Anda di halaman 1dari 30

Jantungku

Paspor Kesehatan Pribadi


Penderita Penyakit Jantung Bawaan
PERHATIAN
DALAM KONDISI DARURAT, MOHON HUBUNGI RS TERDEKAT

________________________________________________________

DATA DIRI
NAMA LENGKAP :
ALAMAT :
NO. TELEPON :
DIAGNOSIS :

DALAM KONDISI DARURAT MEDIS, MOHON HUBUNGI


NAMA :
NO. TELEPON :
STATUS KEKERABTAN :
RS TERDEKAT :
GAMBARAN UMUM
Penyakit jantung bawaan/kongenital adalah
kelainan pada jantung yang terbentuk saat dalam
kandungan. Abnormalitas yang timbul dapat
terbatas pada 1 kelainan atau gabungan dari
beberapa kelainan struktur jantung, ataupun
bagian dari sindrom tertentu yang melibatkan
organ lainnya.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain genetik/keturunan, penyakit ibu
selama kehamilan, obat-obat dan bahan yang
dikonsumsi ibu selama kehamilan, dan faktor lain yang belum diketahui.
Tanda dan gejala dari penyakit jantung bawaan ini sangat bervariasi.
Beberapa pasien dapat tanpa gejala sama sekali, namun pada pasien
lainnya dapat menunjukkan gejala yang berat seperti kebiruan dan gagal
jantung berat. Tampilan klinis secara umum dibagi menjadi 2, yaitu
sianotik/kebiruan atau asianotik/tidak-kebiruan.
Diagnosis penyakit jantung bawaan dapat diketahui sedini mungkin
baik oleh dokter anak terutama dokter anak sub-kardio atau dokter
jantung. Penananganan penyakit jantung bawaan ini meliputi terapi obat/
medikamentosa, operasi bedah jantung, ataupun prosedur intervensi
minimal invasive dengan kateter jantung.
Beberapa jenis penyakit seperti defek sekat atrium atau ventrikel
juga dapat mengecil hingga menutup sendiri seiring bertambah usia,
sehingga diperlukan monitoring dan kontrol berkala ke dokter yang
merawat. Beberapa contoh penyakit jantung kongenital akan dijelaskan
pada halaman berikutnya.
CONTOH PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
ASD / Defek Sekat Atrium
• Adanya defek/ lubang pada sekat inter-atrium (sekat
antara kedua serambi jantung)
• Terjadi aliran /pirau dari darah pada ruang jantung kiri
kembali ke ruang jantung kanan, sehingga kerja jantung
lebih berat dan tidak efisien.
• Seringkali tanpa gejala pada anak-anak, terutama dengan
defek ukuran kecil.
• Anak dapat rentan terkena infeksi saluran nafas bawah
dengan gejala demam, batuk, dan sesak.
• Jika dibiarkan dapat timbul gejala gagal jantung, yaitu
sesak nafas, mudah lelah dengan aktifitas fisik, bengkak
pada tungkai.

VSD / Defek Sekat Ventrikel


• Adanya defek/ lubang pada sekat inter-ventrikel (sekat
antara kedua bilik jantung)

• Akibatnya terjadi aliran /pirau dari darah pada ruang


jantung kiri kembali ke ruang jantung kanan, sehingga
kerja jantung lebih berat dan tidak efisien.
• Gejala dapat muncul usia dini, terutama pada defek
ukuran besar, yaitu kesulitan bernafas dan berkeringat
banyak terutama saat menyusu.
• Anak rentan terkena infeksi saluran nafas bawah dengan
gejala demam, batuk, dan sesak.
• Jika dibiarkan dapat timbul gejala gagal janutng, yaitu
sesak nafas, mudah lelah dengan aktifitas fisik, bengkak

PDA / Patent Duktus Arteriosus


• Adanya saluran yang menghubungkan antara pembuluh
dara aorta dan pembuluh darah paru. Normalnya saluran/
pembuluh ini menutup tidak lama setelah lahir.
• Gejala dapat muncul usia dini, terutama pada defek
ukuran besar, yaitu kesulitan bernafas dan berkeringat
banyak terutama saat menyusu.
• Anak rentan terkena infeksi saluran nafas bawah dengan
gejala demam, batuk, dan sesak.

