e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Abstract
This study is aimed to examine the effect of local revenues are a source of the revenue government of
Bandung and the balance funds to finance regional expenditure of Bandung city. The used method in this
research is survey method and descriptive type verification, and analysis of data use research data in the
form of reports on realization of the budget the fiscal year 2004-2015 were obtained from the department
of finance and asset management of Bandung. Novelty in this study is the imitation of previous studies
with some updating data. Results of correlation analysis shows the relationship of local revenue to
finance regional expenditure of 0.966 with a very strong category and relationship finance regional
expenditure with balancing funds amounting to 0.923 with a very strong category. The coefficient of
determination shows the influence of local revenue and expenditure balance funds to the region amounted
to 0.973. Partial results of hypothesis testing can be seen a significant influence variables local revenues
and balancing funds to finance regional expenditure. Hypothesis test results simultaneously can be seen a
significant influence between local revenues and balancing funds to finance regional expenditure in
Bandung.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan asli daerah yang merupakan sumber
pendapatan asli Pemerintah Kota Bandung dan dana perimbangan terhadap belanja daerah Pemerintah
Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan tipe
penelitian deskriptif verifikatif, dan analisis data dengan menggunakan data penelitian berupa laporan
realisasi APBD selama 12 periode yaitu pada tahun anggaran 2004-2015 yang diperoleh dari Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. Novelty pada penelitian ini adalah imitasi dari
penelitian sebelumnya dengan beberapa pembaharuan data. Hasil analisis korelasi menunjukkan
hubungan pendapatan asli daerah dengan belanja daerah dengan kategori sangatkuat dan hubungan
dana perimbangan dengan belanja daerah dengan kategori sangat kuat. Hasil uji hipotesis secara
parsial dapat diketahui terdapat pengaruh yang signifikan variabel pendapatan asli daerah dan dana
perimbangan terhadap belanja daerah. Hasil uji hipotesis secara simultan maka dapat diketahui terdapat
pengaruh yang signifikan antara pendapatan asli daerah dan dana perimbangan terhadap belanja
daerah Kota Bandung.
Cronicle of Article :Received (April, 2017); Revised (Mei,2017); and Published (Juni, 2017).
©2017 Jurnal Kajian Akuntansi Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati
Profile and corresponding author: Masayu Rahma Wati, SE., M.Si1 adalah dosen Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Bina Sarana informatika; and Catur Martian Fajar, SE., MM2 adalah dosen Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bina Sarana Informatika. Corresponding Author:
masayu_rahmawati@rocketmail.com1 and catur.cmf@bsi.ac.id2.
How to cite this article: Masayu Rahma Wati, C. M. F. (2017). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung. Jurnal Kajian Akuntansi, 1(1), 63-76. Retrieved from
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 63
Masayu Rahma Wati, Catur Martian Fajar
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung
Page 64
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 1, (1), 2017, 63-76
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
fluktuasi. Masalah yang sering terjadi pada Idris (2016) lebih lanjut menjelaskan
dana perimbangan yaitu dana perimbangan bahwa, “Local Revenue (PAD) is all cash
dari pemerintah pusat tidak dapat mendorong receipts into the right area recognized as an
pertumbuhan ekonomi pemerintah daerah addition to net worth in one fiscal year and
secara signifikan karena habis untuk belanja does not need to be paid back by the
pegawai. government”. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penelitian sebelumnya yang dilakukan adalah semua penerimaan kas daerah yang
oleh Sa’diyah & Putri (2015) yang meneliti diakui sebagai penambah nilai kekayaan
pengaruh pendapatan asli daerah terhadap bersih dalam satu tahun anggaran dan tidak
kinerja manajerial pemerintah daerah perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pajak
Kabupaten Aceh Utara. Hasilnya yang dipungut pemerintah daerah jangan
menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah sampai menciptakan biaya pemungutan yang
berpengaruh signifikan terhadap kinerja lebih tinggi dari pada pendapatan pajak yang
manajerial Pemerintah Kabupaten Aceh diterima oleh pemerintah daerah.
