OLEH
Yonaidi Desianto
Kapten Arm NRP 21950120141274
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan baik.
Karya Ilmiah ini diharapkan agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang kritis terhadap
situasi, kondisi dan juga dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
kita dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari proses globaliasasi baik dampak
positif maupun dampak negatif
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
membaca Karya Ilmiah ini dengan tulus ikhlas. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi saya dan pembaca. Amin
Saifurokhim
Kapten INF NRP 53100
3
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………………………… I
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
Berbagai upaya menegakkan citra TNI yang telah dan sedang dilaksanakan melalui
reformasi internal, maupun penyelenggaraan Binter ditujukan untuk mengembalikan
citra dan nama baik TNI AD, sehingga diharapkan mampu mengambil simpati dan hati
rakyat yang diharapkan dapat didayagunakan dalam kepentingan pertahanan negara
untuk mewujudkan Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta).
5
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup pembahasan tulisan ini terbatas
pada aspek penyelenggaraan Pembinaan Teritorial untuk mendukung penyiapan pertahanan
negara di darat yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
f. Penutup.
BAB – II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
4. Umum. Untuk merespon dan menjawab tantangan abad XXI, TNI telah
merumuskan paradigma baru tentang peran abad XXI sebagai medle dari peran utuh TNI
yang diimplementasikan dengan meninjau, mengubah, memperbaiki serta menyeluruh
kebijakan, strategi serta langkah-langkah operasional.
5. Dasar Pemikiran.
suatu saat diperlukan untuk digunakan sebagai bagian dari upaya pertahanan
nasional.
Fungsi inilah yang dimasa lalu dikenal sebagai fungsi teritorial, dilakukan langsung
oleh TNI karena konteks tatanan keadaan darurat dan dalam keadaan damai,
selanjutnya dalam tatanan negara dialam demokratisasi dan modern seperti sekarang
perlu dikembalikan sebagai fungsi Pemerintah melalui pemerintah daerah.
BAB – III
6. Umum. Pada dasarnya sudah diketahui secara teoritis bahwa Binter adalah
pembinaan wilayah yang mencakup geografi, demografi dan kondisi sosial budaya yang
hasilnya diarahkan kepada kepentingan pertahanan negara.Hal ini berarti titik berat Binter
ditujukan kepada upaya untuk menghadipi segala bentuk ancaman, karena ini sangat tepat
apabila Binter dilaksanakan secara terus menerus baik sebelum, selama dan sesudah negara
dalam keadaan darurat perang, lebih-lebih dalam rangka menghadapi disintegrasi bangsa.
Bertitik tolak dari kepentingan upaya pertahanan, maka bukanlah suatu yang
berlebihan apabila Binter dilaksanakan oleh segenap kekuatan rakyat dengan TNI AD
sebaagai inti pelaksananya.
Wujud perlawanan rakyat dengan sistem kantong gerilya dan dilengkapi terbentuknya
satuan mobil dan satuan teritorial adalah merupakan embrio aatau cikal bakal lahirnya Binter,
yang pada perkembangan berikutnya terbentuk organisasi komando teritorial berupa Binter
order distrik militer (BODM), Komado Distrik Militer (KDM), Divisi Teritorial dan Teritorium.
7
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejarah lahirnya Binter diawali dari
spontanitas rakyat Indonesia dalam perjuangan merebut, menyatukan dan mempertahankan
kemerdekaan.
8. Fungsi dan Peran Binter. Fungsi Binter mempunyai kedudukan dan peran khusus dalam
rangka perwujudan kekuatan kewilayahan guna kelangsungan hidup bangsa dan negara secara
merata, juga sekaligus menjembatani keterkaitan fungsi pembangunan kekuatan (Bangkuat), baik
kekuatan TNI maupun kekuatan kewilayahan serta fungsi penggunaan kekuatan (Gunkuat) yang
semua itu harus mencakup kepentingan perwujudan dan pendayagunaan sistem senjata sosial
(Sissos) dan sistem senjata teknologi (Sistek).
Adapun corak kesisteman dari fungsi Binter dalam rangka sistek pertahanan rakyat
semesta mencerminkan keterkaitan yang sistemik dalam hubungan dengan sistem
pembinaan TNI khususnya profil aparat teritorial, sistem pembinaan ketahanan nasional yang
meliputi Ipoleksosbudhan dan sistem pertahanan negara dalam corak keterkaitan yang
sistematik pada 3 faktor lingkungan tersebut,
3) Realisasi Binter pada periode ini adalah TNI berperan sebagai inti
kekuatan pertahanan bersama rakyat secara semesta melaksanakan menuver
perang gerilya.
termasuk TNI dalam kabinet karya dianggap sebagai pengakuan fungsi sebagai
kekuatan politik. Kemudian usulan kembali ke UUD 1945 adalah inisiatif TNI sebagai
realisasi kebutuhan politik saat ini ditandai dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli
1959 yang akhirnya realisasi Binter saat ini cenderung pada peran Binsospol yang ikut
berperan dalam keputusan politik pemerintahan.
Hal-hal seperti itulah yang mengakibatkan lunturnya citra Binter, bahkan ada
kecenderungan sebagian kalangan untuk mengusulkan dihapuskannya Koter beserta
fungsi-fungsinya.
BAB – IV
10. Umum. Dalam rangka mewujudkan hasil pembinaan teritororial sesuai dengan
harapan guna memantapkan pertahanan negara secara solid, terdapat beberapa faktor yang
9
Dewasa ini kehidupan manusia termasuk bangsa Indonesia tengah berada pada abad
globalisasi dan informasi dengan corak kehidupan yang sangat cepat dan mengglobal seakan tanpa
batas yanga nyata diantara penduduk dunia.
Aneka ragam gaya hidup muncul dengan karakter baru yang hidup ditengah masyarakat,
analog dengan punahnya nilai kekekalan punah pula nilai kegotong royongan dan kekeluargaan yang
melekat pada masyarakat Indonesia yang sosialistik, sehingga dapat dipastikan perilaku masyarakat
Indonesia cenderung menjadi individualistik. Bila kita mengharapkan kembalinya nilai-nilai sosialistik
dikalangan masyarakat Indonesia, maka kita semua harus memahami serta bersiap diri untuk menata
tatanan hidup masyarakat Indonesia kekultur masyarakat sosialistik.Kalau tidak, maka kita akan
mengalami kejutan psikologi dimasa yang akan datang.
Untuk menyikapi perubahan ini perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
berkecimpung dalam bidang teritorial agar mampu mengaktulalisasikan desain Binter yang paling
tepat dalam menghadapi perubahan masyarakat tersebut sebagai acuan analisis untuk menentukan
kebijakan dalam pembangunan kekuatan dan penggunaan kekuatan pertahanan.
Atas dasar itulah TNI AD merasa peduli ddan bertanggung jawab dengan secara pro
aktif menyikapi perkembangan dan perubahan tersebut, TNI AD berupaya melakuakan
introspeksi dan telaahan kritis atas peran sejarahnya khususnya yang berkaitan
dengan perannya dalam Binter.
c. Peran Binter TNI AD dimasa depan tidak hanya ditentukan oleh TNI AD sendiri
tetapi juga dapat ditentukan oleh komponen kekuatan bangsa lainnya.
Dalam hal ini kejernihan dan ketulusan segenap komponen bangsa dalam memberikan
kontribusi sebagai wujud rasa memiliki peran Binter yang dapat diharapkan.
10
a. Kekuatan/Peluang.
3) TAP MPR Nomor VII/MPR/2000 tentang Jati diri dan peran TNI.
4) Bhakti TNI yang sampai saat ini masih diterima dan dibutuhkan
masyarakat.
