Banyak istilah terhadap teknologi ini, seperti, rapid-application development (RAD), low-code dan
no-code technology. Teknologi – teknologi ini biasanya menekankan pada fungsionalitas aplikasi
seperti pengembangan berbasis model, point-and-click programming, drag-and-drop composability,
wizard-based workflows, dan teknik lainnya.
Forrester Research Inc. menggunakan istilah low-code terhadap teknologi terbaru ini, sedangkan
Gartner Inc. menterminologikan teknologi tersebut dengan Enterprise High-Productivity Application
Platform as a Service (hpaPaaS). Dalam riset yang dilakukan oleh kedua perusahaan, disebutkan
beberapa leading companies yang mengembangkan low-code enterprise platform yakni:
Salesforce.com Inc, Outsystems Inc., dan Mendix Inc. Berikut adalah perbandingan dari tiga platform
low-code ini:[ CITATION Dav17 \l 1033 ]
1. Salesforce.com
Salesforce memulai kariernya sebagai vendor perangkat lunak CRM (Force.com). Namun
guna meningkatkan kualitas pada tahun 2014 Salesforce mulai memperkenalkan diri sebagai
perusahaan pengembangan Customer Success Platform.
2. OutSystems
Dibadingkan dengan Salesforce yang melakukan pendekatan bertahap, OutSystem,
perusahaan yang berbasis di Atlanta ini memberikan publik pendekatan secara menyeluruh
dalam low-code dalam platform OutSystems 10. OutSystem memberikan developers dapat
menentukan model data, logika bisnis, proses alur kerja, dan UI baik untuk aplikasi seluler
maupun web.
Perusahaan ini menekankan pada fungsionalitas offline dan akses ke fungsionalitas
perangkat asli. OutSystem tidak hanya memungkinkan pengguna untuk melakukan drag-
and-drop komponen, tetapi juga memungkinkan pengguna untuk melakukan personalisasi
pada Bahasa pemrograman seperti C#, Java, SQL, HTML, CSS, dan JavaScript.
Outsystem mengklaim bahwa sistemnya dapat diintegrasikan dengan sistem apa saja dan
aplikasi dapat digunakan secara mudah dengan konsep one-click.
3. Mendix
Platform Mendix menyediakan tema siap pakai, tata letak navigasi, templat halaman, dan elemen
desain.Perusahaan mendaftarkan lima prinsip berikut yang dirancang untuk platformnya:
Membutuhkan waktu yang singkat, sehingga waktu tersebut dapat dialokasikan untuk
kegiatan lain
Membuat aplikasi yang melebihi ekspetasi pengguna
Meminimalisir kontrol yang tidak perlu
Keterbukaan di setiap level.
Wawasan baru akan smart apps
Referensi ke Smart Apps berkaitan dengan aplikasi multi-channel modern yang dikembangkan di
zaman Big Data, Internet of Things (IoT) dan pembelajaran mesin. Daripada hanya menunggu
masukan dari pengguna, Smart Apps, kata perusahaan, adalah: cerdas (mereka memberikan
rekomendasi dan panduan kepada pengguna); proaktif (mereka memprediksi acara mendatang dan
memicu alur kerja yang memandu pengguna); dan kontekstual (dipersonalisasi, sadar lokasi, dan
tertanam dalam proses pengguna).
Ramel, D. (2017, May 19). 3 Leading Enterprise Low-Code App Development Platforms Compared.
Retrieved from ADTMag: https://adtmag.com/blogs/dev-watch/2017/05/low-code-
tools.aspx
https://comparisons.financesonline.com/outsystems-platform-vs-mendix