Anda di halaman 1dari 4

Minggu, 19 Januari 2014

KATA SAMBUTAN WAKIL WISUDAWAN


Ini adalah teks pidato hasil editan yang saya sampaikan sebagai kata sambutan
mewakili wisudawan dan wisudawati pada acara Upacara Wisuda Universitas
Syiah Kuala Periode IV Tahun 2013. Teks yang lebih pendek dari versi aslinya ini
dibawakan pada upacara wisuda setelah panitia menolak saya membawakan teks
asli ini dengan pertimbangan durasi dan substansi, sehingga barangkali
mengurangi substansi yang ingin saya sampaikan. Teks asli ada pada kata
sambutan mewakili yudusiawan.

KATA SAMBUTAN WAKIL WISUDAWAN


UPACARA WISUDA PASCASARJANA DAN SARJANA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
AAC PROF. DAYAN DAWOOD, 27 NOVEMBER 2013
Oleh: M. Aris Yunandar, FISIP
 

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, wasshalatu wassalamu ‘ala assyrafil anbiyai walmursalin,


wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in. Amma ba’du.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang dengan izin-Nya kita telah diberikan kesehatan
dan kesempatan untuk menghadiri upacara wisuda pascasarjana, pendidikan profesi,
dan sarjana pada hari ini, tanggal 27 November 2013 di Gedung AAC Prof. Dayan
Dawood ini. Shalawat beriring salam ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membawa ummatnya ke dunia yang penuh ilmu pengetahuan.

Yth. Bapak Rektor Universitas Syiah Kuala,


Yth. Anggota Senat Universitas Syiah Kuala,
Yth. Para Pembantu Rektor Universitas Syiah Kuala,
Yth. Para Dekan dan Pembantu Dekan di lingkungan Universitas Syiah Kuala,
Yth. Para Dosen dan Karyawan Universitas Syiah Kuala,
Yang Kami Muliakan Ayahanda dan Ibunda serta Wali Wisudawan Universitas Syiah
Kuala yang berhadir,
Yth. Tamu Undangan, Wisudawan, serta seluruh Hadirin yang berbahagia.

Pada kesempatan ini, perkenankan saya berdiri mewakili para wisudawan hari ini
untuk menyampaikan sepatah dua kata sambutan.

Hadirin dan wisudawan/wisudawati yang berbahagia!

Universitas Syiah Kuala adalah rumah bagi kami. Sekian lamanya kami menuntut ilmu
disini, berinteraksi dengan warga Unsyiah. Belajar, berdiskusi, mengabdi kepada
masyarakat, melakukan penelitian ilmiah demi mewujudkan Tri Darma Perguruan
Tinggi. Semuanya kami lakukan untuk menjaga marwah Unsyiah sebagai “Jantong hate
rakyat Aceh”. Unsyiah-lah yang menjadikan siapa kami hari ini, yang berdiri disini
sebagai wisudawan dan wisudawati Universitas Syiah Kuala. Maka izinkanlah saya
mengucapkan selamat wisuda kepada seluruh wisudawan yang berbahagia hari ini!
Saya yakin ini adalah salah satu pencapaian besar dalam perjalanan hidup kita semua.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Rektor, Dekan, Dosen, dan segenap
civitas akademika Universitas Syiah Kuala yang telah membimbing, membantu dan
memberikan dorongan baik moril maupun spiritual selama kami mengenyam
pendidikan di almamater Unsyiah tercinta ini. Kami menyampaikan permohonan ma’af
yang tulus kepada segenap civitas akademika Unsyiah atas segala kesalahan,
kekurangan dan kekhilafan kami selama kami menjadi warga Unsyiah.

Tidak lupa pula, kami Wisudawan dan Wisudawati mohon do’a restu, semoga kami
semua setelah benar – benar lepas dan menyandang gelar kesarjanaan dan Magister,
dapat berperan sebagai aktor intelektual di tengah – tengah masyarakat dengan
membawa nama baik dan kehormatan almamater Unsyiah yang tercinta ini.

Ayahanda, Ibunda, serta Wali Wisudawan yang hari ini berbahagia.


Dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati, Kami persembahkan kebanggaan ini
untuk Ayah, Bunda dan seluruh keluarga yang selama ini mendukung perjalanan kami.
Ini bukanlah akhir dari upaya kami untuk terus membahagiakan orang tua. Saya
mewakili para wisudawan dan wisudawati yang diwisuda hari ini mengucapkan terima
kasih setulus – tulusnya kepada setiap orang tua, Ayah dan Ibu serta wali wisudawan
atas dukungan dan kasih sayang yang berlimpah yang diberikan kepada kami.
Para wisudawan yang berbahagia.
Hari ini telah bertambah tanggung jawab moral atas gelar yang disematkan bersamaan
dengan nama kita. Tanggung jawab sebagai mahasiswa barangkali memang telah usai,
tapi tanggung jawab atas ilmu dan gelar yang kita punya akan terus ada di pundak kita
selama hayat dikandung badan.

Apapun yang kita lakukan setelah ini, menjadi politikus, akademisi, peneliti,
wirausahawan, penggerak LSM, dll, pastikan bahwa teman-teman semua menjadi
seorang negarawan yang peduli masalah masyarakat, paham kondisi masyarakat yang
ideal, dan paham menyusun langkah-langkah untuk mencapai kondisi masyarakat yang
ideal dengan potensi yang ada. Tanggung jawab kita setelah ini bukan hanya
mensejahterakan diri sendiri tetapi juga masyarakat yang menjadikan Unsyiah sebagai
jantung hatinya, yaitu rakyat Aceh. Saat masuk ke universitas ini kita harus
“menyisihkan” banyak orang lain demi kesempatan mengecap pendidikan tinggi yang
tidak semua orang memiliki kesempatan itu.

Hadirin dan wisudawan yang berbahagia. Saya ingin mengutip pemikiran Julien Benda,
seorang filsuf Prancis dalam bukunya The Treason of The Intellectualstentang
bagaimana seharusnya seorang intelektual memposisikan dirinya dalam masyarakat.

Benda mengatakan bahwa intelektual sejati harus senantiasa bersentuhan dengan


lingkungannya. Kaum intelektual bukanlah pemikir menara gading, yang terlalu
pribadi, terlalu eksklusif, menciptakan hal-hal yang sulit dimengerti. Kaum intelektual
harusnya memerangi korupsi, melindungi si lemah, menentang otoritas yang
menyimpang dan zalim, serta senantiasa berada berseberangan dengan status quo. 

Inilah tugas kita selanjutnya. Aceh kedepan adalah tentang bagaimana kita mampu
mengamalkan ilmu kita demi kemajuannya dan demi kesejahteraan rakyat Aceh.
Semoga kita mampu menjadi intelektual yang bertanggungjawab atas ilmu yang kita
punya.

Akhir kata, saya mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian dan salah
kata. Wabillahitaufiqwalhidayah.

Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai