Sambutan Wisudawan Terbaik
Sambutan Wisudawan Terbaik
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang dengan izin-Nya kita telah diberikan kesehatan
dan kesempatan untuk menghadiri upacara wisuda pascasarjana, pendidikan profesi,
dan sarjana pada hari ini, tanggal 27 November 2013 di Gedung AAC Prof. Dayan
Dawood ini. Shalawat beriring salam ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membawa ummatnya ke dunia yang penuh ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan ini, perkenankan saya berdiri mewakili para wisudawan hari ini
untuk menyampaikan sepatah dua kata sambutan.
Universitas Syiah Kuala adalah rumah bagi kami. Sekian lamanya kami menuntut ilmu
disini, berinteraksi dengan warga Unsyiah. Belajar, berdiskusi, mengabdi kepada
masyarakat, melakukan penelitian ilmiah demi mewujudkan Tri Darma Perguruan
Tinggi. Semuanya kami lakukan untuk menjaga marwah Unsyiah sebagai “Jantong hate
rakyat Aceh”. Unsyiah-lah yang menjadikan siapa kami hari ini, yang berdiri disini
sebagai wisudawan dan wisudawati Universitas Syiah Kuala. Maka izinkanlah saya
mengucapkan selamat wisuda kepada seluruh wisudawan yang berbahagia hari ini!
Saya yakin ini adalah salah satu pencapaian besar dalam perjalanan hidup kita semua.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Rektor, Dekan, Dosen, dan segenap
civitas akademika Universitas Syiah Kuala yang telah membimbing, membantu dan
memberikan dorongan baik moril maupun spiritual selama kami mengenyam
pendidikan di almamater Unsyiah tercinta ini. Kami menyampaikan permohonan ma’af
yang tulus kepada segenap civitas akademika Unsyiah atas segala kesalahan,
kekurangan dan kekhilafan kami selama kami menjadi warga Unsyiah.
Tidak lupa pula, kami Wisudawan dan Wisudawati mohon do’a restu, semoga kami
semua setelah benar – benar lepas dan menyandang gelar kesarjanaan dan Magister,
dapat berperan sebagai aktor intelektual di tengah – tengah masyarakat dengan
membawa nama baik dan kehormatan almamater Unsyiah yang tercinta ini.
Apapun yang kita lakukan setelah ini, menjadi politikus, akademisi, peneliti,
wirausahawan, penggerak LSM, dll, pastikan bahwa teman-teman semua menjadi
seorang negarawan yang peduli masalah masyarakat, paham kondisi masyarakat yang
ideal, dan paham menyusun langkah-langkah untuk mencapai kondisi masyarakat yang
ideal dengan potensi yang ada. Tanggung jawab kita setelah ini bukan hanya
mensejahterakan diri sendiri tetapi juga masyarakat yang menjadikan Unsyiah sebagai
jantung hatinya, yaitu rakyat Aceh. Saat masuk ke universitas ini kita harus
“menyisihkan” banyak orang lain demi kesempatan mengecap pendidikan tinggi yang
tidak semua orang memiliki kesempatan itu.
Hadirin dan wisudawan yang berbahagia. Saya ingin mengutip pemikiran Julien Benda,
seorang filsuf Prancis dalam bukunya The Treason of The Intellectualstentang
bagaimana seharusnya seorang intelektual memposisikan dirinya dalam masyarakat.
Inilah tugas kita selanjutnya. Aceh kedepan adalah tentang bagaimana kita mampu
mengamalkan ilmu kita demi kemajuannya dan demi kesejahteraan rakyat Aceh.
Semoga kita mampu menjadi intelektual yang bertanggungjawab atas ilmu yang kita
punya.
Akhir kata, saya mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian dan salah
kata. Wabillahitaufiqwalhidayah.
Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.