Utara. Pada dasarnya, makin banyak kontribusi
Penelitian lain yang dilakukan Panji & pendapatan asli daerah terhadap APBD, ini
Indrajaya (2016) yang meneliti pengaruh menandakan makin kecilnya keterikatan
dana perimbangan terhadap pertumbuhan regional terhadap sentral sebagai efek
ekonomi dan tingkat kemiskinan di Provinsi implementasi otonomi daerah atas asas secara
Bali. Hasilnya menunjukkan bahwa dana nyata serta bertanggung jawab (Rinaldi,
perimbangan berpengaruh positif dan 2014). Peningkatan kemandirian daerah
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sangat erat hubungannya dengan kemampuan
namun tidak berpengaruh signifikan terhadap daerah dalam mengelola pendapatan asli
tingkat kemiskinan pada Kabupaten/Kota di daerahnya (Mahmudi, 2009).
Provinsi Bali. “Revenue generated by local government
is used to finance various expenditure
KAJIAN PUSTAKA programmes. Expenditure is an actual
Pendapatan Asli Daerah payment or creation of obligation to make a
Menurut Simanjuntak et al. (2013), future payment for some benefits items or
“Regional Original Income is a service received” (Abba et al. 2015),
representation of the revenue generated by menyatakan bahwa pendapatan yang
the regional”. Menyatakan bahwa dihasilkan oleh pemerintah daerah digunakan
pendapatan asli daerah adalah representasi untuk membiayai berbagai rencana
dari pendapatan yang dihasilkan oleh daerah. pengeluaran. Pengeluaran adalah pembayaran
Pemerintah daerah harus lebih yang dilakukan saat ini untuk kewajiban pada
mengoptimalkan pendapatan asli daerahnya masa yang akan datang dalam rangka
agar dapat membiayai pengeluaran daerah memperoleh beberapa barang atau jasa yang
dan tidak menghambat kegiatan ekonomi di diterima.
daerah yang bersangkutan. Semakin besar pendapatan asli daerah
Menurut Olubukunola (2011),“Internally akan membuat belanja daerah juga meningkat
Generated Revenue (IGR) is the revenue that dan akan lebih banyak pengeluaran untuk
the local government generates within the kesejahteraan masyarakat (Adriani & Yasa,
area of its jurisdiction”. Pendapatan Asli 2015). Sejalan dengan hal tersebut menurut
Daerah (PAD) adalah pendapatan pemerintah Sasana (2011) menyatakan bahwa, “Semakin
daerah yang dihasilkan dalam wilayah besar kemampuan daerah dalam
yurisdiksinya. Pendapatan asli daerah yang mengumpulkan pendapatan asli daerah akan
tinggi menandakan otonomi daerah yang semakin longgar alokasi belanja daerah,
dilaksanakan berjalan dengan baik. sehingga terdapat hubungan yang positif
Page 65
Masayu Rahma Wati, Catur Martian Fajar
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung
antara pendapatan asli daerah dengan belanja pemerintah daerah bertujuan untuk
daerah”. membiayai layanan tertentu, seperti
Dana Perimbangan pendidikan dasar, pelayanan sosial dan jalan.
Nasution (2015) menjelaskan bahwa, Transfer dana perimbangan digunakan untuk
“Regional bottom aid is a source of revenue mengatasi ketidakseimbangan horizontal
comes from the budget to support the antar pemerintah daerah.
implementation of local authorities in Sumber-sumber dana perimbangan
achieving the objective of granting regional terdiri dari dana bagi hasil pajak, dana bagi
autonomy which is primarily done by an hasil bukan pajak, dana alokasi umum, dan
increase better in services and public dana alokasi khusus (Aprizay dkk, 2014).
