Lanjut
: DAHLIA MANGANTAR
MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah swt yang dengan rahmat dan
taufik -Nya kami telah menyelesai kan makalah ini dengan judul” Asuhan
Keperawatan Keluarga Secara Teoritis Pada Keluarga Usia Lanjut ”
tepat pada waktu nya dengan sebaik-baik nya.
Akhir nya, hanya kepada Allah swt kami mohon keridhoan-Nya apabila ada
kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelum nya kami
mengucapkan terima kasih.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.
MANADO,02,April,2021
PENYUSUN MAKALAH
( Kelompok 7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumsan masalah......................................................... .........................
C. Tujuan ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga...................................................................................
B. Kpnsep Lansia .....................................................................................
C. Askep Keluarga Secara Teoritis Pada Keluarga Usia Lanjut.........
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan gambaran nyata
mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan keluarga lanjut usia .
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan gambaran
nyatatentang:
1. Definisi keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998)).
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan orang yang
mengelompokkan menurut (Murwani, 2007) tipe keluarga ada 6 yaitu :
a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu
dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.
b. Keluarga besar (Extented Family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga
yang lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman, bibi).
c. Keluarga berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.Keluarga duda/janda (Single famili), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian/kematian.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation Family), adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan membentuk satu keluarga.
3. Peran keluarga
Ada delapan peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah
dan istri-ibu antara lain yaitu, Peran sebagai provider (penyedia), Peran
sebagai rumah tangga, Peran perawat anak, Peran perawatan anak, Peran
rekreasi, Peran persaudaraan/kinship (memelihara hubungan keluarga paternal
dan maternal), Peran terapeutik (Memenuhi kebutuhan afektif pasangan),
Peran seksual.
2) Peran perkawinan
b. Peran Informal
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif (The affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain.
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty care function) adalah
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi.
5. Tugas Kesehatan Keluarga
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit. Ketidak mampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit nyeri sendi di karenakan oleh ketidak
mampuan tentang penyakit, misal penyebab, gejala, penyebaran, dan perawatan
penyakit.
Tugas perkembangan keluarga usia lanjut merupakan bagian penting dalam konsep
keluarga usia lanjut. Perawat keluarga perlu memahami setiap tahap perkembannganya
yaitu menerima penurunan kemampuan dan keterbatasan, menyesuaikan dengan masa
pensiun, mengatur pola hidup yang terorganisir, menerima kehilangan dan kematian
dengan tentram (Mubarak, 2006).
3) Isolasi sosial
B. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik,
kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan, termasuk kesehatanya, oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat
perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat
hidup secara produktif sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut serta berperan
aktif dalam pembangunan (Mubarak, 2006).
Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak
dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara
normal, ketahanan terhadap injuri termasuk adanya infeksi (Paris Contantinides, 1994).
3) Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai senium Menurut organisasi kesehatan
Dunia lanjut usia dikelompokkan menjadi:
b. Teori menua
Menurut Wahyudi (2008), Teori proses menua dibagi menjadi dua, yaitu teori
biologis dan teori sosiologis. Adapun teori biologis diantaranya sebagai berikut :
1) Teori biologis
2) Teori nongenetik
Teori penurunan sistem imun tubuh merupakan mutasi yang berulang dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya
sendiri (self recognition). Jika mutasi yang merusak membrane sel, akan
menyebabkan sistem imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Dalam
proses metabolisme tubuh, diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh
tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi
lemah dan sakit. Sebagai contoh, tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa
berinvolusi dan sejak itu terjadi kelainan autoimun.
