Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ANALISIS FAKTOR INTERNAL ORGANISASI DALAM LINGKUNGAN”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi

Dosen Pengampu:

Sierfi Rahayu, S.Sos., M. AP

Disusun Oleh:

Isnadya Muharromah 1901010104

Ratu Khairun Azzahra 1901010115

Savira Fajar Meyriyanih 1901010049

Siti Khopipah 1901010121

4C Ilmu Administrasi Negara

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF

TANGERANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ANALISIS
FAKTOR INTERNAL ORGANISASI DALAM LINGKUNGAN”. Penulisan makalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Manajemen
Strategi.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah terlibat didalamnya:

1. Ibu Sierfi Rahayu, S.Sos., M.AP selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Strategi yang
telah memberikan bimbingan dalam belajar.
2. Rekan-rekan anggota kelompok kami telah bekerja, guna menyelesaikan makalah atau
tugas ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin.

Tangerang, 28 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Penggerak Internal..................................................................................................................3
B. Model Keunggulan Bersaing...................................................................................................4
C. Peranan Sumber Daya.............................................................................................................5
D. Kapabilitas Organisasi............................................................................................................5
E. VRINE Model..........................................................................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan dalam sebuah organisasi atau perusahaan diperlukan


suatu strategi yang tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Memberikan perhatian
kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan
guna menghadapi persaingan. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud dalam makalah ini adalah
lingkungan internal. Makin besar suatu organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat
interaksi yang terjadi dalam menghadapi lingkungan internal tersebut. Manajemen strategis
adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas
fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya.

Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait


erat dengan bidang perilaku organisasi. Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah
mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk
mensukseskan organisasi. Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Salah satu tujuan penting dari studi lingkungan
internal adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Oleh karena itu analisis
lingkungan internal sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan dalam
memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk menyusun strategi dalam
mengelola peluang dan ancaman yang muncul.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Penggerak Internal?
2. Jelaskan Keunggulan Bersaing?
3. Jelaskan Peranan Sumber Daya?
4. Jelaskan Kapabilitas Organisasi?
5. Jelaskan VRINE Model?

1
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan Penggerak Internal.
2. Dapat menjelaskan Keunggulan Bersaing.
3. Dapat menjelaskan Peranan Sumber Daya.
4. Dapat menjelaskan Kapabilitas Organisasi.
5. Dapat menjelaskan VRINE Model.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penggerak Internal

Analisis TOWS atau SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi pemasaran CV Puri Lautan Mutiara. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Threat). Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman. Faktor Internal, yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan seperti
kekuatan dan kelemahan antara lain:

1. Kekuatan terdiri dari:


1) Produksi handmade memiliki selera tinggi di Amerika dan Eropa
2) Jaringan pemasaran ke luar negeri dengan eksport produk sampai ke Amerika dan
Eropa.
3) Kondisi keuangan stabil dan cenderung meningkat
4) reputasi yang baik dalam pelayanan baik pemesanan, produksi dan kecepatan
dalam pengiriman barang
2. kelemahan terdiri dari:
1) Belum menggunakan tenaga mesin sehingga mengurangi volume produksi
2) tidak memiliki motif perak sendiri
3) Perencanaan sistem produksi belum maksimal, dimana perencanan ditentukan dari
besar kebutuhan
4) Tidak adanya pelatihan secara khusus kepada para karyawan baru sehingga proses
produksi terganggu.

Contoh kekuatan dan kelemahan yang mungkin dimiliki oleh suatu universitas
adalah. Kekuatan (1) Pengalaman universitas yang sudah lama. (2) Kepangkatan dan
pendidikan para dosen yang mencukupi. (3) Jumlah mahasiswa yang cukup banyak.
Sedangkan kelemahan misalnya (1) Laboratorium yang kurang mencukupi. (2) Disiplin
dosen yang kurang memuaskan. (3) Sistem penggajian yang kurang kompetitif.

Dari uraian di atas tentang analisis SWOT, secara nalar sehat sebetulnya sudah
dapat menyimpulkan bahwa dalam kerangka strategi keselurhan, strategi dasar yang dapat

3
direncanakan ialah menggunakan kesempatan sebaik-baiknya, mencoba mengantisipasi
dan menanggulangi ancaman, menggunakan kekuatan sebagai modal dasar operasi dan
memenafaatkannya semaksimal mungkin. Serta mengusahakan untuk mengurangi atau
menghilangkan kelemahan yang masih ada. Kesimpulan sederhana dan sangat masuk
akal, tetapi kadang-kadang dilupakan orang. Ada yang sudah sangat bagus membuat
analisis SWOT, namun hanya sampai di situ, sedangkan dalam startegi selanjutnya sama
sekali melupakan analisis dan justru mencari-cari yang lain. Contoh tadi menunjukkan
ketidaktaatan pada asas, yang masuk cukup banyak dilakukan orang.

