Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PERBAIKAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh :

Kus tripanji wicaksono


144012017074

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKUTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2020
Kasus :

Seorang laki-laki usia 27 tahun dirawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien Mengeluh

nyeri. Nyeri tekan dan bila digerakan, skala nyeri 7/10, ada bengkak, deformitas,

pemendekan pada kaki kiri ± 2 cm, krepitasi, ada luka robek di area cidera, bidai terpasang,

aktifitas dibantu keluarga. TD 120/80 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 98

x/menit, suhu 36,5 °C.

A. Data Fokus

DS :

1. pasien Mengeluh nyeri.

2. Nyeri tekan dan bila digerakan

DO :

1. skala nyeri 7/10

2. ada bengkak

3. deformitas

4. pemendekan pada kaki kiri ± 2 cm

5. krepitasi, ada luka robek di area cidera

6. bidai terpasan

7. aktifitas dibantu keluarga

8. TTV :

TD 120/80 mmHg

frekuensi napas 24 x/menit

frekuensi nadi 98 x/menit

suhu 36,5 °C.


B. Analisa Data

No Data fokus Etiologi Diagnosa


keperawatan
1. DS : Cidera biologis Nyeri akut
1. pasien Mengeluh nyeri.
2. Nyeri tekan dan bila digerakan
DO :
1. skala nyeri 7/10
2. DS : - Kerusakan Gangguan Mobilitas
DO : moskuloskeletal Fisik
1. ada bengkak
2. deformitas
3. pemendekan pada kaki kiri ± 2
cm
4. krepitasi, ada luka robek di
area cidera
5. bidai terpasan

3. DS : Luka Terbuka Resiko Infeksi


DO :
1. ada bengkak
2. deformitas
3. krepitasi,
4. ada luka robek di area cidera
5. bidai terpasan

C. Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Nyeri Akut b.d Agen Cidera

