Anda di halaman 1dari 23

Hukum Bisnis

STIE MUHAMMADIYAH CILACAP


Okt 2020

Oleh
WARSONO , SH., M.Hum

Bahasan :
Kontrak /perjanjian

Pengertian Hukum Kontrak

Definisi

 Kontrak berasal dr bhs inggris “ contract “ ,


baik kontrak maupun perj mempy arti yg sama y.i
suatu perbt hukum utk saling mengikatkan para pihak ke dlm
suatu hub hukum perikatan .
 Istilah kontrak lbh bnyk digunakan dlm dunia bisnis , krn dlm
bisnis jarang dilaks dg asal2an , mk kontrak2 bisnis biasanya
dibuat scr tertulis.
 Shg kontrak dp jg disebut sbg perjanjian yg dibuat scr
tertulis .
 Kontrak adl Kes dari kaidah2 hukum yg mengatur hub
hukum antara dua pihak atau lbh bdsk kata sepakat utk
menimbulkan akibat hukum’

 Perjanjian merup suatu persetujuan dg mana dua org atau


lbh saling mengikatkan diri utk melaks suatu hal dlm lap
harta keky yg menimbulkan akibat hukum bagi para pihak ( ps
1313 KUHPrdt )

 Perikatan adl suatu hub hk antara dua org atau dua pihak ,
dimana pihak yg satu berhak menuntut sesuatu hal dr pihak
yg lainnya, dan pihak yg lainnya itu berkwjb memenuhi
tuntutan tsb.
Pihak yg berhak menuntut adl Kreditur (piutang ) dan pihak
yg berkewajiban memenuhi tutuntan adl Debitur/ berhutang
 Perbedaan :
Perikatan merup hub hukum , sdgkn Perj merup perbt
hukum .
Perbt hukum itulah yg menimbulkan hub hukum.
Dg kata lain perj merup sumber perikatan.
 Prktn itu bs timbul krn :
 Perikatan krn Perj
pihak yg menandatangani sengaja menghendaki adanya hub
hkm diantara mrk menghendakki adanya prktn
,motivasinya adl utk mprleh hak dan kwjbn dlm hub mrk ,
Jd inisiatif adanya hak dan kwjbn perikatan dtg dr mrk
sndiri
 Perikatan yg timbul krn UU
hak dan kwjbn timbul bkn krn motivasi para pihak
melainkan krn UU mengatur demikian.

Unsur-unsur kontrak
 Adanya kaidah hukum
• Tertulis: yg terdapat dlm peraturan perundang-undangan,
traktat dan yurisprudensi.
• Tidak tertulis: yg timbul, tumbuh dan hidup dlm
masyarakat
 Subjek hukum: orang dan badan hukum
 Adanya prestasi
 Kata sepakat
 Akibat hukum: timbulnya hak dan kewajiban
Memorandum of Understanding /MOU

MOU merupakan perjanjian pendahuluan


MOU blmawal
negosiasi merup suatu kontrak, namun sbg pencatatan hasil
MOU bercirikan :
 Isinya ringkas, memuat hal2 pokok, materi yg dibuat dlm
MOU penting sbg bhn dlm melakukan negosiasi awal/sbg ds
utk melakukan studi kelayakan/ pembuatan kontrak
 Bentuk perjanjian di bawah tangan
 Bersifat pendahuluan dan akan diikuti oleh suatu perjanjian
yang lebih rinci;
 Mempy jangka waktu berlaku, biasanya antara 6 bl s.d 1
th
 Biasanya tdk ada kwjbn yg bersf memaksa kpd para
pihak utk/hrs menindaklanjutinya dlm suatu perj atau
kontrak
Perbedaan kontrak, perjanjian dan MoU
PEMBANDING KONTRAK PERJANJIAN MOU

BENTUK Lazim dibuat dalam Bermakna lebih luas Lazim dibuat dalam
bentuk tertulis karena selain tertulis bentuk tertulis
dapat juga dilakukan
secara lisan

