Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian Kesehatan
tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga, disingkat PIS-PK. Pada
program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salah satu cara puskesmas meningkatkan
jangkauan dan sasaran dengan meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi
keluarga). Tujuan pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses
keluarga pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. PIS-PK
dilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah keluarga,mengutamakan upaya promotif-
preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah
dilakukan secara aktif dan melalui pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan terkait penanganan penyakit menular dan tidak menular yang salah
satunya adalah penyakit hipertensi (Sarkomo, 2016).
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90
mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh
(Koes Irianto, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan upaya pelayanan kesehatan
dengan asuhan keperawatan pada keluarga Ny. N

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluargadengan masalah
utama hipertensi pada keluarga Ny. N di telagajaya?
C. Tujuan Studi Kasus
a. Tujuan Umum
Diperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga
dengan masalah utama hipertensi pada Ny. N di wilayah telagajaya
b. Tujuan Khusus
1) Menerapkan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kasus asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada Ny. N di
wilayah telagajaya.
2) Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
utama hipertensi pada Ny. N di wilayah Telagajaya.
3) Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada Ny.
N di wilayah Telagajaya.
D. Manfaat Studi Kasus
Studi kasus ini diharapkan memberi manfaat bagi :
1. Masyarakat
Membudayakan pengelolaan pasien hipertensi pada tatanan keluarga.
2. Tenaga Kesehatan
Sebagai wawasan dan masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat khususnya tim program kunjungan rumah (home
care) atau Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011). Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga
adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara
anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga
atau unit layanan perlu di perhitungkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu
sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun adopsi),
tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan
basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh
keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al.,
2010) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupaka tempat individu
untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap
ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat
Membina hubungan sosial pada anak, Membentuk norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya
keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah
meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga
seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan.
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan, yaitu
untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup
menyelesaikan masalah kesehatan.
f. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi
menjadi 8 :
a) Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan
keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang
memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan
keluarga lain, mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB, persiapan
menjadi orangtua dan memahami prenatal care (pengertian kehamilan,
persalinan dan menjadi orangtua).
b) Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang aka menimbulkan
krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga, mempertahankan hubungan
yang memuaskan dengan pasangan, membagi peran dan tanggung jawab,
bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta
konseling KB post partum 6 minggu.
c) Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan
kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
d) Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan keluarga
seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkunga luar rumah,
mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual, dan
menyediakan aktifitas anak.
e) Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan
terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan
perubahan sistem peran da n peraturan anggota keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
f) Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri
dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber
yang ada dalam keluarganya.
g) Keluarga usia pertengahan (middle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih
banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu
santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, serta persiapan
masa tua.
h) Keluarga lanjut usia
Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti penyesuaian
tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian
pasangan, dan mempersiapkan kematian, serta melakukan life review masa
lalu.
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik
90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam
tubuh (Koes Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan kardiovaskular.
Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan gagal ginjal, stroke,
dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan penglihatan dan hipertensi
(Andrian Patica N Ejournal keperawatan volume 4 nomor 1, Mei 2016)
2. Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi
sering dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris, obesitas, dan
diabetes militus. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan yaitu (WHO, 2014) :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui dengan pasti
apa penyebabnya. Para pakar menemukan hubungan antara riwayat keluarga
penderita hipertensi (genetik) dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu
juga para pakar menunjukan stres sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab
hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainan metabolisme, intra seluler, dan
faktor-faktor ynag meningkatkan resikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi
alkohol, dan kelainan darah.
b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder
Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab khususnya sudah diketahui, yaitu
gangguan hormonal, p enyakit diabetes, jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah
atau berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah karena
tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi
bukan faktor penyebab.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :
1) Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dengan wanita. Wanita diketahui
mempunyai tekanan darah lebih rendah dibandingkan pria ketika berusia 20-
30 tahun. Tetapi akan mudah menyerang pada wanita ketika berumur 55
tahun, sekitar 60% menderita hipertensi berpengaruh pada wanita (Endang
Triyanto, 2014).
2) Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah di usia
20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara cepat.
Sehingga, semakin bertambah usia seseorang maka tekanan darah semakin
meningkat. Jadi seorang lansia cenderung mempunyai tekanan darah lebih
tinggi dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
3) Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga yang telah
menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya peningkatan kadar
sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium
individu sehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggi menderita
hipertensi dua kali lebih besar dibandingan dengan orang yang tidak
mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi (Buckman, 2010).
4) Pendidikan
Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan darah.
Tingginya resiko hipertensi pada pendidikan yang rendah, kemungkinan
kurangnya pengetahuan dalam menerima informasi oleh petugas kesehatan
sehingga
b. Faktor resiko hipertensi yang dapat dikonrol
1) Obesitas
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya melakukan
aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangi kebutuhan energi, sehingga
akan terjadi peningkatan berat badan atau obesitas dan akan memperburuk
kondisi.
2) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah tinggi yang akan menurunkan tahanan perifer,
sehigga melatih otot jantung untuk terbiasa melakuakn pekerjaan yang
lebih berat karena adanya kondisi tertentu.
3) Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan di dalam
kandungan nikotik yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah.
4) Konsumsi garam berlebihan
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat mengurangi
peningkatan hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah tidak
lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 14 gram sodium atau 6 gram).
5) Minum alkohol
Ketika mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah yang tergolong parah karena dapat
menyebabkan darah di otak tersumbat dan menyebabkan stroke.
6) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana dalam satu
cangkir kopi dapat meningkatakan tekanan darah 5-10 mmHg.
7) Kecemasan
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan meningkatkan
frekuensi jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler, efek samping ini
akan meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau stress meningkatkan
tekanan darah sebesar 30 mmHg. Jika individu meras cemas pada masalah
yang di hadapinya maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ini
dikarenakan kecemasan yang berulang-ulang akan mempengaruhi detak
jantung semakin cepat sehingga jantung memompa darah keseluruh tubuh
akan semakin cepat.

C. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi


Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam
praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada
tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab
keperawatan (WHO, 2014). Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu
rangkaian yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran
keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu
sebagai berikut (Heniwati, 2008) :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode
wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada anggota
keluarga dan data sekunder. Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa
tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit,
sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalamanpengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang
dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau
hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana keluarga
menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenal sehat sakit.
Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat
dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan
keluarga, yaitu mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam
tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan
yang mendukung kesehatan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
a) Stressor jaangka pendek dan panjang
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
(2) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi permasalah
e) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa
keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda
dengan pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang dilakukan pada
akhir pengkajian, menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA


KEPERAWATAN KELUARGA NY. N LANJUT USIA

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN

I. Data Umum
1. Nama KK : Ny. N
2. Usia : 75 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Alamat : Dusun Pegadungan
6. Komposisi anggota keluarga : Ny. N
No. Nama Jenis Hubungan TTL/Usia Pendidikan Pekerjaan Status
Kelamin dengan KK Imunisasi
1 Ny. N P Ibu Karawang SD IRT Tidak
01-07- Pernah
1946 Melakukan
Pemeriksaan
Imunisasi
2 Ny. Y P Anak Karawang SLTP IRT Lengkap
16-04-
1990
3 An. A P Cucu Karawang Belum Belum/tidak Lengkap
24-09- sekolah bekerja
2009
4 An. A P Cucu Karawang Belum Belum/tidak Lengkap
02-05- sekolah bekerja
2018

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal Serumah
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga yaitu Single Parent keluarga yang terdiri dari istri dan 1 orang
anak dan 2 orang cucu yang masih sekolah.
8. Suku
Keluarga Ny.N berasal dari suku Melayu, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa indonesia, dan Melayu.

9. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga adalah islam, saat ini Ny. N melakukan solat
dirumah, tetapi masih aktip dalam pengajian di masjid bersama ibu-ibu lain. Sedangkan
anaknya dan cucu nya masih melakukan aktivitas pengajian dengan kerabat kerabatnya.

10. Status sosial ekonomi keluarga


Sumber pendapatan Ny. N sehari-hari dipenuhi oleh anaknya.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi
bersama di rumah,bercanda dan mengobrol bersama anaknya, rekreasi di luar rumah
setiap hari minggu.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. N merupakan tahap usia dewasa .

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga Ny. N yang belum terpenuhi merasa anaknya
tidak peduli..
14. Riwayat keluarga inti
Ny. N menderita penyakit Hipertensi sejak 5 bulan yang lalu, hal yang sudah rutin
dilakukan adalah hanya sebatas mengurangi makan yang mengandung garam, selain itu
Ny. N sering mengeluh pusing, nyeri kepala dan pegal-pegal. NY. N sering sedih karena
tidak di pedulikan oleh anak2 nya
Ny. N mengatakan ibunya mengalami penyakit Hipertensi dan sudah di obati.
Sekarang ibu Ny. N sudah meninggal dunia. Dari anggota keluarga lain ada beberapa
yang mengalami penyakit seperti Tb, Asma dan Hipertensi.

III. Lingkungan

15. Karakteristik rumah


Rumah yang ditempati oleh Ny. N adalah rumah milik pribadi. Tipe bangunan
rumah permanen, luas rumah 6x19 m 2, jarak sepiteng dari rumah 1 meter, sumber air
minum dari air yang di rebus dari sumur, cara pembuangan sampah di bakar, terdapat 4
kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang makan yang digabung dengan ruang tengah
dan 1 ruang tamu. Ventilasi di kamar kurang terlihat terang, sinar matahari hanya masuk
pada ruang tamu dan ruang tengah, dan dapur. Rumah terlihat kurang rapih banyak
barang-barang yang disimpan diruang tengah sehingga terlihat sumpek halaman rumah
klien bersih dengan penuh pepohonan di bagian belakang rumah terdapat tempat hewan
peliharaan dengan kondisi tertata.
Skema Denah Rumah :

16. Karakteristik tetangga dan komunitas


Rumah Ny. N terletak di pinggir jalan sehingga meskipun rumah satu dengan
yang lain berdekatan, Ny. N sering berinteraksi dengan tetangga. Saat ini Ny. N
melakukan ikut serta dalam kegiatan kerohanian di majlis ta’lim.
17. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. N sudah menempati rumah tersebut sejak 50 tahun yang lalu.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.


Keluarga memanfaatkan waktu luang dengan menonton TV, komunikasi dengan
anaknya kurang harmonis di karenakan Ny. N system pendengarannya kurang, dan
melakukan pengajian rutin di setiap minggunya.

19. Sistem Pendukung keluarga


Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, Ny. N selalu di rawat
dan memabawa ke klinik terdekat maupun puskesmas terdekat. Ny. N tidak memiliki
BPJS karena harus mengurus sendiri.

IV. Sruktur keluarga

20. Pola komunikasi keluarga


Komunikasi yang digunakan keluarga Ny. N sehari –hari menggunakan bahasa
Melayu. Walaupun Ny. N mengalami penurunan pendengaran. Hubungan antar keluarga
berjalan baik dan harmonis.

21. Struktur kekuatan keluarga


Dalam keluarga apabila terdapat masalah diselesaikan dengan musyawarah.
Setiap pengambilan keputusan dilakukan oleh Ny. N setelah melakukan Musyawarah .

22. Struktur peran (formal dan informal)


a. Peran formal
Ny. N sebagai orang yang tertua yang di hormati dan sebagai nenek bagi cucu-
cucunya.
b. Peran Informal
Peran informal yang dilakukan oleh Ny. N adalah memberikan masukan kepada
anaknya Ny. Y untuk masalah keluarga nya.
23. Nilai dan norma budaya
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatar belakangi oleh budaya
Melayu, banyak mitos-mitos yang masih dipercaya oleh keluarga. Namun kepercayaan
tersebut tidak sampai menimbulkan konflik. Nilai dan norma yang dianut digunakan
sebagai pertimbangan dan dasar untuk pengambilan keputusan khususnya dalam masalah
kesehatan.

V. Fungsi keluarga

24. Fungsi afektif


Setiap anggota keluarga saling peduli, menyayangi dan memberi perhatian kepada
masing-masing anggota keluarga namun tidak secara spontan.akan tetapi kelurga tidak
terlalu mendapatkan kenyamanan di dalam keluraga karena kurang nya komunikasi di
karenakan Ny. N mengalami penurunan pendengaran.
25. Fungsi sosialisasi
Ny. N masih sering berinteraksi dengan tetangga dan orang banyak Ny. N juga
sering mengikuti acar pengajian di setiap minggunya.