welfare”. Dana transfer/bantuan pemerintah Kemandirian keuangan pemerintah
daerah merupakan sumber pendapatan yang daerah merupakan kebalikan dari besarnya
berasal dari anggaran untuk mendukung rasio penerimaan transfer di dalam
pelaksanaan pemerintah daerah dalam pemenuhan pembelanjaan pemerintah.
mencapai tujuan pemberian otonomi kepada Belanja daerah sangat dipengaruhi oleh
daerah terutama dilakukan dengan transfer dari pemerintah pusat (Abdullah &
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan Halim, 2003). Perimbangan keuangan dengan
masyarakat yang semakin baik. dana transfer pemerintah pusat kepada
Sari, et al. (2014) menjelaskan bahwa pemerintah daerah menjadi insentif bagi
“Dana perimbangan adalah modal yang pemerintah daerah untuk membiayai belanja
berasal dari perolehan APBN yang daerah (Sasana, 2011)
diperuntukkan bagi daerah dalam upaya Belanja Daerah
membiayai kepentingan daerah sebagai Belanja daerah merupakan pengeluaran
bentuk pengimplementasian asas pemerintah daerah yang digunakan untuk
desentralisasi”. membiayai kegiatan pembangunan daerah.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Menurut Ferreiro (2009), “Government
Capkova & Roncakova (2014) menjelaskan expenditure at first should be analyzed based
bahwa, on functional expenditure”. Menyatakan
“The main mechanism for bahwa pengeluaran pemerintah pada awalnya
intergovernmental transfers is grants harus dianalisis berdasarkan pengeluaran
from central to local governments. A fungsional. Pemerintah daerah sebaiknya
variety of unconditional (general) grant melakukan identifikasi kegiatan mana yang
systems are in use to address vertical benar-benar masuk skala prioritas menurut
imbalances. Provision of conditional ukuran kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
(specific) block grants from the centre to Hal tersebut sejalan dengan pendapat
subnational governments aims to Simanjuntak et al. (2013), “Regional
financing certain services, such as expenditure is all the expending of regional's
primary education, social services and cash in a one budget period”. Menyatakan
roads. Equalisation grants are used to bahwa belanja daerah adalah semua
address horizontal imbalances between pengeluaran kas daerah dalam jangka waktu
local authorities” satu tahun anggaran. Pengeluaran kas daerah
Berdasarkan pendapat Capkova & tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan
Roncakova (2014) mekanisme utama untuk pemerintah daerah itu sendiri.
transfer antar pemerintah adalah transfer dari Kainde (2013) mengemukakan bahwa,
pemerintah pusat ke pemerintah daerah. “Belanja daerah adalah semua kewajiban
Berbagai macam sistem transfer tanpa syarat pemerintah daerah yang diakui sebagai
(umum) digunakan untuk mengatasi pengurang nilai kekayaan bersih (ekuitas
ketidakseimbangan vertikal. Transfer dengan dana) dalam periode tahun anggaran yang
syarat (khusus) dari pemerintah pusat ke bersangkutan”. Belanja pemerintah daerah
Page 66
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 1, (1), 2017, 63-76
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 67
Masayu Rahma Wati, Catur Martian Fajar
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada belanja pemerintah daerah paling tinggi
pendapatan asli daerah, kendala utama yang sebesar 20% (Setyowati & Suparwati, 2012).
dihadapi pemerintah daerah dalam Ketergantungan fiskal dan subsidi serta
melaksanakan otonomi daerah adalah bantuan pemerintah pusat merupakan wujud
minimnya pendapatan yang bersumber dari ketidakberdayaan pendapatan asli daerah
pendapatan asli daerah. Proporsi pendapatan (Mardiasmo; basri, 2013:168). Kemampuan
asli daerah yang rendah, menyebabkan daerah untuk mempertahankan dan
pemerintah daerah memiliki derajat meningkatkan perekonomian daerah dapat
kebebasan rendah dalam mengelola keuangan dikatakan masih sangat terbatas, mengingat
daerah (Dewi, et al. 2014:81). Pendapatan peranan pendapatan asli daerah yang masih
Asli Daerah hanya mampu membiayai rendah dalam penerimaan APBD
Page 68
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 1, (1), 2017, 63-76
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Page 69
Masayu Rahma Wati, Catur Martian Fajar
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada alokasi anggaran untuk pelayanan publik atau
belanja daerah, masalah yang sering terjadi masyarakat.
