Anda di halaman 1dari 7

Nama : Masriani

Stambuk : 18.1.11.3.4.002

MK : Al-Islam & Kemuhammadiyaan IV

Prodi : PG-PAUD

Semester : VI (Enam)

RESUME

ILMUAN MUSLIM DAN PENEMUAN-PENEMUANNYA

Kita sering kali membaca sejarah tentang penemu-penemuan hebat di


dunia ini dalam hal tekonologi atau ilmu pengetahuan lainnya. Namun sudah
tahukah kamu bahwa tak sedikit bahkan hampir sebagian besar penemuan-
penemuan hebat dibidang ilmu pengetahuan ditemukan oleh para ilmuan muslim
pada zaman tersebut. Dan berikut adalah beberapa ilmuan muslim sekaligus
penemuannya:

1. Ibnu Sina (Avicenna)


Dia adalah seorang filsuf yang terkenal di dunia medis. Dia bahkan
dijuluki sebagai bapak Kedokteran Modern. Dua karyanya yang paling
berpengaruh adalah ensiklopedia filsafat Kitab al-Shifa (The Book of Healing)
dan The Canon of Medicine. Keudanya kini dipakai sebagai rujukan standar
ilmu medis di seluruh dunia.
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina,
lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, kini termasuk Uzbekistan, pada 370 H
dan wafat pada 428 H di Hamazan (kemungkinan berada di wilayah Persia atau
Iran). Ibnu Sina menguasai bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum
Islam, teologi, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia menjadi amat
terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur.
Ibnu Sina menulis lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang
terkenal berjudul Al-Qanūn Fi At-Thibb, yang berisi ensiklopedia tentang ilmu
kedokteran. Ibnu Sina berhasil mengkodifikasi pemikiran kedokteran Yunani
dan Arab.
2. Al – Zahrawi
Sama seperti Ibnu Sina, Al – Zahrawi juga berkutat dibidang media.
Dia adalah Bapak ilmu bedah modern. Dia berhasil mengenalkan catgut
(benang) sebagai alat untuk menutup luka. Selain itu, dia juga menysusun buku
At-Tasrif liman Ajiza an at-Ta‟lif yang menjadi rujukan para dokter hingga
sekarang. Di dalamnya, Al – Zahrawi menuliskan hal-hal yang terkait tentang
bedah, penyakit, dan temuan-temuannya berupa alat kedokteran.
3. Al – Khawarizmi
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi adalah ahli matematika Islam
yang dikenal sebagai penemu aljabar. Selain itu, ilmuwan asal Persia ini juga
menemukan algoritma dan sistem penomoran. Al-Khawarizmi juga dikenal
ahli di berbagai bidang, seperti astrologi dan astronomi.
4. Abbas ibn Firnas
Selama ini mungkin kita hanya mengenal Wright bersaudara sebagai
orang pertama yang menemukan pesawat terbang sekaligus manusia pertama
yang berhasil terbang. Padahal pada tahun 9 Masehi, Abbas ibn Firnas sudah
berhasil mendesain alat yang memiliki sayap untuk terbang layaknya kostum
burung. Alat tersebut dibuat dengan perhitungan dan penelitian yang rumit.
Pada waktu percobaannya, ia berhasil terbang cukup jauh hingga kemudian
jatuh dan mematahkan tulang belakangnya. Ia kemudian menginspirasi
ilmuwan barat untuk mengembangkan pesawat.
5. Ibnu Al Haytham
Ia dikenal sebagai Bapak Optik Modern. Karyanya yang terkenal adalah
Kitab al-Manazir (Book of Optics) yang hingga kini diakui sebagai rujukan
ilmu optik. Al Haytham berhasil menjelaskan bagaimana cara kerja optik mata
manusia dalam menangkap gambar secara detail. Ia juga memberikan
kontribusi dengan melakukan penelitian terhadap lensa, cermin, dan dispersi
cahaya.
6. Jabir ibn Hayyan
Jabir Ibn Hayyan adalah seorang ahli kimia yang berasal dari Iran. Ia
berhasil melarutkan emas dan menemukan asam kuat seperti asam sulfat,
hidroklorik dan nitrat. Untuk menetralisir “monster” yang ia ciptakan, yaitu
asam, ia kemudian memproduksi alkali. Karya-karyanya yang berupa buku
adalah Kitab Al-Kimya, Kitab Al-Sab‟een, Kitab Al-Rahmah, dan lain-lain.
7. Ahmad ibn Tulun
Ia adalah orang pertama yang mencetuskan perawatan medis modern
berupa rumah sakit Al-Fustat di Kairo, Mesir. Tulun yang saat itu menjabat
sebagai gubernur menyediakan layanan kesehatan yang gratis untuk semua
orang membutuhkannya.Rumah sakit yang dibangun pada abad ke-9 tersebut
sudah memiliki manajemen perawatan yang modern, rinci, dan maju. Al-Fustat
juga menyediakan perawatan untuk pasien gangguan jiwa.
8. Al – Battani
Al – Battani merupakan seorang astronom yang berhasil menemukan
hitungan dalam satu tahun terdapat 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Pria
dengan nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Jabir ibn Sinan ar-Raqqi
al-Harrani as-Sabi al-Battani ini juga menemukan sejumlah persamaan
trigonometri.
9. Ibnu Khaldun
Dia merupakan salah satu ilmuan islam popular di dunia yang berasal
dari Tunisia. Dia dikenal sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi,
dan ekonomi. Adapun karya-karyanya yang paling dikenal yaitu Muqadimmah.
Terlebih, dia sudah hafal Al-Quran sejak dini. Pemikiran-pemikiran Ibnu