BAB - V
UPAYA PEMANTAPAN PEMBINAAN TERITORIAL
14. Umum. Kita sadari bahwa pada era globalisasi dan reformasi yang membawa
muatan permasalahan yang serba komplek seperti sekarang ini, untuk merumuskan konsepsi
penyelenggaraan Binter yang komprehensif yang dapat menjawab permasalahan secara
tuntas, hal ini disebabkan oleh berbagai kelemahan kendala dan ancaman dan faktor yang
mempengaruhi dengan jumlah muatan yang tidak terbatas serta sulitnya untuk ditelusuri
secara rinci.
11
Namun dengan demikian bukan berarti harus terperangkap kedalam kesulitan yang pesimistik.
Dari pembahasan terdahulu telah dapat diketahui secara jelas fungsi dan peran Binter dalam
penyiapan pertahanan negara serta tolak ukur keberhasilannya.
Untuk mewujudkan pertahanan negara yang tangguh maka peran Koter melalui Binternya
ditempatkan sebagai suatu obyek yang perlu ditingkatkan agar tetap adaptif menjawab setiap
tantangan dan permasalahan yang bersifat dinamis. Selanjutnya komponen bangsa lainnya serta
masyarakat sebagai komponen kekuatan dasar kita tempatkan sebagai sybyek dan obyek dalam
menyiapkan pertahanan negara di darat.
Visi dan misi ini didasari oleh visi dan misi TNI yang sesuai dengan paradigma
baru TNI melalui langkah-langkah Redefinisi, Reposisi, Rekulturisasi dan Reaktulaisasi
peran Binter dimasa yang akan datang.
Peran Binter TNI AD dimasa depan tidak hanya ditentukan oleh TNI AD sendiri
tetapi juga dapat ditentukan oleh komponen kekuatan bangsa lainnya.
Dalam hal ini kejernihan dan ketulusan segenap komponen bangsa dalam
memberikan konstribusi sebagai wujud rasa memiliki peran Binter yang dapat
diharapkan.
1). Visi Binter. Secara aktual visi Binter bertujuan untuk mewujudkan
pertahanan negara didarat dalam sistim pertahanan semesta dengan jabaran
sebagai berikut :
b. Melalui persamaan persepsi tentang visi dan misi Binter ini selanjutnya
diaktualisasikan melalui peran fungsi Binter dalam mendukung penyiapan
pertahanan negara yang harus ditentukan oleh seluruh komponen kekuatan
rakyat melalui wakil-wakilnya di DPR/MPR.
1) Fungsi Binter.
BAB – VI
PENUTUP
16. Kesimpulan
b. Komponen ratih dewasa ini masih dalam bentuk hansip wankamra. Secara
terbatas hansip telah mempunyai kemampuan untuk mendukung penyelenggaraan
pertahanan semesta, walaupun belum terorganisasi secara mantap, tetapi telah
mempunyai beberapa unsur yang telah berfungsi.
c. Pembinaan Teritorial sebagai salah satu fungsi TNI mempunyai peranan yang
penting. Melalui pembinaan teritorial potensi wilayah yang berupa potensi geografi,
demografi dan kondisi sosial dapat dikembangkan menjadi kekuatan wilayah berupa
uang, alat dan kondisi Juang yang tangguh dan dapat mendukung kepentingan
Sishanta, diantaranya dalam membina komponen-komponen Sishanta.
17. Saran Dalam rangka pemantapan pembinaan terotorial yang akan datang, agar
mampu membina komponen kekuatan sishanta yang diharapkan perlu diambil langkah-
langkah sebagai berikut :
berbagai pihak seperti pejabat pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh intelektual
baik yang resmi maupun tidak resmi.
18. Penutup. Demikian tulisan ini dibuat dengan segala kekurangan dan kelebihannya,
mudah-mudahan dapat memberi sumbangsih pikiran terhadap keberhasilan Binter dalam
rangka mendukung penyiapan pertahanan negara.
Saifurokhim
Kapten Inf NRP 531000