B. Model Keunggulan Bersaing

Menurut Mudrajad Kuncoro (2006:15) keunggulan bersaing memiliki model,


yaitu, pertama Model Organisasi-Industri (Industrial Organization atau I/O). Model ini
menyebutkan bahwa faktor-faktor industri eksternal lebih penting daripada faktor internal
dalam upaya suatu organisasi mencapai keunggulan bersaing. Model ini sangat ditentukan
oleh karakteristik dari luar organisasi. Model ini berkeyakinan bahwa kinerja organisasi
akan sangat ditentukan oleh kekuatan-kekuatan industri. Model lima kekuatan dari Porter
merupakan contoh dari perspektif I/O yang berfokus pada analisis berbagai kekuatan
eksternal dan variabel industri sebagai landasan untuk memperoleh dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.

Kedua, model berbasis sumber daya (Resources Basaed view / RBV) Model ini
berkeyakinan bahwa sumber daya internal lebih penting bagi organisasi daripada berbagai
faktor eksternal dalam mempertahankan keunggulan kompetitif. Model ini lebih
memfokuskan pada pengembangan atau perolehan sumber daya (Resources) dan
kapabilitas (Capability) yang berharga atau sulit ditiru oleh pesaing. Pendekatan RBV
memandang organisasi sebagai sekumpulan aset dan kapabilitas. Pandangan RBV
percaya bahwa kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya
internal yang dapat dikelompokan ke dalam tiga kategori luas, yaitu (1) Sumber daya fisik
yang meliputi seluruh organisasi dan perlengkapannya, lokasai, teknologi, potensi
mahasiswa, dan lain-lain. (2) Sumber daya manusia yang meliputi seluruh karyawan (staf
dan dosen), pengalaman, kemampuan, keterampilan dan pengetahuan. (3) Sumber daya
organisasional mencakup struktur organisasi, proses perencanaan, sistem informasi,
paten, merek dagang, hak cipta, data base, dan lain-lain.

4
C. Peranan Sumber Daya

Menurut (Rudolf, 2002:89) mendefinisikan Sumber Daya Manusia sebagai “Satu


kesatuan tenaga manusia yang dalam organisasi dan bukan hanya sekedarpenjumlahan
karyawan-karyawan yang ada. Sebagai kesatuan, sumber daya manusia harus dipandang
sebagai suatu sistem di mana tiap-tiap karyawan berfungsi untuk mencapai tujuan
organisasi. Sumber daya manusia diukur berdasarkan latar belakang pen didikan
yangdiperoleh pegawai”.

Menurut (Susilo, 2003:3)mendefinisikan sumber daya manusia sebagai “Sumber


daya manusia adalah pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam
usaha mewujudkan visi dan misi dan tujuannya”.

Menurut (Ihsanti, 2014) mendefinisikan Kompetensi Sumber Daya Manusia


adalah “Kemampuan seseorang atau individu suatu organisasi (kelembagaan) atau suatu
sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuan
nya secara efektif dan efisien”.

Manusia merupakan bagian dari sumber daya yang dibutuhkan oleh


perusahaan/organisasi. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang baik, Satuan
Kerja Perangkat Daerah harus memiliki kualitas sumber daya manusia yang didukung
dengan latar belakang p endidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan danpelatihan,
dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan agar mampu menerapkan sistem
akuntansi yang ada. Kegagalan sumber daya manusia pemerintah daerah dalam
memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan
keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yangditetapkan
pemerintah (Warisno, 2008).

D. Kapabilitas Organisasi

kapabilitas dalam konteks suatu organisasi khususnya perusahaan dimaksudkan


sebagai berbagai kemampuan yg dimiliki perusahaan (organisasi) dalam rangka
menyelenggarakan kegiatan usaha yang dijalankan. Dalam perusahaan berbentuk
korporasi kapabilitas itu adalah kemampuan dari setiap unit usaha yg dimiliki untuk
menjalankan strategi usaha mereka secara keseluruhan. (Vadim Kotelnikov, 2006)
Kapabilitas dapat dirasakan bila pegawai dan pelanggan perusahaan tersebut merasakan

