IV
ISSN: Agustus 2019
ABSTRAK
Kota Bandung merupakan salah satu dari empat kota besar yang menjadi daya tarik bagi wisatawan baik
dari luar maupun dari dalam negeri. Wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung tidak semuanya
datang untuk berlibur, melainkan ada beberapa wisatawan yang datang untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Untuk memenuhi hal tersebut maka akan direncanakan sebuah bangunan hotel dengan
klasifikasi bintang empat dengan konsep bisnis hotel yang letaknya berada di pusat Kota Bandung.
Bangunan hotel harus didukung oleh berbagai aspek agar dapat memenuhi kebutuhan bagi pengunjung,
bukan hanya pelayanan yang baik tetapi perlu adanya perancangan yang baik terhadap desain hotel
serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang dibutuhkan oleh pengunjung hotel.
Struktur merupakan aspek yang paling penting bagi bangunan. Pada prinsipnya, struktur berfungsi
untukmendukung keberadaan elemen nonstruktur dan menyalurkan beban ke tanah dengan aman.
Manusia, terutama para arsitek yang memiliki ide yang banyak sampai menciptakan cara kekuatan
struktur bangunan. Dengan berdasarkan contoh dari bangunan yang satu ke bangunan yang lain maka
dapat terciptalah ide yang baru juga. Exterior diagrid atau lebih dikenal dengan struktur silang. Sistem
struktur ini telah banyak digunakan oleh berbagai arsitek dari segala penjuru dunia. Tema perancangan
struktur sebagai elemen estetika dipilih sebagai penerapan kedalam desain rancangannya dengan
menggunakan sistem exterior diagrid. Penerapannya di dalam bangunan dengan cara mengubah struktur
utama bangunan hotel bintang 4 dengan bentuk silang yang terkenal lebih kuat dan kaku untuk
bangunan.
ABSTRACT
The city of Bandung is one of four major cities that attract tourists both from outside and from within the
country. Travelers who visit the city of Bandung do not all come for vacation, but there are some tourists
who come to complete their work. To fulfill this, a hotel with a four star classification will be planned
with a hotel business concept that is located in the center of Bandung. The hotel building must be
supported by various aspects in order to meet the needs of visitors, not only good service but the need for
good design of hotel designs and other supporting facilities needed by hotel visitors.
Structure is the most important aspect of a building. In principle, the structure functions to support the
existence of non-structural elements and to deliver loads to the soil safely. Humans, especially architects
who have many ideas to create a way of building structure strength. Based on examples from one
building to another, a new idea can also be created. Exterior diagrid or better known as cross structure.
This structural system has been widely used by various architects from all corners of the world. The
theme of structural design as an aesthetic element was chosen as an application into the design of the
design using the diagrid exterior system. Its application in buildings by changing the main structure of 4-
star hotel buildings with cross shapes is known to be stronger and stiffer for buildings.
1. PENDAHULUAN
Bandung merupakan kota metropolitan yang terbesar di Jawa Barat. Kota ini termasuk kota besar
ketiga setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Hal ini yang menjadikan Bandung
lebih sering dikunjungi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Baik untuk rekreasi
maupun melakukan kegiatan bisnis di Kota Bandung. Hal ini yang menyebabkan dibutuhkannya
sebuah fasilitas yang dapat mewadahi wisatawan maka dibutuhkan sarana penginapan berupa hotel
dengan klasifikasi hotel bintang 4 yang letaknya di pusat Kota Bandung yaitu Jalan Jendral Sudirman.