26. Fungsi perawatan kesehatan


Kemampuan keluarga dalam mengenal kesehatan keluarga, Keluarga mengatakan
bahwa saat ini Ny. N menderita Hipertensi dan jantung dan keluarga tidak tahu tentang
nutrisi dan DIIT diet pada menderita Hipertensi dan jantung dan kurang pengetahuan
aturan tindakan dan pencegahan makanan yang di konsumsi oleh Ny. N.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai pengambilan
tindakan yang tepat, Keluarga Ny. N mengatakan apabila ada anggota keluarga yang
sakit biasanya di berikan obat di apotek terlebih dahulu, jika tidak ada perubahan kondisi
memperburuk akan melakukan rujuk tempat yankes terdekat serta berasabar
menyerahkan semua kepada allah SWT.

VI. Stress dan koping keluarga


27. Stresor jangka pendek dan panjang :
a. Stressor jangka pendek : Ny. N Mengatakan dirinya menderita penyakit hipertensi
daan jantung.
b. Stressor jangka panjang : Ny. N mengidap penyakit hipertensi dan jantung
semenjak tahun 2016 dan ia ingin penyakitnya ini sembuh total.

28. Kemampuan keluarga berespon terhaap masalah


Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas dengan
petugas kesehatan.

29. yang digunakan


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

30. Strategi adaptasi disfungsional


Jika ada masalah dengan anggota keluarganya Ny. N menyampaikan atau
membicarakan dengan anggota keluarganya.

31. Pemeriksaan fisik : head to toe secara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi dan tanda-
tanda vital termasuk tinggi badan dan berat badan (lampirkan)
Pemeriksaan Ny. N (75 Tahun)
Dalam kondisi bersih, simetris, distribusi rambut merata,
Kepala berwarna hitam sedikit beruban , tidak ada benjolan, rontok
ataupun ketombe
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP dalam batas normal
Telinga simetris, bersih, eritema (-), tidak dapat mendengar sudah
Telinga
mengalami penurunan fungsi pendengaran
Simetris,konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan sebelah
Mata kanan sudah mulai berkurang, sclera bening, kelopak mata dalam
kondisi normal, tidak ada benjolan
Bentuk simetris, mulut dalam kondisi bersih, gigi berjumlah 7
Mulut dan saja, sisanya sudah tanggal, hidung dalam kondisi bersih tidak ada
hidung kotoran, distribusi bulu dalam batas normal, tidak ada masalah
dalam penciuman maupun pengecapan
Dada dan paru- Tidak ada suara nafas tambahan, RR: 18x/menit, tidak ada
benjolan, dada simetris tidak terlihat perubahan bentuk dada
paru
seperti dada burung ataupun seperti tong.
Abdomen tidak ada benjolan maupun tanda gejala pembesaran
Abdomen organ, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat striae, bising usus 10
x/menit
Reproduksi Tidak ada gangguan dalam berkemih
BAK 5-8 x/hari tidak ada keluhan untuk berkemih.
Eliminasi
BAB 1x sehari, tidak ada keluhan konstipasi atau tidak rutin BAB
Turgor kulit tidak elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebab,
Sistem
bengkak ataupun eritema, kulit Ny. N lembab meskipun sudah
Integumen
mulai keriput
Sistem Kekuatan otot masih mampu bekerja saat berjalan melakukannya
muskuloskeleta dengan cara hati hati, Ny. N tidak menggunakan alat bantu untuk
l melakukan aktifitas sehari-hari
BB 45 kg
BB dan TB TB 170 cm
IMT 28 (normal)
TD : 150/90 mmHg
RR: 18 x/menit
Tanda- tanda HR : 100 x/menit
vital S: 36,5 º C
GDS 200 mg/dL
Asam urat :5,5 mg/Dl
Capillary refill < 2 detik dalam batas normal

VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga


Harapan keluarga dengan adanya tenaga kesehatan yang hadir secara rutin dapat
membantu menstabilkan aktivitas Ny. N dan menghindari resiko Hipetensi serta dapat
kembali istirahat tanpa terganggu.
Berikutnya buat analisa data
ANALISA DATA
No. Data Masalah Keperawatan
1. DS :
Ny. N mengatakan : Ketidakefektifan Manajemen
- Ingin segera sembuh dari kesehatan keluarga (00080)
penyakitnya
- Ikut kegiatan pengajian di setiap
minggunya.
- Tidak memakan daging.
- Memakan –makanan terlalu banyak
mengandung garam.

DO :
- Keluarga tampak bingung dengan
penyakit yang di derita Ny. N.

2. DS : Nyeri akut (00132)


Ny. N mengatakan :
- Mengatakan selalu merasa pusing
dan sakit pada bagian kepala.
- Mengatakan mempunyai riwayat
hipertensi.

DO :
TD : 150/90 mmHg
RR: 18 x/menit
HR : 100 x/menit
S : 36,5 º C
IMT : 28 (Normal)
Asam urat : 5,5 g/dl
Berikutnya buat skoring
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (00080)

No. Masalah keperawatan Bobot Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 1 2/3x1 Ny. N mengatakan
Skala : =2/3 manajemen keluarga
- Ancaman kurang sehat.
kesehatan (3)
- Tidak/kurang
sehat(2)
- Keadaan sejahtera
(1)

2. Masalah diatasi Ny. N mengatasi masalah


Skala : dapat diatasi dengan
- Mudah (2) 2 0/2x2=0 mudah.
- Sebagian (1)
- Tidak dapat (0)

3. Potensi dicegah 1 1/3x1 Ny. N mengatakan potensi


Skala : =1/3 pencegahan masalah
- Tinggi (3) rendah apabila mengetahi
- Sedang (2) manajemen kesehatan.
- Rendah (1)

4. Menonjolnya masalah 1 1/2x1=1/2 Ny. N mengatakan


- Masalah berat ketidaktahuan tentang
harus ditangani (2) manajemen kesehatan
- Ada masalah, kNy. N mengatakan
tetapi tidak perlu ketidaktahuan tentang
segera di tangani manajemen kesehatan
(1) keluarga.
- Masalah tidak
dirasakan (0)

Jumlah 5 1½

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga : Nyeri akut b/


d Agen Cedera Fisik (00132)

No. Masalah keperawatan Bobot Skor Pembenaran


1. Sifat masalah Ny. N mengatakan nyeri
Skala : 1 3/3x1=1 mengancam kesehatan nya
- Ancaman
kesehatan (3)
- Tidak/kurang
sehat(2)
- Keadaan sejahtera
(1)

2. Masalah diatasi Ny. N mengatakan


Skala : 2 0/2x2=0 masalah tidak diatasi
- Mudah (2)
- Sebagian (1)
- Tidak dapat (0)