5
adanya kemampuan menyelenggarakan usahanya dengan cara yg lebih baik dari
pesaingnya, dan Kapabilitas itu berupa seperangkat kapasitas yg saling terkait yg dimiliki
organisasi tsb sehingga ampuh menjalankan tugasnya. Setiap perusahaan membutuhkan
kapabilitas dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya agar dapat mampu bersaing dan
hidup berkelanjutan di pasar. ”A hallmark of the new economy is the ability of
organizations to realize economic value from their collection of knowledge assets as well
as their assets of information, production distribution, and affiliation
(Gold,Malhotra,Segars, 2001) Perusahaan perusahaan tidaklah segitu mudah membangun
kapabilitasnya apalagi bila pengembangan perusahaan tersebut berlangsung degan cara
cara yg tradisional. Dalam ekonomi sekarang ini, perusahaan perusahaan mesti memiliki
seperangkat kepemilikan pengetahuan untuk dapat merealisir tujuan usahanya.
Kepemilikan perusahaan tsb antara lain berupa informasi, produksi, distribusi, dan
afiliasi. Kemampuan untuk mengolah semua pengetahuan ini yg dilaksanakan seluruh
pekerja perusahaan diseluruh lapisan tingkatan menghasilkan output yg dapat diberikan
baik produk maapun jasa kepada pelanggannya.

Tidak ada standar baku atas kapabilitas yg harus dimiliki setiap organisasi namun
jelas bahwa ada 11 elemen kapabilitas yg cenderung untuk diraih perusahaan:

1. Talent; kemampuan untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan orang yang


kompeten dan mempunyai komitmen.
2. Speed; kemampuan yang baik dalam melakukan perubahan yang cepat dan
berlangsung cepat juga.
3. Shared; kemampuan yang baik untuk meyakinkan bahwa pelanggan dan pekerja
mempunyai image yang positif dan konsisten dan berpengalaman dengan
organisasi tersebut.
4. Accountability; kemampuan yang baik dalam mendaptakan kinerja terbaik dari
pekerjanya.
5. Collaboration; kemampuan yang baik untuk bekerja melalui batas yang ada untuk
meyakinkan baik efisiensi dan leveragenya.
6. Learning; kemampuan yang baik dalam menghasilkan dan melakukan generalisasi
ide-ide yang berdampak positif.
7. Leadership; kemampuan yang baik dalam kepemimpinan yang mampu
melekatkan dirinya dengan organisasi.

6
8. Customer connectivity; kemampuan yang baik dalam membangun hubungan
berkelanjutan dengan suatu kepercayaan terhadap target pelanggannya.
9. Strategic unity; kemampuan yang baik untuk mengartikulasikan dan membagikan
suatu pandangan strategis dan menciptakannya kedalam tiga tingkatan yaitu
intelektual, behaviour, dan prosedur.
10. Innovation; kemampuan yang baik untuk mengerjakan sesuatu yang baru baik
dalam isi maupun prosesnya.
11. Efficiency; kemampuan yang baik untuk mengelola biaya.

E. VRINE Model

Ada lima ciri atau karakteristik utama yang menentukan apakah sumber daya atau
kapabilitas dapat membantu perusahaan dalam mencapai kinerja superior sekaligus
memperoleh keunggulan bersaing. Kelima kriteria tersebut adalah valuable, rarity,
immitability, non-substitutability dan exploitability.

1. Valuable adalah sumber daya atau kapabilitas yang dimiliki dapat bermanfaat bagi
suatu perusahaan guna mendapatkan keunggulan yang optimal atau dapat menangkis
ancaman pesaing di dalam lingkungannya.
2. Rarity adalah kapabilitas dan sumber daya yang relatif langka bagi perusahaan,
dengan adanya rarity maka sumber daya yang valuable tidak jarang dapat
berkontribusi untuk keunggulan bersaing.
3. Immitability atau kriteria tidak mudah ditiru mendukung untuk dicapainya
keunggulan bersaing bagi perusahaan yang mempunyai valuable dan rarity serta
kapabilitas yang tinggi. Immitability tercapai ketika pesaing tidak mendapatkan
sumber daya atau kapabilitas valuable dan rarity secara tepat dan cepat atau biaya
terlalu mahal.
4. Non-substitutability akan dapat dipenuhi bila pesaing tidak mendapatkan manfaat
yang sama dari produk yang diciptakan untuk bersaing dengan menggunakan
alternatif sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki.
5. Exploitability dapat diperoleh jika perusahaan dapat mengolah sumber daya dan
kapabilitas untuk mendapatkan keuntungan dan value yang lebih dari pesaing.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis lingkungan internal adalah suatu proses atau kegiatan untuk mengukur
sejauh mana kekuatan dan kelemahan suatu organisasi atau perusahaan agar kita tahu
dimana organisasi atau perusahaan tersebut berada. Hasil dari analisis lingkungan internal
akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan suatu organisasi atau perusahaan.

Lingkungan internal merupakan roh dalam sebuah organisasi atau perusahaan


untuk menjamin keberlangsungan proses yang sedang belangsung oleh karena itu
dibutuhkan manajemen strategi dan manajemen pengelolaan yang baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://page4future.blogspot.com/2018/02/analisis-stratejik-internal-dan.html diakses pada 28


Maret 2021 Pukul 15.37

Anda mungkin juga menyukai