PENGERTIAN Lahir dari kesepakatan yang menimbulkan Belum menimbulkan


hubungan hukum hubungan hukum
Isinya dibuat secara terperinci dan telah memuat
ISI Lebih ringkas dan tidak
hak dan kewajiban para pihak berisi kewajiban ang
sifatnya memaksa
secara hukum

KEKUATAN MENGIKAT Memiliki kekuatan mengikat sehingga berlaku Tidak memiliki


sebagai Undang-undang bagi para pihak kekuatan mengikat
secara hukum
Sistem Terbuka Hukum Kontrak

Pasal 1338 (1) KUHPerdata: ‘Semua perjanjian yang dibuat secara


sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya’
Membuat atau tidak membuat perjanjian
Mengadakan perjanjian dengan siapapun
Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya, dan
Menentukan bentuknya perjanjian (Salim, 1993)
Asas Hukum Kontrak (universal)

Asas kebebasan berkontrak (Pasal 1338 (1) KUHPe)


Asas konsensualisme (1320 (1) KUHPer: kesepakatan kedua
belah pihak)
Asas pacta sun servanda (1338 (1) KUHPer: hukum bagi yg
membuatnya)
Asas itikad baik (1338 (3) KUHPer: perjanjian harus
dilaksanakan dengan itikad baik)
Asas kepribadian (1315 dan 1340 KUHPer). 1315: tidak dapat
mengadakan perjanjian kecuali untuk dirinya sendiri. 1340:
perjanjian hanya berlaku antara para pihak yang membuatnya.
Asas hukum kontrak (nasional)

Asas kepercayaan: akan memenuhi setiap prestasi yang


diadakan diantara mereka di belakang hari.
Asas persamaan hukum: tidak ada perbedaan karena ras,
warna kulit dan agama.
Asas keseimbangan: menghendaki kedua belah memenuhi
perjanjian.
Asas kepastian hukum: kekuatan mengikatnya perjanjian
Asas moral: seseorang melakukan perbt dg sukarela (moral)
Asas kepatutan: berkaitan dengan ketentuan isi perjanjian.
Asas kebiasaan: tidak hanya mengikat untuk apa yang secara
tegas diatur tetapi juga hal-hal yang menurut kebiasaan lazim
diikuti.
Asas perlindungan: para pihak hrs mendp perlind hukum.
Syarat-syarat sahnya kontrak
(Pasal 1320 KUHPer)

Syarat sahnya perj.


 Adanya kesepakatan kedua belah pihak: persesuaian
pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan
pihak lainnya.
 Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum: kemampuan
untuk melakukan perbuatan hukum, yakni orang yang sudah
dewasa. Yang tidak berwenang melakukan perbuatan hukum:
– Anak dibawah umur
– Orang yang ditaruh di bawah pengampuan
 Adanya objek. Contoh, perjanjian jual beli rumah; yang
menjadi objek adalah rumah dan harga pembelian.
 Adanya kausa yang halal; tidak bertentangan dengan
undang-undang, kesusilaan dan Tibum (1337 KUHPer)
Dua yang pertama disebut Syarat subjektif dan dua yang terakhir
disebut syarat objektif.
Bila syarat subjektif tidak terpenuhi maka kontrak atau
perjanjian tersebut dapat dibatalkan (voidable)
Bila sarat objektif tidak terpenuhi maka kontrak atau perjanjian
tersebut batal demi hukum (voidnietig)

Bentuk kontrak tertulis

Kontrak dibawah tangan: kontrak yg ditandatangani oleh pihak ybs


Kontrak dengan saksi notaris: Kontrak jenis ini dilegalisir oleh
notaris untuk membenarkan tanda tangan para pihak.
Kontrak yg dibuat di hadapan notaris yg dibuat dlm btk akta
notariel, yakni akta yg dibuat di hadapan pjb yg berwenang. Jenis
dok ini merup bukti yg sempurna bagi ybs maupun pihak ketiga.
Penyelesaian sengketa kontrak