3. Potensi dicegah Ny. N mengatakan potensi


Skala : 1 1/3x1=1/3 nyeri tidak dapat di cegah.
- Tinggi (3)
- Sedang (2)
- Rendah (1)

4. Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Ny. N mengatakan nyeri


- Masalah berat harus segera \di tangani.
harus ditangani (2)
- Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera di tangani
(1)
- Masalah tidak
dirasakan (0)

Jumlah 5 2 1/3

Berikutnya prioritas diagnosa sesuai hasil skoring dari tiap masalah


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi (00080)
2. Nyeri akut b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral (00132)
NURSING CARE PLAN (NCP)

No Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Karakteristik
Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode
1. Data Subjektif : Ketidakefektifan 00099 Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal
1. Keluarga manajemen keperawatan keluarga masalah:
mengatakan Kesehatan dengan masalah hipertensi 1. Pengajaran proses penyakit : 5602
tidak tau cara keluarga mampu mengenal masalah  Identifikasi tingkat
merawat kesehatan dengan kriterial pengetahuan keluarga
penyakit tekanan hasil: tentang proses penyakit.
darah tinggi. 1. Pengetahuan : 1837
2. Keluarga Manajemen Hipertensi  Riview pengetahuan
mengatakan  Kisaran normal untuk keluarga tentang keadaan
tidak mampu tekanan darah siastolik penyakit.
memodifikasi dan diastolic, metode  Jelaskan tanda dan gejala
lingkungan yang untuyk mengatur tekanan umum tentang penyakit.
sehat. darah.
 Identifikasi factor
3. Keluarga
mengatakan penyebab penyakit.
tidak tahu tanda  Berikan informasi tentang
dan gejala serta keadaan penyakit.
dampak dari  Identifikasi tentang
penyakit tekanan perubahan fisik akibat
darah tinggi.
penyakit.
Data Objektif:  Diskusikan perubahan
1. TTV : TD : gaya hidup lebih sehat
180/100mmHg, untuk mencegah
N : 78x/menit. komplikasi.
R : 20x/menit,  Instruksikan keluarga
S : 36,7oC
untuk mengontrol tanda
2. Ibu M terlihat
bingung terkait dan gejala penyakit.
informasi yang 2. Pengajaran Peresepan Diet : 5616
diberikan.  Kaji pola makan pasien saat
ini dan sebelumnya
termasuk makanan yang
disukai dan pola makan
saat itu
 Instruksikan pasien untuk
menghindari makanan
yang dipantang dan
diperbolehkan
 Jelaskan pada pasien
mengenai tujuan dan
kepatuhan terhadap diet
yang disarankan terkait
dengan kesehatan secara
umum
 Libatkan pasien dan
keluarga

Keluarga mampu Keluarga mampu memutuskan


memutuskan untuk untuk meningkatkan atau
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan :
memperbaiki kesehatan: 1. Dukungan membuatkeputusan
1. Perilaku 1600 Tindakan: 5250
PatuhMenanyakan  Bantu keluarga untuk
pertanyaan terkait menjelaskan nilai dan
kesehatan, harapan yang dapat
diperoleh dari perilaku
mengevaluasi
sehat
keakuratan dari  Bantu keluarga
berbagai macam mengidentifikasi
sumber. keutungan dalam
meningkatkan perilaku
sehat
 Pertahankan komunkasi
dengan keluarga
 Fasilitasi keluarga terkait
perawatan
 Berikan informasi yang
dibutuhkan keluarga
 Manfaatkan dukungan
keluarga atau kelompok
lain untuk mengambil
keputusan
Keluarga mampu Keluarga mampu merawat
merawat anggota anggota keluarga:
keluarga: 1705 1. Pelibatan keluarga dalam 7110
1. Orientasi Kesehatan promosi kesehatan
Fokus pada menjaga Tindakan :
prilaku kesehatan  Antisipasi dan fasilitasi
kebutuhan perilaku sehat
 Anjurkan nggota keluarga
untuk melakukan perilaku
sehat
 Dorong anggota keluarga
untuk berperilaku asertif
 Monitor struktur keluarga
 Monitor keterlibatan
keluarga
 Identifkasi stesor
 Fokuskan anggota
keluarga untuk hasil yang
positif
2. Sleep Enhancement 1850
3. Terapi musik 4400
4. Relaksasi otot progresif 1460
5. Massase 1480
Keluarga mampu Keluarga mampu memodifikasi
memodifikasi lingkungan: lingkungan:
1. Motivasi 1209 1. Pemeliharaan proses kesehatan 7130
 Rencana untuk masa keluarga
depan, mengembangkan Tindakan:
rencana tindakan.  Gali lebih dalam tentang
tipe keluarga
 Diskusikan dukungan
sosial
 Jelaskan bahwa perilaku
kesehatan anggota
keluarga dapat
berpengaruh
terhadapanggota keluarga
lainnya
 Identifikasi kebutuhan
perawatan yang
diperlukan terkait
perubahan gaya hidup
Keluarga mampu Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan: pelayanan kesehatan
1. Pengetahuan : sumber- 1806 1. Konsultasi 7910
sumber Tindakan:
kesehatanStrategi  Bina hubungan yang
untuk mengakses terapeutik dengan
layanan kesehatan keluarga
 Dukung keluarga untuk
mengekspresikan perasaan
 Jelaskan bagaimana
2605 perilaku keluarga dapat
mempengaruhi anggota
yang lain
2. Konseling 5246
Tindakan:
 Fasilitasi dalam
mengidentifkasi perilaku
berubah
 Sediakaninformasi yang
dibutuhkan
2. DS : Nyeri Akut 00132 Setelah dilakukan Keluarga mampu mengenal 1400
masalah pengetahuan Manaje
Ny. N mengatakan : kunjungan rumah 3x
Kesehatan dan perilaku men
- Mengatakan diharapkan nyeri teratasi Kesehatan : nyeri
selalu merasa dengan KH :
1. Gali pengetahuan dan
pusing dan Keluarga mampu kepercayaan pasien
mengenal masalah mengenai nyeri
sakit pada
pengetahuan Kesehatan 2. Pertimbangkan faktor
bagian dan perilaku Kesehatan :
budaya terhadap nyeri
kepala. 3. Berikan informasi mengenai
1. Mengenali kapan nyeri 160502
- Mengatakan nyeri, seperti penyebab
terjadi meningkat dari
nyeri, berapa lama nyeri
mempunyai 2(jarang menunjukan) –
akan dirasakan, dan
(sering menunjukan)
riwayat antisipasi dari
2. Menggambarkan faktor
hipertensi. ketidaknyamanan akibat
penyebab meningkat
160501 prosedur
dari 2 (jarang
DO : menunjukan) 4 (sering
TD : 150/90 mmHg menunjukan)
RR: 18 x/menit
HR : 100 x/menit
S : 36,5 º C
IMT : 22 (Normal)
Asam urat : 5,5 g/dl
Keluarga mampu Keluarga mampu memutuskan
tindakan untuk meningkatkan
memutuskan Tindakan
atau memperbaiki kesehatan:
untuk meningkatkan atau 1. Kurangi atau eliminasi faktor-
memperbaiki Kesehatan : faktor yang dapat mencetuskan
atau meningkatkan nyeri
160504 1. Menggunakan tindakan
( misalnya, ketakutan,
pengurangan nyeri
kelelahan, keadaan menonton
tanpa analgesic
dan kurang pengetahuan)
Meningkat dari 1
2. Pilih dan implementasikan
(Tidak pernah
tindakan yang beragam
menunjukan)  4 (misalnya farmakologi,
(Sering menunjukan) nonfarmakologi interpersonal)
160505 2. Menggunakan analgesik untuk memfasilitasi penurunan
yang direkomendasikan nyeri, sesuai dengan
Meningkat dari 2 kebutuhan
(Jarang menunjukan)  3. Ajarkan penggunaan teknik
3 (Kadang menunjukan non farmakologi
4. Berikan individu penurun
nyeri yang optimal dengan
peresepan analgesic

