Struktur merupakan sarana menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan atau kehadiran
bangunan ke dalam tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan
kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Struktur
merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban tersebut menempu pada
elemen-elemen untuk selanjutnya disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan sehingga beban
bangunan tersebut dapat ditahan.
Perkembangan pada pengetahuan kontruksi, menjadikan bentuk lebih bervariasi dan seakan-
akan jenis kontruksinya tak terbatas. Salah satu yang menguntungkan bagi dunia arsitektur
adalah berkembangnya struktur bentang lebar. Bangunan bentang lebar merupakan bangunan
yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin.
Bangunan bentang lebar biasanya digunakan untuk mewadahi kegiatan yang membutuhkan
ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olahraga berupa Gedung stadion,
Gedung pertunjukan, auditorium, dan kegiatan pameran atau Gedung exhibition.terdapat 8 jenis
system struktur bentang lebar, yaitu system struktur kabel, busur(arch), kubah(dome),
cangkang(shell), pneumatic, membran, rangka, dan folded plate
2.2.5 Struktur Rangka
Sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang dirakit dari elemen-elemen linear yang
disusun sedemikian rupa agar gaya dapat ditransfer secara tiga dimensi ke tanah. Dalam
beberapa kasus, sistem struktur rangka dapat juga berupa dua dimensi. Rangka ruang sering
mengambil bentuk permukaan yang datar atau melengkung. Sistem struktur rangka juga sering
disebut sebagai 'struktur berkisi-kisi', dmana struktur berkisi -kisi adalah sistem struktur dalam
bentuk jaringan elemen.
Sistem struktur rangka adalah suatu struktur ringan namun kaku (rigid) yang dikonstruksikan
dari elemen-elemen tiang (russ) yang mengikuti pola geometris tertentu. Struktur ini
mendapatkan kekuatannya dari rigiditas bentuk segitiga yang membagi-bagi beban dan gaya
tarik dan tekan di seluruh anggota sistem strukturnya.
Struktur rangka merupakan suatu elemen linier yang berbentuk struktur bagian atas bangunan,
dimana hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang elemen linier tersebut antara lain :
1.Bidang Momen
Dengan mengetahui bidang momen pada balok dan balok portal maka arsitek dapat
merancang system struktur yang efisien dalam ukuran balok serta mengetahui di bagian mana
dari balok yang memerlukan tulangan terbanyak. Tinggi balok sama dengan seperduabelas
bentang
h = 1/12 xL
h = lebar atau tinggi balok
L= lebar bentang
Struktur pengaku digunakan untuk menambah kekakuan struktur bangunan khususnya dalam
usaha melawan gaya lateral. Gaya lateral adalah gaya pada bangunan yang bersifat horizontal
dengan arah yang tidak menentu, seperti angin dan gempa bumi.Struktur pengaku pada arah
tinggi bangunan atau arah memanjang bangunan tidak selalu dipasang pada setiap trape atau
tingkat tetapi dilakukan pada interval tertentu. Jenis-jenis pengaku dasar:
Ada berbagai macam struktur portal yang digunakan dalam merancang struktur bangunan,
antara lain :
- Jarak kolom mempunyai batas maksimal yang relatif kecil, sehingga akan mempengaruhi
dimensi balok
- Ruang-ruang yang dihasilkan relative kecil
- Jarak antar kolom yang jauh mempengaruhi dimensi dari balok mendatar yang akan
bertambah besar dan kurang ekonomis
- Sulit dalam memperkirakan beban hidup yang berpengaruh pada sulitnya dalam
penentuan / memastikan sendi sebenarnya.
System rangka kaku murni tidaklah praktis untuk bangunan yang lebih tinggi dari 30
lantai, untuk itu telah diterapkan berbagai system yang menggunakan dinding geser di dalam
struktur rangka untuk menahan beban lateral. Untuk bangunan yang menggunakan system
dinding geser yang ketinggiannya diatas 500kaki tidak akan praktis lagi untuk menahan beban
lateral.
Kombinasi antara rangka kaku dan dinding geser menjadi tidak efisien lagi diatass
ketinggian 40 lantai, karena banyak sekali diperlukan bahan pengaku yang cukup kaku dan kuat.
Efisiensi bangunan akan meningkat sebesar 30% dengan menggunakan rangka sabuk (belttruss)
horizontal untuk mengikat rangka ke inti yang kemudian dihubungkan dengan kolom eksterior.