 Pengadilan:
– Gugatan Wanprestasi (perikatan yg lahir dr
perjanjian)
– Gugatan perbt melawan hukum (perikatan yg lahir karena uu)
– Permohonan pailit (lbh dr satu kreditor)
 Di luar pengadilan
– Mediasi, negosiasi dll
– Arbitrase (jk kontrak ada klausul arbitrase/pihak sepakat
menempuh jalan arbitrase).
Menyusun Kontrak

Struktur kontrak
 Judul kontrak
 Pembukaan, tempat dan waktu pembuatan
 Subyek hukum kontrak
 Latar blk kontrak
 Bentuk hubungan hukum
 Hak dan kewajiban
 Pelaksanaan hak dan kewajiban
 Farce majeur
 Addendum
 Penyelesaian perselisihan
 Berakhirnya kontrak
 Tanda tangan

Keterangan :
Judul kontrak
 Judul Kontrak hrs mengindahkan gambaran hukum yg tegas dan
formal ,runtut dan struktural, selaras dg hub hukumnya itu
sendiri serta konsisten dg sluruh isi bangunan kontrak

Pembukaan , tempat dan wkt pembuatan kontrak


 Tempat dan waktu dibuatnya kontrak memang bukan merupakan
syarat syahnya kontrak ,shg ketiadaan menyebut waktu dan
tempat tdk mjdkan tdk syahnya sebuah kontrak , namun krn
fungsinya utk mengatur hub hukum skaligus sbg alat bukti , mk
demi ketegasan dan kpastian hukum sbaiknya kontrak juga
menerangkan tempat dan waktu dibuatnya kontrak.

Subyek hukum kontrak


 Subyek hk kontrak merup pihak pertama dan pihak kedua yg
saling berjanji , biasanya disebut para pihak

Latar blk kontrak


 Dlm latar blk scr resmi dijelaskan latar blk mengapa kontrak
dibuat ,bhw sbuah kontrak hutang piutang biasa muncul dr
adanya perj jual beli yg cicilanya macet.

Bentuk hub hukum


 Pasal ini menegaskan inti dr hub hukum para pihak , apakah jual
beli , sewa menyewa atau pinjam meminjam.

Hak dan kewajiban


 Pada prinsipnya merinci lbh lanjut hak dan kwjb utama para pihak
yg muncul dr pasal ttg “ btk hub hukum” – menegaskan kembali
hak dan kwjbn utama yg mjd subtansi kontrak

Pelaks hak dan kewajiban


 Mngatur ttg bgmn teknis pelaks btk hub hukum yg telah ditgaskn
dlm ps2, bgmn tata cara penyerahan br dan cara membayarnya.

Force majeur
 Merup keadaan dmn para pihak tdk dp melaks hak dan kwjbnnya,
dikarenakan adanya kejadian yg berada di luar kekuasaanya utk
dp menanggulanginya ; gempa bumi , banjir, tsunami, tanah
longsor , kebakaran , perampokan , wabah penyakit , kebijakan
pemerintah dibidang keu dsb

Addenddum
 Merup kekentuan tambahan dr suatu kontrak yg merubah lbh
lanjut atau merinci isi dr kontrak tsb. Umumnya addendum lahir
krn adanya kebtuhan dr para pihak dlm melaks kontrak. Isi
addendum didasarkan pd hasil musyawarah para pihak. Scr fisik
dokumen addenddum terpisah dr kontrak induknya , tp scr hukum
merup bag yg tdk terpisahkan dr kontrak utamanya.