Forte Tropicana Hotel memiliki 3 tipe kamar yaitu standar room, deluxe room dan suite room, dengan
fasilitas penunjang untuk pengunjung hotel maupun masyarakat Kota Bandung seperti fitness center,
kolam renang, sauna, dan ballroom atau meeting room. Para pelaku bisnis sangat memperhitungkan
waktu, sehingga hotel dengan konsep bisnis hotel harus memperhatikan aspek-aspek kenyamanan
pengguna bangunan dengan adanya sistem sirkulasi di dalam bangunan yang dapat membuat
pengguna lebih cepat untuk berpindah dari tempat satu ke tempat yang lainnya.[4]
Tujuan proyek ini adalah tujuan dari proyek pembangunan Forte Tropicana Hotel yaitu untuk
memfasilitasi para pelaku bisnis dan masyarakat Kota Bandung, diantaranya adalah (1) Memberikan
suatu wadah bagi para wisatawan untuk menginap dengan memperhatikan aspek kenyamanan bagi
pengguna bangunan dan masyarakat sekitar. (2) Fasilitas ini bertujuan sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Kota Bandung dengan adanya berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti gym,
tempat untuk melangsungkan resepsi pernikahan, dll. (3) Menciptakan bangunan dengan fungsi utama
adalah perhotelan dengan memiliki berbagai fasilitas lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat di sekitar bangunan. (4) Membangun sebuah hotel berbintang 4 yang dapat membuat
nyaman penguna bangunan dan tidak merugikan masyarakat sekitar. Dengan penggunaan material
yang tidak menimbulkan efek rumah kaca, sehingga dapat mengurangi suhu panas untuk bangunan
sekitar. (5) Menciptakan bangunan perhotelan yang iconic di Kota Bandung dan menciptakan
bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar bangunan sesuai dengan
fungsinya.[1]
Konsep perancangan pada bangunan Forte Tropicana Hotel di Kota Bandung ini mengacu pada Tema
“Struktur Sebagai Elemen Estetika Bangunan”, tema ini menyesuaikan konsep bangunan yang saat ini
sedang mengarah pada bentuk bangunan yang menjadi daya tarik bagi perhatian masyarakat sekitar.
Perencanaan bangunan dengan dimana membuat struktur beton dapat menjadikan bangunan sesuai
dengan karakteristik arsitektur tropis, dengan adanya pengolahan pada dinding, kolom, balok dan atap
serta dapat membuat bagian yang terkena matahari dapat diminimalisir serta penggunaan AC dapat
diminimalisir juga dengan adanya rekayasa struktur bangunan.Maksud dari tema “Struktur Sebagai
Elemen Estetika” sendiri yaitu, untuk mencapai keselarasan antara bangunan hotel dengan tema yang
diambil sehingga tidak menjadikan struktur sebagai penghalang bagi pengunjung hotel. [5]
Metoda pendekatan perancangan terdiri dari metoda perancangan, metoda pengumpulan data, metoda
analisis, metoda pembahasan. Metoda perancangan : menguraikan pendekatan yang berkaitan dengan
aspek kinerja, aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek teknis, dan aspek arsitektural. Konsep utama
pendekatan desain yang akan digunakan dalam perancangan adalah konsep arsitektur
berkelanjutan.Metode Pengumpulan Data terdiri dari (1) Observasi, melakukan pengamatan langsung
di lapangan. Terkait dengan kondisi eksisting site dan permasalahan yang ada di site. (2) Wawancara,
memperoleh informasi terkait dengan permasalahan yang ada dengan melakukan wawancara terhadap
pihak-pihak terkait. (3) Studi literatur, kegiatan mencari atau memperoleh data dan hal-hal yang
mendasari perancangan melalui referensi berupa buku, jurnal, baik media cetak maupun media
elektronik.Metode Analisis: pada metode analisis ini, yang menjadi indikator terkait pada empat hal,
fungsi bangunan dan fasilitas yang mendukung, zona masa banguan pada tapak, sistem utilitas pada
bangunan pendidikan, dan vegetasi. Keempat indikator ini menghasilkan variabel-variabel dan tolok
ukur dan menganalisis permasalahan ruang luar bangunan pendidikan. Metode Pembahasan: pada
metode ini konsep perancangan dihasilkan melalui hasil analisis yang dipadukan dengan teori-teori
yang telah dikaji. Dasar pemikiran secara analisis dan teori ini menghasilkan sintesis yang menjadi
acuan dalan perancangan.
penginappan, tetapi juga mendesain bangunan untuk dari kolom dan balok dengan
dapat memenuhi kebutuhan mendapatkan bentuk struktur menggunakan sistem diagrid
dari aktifitas penggunanya. yang dapat dijadikan sebagai exterior serta dengan
elemen estetika bangunan. pengolahan dari bentuk atap
bangunan.