pada belanja dan anggaran belanja daerah Pada umumnya belanja daerah memiliki
adalah belanja pegawai yang ada dalam kecenderungan untuk selalu naik. Alasan
belanja tidak langsung, hingga mencapai kenaikan belanja daerah biasanya dikaitkan
lebih dari 50% dari total anggaran belanja dengan penyesuaian terhadap perubahan kurs
tidak langsung memberikan beberapa dampak rupiah, inflasi, penyesuaian faktor makro
salah satunya yaitu pemborosan dibagian ekonomi, dan perubahan jumlah cakupan
pegawai. Alokasi dana yang seharusnya layanan. Namun demikian dengan pradigma
dimaksimalkan untuk pelayanan dasar baru otonomi daerah, pemerintah daerah
masyarakat banyak dipakai untuk membiayai harus dapat mengendalikan belanja daerah
belanja pegawai, akibatnya mengurangi dengan melakukan efisiensi belanja dan
penghematan anggaran. Belanja yang
Page 70
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 1, (1), 2017, 63-76
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bandung Hasil analisis korelasi antara pendapatan asli
diharapkan lebih banyak digunakan untuk daerah dengan belanja daerah adalah sebesar
kepentingan masyarakat daerah. Misalnya 0,966 dengan arah positif, hal ini
digunakan untuk pembangunan daerah. membuktikan bahwa ketika pendapatan asli
daerah mengalami peningkatan maka belanja
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah daerah juga akan mengalami peningkatan
terhadap Belanja Daerah Pemerintah dengan asumsi dana perimbangan dalam
Kota Bandung kondisi konstan. Hasil tersebut ditunjukkan
Berikut ini adalah hasil analisis korelasi dengan tabel dibawah ini.
pendapatan asli daerah dan belanja daerah.
Page 71
Masayu Rahma Wati, Catur Martian Fajar
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -474779448123,559 426602679320,277 -1,113 ,295
Pendapatan Asli Daerah 1,470 ,231 ,649 6,354 ,000
Dana perimbangan 1,450 ,395 ,375 3,668 ,005
Sumber: Data sekunder yang diolah (2017)
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut berasal dari pendapatan asli daerah sehingga
membuktikan bahwa dana perimbangan dapat memberikan kewenangan serta
secara parsial berpengaruh signifikan keleluasan yang luas bagi pemerintah daerah
terhadap belanja daerah yang bersifat bantuan untuk mendanai belanja daerah sebagai
atau dapat dikatakan dana yang berasal dari kebutuhan daerah serta mewujudkan
pemberian pemerintah pusat yang ditujukan kemandirian daerah dalam kemampuan
untuk mengatasi kesenjangan fiskal terhadap fiskal. Penelitian sebelumnya memberikan
pendanaan kebutuhan daerah dalam hasil yang sama dengan penelitian ini bahwa
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, hal berdasarkan hasil uji-t atau parsial variabel
ini dapat menyebabkan rendahnya dana perimbangan berpengaruh signifikan
kewenangan Pemerintah Kota Bandung terhadap belanja daerah, yakni (Sari, et al.
dalam mengalokasikan pendapatan yang 2014) yang melakukan penelitian pada
berasal dari dana perimbangan untuk Kabupaten Badung Provinsi Bali dengan
digunakan dalam mendanai kebutuhan daerah hasil penelitian menggunakan uji-t yaitu dana
yaitu belanja daerah. Jauh lebih baik perimbangan berpengaruh signifikan terhadap
menggunakan pendapatan daerah yang belanja daerah.