• Jika dibiarkan dapat timbul gejala gagal janutng, yaitu


sesak nafas, mudah lelah dengan aktifitas fisik, bengkak
pada tungkai.
Stenosis Pulmonal
• Kondisi dimana katup pulmonal menyempit dan tidak
dapat membuka sempurna. Katup pulmonal berperan
memastikan darah dapat keluar ke sirkulasi paru untuk
kemudian terjadi pertukaran oksigen di paru-paru
• Jantung kanan menjadi bekerja lebih berat untuk dapat
memompa darah melewati katup yang menyempit ini , dan
dapat menyebabkan tanda gagal jantung jika dibiarkan.
• Gejala dan tanda pada pasien dipengaruhi derajat
penyempitan yang terjadi. Pada derajat ringan pasien bisa
tanpa gejala, sedangkan pada penyempitan ketat bayi/
anak dapat terlihat biru/sianotik

ToF / Tetralogi Fallot


• Kumpulan beberapa kelainan struktur yaitu defek sekat
ventrikel, stenosis/penyempitan katup pulmonal, posisi
pembuluh darah aorta yang bergeser dan jantung kanan
yang membesar.
• Darah menjadi terhambatuntuk dipompa ke paru untuk
mendapat oksigen, sehingga darah yang mengalir ke
seluruh tubuh adalah darah yang kurang oksigen.
• Oksigen yang rendah dalam darah mebuat bayi terlihat
biru ( bibir, lidah, mukosa mulut, ujung jari,dll).
• Dapat terjadi episode serangan hipersianotik/spell yaitu
bayi semakin sesak dan biru , biasanya saat menangis.
• Jika terjadi episode ini, kaki ditekuk ke arah dada pada
bayi kecil atau posisi jongkok pada anak yang lebih besar
sebagai tindakan pertama

TGA / Tranposisi Arteri Besar


• Merupakan jenis penyakit jantung bawaan sianotik/ biru

• Pada kondisi TAB, arteri pulmonalis berada di ventrikel kiri


dan aorta berada di ventrikel kanan.
• Sehingga darah tak beroksigen dipompa ke seluruh tubuh
tanpa melalui paru-paru, sedangkan darah beroksigen
berulang kali mengalir ke paru-paru .
• Bayi terlihat biru ketika lahir dengan saturasi oksigen yang
buruk. Pada akhirnya, pasien pun akan mengalami gejala
gagal jantung pada usia dini
• Diperlukan lubang/defek pada level atrium/ ventrikel, atau
duktus untuk dapat mempertahankan kehidupan pasien
JANTUNG NORMAL
JANTUNGKU
KETERANGAN:
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
RIWAYAT PENYAKIT

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN :


____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN FAKTOR KELUARGA :


____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
TEMPEL EKG-mu DISINI

DESKRIPSI EKG :
EKOKARDIOGRAFI

No. Tanggal KESAN


RIWAYAT OPERASI / INTERVENSI

TGL INTERVENSI HASIL


KOMORBID DAN KONDISI MEDIS PENYERTA LAINNYA

No. Komorbid Keterangan


HASIL LABORATORIUM

TGL LAB HASIL


DAFTAR OBAT

NAMA OBAT DOSIS

KETERANGAN:
• ALERGI : ________________________________________
• ANTIKOAGULAN :________________________________________
• LAINNYA : ________________________________________
LATIHAN FISIK / OLAHRAGA ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
ENDOKARDITIS
TIDAK DIBATASI
TIDAK PERLU
OLAHRAGA RINGAN
PERLU, PADA PROSEDUR :
OLAHRAGA KOMPETITIF
__________________________________
LAINNYA, _______________________________ __________________________________
__________________________________

KEHAMILAN KONTRASEPSI

TIDAK DIANJURKAN HORMONAL :___________________________

KEHAMILAN TERENCANA DIBAWAH SUPERVISI IUD


SPESIALIS
LAINNYA, ______________________________
LAINNYA, _______________________________

REKOMENDASI KHUSUS LAINNYA:


Pahami Kondisi Jantungmu

 Sangat penting untuk mengetahui apa


diagnosis lengkap kondisimu

 Pahami dan tanyakan ke doktermu tentang


kondisi jantungmu dan hal-hal khusus yang
perlu diperhatikan

Pencegahan Endokarditis

 Endokarditis terjadi bila bakteri masuk ke dalam


peredaran darah dan berkoloni pada jantung.