Keluarga mampu Keluarga mampu merawat


merawat anggota anggota keluarga:
keluarga: 1. Libatkan keluarga dalam
200812 1. Mampu modalitas penurun nyeri, jika
mengkomunikasikan memungkinkan
2. Bantu keluarga dalam
kebutuhan
mencari dan menyediakan
Meningkat dari 3 dukungan
(cukup terganggu)  5 3. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
(tidak terganggu)
4. Kolaborasi denga pasien,
210221 2. Menggosok area yang orang terdekat dan tim
terkena dampak kesehatan lainnya untuk
memilih dan
Meningkat dari 3
mengimplementasikan
(Sedang)  5 (Tidak tindakan penurunan nyeri
ada) nonfarmakologi, sesuai
kebutuhan

Keluarga mampu Keluarga mampu memodifikasi


memodifikasi lingkungan: lingkungan:
1. Kendalikan faktor
200804 1. Lingkungan Fisik lingkungan yang dapat
Meningkat dari 3 mempengaruhi respon pasien
(Cukup terganggu)  5 terhadap ketidaknyamanan
(Tidak terganggu) ( misalnya, suhu ruangan,
pencahayaan, suara bising)
200805 2. Suhu ruangan
Meningkat dari 3
(Cukup Terganggu) 5
(tidak terganggu)

Keluarga mampu Keluarga mampu


memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan: pelayanan kesehatan:
160513 1. Melaporkan perubahan 1. Dorong pasien untuk
terhadap gejala nyeri mendiskusikan pengalaman
pada professional nyerinya, sesuai kebutuhan
kesehatan 2. Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lainnya,
Meningkat dari 3 (Kadang mengenai efektifitas tindakan
menunjukan)  5 (Secara
pengontrolan nyeri yang
konsisten menunjukan)
pernah digunakan
sebelumnya.
3. Beritahu dokter jika tindaan
tidak berhasil jika keluhan
pasien saat ini berubah
signifikan dari pengalaman
nyeri sebelumnya
CATATAN PERKEMBANGAN

