Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT POLIOMIELITIS

OLEH :
1. FADILA AGUSTYANI
2. FEBY SAFRIANA
3. KUS TRI PANJI
4. M. FAISAL KHUSAINI
5. NETI ASTARI
6. NUGRAHA ADI CHANDRA
7. WIKE DIANA

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN (KONVERSI)


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU
TAHUN 2021
CONTOH KASUS

An. N usia 3 tahun datang ke IGD pada 20-12-2020 / 10:15 WIB, ibu pasien mengatakan bahwa
tiba-tiba anaknya merasa lemas di sekujur tubuhnya, dengan gejala awal demam kemudian disertai
pusing, mual dan munta hingga sekarang tidak mampu berdiri dan berjalan. Dari hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital didapat S : 38,8°C, RR : 24 x/mnt, N : 90 x/mnt. Menurut keterangan ibu klien, An.
N belum mendapatkan vaksin polio.

A. PENGKAJIAN

Ruang : Ruang Lili

Tanggal/Jam MRS : 20-12-2020 / 10:15 WIB

Diagnosa Medis : Poliomielitis

No. Reg : 01.20.56

Tanggal/Jam Pengkajian : 20-12-2020 / 11:35 WIB

1. BIODATA
a) Identitas Pasien
Nama : An. N
Tempat tanggal lahir : Sumber Sari, 13-03-2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Desa Sumbersari, Kec. Gedongtataan, Kab. Pesawaran
Tanggal masuk : 20-12-2020
Tanggal pengkajian : 20-12-2020
Diagnosa medik : Poliomielitis

b) Identitas orang tua


1) Ayah
a. Nama : Tn. L
b. Usia : 35 thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Desa Sumbersari, Kec. Gedongtataan, Kab. Pesawaran
2) Ibu
a. Nama : Ny. K
b. Usia : 32 thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Desa Sumbersari, Kec. Gedongtataan, Kab. Pesawaran

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan utama : Pasien merasa lemas di sekujur tubuhnya
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu pasien mengatakan bahwa tiba-tiba anaknya merasa lemas di sekujur tubuhnya,
dengan gejala awal demam (38,8°C), kemudian disertai pusing, hingga sekarang tidak
mampu berdiri dan berjalan. Imunisasi polio (-). RR : 24 x/mnt, N : 90 x/mnt.
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya :
- Riwayat Tumbuh Kembang Anak :
Imunisasi : Hepatitis B-1 diberikan waktu 12 jam setelah lahir, BCG diberikan saat
lahir, Polio oral belum pernah diberikan.
- Status gizi : baik tahap perkembangan anak menurut teori psikososial anak : Klien
An. N mencari kebutuhan dasarnya seperti kehangatan, makanan, dan minuman serta
kenyamanan dari orang tua sendiri.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga :
- Komposisi keluarga : keluarga berperan aktif terutama ibu klien An. N dalam
merawat klien.
- Lingkungan rumah dan komunitas : lingkungan sekitar rumah berada di sekitar
pemukiman kumuh.

3. Pengkajian pemenuhan kebutuhan


a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : normal
Setelah sakit : nafsu makan berkurang

b. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit :
BAB : normal 1x sehari, warna kecoklatan, tekstur lunak, aroma khas
feses.
BAK : Normal, warna kekuningan, aromatik

- Setelah sakit :

BAB : konstipasi

BAK : Normal, warna kekuningan, aromatik

c. Aktufitas dan Latihan

Kemampuan merawat diri 0 1 2 3 4


Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan mobilitas di tempat tidur √
Kemmapuan makan/minum √
Kemampuan toileting √
Kemampuan mandi √
Kemampuan berpindah √
Kemampuan berpakaian √
Ket : 0 = mandiri 1= menggunakan alat bantu 2= dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat 4= tergantungan total

d. Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit : 10 jam sehari, 2 jam tidur siang, 8 jam tidur malam
Setelah sakit : sering terbangun

e. Konsep Diri
Klien belum mampu memaparkan konsep dirinya karena klien masih berusia 2 tahun 9
bulan.

f. Seksual Dan Reproduksi


Klien belum berkeluarga

g. Pola Peran Hubungan


Sebelum sakit : interaksi dengan keluarga, teman, dan lingkungan baik.
Setelah sakit :pasien mengalami perubahan pada interaksi keluarga, teman
Lingkungan. Aktivitas meningkat, tetapi terganggu.

h. Manajemen Koping Stress


Sebelum sakit : baik
Setelah sakit : klien belum mampu memaparkan secara tepat keadaan jiwanya
karena klien masih balita, klien dibantu dengan orang tua (ibu)
untuk menyelesaikan masalahnya.

i. Sistem Nilai Dan Keyakinan


Sebelum sakit : pasien beragama islam
Setelah sakit : klien tidak pernah melakukan sholat karena keterbatasan aktivitas
akibat nyeri sendi.

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Breath : 24x/mnt, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, suhu 38,8°C
2. Blood : 90/mnt
3. Brain : gelisah (rewel), pusing
4. Bladder : normal
5. Bowel : mual, muntah, anoreksia, konstipasi
6. Bone : latergi/ kelemahan, tungkaki kanan mengalami kelumpuhan, pasien tidak
mampu berdiri dan berjalan

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium : pada pemeriksaan sample feses ditemukan adanya Poliovirus.
Pada pemeriksaan serum ditemukan adanya peningkatan antibody.

D. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


.
1 DS : ibu klien mengatakan belum Proses infeksi Hipertermi
pernah diimunisasi polio
DO : demam, Suhu 38,8°C, adanya
peningkatan antibody

2 DS : pasien mengatakan lemas, mual, Anoreksia Perubahan nutrisi


muntah Mual muntah kurang dari
DO : konstipasi kebutuhan tubuh
3 DS : ibu klien mengatakan badan klien Paralysis Hambatan mobilitas
lemas disekujur tubuhnya, tungkai fisik
kanan sulit digerakkan
DO : tidak mampu berdiri dan berjalan,
letergi

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Perubahn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan
muntah
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan paralysis
F. RENCANA ASUHAN KEPERWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Hipertermi b.d Proses infeksi Setelah dilakukan asuhan Perawatan Demam Perawatan Demam
DS : ibu klien mengatakan keperawatan selama 3 x 24 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital 1. Untuk mencegah kedinginan tubuh
belum pernah diimunisasi jam, diharapkan masalah lainnya yang berlebih
polio hipertermi dapat teratasi 2. Monitor warna kulit dan suhu 2. Untuk menghindari terjadinya
DO : demam, Suhu 38,8°C, dengan kriteria hasil : 3. Monitor asupan dan keluaran, sadari aspirasi
adanya peningkatan antibody Termogulasi perubahan kehilangan cairan yang 3. Untuk mencegah dehidrasi
- Tidak mengalami tak dirasakan 4. Untuk emmbantu dalam penurunan
peningkatan suhu kulit 4. Beri obat atau cairan IV suhu tubuh yang berlebih
- Tidak dehidrasi 5. Jangan beri aspirin untuk anak-anak 5. Untuk menghindari peningkatan
- Tidak mengalami 6. Dorong konsumsi cairan risiko sindrome reye (pembengkakan
perubahan warna kulit 7. Mandikan pasien dengan spons otak)
- Tidak mengalami sakit hangat dengan hati-hati 6. Untuk mengganti cairan yang hilang
kepala 8. Tingkatkan sirkulasi udara akibat peningkatan suhu tubuh
- Tingkat pernapasan normal 9. Lembabkan bibir dan mukosa hidung 7. Dapat membantu dalam penurunan
yang kering suhu tubuh
8. Untk mencegah terjadinya kesulitan
bernafas
9. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi

2 Perubahn nutrisi kurang dari Setelah dilakukan asuhan Manajemen Gangguan Makan Manajemen Gangguan Makan
kebutuhan tubuh b.d keperawatan selama 3 x 24 1. Kolaborasi dengan tim kesehatan 1. Untuk mencukupi asupan
anoreksia, mual dan muntah jam, diharapkan masalah lain untuk mengembangkan sehingga output dan input
DS : pasien mengatakan nutrisi kurang dai kebutuhan rencana perawatan dengan seimbang.
lemas, mual, muntah tubuh dapat teratasi dengan melibatkan klien dan orang-orang 2. Untuk mencapai berat badan
DO : konstipasi kriteria hasil : terdekat dengan tepat idealdan merangsang anak agar
Status Nutrisi 2. Tentukan pencapaian berat badan makan lebuh banyak
- Asupan gizi tercukupi harian sesuai keinginan 3. Mengetahui nutrisi yang baik
- Asupan cairan terpenuhi 3. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi untuk masa pertumbuhan
- Asupan makan terpenuhi yang baik dengan klien 4. Mengetahui intake dan output
4. Monitor intake/asupan dan asupan anak
cairan dengan tepat 5. Mengetahui perkembangan anak
5. Monitor asupan kalori makanan 6. Mengetahui agar terhindar dari
harian penurunan berat badan secara
6. Monitor perilaku klien yang drastis
berhubungan dengan pola makan,
penambahan dan kehilangan berat
badan

3 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan asuhan Peningkatan Mekanika Tubuh Peningkatan Mekanika Tubuh
berhubungan dengan paralysis keperawatan selama 3 x 24 1. Edukasi pasien tentang pentingnya 1. Kelelahan yang dialmai dapat
DS : ibu klien mengatakan jam, diharapkan masalah postur tubuh yang benar untuk mengindikasikan keadaan anak
badan klien lemas disekujur hambatan mobilitas fisik mencegah kelelahan, ketegangan 2. Untuk mencegah penumpukan
tubuhnya, tungkai kanan sulit dapat teratasi dengan kriteria atau injuri limbah otak yang dapat
digerakkan hasil : 2. Bantu untuk mendemonstrasikan menyebabkan penyakit dimensia.
DO : tidak mampu berdiri dan Pergerakan posisi tidur yang tepat 3. Untuk menilai kemampuan pasien
berjalan, letergi - Kesimbangan ada 3. Gunakan prinsip mekanika tubuh dalam mempertahankan gerak secara
- Cara berjalan normal ketika menangani pasien dan aman
- Gerak otot normal memindahkan peralatan 4. Untuk membantu dalam menghindari
- Gerak sendi normal 4. Bantu pasien/keluarga untuk rasa sakit
- Dapat berjalan mengidentifikasi latihan postur 5. Dapat meningkatkan aliran darah ke
- Dapat bergerak dengan tubuh yang sesuai otot dan meningkatkan suhu sehingga
mudah 5. Bantu pasien untuk memilih otot menjadi lebih lentur dan
- Kinerja pengaturan tubuh aktivitas pemanasan sebelum mencegah terjadinya cidera
normal memulai latihan yang tidak 6. Mengetahui untuk pencegahan
dilakukan secara rutin sebelumnya cedera sendi
6. Monitor perbaikan postur tubuh 7. Untuk menghindari dan memilah
7. Beri informasi tentang aktivitas yang cocok untuk
kemungkinan posisi penyebab rehabilitasi
nyeri otot atau sendi

Anda mungkin juga menyukai