Khaldun tentang teori ekonomi yang logis dan realistis sudah ada lebih dulu,
sebelum Adam Smith dan David Ricardo mengemukaakan teori-teori
ekonominya. Ketika usia remaja, tulisan-tulisan Ibnu Khaldun dengan studi
dan pengamatan yang sangat mendalam, sudah menyebar ke mana-mana.
10. Al-Jazari
Abu al-Iz ibn Ismail ibn al-Razaz al-Jazari adalah seorang ilmuan dari
Al-Jazira, Mesopotamia, yang hidup pada abad pertengahan. Ia menulis buku
Pengetahuan Ilmu Mekanik tahun 1206, dimana ia menjelaskan lima puluh
peralatan mekanik berikut instruksi tentang bagaimana cara merakitnya.
Al-Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan
industri, mendapat julukan sebagai bapak Modern Engineering berkat temuan-
temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat
ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable
automation, dan sebagainya.
11. AI-Kindi (188‒260 H)
Al-Kindi bernama lengkap Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah
(sekarang salah satu kota di Irak) tahun 188 Hijriah dan wafat di Bagdad pada
260 H. Berkat kontribusinya di bidang filsafat, Al-Kindi tersohor dengan
julukan filsuf Arab.
Selama masa hidupnya, Al-Kindi terbilang ilmuwan yang produktif. Ia
menulis banyak karya di banyak sejumlah disiplin ilmu, mencakup metafisika,
etika, logika, psikologi, farmakologi, matematika, astrologi, optik, dan lain
sebagainya.
Di antara buku-buku terkenal karangan Al-Kindi adalah Kitab Al-Kindi
ila Al-Mu‟tashim Billah Fi Al-Falsafah Al-Ula, Kitab Al-Falsafah Ad-Dakhilat
wa Al-Masa‟il Al-Manthiqiyyah wa Al-Muqtashah wa Ma Fawqa Al-
Thabi‟iyyah, Kitab fi An-Nahu La Tanalu Al-Falsafah Illa Bi „ilm Al-
Riyadhiyyah, dan lain sebagainya.
12. Al-Farabi (258‒339 H)
Al-Farabi bernama lengkap Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu
Uzlag AI-Farabi, lahir di Farab, Transoxiana (Asia Tengah) pada 258 H dan
wafat di Damaskus, Suriah, pada tahun 339 H. Sejak kecil, Al-Farabi dianggap
sebagai sosok berbakat istimewa. Ia menguasai banyak bahasa, dengan
konsentrasi Arab, Persia, Turki, dan Kurdi.
Di bidang filsafat, kontribusi pentingnya adalah dengan
menggabungkan filsafat Yunani dan filsafat Islam. Ia juga amat ahli di bidang
matematika, pengobatan, musik, agama, dan lain sebagainya.
Saking ahlinya di bidang filsafat, ia mendapat julukan guru kedua,
setelah Aristoteles yang disebut guru pertama. Di antara karya-karya Al-Farabi
yang terkenal adalah Al-Musiqi Al-Kabir, Ihsha'u Al-Iqa, Ihsha'u Al-Ulum wa
At-Ta'rif bi Aghradhiha, dan lain sebagainya.
13. Al-Ghazali (450-505 H)
Al Ghazali lahir di Thus, Iran, pada 450 H dan wafat pada 505 H. Ia
bernama asli Abu Hamid al-Ghazali. Al-Ghazali dianggap sebagai filsuf dan
teolog terkenal di abad pertengahan. Di Barat, ia dikenal dengan sebutan
Algazel.
Al-Ghazali memperoleh pendidikan di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Ia
belajar mazhab Syafi'i dan mendalami teologi Islam dan tasawuf. Berkat
pengetahuannya yang luas dan dalam, ia dipercaya memimpin Universitas
Nizamiyya di Bagdad dan sekaligus menjadi guru besarnya. Bukunya yang
berjudul Ihya Ulumuddin, Tahafut Al-Falasifah, dan lain sebagainya terus
dipelajari di berbagai belahan dunia hingga sekarang.
14. Ibnu Rusyd (520-595 H)
Ibnu Rusyd bernama lengkap Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd,
lahir di Spanyol (Andalusia) pada 520 H dan wafat di Maroko pada tahun
595H. Ibnu Rusyd menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika,
fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Karya-karyanya yang terkenal adalah Kitab Bidayat Al-Mujtahid,
Kuliyat Fi At-Tib, Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat, dan
lain sebagainya. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan Islam tidak
bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk
mempelajari ilmu filsafat.
15. Ibnu al-Nafis (1213-1288)
Ibnu al-Nafis merupakan seorang ilmuwan islam di bidang kedokteran
yang terkenal di dunia. Pada abad ke -13 Masehi Beliau telah mampu
merumuskan dasar-dasar sirkulasi jantung, paru-paru dan kapiler pertama kali
di dunia. Berkat jasanya yang sangat luar biasa tersebut Ibnu al-Nafis
dianugerahi Bapak Fisologi Sirkulasi.
Ibnu al-Nafis lahir di Damaskus atau Suriah pada tahun 1210 dan
meninggal dunia di Mesir pada 17 Desember 1288. Selain memberikan
kontribusi di bidang kedokteran, Ibnu al-Nafis jugs dikenal sebagai ilmuwan
muslim yang serba bisa. Beliau berhasil memperkenalkan sebuah klasifikasi
ilmu hadits yang lebih logis.
16. Umar Khayyam (1048 – 1131)
Umar Khayyam ialah ilmuwan Iran yang berhasil mengkoreksi
kalender Persia. Umar Khayam juga menghitung panjang tahun matahari
secara akurat.
17. Thbit ibn Qurra (826 – 901)
Thbit ibn Qurra ialah ilmuan Arab yang ahli di bidang matematika. Ia
yang menerapkan sistem geosentrik Ptolemy dan penemu konsep statistika.

PENGERTIAN AYAT QAUNIYAH DAN KAUNIYAH

Ayat Quliyah adalah ayat-ayat berupa firman Allah SWT yang bisa kita
jumpai dalam kitab suci Al-Qur‟an. Sementara yang dimaksud dengan ayat
Kauliyah adalah ayat-ayat dari Allah SWT yang bisa kita jumpai di alam sekitar
pada kejadian, persoalan dan dinamika hidup manusia lainnya. Ayat kauniyah ini
sering juga disebut dengan fenomena alam.
Secara bahasa, makna ayat Qauliyah dan Kauniyah sebagai berikut:
 Qauliyah berasal dari kata QOOLA yang maknanya adalah perkataan atau
ucapan, yakni ayat Allah berupa ucapan yang difirmankan pada Muhammad
SAW.
 Kauniyah berasal dari kata KAANA yang maknanya adalah bukti. Secara
istilah Kauniyah maksudnya adalah ayat-ayat Allah yang tidak terfirmankan
atau terucapkan atau tertuliskan namun bisa dibuktikan melalui keadaan atau
pun kejadian.
Seorang mukmin yang baik tak hanya sekedar mencari kebesaran Allah
melalui ayat-ayatNya di dalam Al-Qur‟an melainkan juga mencari ilmu dan
kebesaran Allah melalui alam semesta. Ayat Qauliyah dan Kauniyah ini tidak
bertentangan satu sama lain bahkan malah saling melengkapi.
Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt.
di dalam Al-Qur‟an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang
cara mengenal Allah. Sedangkan Ayat kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud
di sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk
benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini. Oleh
karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan
peraturanNya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan
Penciptanya.

Anda mungkin juga menyukai