Hotel bisnis harus memiliki Struktur sebagai elemen Salah satu upaya untuk
fasilitas penunjang di dalam estetika bangunan merupakan mengurangi anggapan bahwa
bangunannya, dengan langkah untuk menjadikan struktur merupakan penghalang
memperhatikan pengguna bangunan lebih kokoh dan dalam mendesain, tetapu
bangunan maka diketahui iconic khususnya di kawasan struktur dapat dimanfaatkan
Facts
Dapat merancang bangunan Hotel yang memperhatikan Forte Tropicana Hotel dapat
hotel bintang 4 dengan struktur sebagai estetika baik diterapkan dengan cara
standar peraturan dari Kota dari aspek visual maupun merekayasa struktur pada
Bandung dan dapat aspek-aspek lainnya dengan bangunan dengan
Goals
PENGKONDISIAN
KAPASITAS
PENCAHAYAAN
PENCAHAYAAN
JUMLAH UNIT
SUMBER
KEBUTUHAN
LUAS TOTAL
RUANG (M2)
LUAS (M2)
NAMA
SERVICE
BUATAN
PUBLIK
PRIVAT
UDARA
ALAMI
AREA TOTAL
VIEW
JUMLAH
SATUAN
RUANG
FRONT OFFICE 1 RUANG 7.7 1 7.7 NEUFERT +-- ++- ++- ---
PERWAL
LOBBY 1 RUANG 100 1 100 TH.2005 +-- ++- ++- +--
LAUNGE 1 ORANG 0.6 4 2.25 NEUFERT +-- ++- ++- +--
STUDI
BALLROOM 1 RUANG 117 1 117 BANDING --- ++- +-- ---
STUDI
ATM CENTER 1 ORANG 1.2 3 3.6 BANDING ++- ++- ++- +--
MINI MARKET 1 RUANG 11 1 11 NEUFERT +-- ++- ++- ---
TRAVEL AGENT 1 RUANG 6 1 6 NEUFERT +-- ++- ++- +--
POLIKLINK 1 AREA 9 1 9 NEUFERT --- ++- +-- ---
PERWAL
TOILET PRIA 1 RUANG 7.88 1 7.68 TH.2005 --- ++- +-- ---
PERWAL
TOILET WANITA 1 RUANG 12 1 12 TH.2005 --- ++- +-- ---
MUSHOLA 1 AREA 10.8 1 10.8 NEUFERT +-- ++- ++- ---
PERWAL
DAPUR 40 PERSEN 72 1 72 TH.2005 ++- ++- +++ ++-
PERWAL
RESTORAN 1 ORANG 1.5 120 180 ++- ++- ++- ---
LANTAI DASAR
TH.2005
PERWAL
LAUNDRY 1 RUANG 100 1 100 TH.2005 --- ++- --- ---
JANITOR 1 RUANG 2 1 2 NEUFERT --- ++- --- ---
RUANG MANAGER 1 ORANG 7.8 2 15.6 NEUFERT ++- ++- ++- ++-
1003.5
RUANG STAFF
ACCOUNTING 1 RUANG 11.6 1 11.6 NEUFERT +-- ++- ++- +--
RUANG MARKETING 1 RUANG 14.6 1 14.6 NEUFERT +-- ++- ++- +--
RUANG PERSONAL
DEPARTEMEN 1 ORANG 6.20 1 6.20 NEUFERT +-- ++- ++- +--
RUANG SEKERTARIS 1 RUANG 7.70 1 7.70 NEUFERT +-- ++- ++- +--
RUANG F&B 1 RUANG 10.20 1 10.20 NEUFERT +-- ++- ++- +--
KANTOR
ENGINEERING 1 ORANG 1.56 5 7.8 NEUFERT ++- ++- ++- ---
KANTOR HOUSE
KEEPER 1 ORANG 1.56 5 7.8 NEUFERT ++- ++- ++- ---
PERWAL
ROOM BOY STATION 1 RUANG 1.6 1 1.6 TH.2005 --- ++- --- +--
PERWAL
RUANG KEHILANGAN 1 RUANG 10 1 10 TH.2005 --- ++- +-- ---
RUANG OPERATOR 1 RUANG 5.64 1 5.64 NEUFERT +-- ++- ++- ---
RUANG SECURITY 1 RUANG 6.2 1 6.2 NEUFERT +-- ++- ++- ---
TOILET KARYAWAN
PRIA 1 AREA 4.4 1 4.4 NEUFERT --- ++- ++- ---
TOILET KARYAWAN
WANITA 1 AREA 4.4 1 4.4 NEUFERT --- ++- ++- ---
RUANG GANTI
KARYAWAN PRIA 1 RUANG 9.12 1 9.12 NEUFERT --- ++- ++- ---
RUANG GANTI
1 RUANG
KARYAWAN WANITA 6.48 1 6.48 NEUFERT --- ++- ++- ---
RUANG MAKAN
KARYAWAN 1 RUANG 9 1 9 NEUFERT --- ++- ++- ---
GUDANG 1 RUANG 50 1 50 NEUFERT --- ++- --- ---
PERWAL
BAR 1 ORANG 1.1 15 16.5 TH.2005 ++- ++- ++- ++-