Penyelesaian perselisihan
 Para pihak dp mempertegas alternatif tata cara penyelesaian
perselisihan scr lbh rinci dan specifik

Berakhirnya kontrak
 Krn kontrak merup sumber perikatan mk dg berakhirnya kontrak
berakhir pula perikatan. Berakhirnya kontrak dp karena hak dan
kwjbn para pihak telah terpenuhi atau dp krn pembatalan dan
bahkan dlm kontrak itu sendiri dp menentukan wkt kpn kontrak
berakhir

Tanda tangan
 Para pihak membubuhkan tanda tangan sbg bukti bahwa para
pihak telah mengetahui dan sepakat akan isi kontrak . Jangan
lupa di sertakan materei secukupnya sabagai “ pajak dokumen”
atau dokumen2 yg dimaksudkan sbg alat bukti

Surat kuasa

Surat Kuasa adalah surat yang dibuat untuk memberikan


kewenangan, salah satu contohnya adalah dalam mengambil gaji.
Ada berbagai macam contoh surat kuasa, tapi bagaimana cara
membuat surat kuasa yang baik dan benar,
Unsur-unsur surat kuasa sebagai berikut :
o Tulis judul di atas yaitu Surat Kuasa, dalam hukum bisa
berupa Surat Kuasa khusus maupun Surat Kuasa Substitusi.
o Cantumkan pihak – pihak yang terlibat dalam pengalihan
kuasa. Pertama tulis profil pemberi kuasa kemudian tulis
juga profil penerima kuasa.
o Tulis Perihal surat kuasa, utk surat kuasa yang umum di
masy bisa berupa apakah pelimpahan kuasa

pengambilan gaji, pengambilan cek, pengambilan barang ,


atau lain sebagainya. Setelah itu tulis profil penerima kuasa.
o Penutup surat
o Tanggal dan tempat pembuatan surat
o Tanda tangan dan nama terang pemberi kuasa dan penerima
kuasa
o Selain itu terakhir juga bisa ditempel materai pada surat
kuasa untuk menguatkannya secara hukum.

Conto surat kuasa :


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Tanda Pengenal : KTP/SIM No. ..
Alamat :
Memberikan kuasa pengambilan gaji untuk bulan ……….. dikarenakan sy mengalami
halangan (sakit), oleh sebab itu sy mbrkn kuasa kpd :
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Tanda Pengenal : KTP/SIM No. ..
Alamat :
Dmkn Surat Kuasa ini dibuat, utk dp dipergunakan sbgmn mestinya.
………………………., 2010
Penerima Kuasa Matere Rp6.000,-

(Nama Pemberi Kuasa)                                                    ( Nama penerima Kuasa)

Diskusi

Praktek membuat kontrak


Praktek membuat surat kuasa
Catatan Diskusi kontrak :
o Struktur kontrak
o Jenis / sf kontrak
o Subyek dan obyek hukum kontrak
o Hak dan kewajiban
o Pelaksanaan hak dan kewajiban
o Isi kontrak
o Addendum
o Penyelesaian perselisihan

Catatan diskusi surat kuasa :


 Struktur kuasa
 Subyek dan obyek kuasa
 Isi kuasa

Soal latihan

1. Jelaskan perbedaan antara kontrak , perjanjian ,perikatan dan


MOU .
2. Sebutkan dan jelaskan asas hukum kontrak yg bersifat
universal yang anda ketahui .
3. Sebutkan dan jelaskan unsur2/ struktur dlm menyusun kontrak.
4. Apa konskuensi tidak terpenuhinya syarat subyektif dalam
kontrak , jelaskan dan beri contohnya .
5. Jelaskan bahwa apa yg dimaksud dg hukum kontrak bersifat
terbuka dan beri contohnya
6. Apa yg dimaksud dg perbuatan menurut hukum dan beri contoh
7. Sebutkan dan jelaskan syarat syahnya suatu perjanjian
8. Apa yg dimaksud dingan istilah2 berikut :
a. Surat kuasa
b. Kontrak
c. Addenddum
d. Force mayeur

Anda mungkin juga menyukai