Aushaf.harisa@student.umn.ac.id
ABSTRAK
E-Commerce is a service that is now a common thing that can help smooth the life of the
community. As for example, with the existence of E-Commerce services, the public can order
airline tickets at a relatively cheaper price in an instant way. This service also helps the
Indonesian people to enrich the business that is run for every businessman because E-
Commerce services can facilitate it. The birth of E-Commerce gave birth to the question,
does E-Commerce really help Indonesian people to smoothen their business processes and
lives? What value is obtained?
1
INTRODUCTIONS lantaran adanya penjual yang memasang
barang dagangannya serta lalu lintas
E-commerce adalah sebuah platform pembeli melalui platfrom tersebut.
media yang menawarkan sebuah jasa atau E-Commerce adalah sebuah layanan yang
barang dengan system elektronik melalui menyediakan jasa, tentunya pihak-pihak
internet dan biasa dipakai seperti website. yang menjalankan prospek layanan ini
Di Indonesia, E-commerce adalah salah memiliki kode Costumer Loyalty,
satu dari sekian banyaknya jasa yang Customer Satisfaction, dan Customer
banyak digunakan oleh masyarakat- Value.
masyarakat dari berbagai kalangan, baik Customer Value sendiri adalah setiap
remaja maupun dewasa. E-commerce pelanggan memiliki terminologi tersendiri
dengan cepat menjadi salah satu jasa mengenai suatu nilai tawaran, di mana
favorit masyarakat Indonesia dikarenakan nilai tersebut dapat meemnuhi kebutuhan
masyarakat dapat berbelanja barang yang khusus dari pelanggan tersebut. Dengan
diinginkan tanpa perlu beranjak dari memahami kebutuhan mereka, maka
rumah. Selain itu, dengan adanya E- perusahaan dapat memenuhi value yang
commerce, E-commerce dapat dijadikan dimaksud pelanggan dan dengan begitu
sebuah solusi dalam meningkatkan akan mendorong mereka untuk terus
ekonomi masyarakat bawah karena berkat melakukan pembelian terhadap produk
E-commerce, masyarakat dari kalangan perusahaan(Woodruff, 1997).
atas maupun bawah dapat melakukan Customer Satisfaction adalah situasi
transaksi jual beli secara bebas. Selain dari kognitif pembeli pada kesenjangan antara
keuntungan yang sudah disebutkan, hasil yang diperoleh dan pengorbanan
dengan adanya E-commerce, Co-Founder yang dilakukan. Bitner and Zeithaml
Bukalapak, Fajrin Rasyid mengatakan, (1996) dalam Akbar dan Parves (2009)
bisnis E-commerce seperti yang dijalankan menyatakan bahwa kepuasan adalah
Bukalapak memiliki konsep sharing evaluasi pelanggan terhadap produk atau
economy yang banyak melibatkan layanan, baik atau bukan produk atau
masyarakat, termasuk kalangan bawah. layanan yang memenuhi kebutuhan atau
Dalam hal ini, masyarakat bisa menjadi harapan mereka(Hennig‐Thurau & Klee,
mitra yang menjual produknya di 1997).
Bukalapak atau yang bisa dikenal sebagai Customer Loyalty adalah sekelompok
pelapak. Selain itu, ada perkembangan pelanggan dengan sikap mendukung
bisnis E-commerce juga terbukti mampu terhadap perusahaan, komitmen untuk
mendekatkan layanan keuangan kepada menyusun ulang produk atau layanan dari
seluruh lapisan masyarakat (inklusi perusahaan, dan merekomendasikan
keuangan). produk atau layanan perusahaan kepada
Kegiatan E-commerce memang bebas orang lain(Dick & Basu, 1994).
namun pemerintah tetap menetapkan Penting untuk mengetahui hubungan dari
peraturan demi kelancaran dan keamanan ketiga aspek di atas guna untuk
dari aktivitas E-commerce. Kepala Pusat mengetahui kenapa E-Commerce bisa
Kebijakan Pendapatan Negara, Badan dipercaya oleh masyarakat, bisa
Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian diandalkan oleh masyarakat dan kenapa
Keuangan, Rofyanto Kurniawan, layanan ini dapat memperlancar hidup
mengemukakan pemerintah akan turut masyarakat Indonesia khususnya di zaman
mengatur pelaporan pajak bagi sektor E- modern ini.
commerce. Sumber data memiliki potensi
pendapatan negara yang terbilang besar,
2
METHODS diambil sampelnya hanya karena mereka
adalah sumber data yang "nyaman" bagi
Teknik penelitian yang akan dilakukan para peneliti. Dalam sampling probabilitas,
adalah Convenient Sampling Methods lalu setiap elemen dalam populasi memiliki
sampel yang diambil adalah mahasiswa peluang nol yang diketahui dipilih melalui
dan mahasiswi yang pernah/sering penggunaan prosedur pemilihan acak.
memakai E-Commerce seperti Tokopedia, Sampul nonprobability tidak melibatkan
Shopee dan lain-lain.. Convenient probabilitas seleksi nol yang diketahui.