N Diagnose Tanggal/J Implementasi Dokumentasi Tanda


o Keperawatan am Tangan
1. Ketidakefektifan Sabtu, 14- TUK 1 dan 2 Subjektif :
manajemen kesehatan
November- Keluarga mampu - Keluarga
keluarga
2020 mengenal masalah menjelaskan
Jam 14:00 kesehatan dan kembali faktor
WIB memutuskan masalah resiko Hipertensi
kesehatan : tidak hanya dari
1. Mengidentifikasi keturunan tetapi
pengetahuan juga dari gaya
2. Memberikan hidup yang tidak
penjelasan baik, serta
keluarga untuk ketidak patuhan
mengenal menjalankan
penyakit anggota diet.
keluarga - Keluarga mampu
3. Mengidentifikasi menjelaskan
pengetahuan gejala umun dari
keluarga tentng Hipertensi.
proses terjadinya - Keluarga mampu
Hipertensi menjelaskan
4. Menjelaskan bahwa Hipertensi
patofisiologi yang tidak
Hipertensi terkontrol dapat
5. Menjelaskan menyebabkan
tanda dan gejala masalah
umum Hipertensi kesehatan
6. Mengidentifikasi lainnya bahkan
faktor penyebab hingga
Hipertensi menyebabkan
7. Merencanakan kematian.
perawatan - Keluarga
keluarga melakukan
terhadap anggota pemilihan
keluarga yang makanan atau
mengalami menyusun menu
Hipertensi diet makanan
8. Memberikan untuk penderita
pilihan yang Hipertensi.
membantu dalam Objektif :
pembuatan - Keluarga
keputusan kooperatif saat
keperawatan menerima
9. Menentukan penjelasan
jumlah diit Hipertensi.
garam yang - Keluarga terlihat
dibutuhkan bersemangat
10. Memonitor mengungkapkan
tekakan darah perasaan dan
keinginan untuk
menurunkan
tekanan darahnya
agar lebih
terkontrol.
- Keluarga dapat
memutuskan
tindakan untuk
menangani
Hipertensi.
- Tersusun menu
diet makanan
Hipertensi dan
jenis aktifitas
fisik yang di buat
oleh keluarga
dank lien di
damping oleh
perawat.
- Tekanan darah
150/90 mmHg
Analisis :
- TUK 1 dan 2
tercapai dengan
indicator
pengetahuan
mengenal proses
penyakit serta
kemampuan
dalam
pengambilan
keputusan
meningkat
menjadi 4
Perencanaan :
Melanjutkan intervensi
untuk TUK 3 : keluarga
mampu memberikan
perawatan, memonitor
penurunan dan kenaikan
tekanan darah
Senin, 16 TUK 3 Subjektif :
November Keluarga mampu - Keluarga mampu
2020, memberikan menjelaskan
12:00 WIB perawatan kepada Ny. kembali
N dengan Hipertensi mengenai
1. Menjelaskan tindakan yang
kepada keluarga dapat dilakukan
tindakan yang untuk
bisa menurunkan menurunkan
tekanan darah tekanan darah
pada Ny. N pada Ny. N
2. Memberikan - Keluarga mampu
pilihan rendam menjelaskan
kaki dengan air kembali
hangat. pengertian dari
3. Menjelaskan rendam kaki
pengertian, dengan air
tujuan, manfaat hangat
serta indikasi - Keluarga mampu
rendam kaki menjelaskan
dengan air kembali apa saja
hangat pada yang perlu
penderita dipersiapkan
hipertensi sebelum
4. Menjelaskan melakukan
persiapan yang rendam kaki
perlu dilakukan dengan air
sebelum hangat
melakukan - Keluarga mampu
rendam kaki melakukan
dengan air rendam kaki
hangat dengan air
5. Mendemostrasik hangat
an latihan - Keluarga merasa
rendam kaki enakan saat
dengan air mencoba
hangat mempraktikan
6. Mengevaluasi rendam kaki
tekanan darah dengan air
mengalami hangat dan
kenaikan atau pegel-pegel nya
penurunan. merasa enakan
Objektif :
- Keluarga
Nampak
bersemangat
melakukan
rendam kaki
dengan air
hangat
- Tekanan darah
mengalami
penurunan TD
140/80 mmHg
menggunakan
sphygmomanom
eter dan
stetoskop selama
90 menit setelah
melakukan
rendam air
hangat
Analisis
- Keluarga mampu
melakukan
perawatan
kepada Ny. N
bila mengalami
nyeri di mana
keluarga
meningkatk dari
2 (lemah)
menjadi 4 (kuat)
serta perilaku
patuh,
pengobatan yang
disarankan dari 1
(tidak pernah
menunjukan)
menjadi 4 (sering
menunjukan)
Selasa, 17 TUK 4 dan 5 Subjektif :
November Keluarga mampu - Ny. N
2020 jam memodifikasi mengatakan akan
12 : 30 lingkungan rutin melakukan
WIB 1. Mendiskusikan pemeriksaan
bersama dengan tekanan darah ke
keluarga faktor klinik terdekat
resiko yang - Keluarga
memicu terjadi mengatakan akan
peningkatan membawa
tekanan darah anggota
atau hipertensi keluarganya yang
seperti strees dan sakit ke
lingkungan pelayanan
2. Ciptakan kesehatan seperti
lingkungan puskesmas
rumah yang - Keluraga akan
nyaman mengatakan akan
mengidentifikasi mendukung Ny.
pengetahuan N untuk
keluarga tentang mengatur diit
pelayanan rendah garam
kesehatan Objektif
- Keluarga
bersemangat
untuk mengubah
kebiasaannya
menuju hidup
sehat.
Analisis :
TUK 4 dan 5 tercapai
dengan indicator
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan dan
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
dengan strategi untuk
mengakses layanan
kesehatan meningkat
dari 2 (pengetahuan
terbatas) menjadi 4
(pengetahuan banyak)

Perencanaan
- Memonitoring
tekanan darah
- Mengevaluasi
penerapan diit
garam
- Monitoring
monivasi pergi
ke pelayanan
kesehatan.
2 Nyeri akut (00132) Pada Selasa, 17 TUK 1 Subyektif :
Ny. N November Dengan menggunakan leaflet:  Ny. N mengatakan selalu
2020 Jam 1. Melakukan pendidikan merasa pusing
14.00 WIB kesehatan mengenai  Ny. N mengatakan nyeri
Hipertensi, pada bagian kepala
2. Memberikan informasi Objektif :
kepada keluarga bahwa  Pemeriksaan TTV :
hipertensi dapat - TD : 150/90 mmHg
mengganggu kesehatan - RR: 18 x/menit
Memberikan - HR : 100 x/menit
reinforcement positif - S : 36,5 º C
terhadap keluarga saat - IMT : 28 (Normal)
keluarga aktif saat - Asam urat : 5,5 g/dl
diberikan pendidikan  Pengkajian nyeri
kesehatan mengenai (PQRST)
hipertensi - P : nyeri dirasakan
pada bagian kepala
- Q : seperti ditusuk-
tusuk
- R : nyeri menjalar
keseluruh bagian
kepala
- S : Nyeri sedang
(aktivitas terganggu
sehingga tidak bisa
melakukan pekerjaan
rumah)
- T : Nyeri timbul
ketika melakukan
pergerakan
 Ny. S tampak meringis
kesakitan
Analisis:
 TUK 1 tercapai.
 Perencanaan:
Lanjutkan ke TUK 2
kemampuan keluarga
mengambil keputusan
Selasa, 17 TUK : 2 Subjektif:
November 1. Menjelaskan pada  Keluarga mampu
2020 Jam keluarga tentang akibat menyebutkan akibat
14.00 WIB lanjut dari masalah hipertensi jika tidak
hipertensi ditangani
2. Menjelaskan kepada  Keluarga mampu
keluarga mengenai menyebutkan alternatif
alternatif pemecahan pemecahan masalah
masalah hipertensi yang hipertensi yaitu perawatan
dialami oleh Ny. N di rumah dan kunjungan ke
3. Membantu keluarga pelayanan kesehatan
menetapkan keuntungan apabila gejala hipertensi
dan kerugian masing- bertambah
masing alternatif  Keluarga mampu memilih
pemecahan masalah. tindakan perawatan dan
4. Memberikan pencegahan hipertensi
motivasi/dukungan dengan cara menghindari
keluarga memilih faktor stress.
alternatif Objektif:
5. Memberi pujian atas Keluarga tampak
pilihan yang tepat mempertimbangkan setiap
keputusan.
Analisis:
 Keluarga mampu
memutuskan tindakan yang
tepat dalam merawat
anggota keluarga dengan
hipertensi tercapai.
 Kepatuhan perilaku
keluarga meningkat dari 2
(jarang dilakukan) menjadi
4 (sering dilakukan)
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3
kemampuan keluarga
merawat anggota
keluarga yang sakit
Selasa, 17 TUK 3  Keluarga mampu
November 1. Menjelaskan pada menjelaskan kembali
2020 Jam keluarga tindakan untuk mengenai tindakan yang
14.00 WIB mencegah dan merawat dapat dilakukan untuk
Ny. N bila mengalami mencegah dan merawat
Hipertensi Ny. N bila mengalami
2. Menjelaskan pengertian hipertensi
terapi rendam kaki air  Keluarga mampu
hangat menjelaskan kembali
3. Menjelaskan persiapan pengertian dari terapi
yang perlu dilakukan rendam kaki air hangat
sebelum melakukan terapi  Keluarga mampu
rendam kaki air hangat menjelaskan kembali apa
4. Mendemontrasikan latihan saja yang perlu
terapi rendam kaki air dipersiapkan sebelum
hangat melakukan terapi rendam
kaki air hangat.
 Keluarga mampu
melakukan terapi rendam
kaki air hangat
 Keluarga merasa rileks
saat mencoba
mempraktikan terapi
rendam kaki air hangat.
Objektif:
 keluarga tampak relaks
saat melakukan terapi
rendam kaki air hangat.
 Ny. N tampak antusias
saat melakukan terapi
rendam kaki air hangat
Analisis:
Keluarga mampu melakukan
perawatan kepada Ny. N bila
mengalami hipertensi.
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 4
kemampuan keluarga
memodifikasi
lingkungan
Selasa, 17 TUK 4 Subjektif
November 1. Mendiskusikan bersama  Ny. N mengatakan akan
2020 Jam keluarga faktor risiko berupaya untuk mengatur
14.00 WIB yang berkaitan dengan makanan dan
munculnya hipertensi membiasakan mengurangi
seperti stres, lingkungan makanan yang asin
yang bising, makan-  Keluarga mengatakan
makanan asin, konsumsi akan berupaya
kafein, suhu ruangan memberikan lingkungan
2. Memotivasi keluarga yang nyaman agar Ny. N
untuk membantu Ny. N dapat beristirahat
menjaga makanan yang
harus dihindari, menjaga
pola hidup sehat dan Objektif
memodifikasi makanan  Keluarga tampak antusias
3. Memberikan lingkungan untuk membantu agar Ny.
rumah yang nyaman N dapat sehat
seperti, lingkungan yang Analisis
bersih, tidak bising, Keluarga mampu melakukan
mengatur suhu ruangan modifikasi lingkungan.
Perencanaan
Lanjutkan TUK 5
kemampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan

Selasa, 17 TUK 5 Subjektif:


November 1. Menyampaikan kepada  Keluarga menyatakan
2020 Jam keluarga bila hipertensi akan melakukan
14.00 WIB sangat mengganggu pemeriksaan rutin ke
segera konsultasikan posbindu
keluhan tersebut ke  Keluarga menyatakan bila
pelayanan kesehatan hipertensi sangat
2. Memotivasi keluarga mengganggu maka akan
untuk selalu rutin mengkonsultasikannya ke
memantau kesehatan Ny. dokter
N ke pelayanan kesehatan Objektif :
Keluarga sesekali terlihat
menganggukan kepalanya
saat perawat memberikan
penjelasan dan motivasi
kepada keluarga untuk
melakukan pemantauan rutin
kesehatan di pelayanan
kesehatan.

Analisis
 Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
 Pengetahuan keluarga
meningkat mengenai
sumber pelayanan
kesehatan
 Meminta bantuan dari
petugas kesehatan pl
untuk masalah hipertensi
 Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
Meningkat
Perencanaan
Lampiran 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA


KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT PENILAIAN
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama mahasiswa : DIAH


Tanggal : 07-10-2020

1. Latar belakang

a. Terdiri dari data pendukung kegiatan atau rencana dan teori yang mendukung masalah
yang akan diangkat
b. Data yang akan digali lebih lanjut

2. Rencana keperawatan

a. Diagnosa keperawatan keluarga (apabila belum ada masalah saja)


b. Tujuan umum
c. Tujuan khusus

3. Pelaksanaan

a. Media
b. Waktu dan tempat
c. Metode
d. Strategi pelaksanaan/langkah-langkah : fase orientasi, kerja dan terminasi

4. Kriteria evaluasi

a. Evaluasi struktur

b. Evaluasi proses

c. Evaluasi hasil
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
KEPERAWATAN KELUARGA

CARA PENULISAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama mahasiswa : DIAH


NPM : 201560311037

1. Pengkajian
a. Tuliskan data awal interaksi berupa daftar anggota keluarga dengan insial, alamat,
keluhan yang selama ini dirasakan.
b. Setiap kali interaksi tuliskan data saat ini (here and now) berupa penjajakan tahap I dan
tahap II. Apabila data tidak ditemukan data maladaptif pada saat kunjungan, gali data
fungsi keluarga atau melanjutkan data berdasarkan keluhan selama ini yang belum
diintervensi oleh mahasiswa.

2. Diagnosa keperawatan keluarga


Tuliskan diagnosa baru yang ditemukan pada saat kunjungan, apabila tidak ad dapat
melanjutkan diagnosa sebelumnya.

3. Tujuan khusus
Sebutkan secara detail sesuai prinsip SMART. Contoh keluarga dapat mendemonstrasikan
kembali cara membuat obat tradisional untuk pelega tenggorokan, jeruk nipis dan keca untuk
anak usia 2 tahun.

4. Implementasi
Tuliskan secara detail semua tindakan yang dilakukan mahasiswa bersama keluarga untuk
mencapai tujuan khusus. Misalnya : berdiskusi bersama keluarga dengan menggunakan
lembar balik dan leaflet tentang arti kurang gizi yaitu : kekurangan zat makanan yang
dibutuhkan tubuh.

5. Evaluasi
Tuliskan hasil yang didapat dengan cara SOAP.
Lampiran 3

JADUAL BIMBINGAN HARIAN

Waktu Aktivitas

08.00-08.30 Konferensi awal


08.30-09.00 Pertemuan pembimbing (sesuai kebutuhan)
09.00-09.30 Demonstrasi oleh pembimbing/bimbingan individu mahasiswa
09.30-10.00 bimbingan individu mahasiswa
10.00-10.30 bimbingan individu mahasiswa
10.30-11.00 bimbingan individu mahasiswa
11.00-12.00 diskusi kelompok
12.00-12.30 bimbingan individu mahasiswa
12.30-13.30 Istirahat
13.30-14.30 Konferensi akhir

Dan seterusnya lampiran …………………….