 Pasien dengan kelainan janutng bawaan (baik yang


telah/belum dioperasi) memiliki resiko yang lebih
tinggi terkena kondisi ini

 Cara pencegahan yang mudah adalah menjaga


kebersihan dan kesehatan gigi dan gusi

 Penggunaan antibiotic profilaksis dianjurkan


sebelum prosedur-prosedur invasive tertentu,
tanyakan kepada doktermu

Lakukan Gaya Hidup Sehat

 Penderita penyakit jantung bawaan pun dapat


terserang penyakit jantung koronr dan penyakit
metabolic lainnya. Oleh karena itu perlu untuk
menerapkan gaya hidup sehat diantaranya:

 Hindari merokok

 Kendalikan berat badan dan lingkar perut

 Makan makanan sehat tinggi sayur dan buah, serta


hindari terlalu banyak kolesterol dan lemak jenuh

 Olahraga teratur secukupnya sesuai anjuran


dokter
Sebelum anak penderita menjalani prosedur operasi jantung, ada beberapa hal
yang sebaiknya diperhatikan dan dipersiapkan, antara lain:
 Ketahui prosedur operasi
Ketahuilah jenis prosedur operasi yang akan dikerjakan, resiko, serta komplikasi
yang akan timbul dari operasi. Tanyakan juga kepada dokter anda, apakah prosedur
ini merupakan prosedur tunggal atau bertahap.
 Jaga kesehatan dan status gizi
Jaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, termasuk kesehatan dan kebersihan gigi
dan rongga mulut, serta telinga dan salurannya. HIndari terkena penyakit atau
infeksi menular pada hari-hari mendekati jadwal operasi. Selain itu, perhatikan
status gizi dan nutrisi yang baik. Kondisi gizi yang baik akan mempercepat
pemulihan dan penyembuhan luka operasi.
 Lakukan kontrol dan pemeriksaan dokter
Sebelum operasi, dokter akan malkukan evaluasi menyeluruh mengenai kesiapan
dan kelayakan pasien untuk operasi. Termasuk didalamnya pemeriksaan gigi dan
telinga untuk mengetahui adakah infeksi di organ tersebut. Selain itu kadangkala
perlu dilakukan penyesuaian obat sebelum operasi. Tanyakanlah secara detail
kepada dokter anda.
• Jangan stress
Operasi jantung merupakan operasi besar. Wajar jika ada perasaan takut dan
cemas. Namun jika perasaan tersebut terlalu berlebih hingga mengganggu aktifitas
dan waktu tidur anda, konsultasikanlah ke dokter anda.
Untuk mempercepat proses pemulihan paska operasi jantung, Anda dapat
melakukan beberapa hal sebagai berikut:
 Cara berpakaian
Untuk sementara waktu, hindari memakai pakaian ketat yang bisa menekan atau
bergesekan dengan bekas luka sayatan operasi.
 Mandi
Hindari mandi berendam selama masa pemulihan. Aktivitas ini bisa kembali Anda
lakukan ketika luka sayatan pasca operasi sembuh. Keringkan badan dengan handuk
yang lembut.
 Tidur yang nyaman
Carilah posisi tidur yang nyaman tanpa menimbulkan rasa nyeri. Bila luka masih
terasa nyeri, anda dapat meminum obat antinyeri yang telah diresepkan dokter.
 Aktivitas sehari-hari
Pada minggu-minggu awal paska-operasi, disarankan tidak melakukan aktivitas yang
banyak melibatkan anggota gerak atas, hingga dipastikan luka operasi sembuh
sempurna. Tidak diperbolehkan mengangkat beban berat.
 Perawatan luka
Ganti perban setiap 2-3 hari sekali. Jaga selalu kebersihan luka operasi. Jangan
mengolesi area luka dengan krim, bedak atau salep kecuali diresepkan dokter. Hal
normal bila Anda merasakan gatal, nyeri, mati rasa atau menemukan benjolan pada
luka. Seiring berjalannya waktu dan dengan bantuan obat, kondisi itu akan hilang
dengan sendirinya. Segera hubungi dokter jika area luka bertambah bengkak, nyeri,
bernanah, memerah, atau jika mengalami demam.
Pasien dengan penyakit jantung kongenital memiliki resiko
komplikasi dan kegawatan jantung baik jangka pendek maupun
jangka Panjang. Kondisi seperti gangguan irama (aritmia), gagal
jantung, infeksi jantung, resiko stroke dan kematian mendadak dapat
muncul sewaktu waktu bahkan setelah penyakitnya diterapi atau