Sampling Methods, teknik ini berfokus Alih-alih, metode subjektif digunakan
pada jenis sampling di mana sumber data untuk memutuskan elemen mana yang
primer pertama yang tersedia akan harus dimasukkan dalam sampel. Dalam
digunakan untuk penelitian tanpa sampling nonprobability, populasi tidak
persyaratan tambahan. dapat didefinisikan dengan baik.
Nonprobability sampling sering dibagi
1. Tempat Penelitian menjadi tiga kategori: purposive sampling,
Tempat penelitian akan dilaksanakan convenience sampling, dan quota
dimana saja karena berbasis online. Waktu sampling.
penelitian akan dilakukan mulai dari jam
08.00 hingga jam 17.00 sore untuk -Questionpro.com
memaksimalkan jumlah dan kualitas Convenience Sampling (juga disebut
jawaban dari responden. availability sampling) adalah teknik non-
probability / non-random sampling yang
2. Sampel dan Teknik Penelitian digunakan untuk membuat sampel sesuai
Sampel yang diambil adalah mahasiswa kemudahan akses, kesiapan untuk menjadi
dan mahasiswi yang pernah/sering bagian dari sampel, ketersediaan pada slot
memakai E-Commerce seperti Traveloka, waktu tertentu atau spesifikasi praktis
Tiket.com dan lain-lain. Teknik penelitian lainnya dari elemen tertentu. Peneliti
yang akan dilakukan adalah Convenient memilih anggota hanya berdasarkan
Sampling Methods. Convenient Sampling kedekatan dan tidak mempertimbangkan
Methods, menurut beberapa website yang apakah mereka mewakili seluruh populasi
ada adalah: atau tidak. Dengan menggunakan teknik
ini, mereka dapat mengamati kebiasaan,
-Explorable.com/convenience-sampling pendapat, dan sudut pandang dengan cara
Subjek dipilih hanya karena mereka paling yang semudah mungkin
mudah direkrut untuk penelitian dan
peneliti tidak mempertimbangkan memilih -Dissertation.laerd.com
subjek yang mewakili seluruh populasi. Convenient Sampling adalah dimana unit
Dalam semua bentuk penelitian, akan yang dipilih untuk dimasukkan dalam
sangat ideal untuk menguji seluruh sampel adalah yang termudah untuk
populasi, tetapi dalam banyak kasus, diakses. Ini sangat kontras dengan teknik
populasi terlalu besar sehingga tidak pengambilan sampel probabilitas, di mana
mungkin menyertakan setiap individu. Ini pemilihan unit dibuat secara acak.
adalah alasan mengapa sebagian besar
peneliti mengandalkan teknik sampling TEKNIK PENGUMPULAN DATA
seperti convenient sampling, teknik
pengambilan sampel yang paling umum. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan media online yang berupa google
-Methods.sagepup.com forms yaitu kuesioner yang dapat diisi
Convenience sampling adalah jenis responden dimana saja dan kapan saja
nonprobability sampling di mana orang karena form ini berbasis online. Kuesioner
3
disebar melalui sosial media dan berfokus CV3 ,644
kepada mahasiswa dan mahasiswi CV4 ,472 ,500
Universitas Multimedia Nusantara dari
jurusan manapun. Selain menyebarkan Jenis_Kelamin * Frekuensi
kuesioner secara online, peneliti juga
Crosstabulation
menghampiri mahasiswa dan mahasiswi
yang sedang bersantai di kantin gedung C Count
Universitas Multimedia Nusantara lalu Frekuensi
peneliti meminjamkan handphone peneliti <3 3-6 >6
untuk diisi kuesionernya. bula bula bula Tota
n n n 6 l
RESULT AND DISCUSSION
Jenis_ Laki 16 28 60 1 105
CONCLUSION
4
orang-orang yang tidak mendapat akses
internet karena untuk memakai layanan E-
Commerce, perlu yang namanya internet.
REFERENCES
Dick, A. S., & Basu, K. (1994). Customer loyalty: toward an integrated conceptual framework. Journal
of the academy of marketing science, 22(2), 99-113.
Hennig‐Thurau, T., & Klee, A. (1997). The impact of customer satisfaction and relationship quality on
customer retention: A critical reassessment and model development. Psychology &
Marketing, 14(8), 737-764.
Woodruff, R. B. (1997). Customer value: the next source for competitive advantage. Journal of the
academy of marketing science, 25(2), 139.