INSTRUMEN PENILAIAN PENGKAJIAN KELUARGA
Berikan tanda (√) pada kolom ya, bila kriteria penilaian dilakukan dengan benar dan beri tanda
(√) pada kolom tidak, bila kriteria penilaian tidak dilakukan dengan benar.
No TID
KRITERIA PENILAIAN YA
AK
I KONTRAK
1 Memberi salam pada keluarga 

2 Memperkenalkan diri 

3 Menjelaskan tujuan kunjungan perawat 

4 Membuat kontrak waktu dengan keluarga 

5 Menanyakan keluhan keluarga mengenai masalah kesehatan yang 


dihadapi saat ini
6 Mengkaji struktur anggota keluarga 

II PENGKAJIAN PERKEMBANGAN KELUARGA


7 Mengkaji tahapan perkembangan keluarga saat ini
8 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga
9 Mengkaji masalah-masalah kesehatan terkait dengan perkembangan
keluarga
10 Mengkaji kemampuan keluarga melakukan stimulasi perkembangan
keluarga
11 Mengkaji riwayat kesehatan keluarga
12 Mengkaji riwayat keluarga sebelumnya
13 Apakah genogram dibuat secara lengkap (inisial,umur,masalah yang
dialami)
14 Genogram dibuat/dikaji minimal 3 generasi
15 Cara penulisan genogram menggunakan simbol yang lazim
III PENGKAJIAN LINGKUNGAN
16 Lingkungan rumah
 Ventilasi rumah dikaji dengan menggunakan cara yang tepat
 Sumber air minum
 Cara pembuangan sampah
 Cara pembuangan limbah
17 Lingkungan di luar rumah
 Karakteristik tetangga dan masyarakat setempat
 Norma yang berlaku dilingkungan yang terkait kesehatan
 Pola kebiasaan yang ada dilingkungan
IV PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
18 Apakah seluruh anggota keluarga diperiksa
19 Kelengkapan proses pemeriksaan
20 Keakuratan hasil pemeriksaan
21 Klarifikasi hasil pemeriksaan dengan keluarga
V PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
22 Mengkaji pola komunikasi dalam keluarga
 Keterbukaan komunikasi keluarga
 Frekuensi dan kualitas komunikasi
23 Mengkaji masalah-masalah komunikasi dalam keluarga
24 Mengkaji cara keluarga dalam menangani masalah komunikasi dalam
keluarga
25 Mengkaji faktor yang berpengaruh terhadap komunikasi dalam
keluarga
26 Mengkaji peran setiap anggota keluarga baik peran formal maupun
informal
27 Mengkaji adanya konflik peran tiap anggota keluarga
28 Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran
29 Mengkaji dasar kekuasaan yang dimiliki keluarga dalam mengatur
anggota keluarga
30 Mengkaji siapa yang membuat keputusan akhir dalam keluarga
31 Mengkaji kepuasan keluarga terhadap cara pengambilan keputusan
yang digunakan
32 Mengkaji nilai, norma dan budaya yang dianut keluarga yang berkaitan
dengan kesehatan
33 Mengkaji masalah-masalah kesehatan yang terkait dengan nilai/normal
dalam keluarga
VI PENGKAJIAN FUNGSI KELUARGA
34 Mengkaji fungsi sosialisasi keluarga:
 Proses sosialisasi nilai, norma dan budaya pada anggota keluarga
35 Mengkaji pendapatan rata-rata keluarga perbulan
36 Mengkaji rata-rata pengeluaran keluarga perbulan
37 Mengkaji alokasi pengeluaran pendapatan keluarga
38 Sumber pembiayaan bila ada yang sakit di keluarga
39 Sumber pembiayaan diluar keluarga
40 Mengkaji kedekatan hubungan/pertalian antara anggota keluarga
41 Mengkaji persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
psikososial, seperti saling asuh, saling menghormati, saling
memahami, kasih sayang dll
42 Mengkaji sejauh mana kebutuhan psikososial seperti saling
memahami, kasih sayang dan kebahagiaan dapat terpenuhi
43 Mengkaji sejauh mana perlindungan yang diberikan antara anggota
keluarga
44 Mengkaji sejauh mana persepsi terhadap kelangsungan keturunan
keluarga
45 Mengkaji perencanaan jumlah anak
46 Mengkaji kesulitan/masalah yang dihadapi keluarga dalam hal
kelangsungan keturunan *)
47 Mengkaji bagaimana keluarga menyikapi dan menyelesaikan masalah
jika terdapat masalah dalam kelangsungan keturunan *)
48 Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan:
 Pengertian dari masalah
 Tanda dan gejala dari masalah
 Penyebab timbulnya masalah
 Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
 Persepsi keluarga terhadap masalah
49 Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
mengenao tindakan yang tepat mengatasi masalah:
 Mengerti akibat dari masalah
 Masalah dirasakan oleh keluarga
 Reaksi/respon keluarga terhadap masalah dan keputusan terhadap
penanganan masalah
50 Mengkaji kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
 Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
 Keberadaan fasilitas yang diperlukan
 Sumber daya yang dimiliki keluarga
 Memodifikasi lingkungan yang menunjang kesehatan
51 Mengkaji kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan:
 Keberadaan fasilitas kesehatan
 Keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
 Tingkat kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan
 Pengalaman keluarga terhadap fasilitas kesehatan
 Keterjangkauan fasilitas kesehatan oleh keluarga
52 Mengkaji pola makan anggota keluarga dengan menggunakan food
record minimal 3 hari yang meliputi frekuensi dan komposisi makanan
53 Mengkaji cara pengolahan dan komposisi makanan
54 Mengkaji pola personal hygiene anggota keluarga:
 Pola kebiasaan mandi, gosok gigi, keramas
 Sumber air yang digunakan
 Penggunaan pakaian
55 Mengkaji pola perlindungan keluarga terhadap penyakit:
 Pemberian imunisasi
 Pemeriksaan sacara teratur
 Penggunaan obat dalam keluarga
56 Mengkaji faktor gaya hidup keluarga
 Aktivitas dan istirahat
 Kebiasaan rekreasi
57 Mengkaji stressor jangka pendek dan jangka panjang
58 Mengkaji respon keluarga terhadap situasi/ stressor
59 Mengkaji strategi koping yang digunakan (fungsional dan
disfungsional)
VI TERMINASI
I
60 Melakukan terminasi dengan keluarga
61 Membuat kontrak pertemuan berikutnya
62 Pendokumentasian hasil pemeriksaan
 Cara pencatatan

Anda mungkin juga menyukai