2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan moskuloskeletal

3. Resiko Infeksi b.d Luka Terbuka

D. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Noc Nic


Nyeri akut b.d Agen Cidera v Pain Level, Pain Management
Definisi : v Pain control, 1. Lakukan pengkajian nyeri
Sensori yang tidak v Comfort level secara komprehensif
menyenangkan dan Kriteria Hasil : termasuk lokasi,
pengalaman emosional yang v Mampu mengontrol karakteristik, durasi,
muncul secara aktual atau nyeri (tahu penyebab nyeri, frekuensi, kualitas dan
potensial kerusakan jaringan mampu menggunakan tehnik faktor presipitasi
atau menggambarkan adanya nonfarmakologi untuk 2. Observasi reaksi nonverbal
kerusakan (Asosiasi Studi mengurangi nyeri, mencari dari ketidaknyamanan
Nyeri Internasional): serangan bantuan) 3. Gunakan teknik
mendadak atau pelan v Melaporkan bahwa komunikasi terapeutik
intensitasnya dari ringan nyeri berkurang dengan untuk mengetahui
sampai berat yang dapat menggunakan manajemen nyeri pengalaman nyeri pasien
diantisipasi dengan akhir yang v Mampu mengenali 4. Kaji kultur yang
dapat diprediksi dan dengan nyeri (skala, intensitas, mempengaruhi respon
durasi kurang dari 6 bulan. frekuensi dan tanda nyeri) nyeri
v Menyatakan rasa 5. Evaluasi pengalaman nyeri
Batasan nyaman setelah nyeri berkurang masa lampau
karakteristik : v Tanda vital dalam 6. Evaluasi bersama pasien
- Laporan rentang normal dan tim kesehatan lain
secara verbal atau non verbal tentang ketidakefektifan
- Fakta dari kontrol nyeri masa lampau
observasi 7. Bantu pasien dan keluarga
- Posisi antalgic untuk mencari dan
untuk menghindari nyeri menemukan dukungan
- Gerakan 8. Kontrol lingkungan yang
melindungi dapat mempengaruhi nyeri
- Tingkah laku seperti suhu ruangan,
berhati-hati pencahayaan dan
- Muka topeng kebisingan
- Gangguan 9. Kurangi faktor presipitasi
tidur (mata sayu, tampak nyeri
capek, sulit atau gerakan 10. Pilih dan lakukan
kacau, menyeringai) penanganan nyeri
- Terfokus pada (farmakologi, non
diri sendiri farmakologi dan inter
- Fokus personal)
menyempit (penurunan 11. Kaji tipe dan sumber nyeri
persepsi waktu, kerusakan untuk menentukan
proses berpikir, penurunan intervensi
interaksi dengan orang dan 12. Ajarkan tentang teknik non
lingkungan) farmakologi
- Tingkah laku 13. Berikan analgetik untuk
distraksi, contoh : jalan-jalan, mengurangi nyeri
menemui orang lain dan/atau 14. Evaluasi keefektifan
aktivitas, aktivitas berulang- kontrol nyeri
ulang) 15. Tingkatkan istirahat
- Respon 16. Kolaborasikan dengan
autonom (seperti diaphoresis, dokter jika ada keluhan dan
perubahan tekanan darah, tindakan nyeri tidak
perubahan nafas, nadi dan berhasil
dilatasi pupil) 17. Monitor penerimaan pasien
- Perubahan tentang manajemen nyeri
autonomic dalam tonus otot Analgesic
(mungkin dalam rentang dari Administration
lemah ke kaku) 18. Tentukan lokasi,
- Tingkah laku karakteristik, kualitas, dan
ekspresif (contoh : gelisah, derajat nyeri sebelum
merintih, menangis, waspada, pemberian obat
iritabel, nafas 19. Cek instruksi dokter
panjang/berkeluh kesah) tentang jenis obat, dosis,
- Perubahan dan frekuensi
dalam nafsu makan dan 20. Cek riwayat alerg
minum 21. Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
Faktor yang dari analgesik ketika
berhubungan : pemberian lebih dari satu
Agen injuri (biologi, 22. Tentukan pilihan analgesik
kimia, fisik, psikologis) tergantung tipe dan
beratnya nyeri
23. Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
24. Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
25. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
26. Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
27. Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
(efek samping)
Gangguan mobilitas fisik b.d v Joint Movement : Exercise therapy : ambulation
Kerusakan moskuloskeletal Active 1. Monitoring vital sign
v Mobility Level sebelm/sesudah latihan
Definisi : v Self care : ADLs dan lihat respon pasien
Keterbatasan dalam v Transfer saat latihan
kebebasan untuk pergerakan performance 2. Konsultasikan dengan
fisik tertentu pada bagian Kriteria Hasil : terapi fisik tentang
tubuh atau satu atau lebih v Klien meningkat rencana ambulasi sesuai
ekstremitas dalam aktivitas fisik dengan kebutuhan
Batasan karakteristik : v Mengerti tujuan dari 3. Bantu klien untuk
- Postur tubuh peningkatan mobilitas menggunakan tongkat
yang tidak stabil selama v Memverbalisasikan saat berjalan dan cegah
melakukan kegiatan rutin perasaan dalam meningkatkan terhadap cedera
harian kekuatan dan kemampuan 4. Ajarkan pasien atau
- Keterbatasan berpindah tenaga kesehatan lain
kemampuan untuk melakukan v Memperagakan tentang teknik ambulasi
keterampilan motorik kasar penggunaan alat Bantu untuk 5. Kaji kemampuan pasien
- Keterbatasan mobilisasi (walker) dalam mobilisasi
kemampuan untuk melakukan 6. Latih pasien dalam
keterampilan motorik halus pemenuhan kebutuhan
- Tidak ada ADLs secara mandiri
koordinasi atau pergerakan sesuai kemampuan
yang tersentak-sentak 7. Dampingi dan Bantu
- Keterbatasan pasien saat mobilisasi dan
ROM bantu penuhi kebutuhan
- Kesulitan ADLs ps.
berbalik (belok) 8. Berikan alat Bantu jika
- Perubahan klien memerlukan.
gaya berjalan (Misal : 9. Ajarkan pasien
penurunan kecepatan berjalan, bagaimana merubah
kesulitan memulai jalan, posisi dan berikan
langkah sempit, kaki diseret, bantuan jika diperlukan
goyangan yang berlebihan
pada posisi lateral)
- Penurunan
waktu reaksi
- Bergerak
menyebabkan nafas menjadi
pendek
- Usaha yang
kuat untuk perubahan gerak
(peningkatan perhatian untuk
aktivitas lain, mengontrol
perilaku, fokus dalam
anggapan ketidakmampuan
aktivitas)
- Pergerakan
yang lambat
- Bergerak
menyebabkan tremor
Faktor yang
berhubungan :
- Pengobatan
- Terapi
pembatasan gerak
- Kurang
pengetahuan tentang kegunaan
pergerakan fisik
- Indeks massa
tubuh diatas 75 tahun percentil
sesuai dengan usia
- Kerusakan
persepsi sensori
- Tidak nyaman,
nyeri
- Kerusakan
muskuloskeletal dan
neuromuskuler
- Intoleransi
aktivitas/penurunan kekuatan
dan stamina
- Depresi mood
atau cemas
- Kerusakan
kognitif
- Penurunan
kekuatan otot, kontrol dan atau
masa
- Keengganan
untuk memulai gerak
- Gaya hidup
yang menetap, tidak
digunakan, deconditioning
- Malnutrisi
selektif atau umum
Risiko infeksi b/d luka terbuka  Immune Status Infection Control (Kontrol
Faktor-faktor resiko :  Risk control infeksi)
- Prosedur Infasif 1. Batasi pengunjung bila
- Ketidakcukupan Kriteria Hasil : perlu
pengetahuan untuk 1. Klien bebas dari tanda 2. Instruksikan pada
menghindari paparan patogen dan gejala infeksi pengunjung untuk
- Trauma 2. Menunjukkan mencuci tangan saat
- Kerusakan jaringan dan kemampuan untuk berkunjung dan setelah
peningkatan paparan mencegah timbulnya berkunjung meninggalkan
lingkungan infeksi pasien
- Ruptur membran 3. Jumlah leukosit dalam 3. Gunakan sabun
amnion batas normal antimikrobia untuk cuci
- Agen farmasi 4. Menunjukkan perilaku tangan
(imunosupresan) hidup sehat 4. Cuci tangan setiap
- Malnutrisi sebelum dan sesudah
- Peningkatan paparan tindakan kperawatan
lingkungan patogen 5. Gunakan baju, sarung
- Imonusupresi tangan sebagai alat
- Ketidakadekuatan pelindung
imum buatan 6. Pertahankan lingkungan
- Tidak adekuat aseptik selama
pertahanan sekunder pemasangan alat
(penurunan Hb, Leukopenia, 7. Tingktkan intake nutrisi
penekanan respon inflamasi) 8. Berikan terapi antibiotik
- Tidak adekuat bila perlu
pertahanan tubuh primer (kulit 9. Infection Protection
tidak utuh, trauma jaringan, (proteksi terhadap infeksi)
penurunan kerja silia, cairan 10. Monitor tanda dan gejala
tubuh statis, perubahan sekresi infeksi sistemik dan local
pH, perubahan peristaltik) 11. Monitor kerentanan
- Penyakit kronik terhadap infeksi
12. Batasi pengunjung
13. Saring pengunjung
terhadap penyakit
menular
14. Partahankan teknik
aspesis pada pasien yang
beresiko
15. Berikan perawatan kuliat
pada area epidema
16. Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
17. Ispeksi kondisi luka /
insisi bedah
18. Dorong masukkan nutrisi
yang cukup
19. Dorong masukan cairan
20. Dorong istirahat
21. Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
22. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
23. Ajarkan cara menghindari
infeksi
24. Laporkan kecurigaan
infeksi
25. Laporkan kultur positif