FITNESS 1 RUANG 18 1 18 NEUFERT --- ++- ++- --
SAUNA 1 RUANG 16.83 1 16.83 NEUFERT --- +-- +-- ---
RUANG GANTI KOLAM
RENANG 1 ORANG 16.8 1 16.8 NEUFERT +-- ++- +-- ---
KOLAM RENANG
ANAK 1 AREA 6 1 6 NEUFERT +++ --- --- ++-
KOLAM RENANG STUDI
DEWASA 1 AREA 100 1 100 BANDING +++ --- --- ++-
2 ORANG 24 10 240 DESIGN HOTEL ++- ++- ++- +--
LANTAI 1-5
STANDAR ROOM
DELUXE ROOM 2 ORANG 48 9 432 DESIGN HOTEL ++- ++- ++- ++-
2 ORANG 72 1 72 DESIGN HOTEL
745.6
SUITES ROOM ++- ++- ++- +++
PERWAL
ROOM BOY STATION 1 RUANG 1.60 1 1.60 TH.2005 --- ++- +-- ---
TOTAL LUAS 5 LANTAI 3728
SHAFT SAMPAH 1 ORANG 0.8 1 0.8 ESTIMASI --- +-- --- ---
RESERVOIR BAWAH 1 UNIT 108 1 108 ESTIMASI --- +-- +-- ---
UTILITAS
3. HASIL RANCANGAN
Menciptakan bangunan hotel dengan sistem struktur yang lebih efisien dan tidak menjadikan
bangunan monoton, sehingga pengguna bangunan merasa nyaman baik secara fisik maupun visual saat
berada di dalam bangunan.
dapat diakses melalui sideentrance, karena area publiik ada di bagian depan bangunan, sehingga
bagian belakang bangunan hanya bisa digunakan oleh kendaraan service.
KETERANGAN :
Standar Room ( 24 m2)
Deluxe Room ( 36 m2)
Suite Room (52 m2)
Utilitas
Office
Sirkulasi
Service
Lobby
Bangunan Sewa (Coffee Shop, Bakery,
Travel Agent)
Ballroom
Restoran
Kolam renang,Sauna &Fitness
Gambar 2. Zonning bangunan
Sesuai dengan tema struktur sebagai elemen estetika bangunan, pemafaatan bentuk struktur dapat
menjadikan zona bangunan menjadi lebih mudah untuk ditentukan, sehingga pengunjung bangunan
tidak dapat masuk ke area private dan service bangunan. Pengunjung hotel hanya dapat mengakses
area zona publik saja, sehingga area service dan private disembunyikan agar tidak dapat dilihat oleh
pengunjung hotel(Gambar 2).
KETERANGAN :
Bus
Kendaraan pribadi
Kendaraan Service
Pejalan Kaki
KETERANGAN :
Sirkulasi didalam bangunan
Fasade bangunan Forte Tropicana Hotel adalah Struktur sebagai elemen estetika bangunan, sehingga
struktur utama bangunan lebih ditonjolkan pada bangunan. Struktur utama yang menggunakan sistem
exterior diagrid atau lebih dikenal dengan struktur silang. Struktur ini memiliki keunggulan tidak
memerlukan core sebagai pengkaku bangunan, karena struktur silang dikenal sebagai struktur yang
kaku. Sedangkan pada area tangga kebakaran dan fasade bagian samping bangunan fungsional di
desain dengan motif yang menyerupai bentuk exterior diagrid kolom, sehingga bentuk fasade tangga
kebakaran di desain dengan motif silang. Sedangkan untuk bangunan fungsional yang berada di depan
bangunan hotel sengaja di desain dengan kolom miring agar ada kesamaan fasade bangunan antara
bangunan depan dan bangunan belakang. Untuk lebih menonjolkan tema bangunan, maka area main
entrance di desain dengan kolom hollow yang memiliki rangka. Dengan adanya pengolahan bentuk ini
maka lebih terlihat dengan jelas bahwa bangunan Forte Tropicana Hotel mengambil tema struktur
sebagai elemen estetikanya(Gambar 7).