Apabila inti geser melentur, maka belt truss berlaku sebagai lengan yang menyalurkan tegangan-
tegangan aksial langsung ke kolom luar. Selanjutnya kolom-kolom ini
akan berlaku sebagai strut untuk melawan lendutan dari inti, artinya inti tersebut mengumpulkan
gaya geser dan rangka sabuk meneruskan gaya geser vertical dan inti ke rangka fasade. Prinsip
ini cukup ekonomis untuk bangunan dengan ketinggian mencapai 60 lantai.
Bahan yang digunakan pada struktur rangka adalah baja, beton dan bahan lainnya dengan
syarat bahan tersebut mampu dan tahan menerima gaya tarik, gaya tekan, gaya puntir secara
bersama-sama pada strukturnya.
2.2.6 Struktur Folded Plate
Struktur lipat atau folded plate adalah rakitan pelat datar kaku yang terhubung sepanjang tepi
hingga membentuk sedemikian rupa sehingga membuat sistem struktur yang mampu
membawa beban tanpa perlu balok pendukung tambahan di sepanjang tepi. Secara sederhana,
bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya
terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih
dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang
sama pula.
Bentuk -bentuk yang dapat dijadikan dasar perkembangan bentuk konstruksi lipat, yaitu
bentuk-bentuk dasar pyramidal, prismatic dan semi prismatic. Bentuk prismatic ialah bentuk
yang terdiri dari bidang-bidang datar bersudut siku-siku dan bidang-bidang yang melintang
tegak lurus pada kedua belah sisi ujung bidang datar bersudut siku-siku.
Karakter struktur plat lipat adalah masing- masing elemen plat berukuran relative panjang.
Prinsip desain yang mendasari hal ini adalah mengusahakan sedemikian rupa sehingga
sebanyak mungkin material terletak jauh dari bidang tengah struktur. Elemen plat lipat
mempunyai kapasitas pikul beban besar, tetapi hanya jika tekuk lateral daerah yang tertekan
dapat dicegah.
● TRANSFER BEBAN
Transfer beban dalam struktur lipat terjadi melalui kondisi struktural dari pelat (beban tegak
lurus terhadap bidang tengah) atau melalui kondisi struktural dari paralel (slab load ke pesawat).
Pada awalnya, kekuatan eksternal akan ditransfer karena kondisi struktural pelat ke pinggir lebih
pendek dari satu elemen lipat. Di sana, reaksi sebagai kekuatan aksial dibagi antara elemen yang
berdekatan yang menghasilkan strain kondisi struktural dari lembaran. Ini mengarah pada
pengiriman pasukan untuk bantalan.
Ketika selembar kertas tipis terletak antara dua mendukung akan membungkuk karena fakta
bahwa ia memiliki kekuatan yang cukup untuk membawa beratnya sendiri.
● BENTUK DASAR
Bentuk -bentuk yang dapat dijadikan dasar perkembangan bentuk konstruksi lipat, yaitu
bentuk-bentuk dasar: pyramidal, prismatic dan semi prismatic. Bentuk prismatic ialah
bentuk yang terdiri dari bidang-bidang datar bersudut siku-siku dan bidang-bidang yang
melintang tegak lurus pada kedua belah sisi ujung bidang datar bersudut siku-siku.
● MATERIAL
Struktur pelat lipat dapat dibuat dari hampir semua jenis material. Salah satu material
yang banyak digunakan untuk plat lipat adalah beton bertulang. Material ini paling baik
digunakan karena dapat dengan mudah dibuat. Material lain yang sering digunakan
adalah baja, plastik, dan kayu.
- Dalam segi struktur, sebagai bidang vertikal, struktur ini dapat menggantikan
kolom-kolom dan sekaligus menjadi bearing wall sedangkan sebagai bidang
horizontal, struktur folded plate dapat menggantikan balok-balok, sehingga
batangan dapat lebih besar.
- Struktur foded plate sangat sesuai untuk bentuk-bentuk atap di daerah-daerah
yang banyak turun hujan.
- Bentuk ini baik pula untuk digunakan mengatur akustik dan cahaya.
- Struktur lipat pada bangunan bentang panjang sangat mempengaruhi beban yang
diterima oleh atap bangunan, sehingga tumpuan beban yang diterima merata.
● JENIS FOLDEDPLATE
2. Kanopi
4. Bentuk Z