dioperasi. Hal ini memerlukan pengawasan yang berkelanjutan mulai
usia anak, remaja, hingga dewasa.
Fase transisi pengobatan dan monitoring dari anak ke dewasa
umumnya dimulai usia 12 tahun dan ketika anak mencapai usia 18
tahun atau usia dewasa, diharapkan dirinya dapat mengerti dan
mengetahui secara mandiri penyakit yang dideritanya, serta hal-hal
khusus apa yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penyakit
jantungnya dan gaya hidup sehat lainnya. Hubungi klinik/rumah sakit
terdekat untuk info lebih detail.
Penanganan pada fase transisi dapat dilakukan oleh dokter
spesialis jantung sub-kongenital ataupun oleh dokter spesialis anak
divisi kardiak. Evaluasi lainnya dilakukan oleh dokter kandungan
(konseling genetic, perencanaan kehamilan, dan pemilihan
kontrasepsi), dokter gigi (pencegahan endocarditis), dan psikolog.
Jika anda lahir dengan kelainan jantung dan telah menjalani
operasi dengan sukses untuk memperbaikinya, bukan berarti anda
sembuh sepenuhnya. Anda mungkin akan memiliki jaringan parut
pada jantung, yang mungkin membuat Anda lebih rentan untuk
memiliki detak jantung yang tidak teratur. Kehamilan akan mem-
bebani jantung dan hal ini dapat memberikan masalah, sehingga
disarankan untuk berkonsultasi dengan spesialis jantung yang ber-
pengalaman sebelum anda hamil atau segera setelah anda tahu
bahwa anda hamil.
Beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk hamil (atau
hamil dengan supervisi ketat dokter), diantaranya adalah: pasien
dengan penyakit hipertensi paru, pasien dengan katup buatan,
penurunan fungsi jantung yang berat, penyakit katup mitral dan
aorta yang berat dan simtomatik, dan beberapa sindrom seperti
sindrom Marfan dengan penyerta kelainan pembuluh darah.
Sepuluh persen kasus bayi kelainan jantung dilahirkan dari ke-
lompok ibu yang ada kelainan jantung juga. Maka sangat dianjur-
kan dalam merencanakan perkawinan dan kehamilan, sebaiknya
pasangan pengantin melakukan konseling riwayat keluarga, sehing-
ga bisa dideteksi lebih awal bila ada potensi hal-hal tertentu dari
kedua orang tua.
Penggunaan alat kontrasepsi juga dianjurkan untuk men-
gontrol kehamilan. Alat kontrasepsi yang aman digunakan oleh
penderita penyakit jantung bawaan adalah kondom dan obat KB
yang mengandung hormon progesteron. Bila anda ragu, sebaiknya
konsultasikan lebih dahulu dengan dokter.
• Sianosis adalah kondisi ketika bibir, ujung jari, serta kuku tampak
berwarna kebiruan karena kurnagnya jumlah oksigen dalam darah.
• Spell sianosis adalah keadaan akut dimana pasien menjadi semakin
biru, dapat disertai gelisah dan sesak nafas, kemudian dapat diikuti
kejang atau penuruna kesadaran. Hal ini terjadi pada penyakit jan-
tung bawaan tertentu, yang paling sering adalah Tetralogy of fallot.
• Kondisi yang dapat mencetuskan spell sianosis diantaranya adalah
dehidrasi, stress atau menangis, infeksi, aktifitas terlalu berat, dan
kadang dapat muncul dengan sendirinya.
• Yang dapat dilakukan pada kondisi spell sianosis:
• Tenangkan anak
• Posisikan anak/bayi (knee-chest position), pada anak besar
dapat dengan berjongkok / squatting
• Beri oksigen bila ada
• Segera bawa ke rumah sakit/ fasilitas kesehatan terdekat un-
tuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Obat-obatan tertentu
hanya dapat diberikan di bawah pengawasan dokter.
DOKTER: PASIEN:
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
DOKTER: PASIEN:
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
DOKTER: PASIEN:
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
________________________ ________________________
GRAFIK PERTUMBUHAN ANAK
(PEREMPUAN 0-24 BULAN)
GRAFIK PERTUMBUHAN ANAK
(PEREMPUAN 2-5 TAHUN)
GRAFIK PERTUMBUHAN ANAK
(LAKI-LAKI 0 - 24 BULAN)
GRAFIK PERTUMBUHAN ANAK
(LAKI-LAKI 2 - 5 TAHUN)

Anda mungkin juga menyukai