E. Implementasi

Diagnosa Noc Nic


Nyeri akut b.d agen cidera Kriteria Hasil : Mandiri
biologis v Mampu mengontrol 1. Pantau/catat karakteristik
nyeri (tahu penyebab nyeri, nyeri, catat laporan verbal,
mampu menggunakan tehnik petunjuk nonverbal, dan
nonfarmakologi untuk respons hemodinamik(contoh
mengurangi nyeri, mencari meringis, menangis, gelisah,
bantuan) berkeringat, mencengkram
v Melaporkan bahwa dada, napas cepat,
nyeri berkurang dengan TD/frekuensi jantung
menggunakan manajemen nyeri berubah
v Mampu mengenali 2. Ambil gambaran lengkap
nyeri (skala, intensitas, frekuensi terhadap nyeri dari pasien
dan tanda nyeri) termasuk lokasi; intensitas
v Menyatakan rasa (0-10); lamanya;
nyaman setelah nyeri berkurang kualitas(dangkal/menyebar)
dan penyebaran.
3. Anjurkan pasien untuk
melaporkan nyeri dengan
segera
4. Bantu melakukan teknik
relaksasi
( relaksasi benson)
5. Periksa tanda- tanda vital
sebelum dan sesudah obat
narkotik
6. Pastikan bahwa istirahat telah
cukup

Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kriteria Hasil : 1. Kaji kemampuan


Kerusakan moskuloskeletal v Klien meningkat motoric
dalam aktivitas fisik 2. Ajarkan pasien untuk
v Mengerti tujuan dari melakukan ROM
peningkatan mobilitas 1x/sehari
v Memverbalisasikan 3. Bila pasien di tempat
perasaan dalam meningkatkan tidur,lakukan tindakan
kekuatan dan kemampuan untuk meluruskan
berpindah postur tubuh
v Memperagakan penggunaan 4. Lakukan message pada
alat Bantu untuk mobilisasi daerah tertekan
(walker)
Resiko Infeksi b.d Luka Kriteria Hasil : Infection Control (Kontrol infeksi)
Terbuka 1. Klien bebas dari tanda 1. Cuci tangan setiap
dan gejala infeksi sebelum dan sesudah tindakan
2. Menunjukkan kperawatan
kemampuan untuk 2. Gunakan sabun antimikrobia
mencegah timbulnya untuk cuci tangan
infeksi 3. Monitor tanda dan gejala
3. Jumlah leukosit dalam infeksi .
batas normal 4. Berikan perawatan luka jika
4. Menunjukkan perilaku terdapat luka.
hidup sehat 5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian antibiotic
6. Edukasi klien dan keluarga 6
langkah mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai