Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dosen Pengampu :
Dr. H. Komaruddin, S. Ag., M. Si
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Studi Islam Melayu yang berjudul “Sejarah Awal Peradaban Islam di Kawasan
Islam Arab”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen pengampu kami yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Palembang, 17 November
2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Arab Pra-Islam..............................................................................................3
B. Dakwah Islam Periode Mekkah....................................................................6
C. Dakwah Islam Periode Madinah.................................................................10
D. Peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin........................................11
E. Peradaban Islam pada masa ke Khalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyah
dan Turki Usmani...............................................................................................14
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa sebelum Islam, khususnya kawasan jazirah Arab, disebut masa
jahiliyyah. Julukan semacam ini terlahir disebabkan oleh terbelakangnya moral
masyarakat Arab khususnya Arab pedalaman (badui) yang hidup menyatu dengan
padang pasir dan area tanah yang gersang. Mereka pada umumnya hidup
berkabilah. Mereka berada dalam lingkungan miskin pengetahuan. Situasi yang
penuh dengan kegelapan dan kebodohan tersebut, mengakibatkan mereka sesat
jalan, tidak menemukan nilai nilai kemanusiaan, membunuh anak dengan dalih
kemuliaan,memusnahkan kekayaan dengan perjudian, membangkitkan
peperangan dengan alasan harga diridan kepahlawanan. Suasana semacam ini
terus berlangsung hingga datang Islam di tengah-tengah mereka. Masyarakat arab
khususnya di Kota Mekah memiliki kebudayaan jahiliyyah, seperti halnya kaum
Quraisy yang pada masa itu mereka berlomba-lomba membuat berhala kemudian
menyembahnya. Namun, ketika nabi Muhammad SAW lahir dan Islam turun,
secara bertahap Nabi Muhammad SAW mulai mendakwahkan Islam dan mulai
saat itu perlahan-lahan mulai mmberikan pencerahan dan mengubah kebiasaan
masyarakat Mekah untuk tidak menyembah berhala dan melahirkan kebiasaan
untuk menyembah Allah SWT.
Setelah peristiwa isra’ dan mi’raj. Suatu perkembangan besar bagi
kemajuan dakwah Islam muncul. Perkembangan masa itu datang dari sejumlah
penduduk Yastrib yang berhaji ke Mekkah. Pertama atas nama penduduk Yastrib,
mereka meminta kepada Nabi agar berkenan pindah ke Yastrib. Mereka berjanji
akan membela Nabi dari segala ancaman. Nabi pun menyetujui usul yang akan
mereka ajukan. Dan persetujuan ini disepakati dalam suatu perjanjian. Perjanjian
ini disebut perjanjian Aqobah kedua, setelah kaum musyrikin Quraisy mengetahui
adanya perjanjian antara nabi dan orang-orang Yastrib, mereka kian gila
melancarkan intimidasi terhadap kaum muslimin. Hal ini membuat Nabi
memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke Yastrib. Lalu nabi pun hijrah
ke Yastrib karena kafir Quraisy sudah merencanakan membunuhnya. Sebagai
penghormatan terhadap Nabi, nama kota Yastrib di ubah menjadi Madinatun Nabi
(kota Nabi) atau Madinatul Munawaroh (Kota yang bercahaya) karena dari sinilah
Islam memancar ke seluruh dunia, di sinilah Madinah menjadi kota yang penting
dalam sejarah peradaban Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia,
maka ke khalifahan dinajutkan para Khalifaur Rasyidin. Ada 4 sahabat Nabi yang
menjadi khalifah yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan
dan Ali bin Abi Thalib. Lalu setelah masa ke khalifahan Ali bin Abi Thalib,
penyebaran Islam diteruskan oleh Bani Umayyah. Untuk mengetahui lebih lanjut,
akan dibahas dalam bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Arab Pra-islam?
2. Bagaimana dakwah Islam pada periode Mekah?
3. Bagaimana dakwah Islam pada periode Madinah?
4. Bagaimana peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin?
5. Bagaimana peradaban Islam pada masa Bani Umayyah, Bani Abbasiyah
dan Turki Usmani?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arab Pra-Islam
Kehidupan bangsa Arab saat itu terkenal dengan sebutan jahiliyah. Julukan
semacam ini terlahir disebabkan oleh terbelakangnya moral masyarakat Arab
khususnya Arab pedalaman badui yang hidup menyatu dengan padang pasir dan
area tanah yang gersang. Mereka pada umumnya hidup berkabilah dan nomaden.
Mereka berada dalam lingkungan miskin pengetahuan. Situasi yang penuh dengan
kegelapan dan kebodohan tersebut, mengakibatkan mereka sesat jalan, tidak
menemukan nilai-nilai kemanusiaan, membunuh anak dengan dalih kemuliaan,
memusnahkan kekayaan dengan perjudian,membangkitkan peperangan dengan
alasan harga diri dan kepahlawanan. Suasana semacam ini terus berlangsung
hingga datang Islam di tengah-tengah mereka.bangsa Arab pada umumnya
berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka telah lama mengenal agama nenek
moyang mereka pada mulanya memeluk agama Nabi Ibrahim. Akan tetapi,
akhirnya ajaran itu pudar untuk menampilkan keberadaan Tuhan mereka membuat
patung berhala dari batu, yang menurut perasaan mereka patung itu dapat
dijadikan sarana untuk berhubungan dengan Tuhan.1
Sejak dahulu kala, masyarakat Arab terkenal dengan budaya perdagangan
mereka. Sumber ekonomi utama yang menjadi penghasilan bangsa Arab adalah
dari perdagangan, sebagaimana yang disebutkan Al-Qur’an dalam surah Quraisy.
Ada 3 alasan Mekah menjadi salah satu pusat perdagangan :
1. Ka’bah sebagai tempat suci yang membuat orang terkesan untuk
mengunjunginya.
2. Adanya sumber mata air, yaitu air zam-zam. Sebagaimana kita ketahui,
daerah Arab (Timur Tengah) merupakan daerah yang tandus sehingga sulit
mendapatkan air.
1
http://emhasemarangan.blogspot.com/2010/02/rahasia-sukses-dakwah-rasulullah.html ,
diunduh tanggal 18 November 2020
3. Mekah adalah tempat yang menjamin keamanan dan kenyamanan. Mereka
yang datang ke Mekah dilarang menumpahkan darah sebagai bentuk
pemuliaan dan penghormatan terhadap Ka’bah.
2
Ngatmin Abbas Wahid, Suratno., Khazanah Sejarah Kebudayaan Islam untuk Kelas X Madrasah
Aliyah Kurikulum 2013, Jilid 1 (Solo: Aqila, 2014) hal. 5-7
3
Philip K. Hitti, History of The Arabs, terj. R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riadi (Jakarta:
Serambi Ilmu Semesta, 2010) hal.16
4
Fadil, SJ, Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintas Sejarah (Malang: UIN Malang Press, 2008)
hal.26
5
Ibid, hal. 43-44
dataran keras, tandus, dan pasir bergelombang. Daerah ini juga disebut
dengan daerah sepi (al-Rub’ al-Khali).
3. Sahara Harrat, yakni suatu daerah yang terdiri dari tanah liat berbatu
hitam. Gugusan batu-batu hitam itu menyebar di seluruh sahara ini.6
8
Darsono, H, T. Ibrahim, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2017) hlm.34.
Rasulullah SAW melakukan dakwah yang pertama kalinya ialah
kepada keluarga dan sahabatnya. Mulai dari Khodijah (isterinya), Ali bin
Abi Thalib (Putra pamannya), Abu Bakar (sahabatnya), dan Zaid bin
Harisah (pembantunya). Kemudian diikuti oleh Usman bin Affan,
Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas, Talhah
bin Ubaidilah, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan Arqam bin Abil Arqam.
Mereka yang masuk Islam generasi pertama disebut Assabiqunal
Awwalun. Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi –
sembunyi bermaksud menyiapkan orang – orang yang mendukung beliau
dan menyiapkan orang – orang yang menjadi juru dakwah beliau. Rumah
Arqam bin Abil Warqam dijadikan sebagai pusat dakwah pada saat itu.
2) Dakwah Raulullah SAW secara terang – terangan
Setelah 3 tahun Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi –
sembunyi. Turunlah firman Allah SWT :
Artinya :
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik.” (QS. Al-Hijr [15] : 94).
Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah memerintahkan agar Nabi
Muhammad SAW mendakwahkan Islam secara terang – terangan.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ialah
mengumpulkan warga di Bukit Safa. Setelah semua berkumpul di Bukit
Safa termasuk Abu Lahab paman Nabi, Rasulullah SAW berdialog dengan
warga hingga beliau bersabda bahwa sesungguhnya beliau di utus oleh
Allah SWT sebagai pemberi peringatan bahwa adanya siksaan Allah SWT
yang sangat keras. Namun sebelum Nabi selesai bicara, Abu Lahab
memotong pembicaraan beliau dengan mengatakan “Celakalah kamu
wahai Muhammad, apakah hanya untuk ini kau kumpulkan kami ?” Abu
Lahab melempari Nabi Muhammad SAW menggunakan batu.
Dakwah Rasulullah SAW dientang dan ditolak oleh pamannya
sendiri yaitu Abu Lahab beserta isterinya. Dengan adanya penolakan
tersebut Allah SWT menurunkan surah Al-Lahab yang isinya tentang
siksaan akibat sikap Abu Lahab dan isterinya.
Dalam perjalanan hijrah itu, nabi Muhammad SAW tiba dimadinah pada
tanggal 27 september 822 M kemudian ditetapkan sebagai tahun pertama hijrah.
Sebelum sampai kemadinah nabi singgah di qubah dan mendirikan masjid yang
pertama didaerah itu. Kemudian melakukan shalat jumat di masjid itu. Rasullah
menyampaikan khudbah jumat pertama, sholawat dan salam, pesan bertakwa dan
doa kesejahtraan muslimin.