Teori kerusakan akibat radikal bebas, teori radikal bebas dapat terbentuk di
alam bebas dan didalam tubuh karena adanya proses metabolisme atau proses
pernapasan didalam mitokondria. Radikal bebas merupakan suatu atom atau
molekul yang tidak stabil karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan
sehingga sangat reaktif mengikat atom atau molekul lain yang menimbulkan
berbagai kerusakan atau perubahan dalam tubuh. Radikal bebas yang terdapat
dilingkungan seperti :
b) Asap rokok
d) Radiasi
1. Pengkajian
2) Data lingkungan
5) Perkembangan keluarga
1) Fisik
2) Mental
3) Emosi
4) Sosial
5) Spritual
2) Palpasi adalah suatu tehnik menggunakan indra peraba.Tangan dan jari adalah
suatu instrument yang sensitif yang digunakan untuk mengumpulkan data
tentang : temperatur, tugor, bentuk, kelembaban, vibrasi, dan ukuran.
Menurut Komang (2012) hal yang perlu dikaji dalam asuhan keperawatan keuarga adalah :
a. Data umum
1) Nama KK
2) Umur KK
3) Pekerjaan KK
4) Pendidikan KK
6) Komposisi angota keluarga (nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan KK,
pendidikan, pekerjaan, keterangan)
8) Tipe keluarga
9) Suku bangsa
10) Agama
b) Penyakit yang diderita keluarga orang tua (adanya penyakit menular atau
penyakit menular di keluarga)
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan keluarga
g. Pemeriksaan fisik
1) Tanggal pemeriksan
3) Aspek pemeriksan mulai tanda vital, rambut, kepala, mata, mulut, THT, leher,
thorax, abdomen, ekstremitas atasdan ekstremitas bawah, sistem genetalia.
h. Harapan keluarga
a. Aktivitas dan istirahat Kelelahan, nafas pendek karena kerja, kesulitan tidur di
malam hari, menggigil atau berkeringat di malam hari, takikardi,
tikipnea/dispnea saat kerja, keletihan otot, nyeri, dan sesak
b. Integritas ego Adanya/faktor stress yang lama, perasaan tidak berdaya/tak ada
harapan, menyangkal
c. Makanan dan cairan Kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna, penurunan
berat badan
d. Nyeri dan kenyamanan Nyeri dada, berhati-hati pada daerah yang sakit, gelisah
e.Pernapasan Nafas pendek, batuk, peningkatan frekuensi pernafasan,
pengembangan pernafasan tak simetris, bunyi nafas menurun/takada secara
bilateral atau unilateral
f. Keamanan Adanya kondisi penekanan imun, tes HIV positif, demam atau sakit
panas akut
g. Interaksi social Perasaan isolasi atau penolakan, perubahan pola biasa dalam
tanggung jawab
2. Diagnosis Keperawatan
b. Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot. Skor Angka tertinggi
1. Risiko jatuh
a. Penentuan masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan kepada analisa
yang menyeluruh tentang masalah.
b. Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilkan apa yang
diharapkan.
c. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan. d. Rencana keperawatan dibuat bersama
keluarga dalam:
4) Pelaksanaan tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah,
dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat dengan
cara menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
Setyowati dan Murwani (2008) menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada
saat melakukan tindakan keperawatan keluarga antara lain :
d. Kontrak, persetujuan kerja antara kedua belah pihak yaitu kesepakatan antara keluarga
dan perawat dalam kesepakan dalam asuhan keperawatan.
e. Managment kasus yaitu strategi dan proses pengambilan keputusan melalui langkah
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (rujukan, koordinasi dan advokasi)
f. Kolaburasi, kerjasama perawat bersama tim kesehatan yang lain dan merencanakan
perawatan yang berpusat pada keluarga.
5. Evaluasi
a. Evaluasi proses, fokus pada evaluasi proses adalah aktivitas dari proses keperawatan
dan hasil kualitas pelayanan asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus segera
dilaksanakan setelah perencanaan keperawatan diimplementasikan untuk membantu
menilai efektifitas interfrensi tersebut.
b. Evaluasi hasil, fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan
klien pada akhir asuhan keperawatan, bersifat objektif, feksibel, dan efesiensi.
6. Dokumentasi Keperawatan
a. Sebagai alat komunikasi antar anggota keperawatan dan antar anggota tim kesehatan
lainnya.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B.SARAN
1.Nugroho,Wahjudi.Keperawatan Gerontik.Edisi2.Buku Kedokteran EGC.Jakarta;19992.