab pada kabilah qobi yang berasal dari kabilah Ghizz
Turkmaniyah yang beragama Islam dari negeri Turkistan. ketika terjadi penyerbuan
mongolia atas negeri itu, kakek mereka (sulaiman) berhijrah ke negeri romawi, lalu ke
syam dab ke irak. Dan mereka tenggelam di sungai Eufrat.
Kabilah ini lalu terpecah-pecah. Satu kelompok lalu kembali ke negeri asalnya. Dan satu
kelompoknya bersama dengan Erthoghul bin sulaiman. Nama Kerajaan Usmani diambil
dari nama putra Erthogrul. Ia mempunyai seorang putra yang bernama Usman yang lahir
pada tahun 1258. Nama Usman inilah yang kemudian lahir istilah Kerajaan Turki Usmani
atau Kerajaan Usmani. Pendiri Kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabila Oghus. Yang
mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina, kemudian pindah ke Turkistan,
lalu ke Persia dan Iraq sekitar abad ke-9 dan 10.
Pada abad ke-13 M, Erthoghul pergi ke Anatolia. Wilayah itu berada dibawah kekuasaan
Sultan Alaudin II (Salajikoh Alaudin Kaiqobad). Erthoghul membantunya melawan
serangan dari Byzantium. Ertoghul menang dan mendapatkan sebagian wilayah (Asyki
Syahr) dari Alaudin dari Byzantium dan sebagian hartanyamereka melarikan diri ke
wilayah Barat sebagai akibat dari serangan Mongol. mereka mencari tempat perlindungan
dari Turki Saljuk di daratan Tinggi Asia Kecil. Di bawah pimpinan Ertugrul, mereka
mengabdikan diri pada Sultan Alauddin II, Sultan Saljuk yang berperang melawan
Bizantium. Atas jasa baiknya, Sultan Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia
Kecil, yang berbatasan dengan Bizantium dan memilih Syukud sebagai Ibu kotanya.
Ertugrul meninggal dunia pada tahun 1289 M. kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya
yang bernama Usman (1281-1324), atas persetujuan Alauddin. Pada tahun 1300, bangsa
Mongol Menyerang Kerajaan Saljuk, dan Dinasti ini terpecah-pecah dalam beberapa
Dinasti kecil. Dalam kondisi kehancuran Saljuk inilah, Usman mengklaim Kemerdekaan
secara penuh atas wilayah yang didudukinya, sekaligus memproklamirkan berdirinya
kerajaan Turki Usmani. Dengan demikian, secara tidak langsung mereka mengakui Usman
sebagai penguasa tertinggi dengan gelar “Padinsyah Ali Usman”.
Setelah Usman mengakui dirinya sebagai Raja Besar Keluarga Usman pada tahun 699
H/1300 M, secara bertahap ia memperluas wilayahnya. Penyerangan awal dilakukan di
sekitar daerah perbatasan Bizantium dan Brussa (Broessa) dijadikan salah satu daerah yang
menjadi objek taklukan. Pada tahun 1317 M. wilayah tersebut dapat dikuasainya dan
dijadikan sebagai ibu kota pada tahun 1326 M

Anda mungkin juga menyukai