Page 72
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 1, (1), 2017, 63-76
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Nilai R Square adalah sebesar 0,973 hal ini
Dana Perimbangan secara Simultan menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah
terhadap Belanja Daerah Pemerintah dan dana perimbangan secara simultan
Kota Bandung memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap
Pendapatan Asli Daerah dan dana belanja daerah Pemerintah Kota Bandung
perimbangan secara bersama-sama memiliki sedangkan sisanya 3,7% dipengaruhi oleh
pengaruh yang berbanding lurus terhadap variabel atau faktor lain diluar penelitian.
alokasi belanja daerah yaitu sebesar 0,973.
Page 73
Masayu Rahma Wati, Catur Martian Fajar
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung
Page 74
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 1, (1), 2017, 63-76
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka
Gideon, Zhou & Chilunjika Alouis. (2013). Mamuka, Veronika & Inggriani Elim. (2014).
The Challenges Of Self-Financing Analisis Dana Transfer pada Pemerintah
Zimbabwe. International Journal Of Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud.
Humanities and Social Science. Vol.3 Jurnal EMBA. Vol.2, No.1 : 646-655.
No.11 PP:233-245.
Mangowal, Jessy Christine. (2013).
Hali, Muhammad Syafrudin. (2016). Potensi Pendapatan Daerah Pengaruhnya
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Terhadap Belanja Modal pada
Kendari. Jurnal Progres Ekonomi Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara.
Pembangunan Vol.1 No.1 : 65-81. Manado: Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 4:
1386-1396.
Halim, Abdul. (2007). Akuntansi Sektor
Publik Akuntansi keuangan daerah, Edisi Mardiasmo, (2000), Akuntansi Sektor Publik,
Revisi, Jakarta, Salemba Empat. Yogyakarta: Andi.
Halim, Abdul & Muhammad Syam Kusufi. Mardiasmo. (2004). Otonomi & Manajemen
(2012). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta.
:Penerbit Salemba Empat.
Nasution, Abdillah Arif. (2015). The Effect
Idris, Irlan Fery. (2016). Potential Increase In Of Fiscal Potential And Needs On
Revenue Collection BPHTB Tax District Regional Bottom Aid Model (BDB) In
Musi Banyuasin. European Journal Of Nort Sumatera Province. European
Accounting, Auditing And Finance Journal Of Accounting Auditing And
Research. Vol.4 No.1 PP 28-42. Finance Research. Vol.3 No.2 PP 70-86.
Jaya, Jeckly Dharma dan Eka Ardhani Olubukunola, Olusola. (2011). Boosting
Sisdyani. (2014). Pengaruh Pendapatan Internally Generated Revenue Of Local
Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Governments In Ogun State, Nigeria.
Belanja Modal pada Kelengkapan Vol.8 No.1 336-348.
Pengungkapan Informasi Keuangan
Daerah melalui Situs Resmi Pemerintah Panji, I Putu Barat & I Gusti Bagus
Provinsi di Indonesia. E-Jurnal Indrajaya. (2016). Pengaruh Dana
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 9, Perimbangan terhadap Pertumbuhan
No.2 : 285-303. Ekonomi dan Tingkat Kemiskinan di
Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud. Vol.5
Kainde, Christian. (2013). Analisis Varians No.3 : 316-337.
dan Pertumbuhan Belanja Daerah pada
Pemerintah Kota Bitung. Jurnal EMBA. Rahmawati, Luluk Atika & Bambang
Vol. 1, No. 3 : 393-400. Suryono. (2015). Flypaper Effect Dana
Alokasi Umum dan Pendapatan Asli
Liesionis, V. (2013). Journal of Security and Daerah terhadap Belanja Daerah. Jurnal
Sustainability Issues Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.4, No.9:
www.lka.lt/index.php/lt/217049/ The 1-20.
Relationship Between Government
Expenditure.
Page 75
Masayu Rahma Wati, Catur Martian Fajar
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah Kota Bandung
Page 76