2. Dengan memperhatikan ukuran kamar maka di dapatkan ukuran tipe kamar Gambar 8 seperti
dibawah ini :
a. Kamar standar : 6,3 m x 4,2 m = 26,46 m2
b. Kamar deluxe : 6,3 m x 5,6 m = 25,28 m2
c. Kamar suite : 6,3 m x 8,4 m = 52,92 m2
KETERANGAN :
Kamar Standar
Kamar Deluxe
Kamar Suite
Sistem Distribusi Air Bersih Sumber air bersih pada tapak berasal dari PDAM dan sumur bor atau
sumur artesis yang dibuat di dalam site. Sistem pendistribusian air bersih yang digunakan ialah sistem
Down Feed yaitu air bersih dari reservoar bawah dialirkan dahulu menuju reservoar atas sebelum
didistribusikan kedalam bangunan. (lihat Gambar 16)
3.3.4 Sampah
Sistem distribusi sampah,melalui shaft sampah yang telah disediakan dimasing-masing lantai,
sehingga menggunakan pengguna bangunan. Kemudian sampah disimpan di tempat pembuangan
sementara(TPS) yang berada di lantai dasar, kemudian sampah ini akan diambil oleh petugas sampah
untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir(Gambar 19).
3.3.5 Listrik
Sumber listrik pada bangunan Forte Tropicana Hotel ada 2 macam, yaitu : PLN dan genset. Yang
kemudian sumber daya di salurkan melalui SDP pada masing-masing lantai. (lihat Gambar 20).
Distribusi air bersih untuk kebakaran berasal dari reservoir air bawah untuk kebakaran yang berada di
basement, kemudian air bersih ini ditarik ketas menuju reservoir air atas untuk kebakaran. Setelah itu
air disalurkan menuju masing-masing FHC dan sprinkler pada setiap lantai (lihat Gambar 23).
3.3.8 Telepon
Sumber daya telepon berasal dari perum Telkom. (lihat Gambar 24)
4. SIMPULAN
Berdasarkan tema yang diangkat, yaitu Struktur Sebagai Elemen Estetika Bangunan ternyata dapat
menjadi salah satu pertimbangan dalam proses mendesain. Struktur dapat dijadikan elemen visual
yang nyaman bagi penggunanya dalam melakukan aktivitas. Tahap ini merupakan hasil dari analisis
pembahasan yang telah dilakukan dari metode yang diterapkan pada proyek bangunan hotel bintang
empat di Kota Bandung.
Dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Ir. Ucu Makmur.K.MM.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Ibu Ir. Dwi Kustianingrum, M.T.,
selaku dosen pembimbing II Jurusan Teknik Arsitektur, Istitut Teknologi Nasional Bandung, Kepada
kedua penguji sidang, Bapak Ir.Agung Prabowo.,M.T dan Bapak Ir. Udjianto, MSP, kedua orang tua,
keluarga besar penulis, dan rekan-rekan mahasiswa Teknik Arsitektur 2015 Institut Teknologi
Nasional Bandung yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penulis.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Chiara, Joseph (ed). 1990. Time Saver Standard: Building System & Material. New York:
McGraw Hill. Ching, Francis DK
[2] Ching, Francis DK. 1985. Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta:Erlangga
[3] Neufert, Ernest. 1979. Data Arsitek. Jakarta : Penerbit Erlangga.
[4] Keputusan Direktorat Jendral Pariwisata No 12/U/II/88 tanggal 25 Febuari 1988
[5] Charleson, Andrew. 2005. Structure as Architecture: A Source Book for Architects and Structural
Engineers. Italy. Elsevier