10
Prof. Dr. Imam Fu’adi, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011) hlm. 12-13.
Periode madinah bisa dibagi tahapan masa:
a. Tahapan masa yang banyak diwarnai guncangan dan cobaan, banyak
rintangan yang muncul dari dalam, ssementara musuh dari luar menyerang
madinah untuk menyingkirkan para pendatangnya. Tahapan ini berakhir
dengan dikukuhkannya perjanjian Hudaibiyah pada bulan Dzul-Qa’dah
tahun ke-6 dari hijrah.
b. Tahapan masa perdamaian dengan para pemimpin paganisme, yang
berakhir dengan Fathu Makkah pada bulan ramadhan tahun ke-8 dari
hijrah. Ini juga merupakan tahapan masa berdakwah kepada para raja agar
masuk islam.
c. Tahapan masa masuknya manusia kedalam islam secara berbondong-
bondong, yaitu masa datangnya para utusan dari berbagai kabilah dan
kaum ke madinah. Masa ini membentang hingga wafatnya Rasulullah
SAW pada bulan Rabiul awwal tahun ke-11 dari hijrah.
Dalam periode madinah inilah Rasulullah benar-benar dapat membina
masyarakat yang kondusif, sehingga dibawah kepemimpinan Rasulullah, Madinah
menjadi wilayah yang diperhitungkan.
11
Sulasman dan Suparman, Sejarah Islam di Asia dan Eropa, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm.
127.
c. Muawiyyah II bin Yazid (64 H/683M)
d. Marwan I bin Hakam (64-65 H/683-684M)
e. Abdul Malik (65-86H/684-705M)
f. Al Walid I bin Abdul Malik (86-96H/705-714M)
g. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99H/714-117M)
h. Umar bin Abdul Aziz. (99-101H/717-719M)
i. Yazid II bin Abdul Malik (101-105H/719-723M)
j. Hisyam bin Abdul Malik (105-125H/723-745M)
k. Al-Walid II bin Yazid (125-126H/742-743M)
l. Yazid III bin Al-Walid (126H/743M)
m. Ibrahim bin Al-Walid (126-127H/743-744M)
n. Marwan bin Muhammad (127-132H/744-750M)12
Marwan bin Muhammad adalah penguasa terakhir yang terkenal dengan
julukan marwan al-himar (manusia keledai). Karena kebesarannya yang luar biasa
dan kesanggupannya menahan perasaan. Sebenarnya ia adalah penguasa yang
besar tapi sayang, ia muncul ketika daulat Bani Umayyah sedang merosot.
Dia wafat pada tahun 132 H/750 M terbunuh di Mesir oleh pasukan Bani
Abbasiyyah.
12
Kementerian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Kementerian Agama, 2015) hal.15
Makmun dengan didirikannya Baitul Hikmah sebagai pusat perpustakaan dan
kajian keilmuan.
Khalifah-khalifah Abbasiyah yang terkenal :
Abu Ja’far Al-Mansur
Harun al-Rasyid
Al-Makmun
Al Muktasim13
13
Kementerian Agama, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Kementerian Agama, 2015) hal.58-59
14
Musyifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, (Jakarta: Kencana, 2003), Cet. Ke-1, Hal. 240-241
kebanhyakan muslim di Turki adalah Sunni dengan 70-80%, sisanya adala
Alawiyyin dan Syiah dengan 20-30%. Ada juga pengikut dua belas imam dengan
3%.
Usmani yang dalam catatan sejarah suksesnya sebagai sebuah imperium
yang besar. Tangguh di darat kuat di laut, kekuasaannya berdiri mengangkang di
Bosporus, satu kakinya di Asia dan kaki lainnya di Eropa. Tidak hanya mewaris
tanah dari Timur dan Barat diimbangi dengan pewarisan berbagai pemikiran, dan
gabungan dari berbagai peninggalan lainnya sebagai fakta dalam sejarah Turki
Utsmani. Namun sejak Perang Dunia I, wilayah Turki hanya tersisa sebatas
wilayah Asia Kecil atau Anatolia. Kerajaan Islam sebesar itu runtuh dan akhirnya
menjadi republik Turki pada tahun 1924.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa sebelum kedatangan Islam dikenal dengan zaman jahiliyah.Dalam
Islam, periode jahiliyah dianggap sebagai suatu kemundurandalam kehidupan
beragama. Sebelum Islam datang, bangsa Arab telah menganut berbagai macam
agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan-peraturan hidup. Kondisi masyarakat
Mekah sebelum Islam yang tidak menerima agama tauhid serta memiliki
kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama, maka Allah SWT mengutus
Nabi Muhammad SAW untuk mendakwahkan agama Islam.
Islam di Mekah berkembang memiliki tahapan – tahapan yaitu Rasulullah
SAW berdakwah secara sembunyi – sembunyi untuk mencari pendukung setia,
dan Rasulullah SAW berdakwah secara terang – terangan setelah mendapat
pendukung yang cukup. Dalam berdakwah Rasulullah SAW mendapat banyak
rintangan, hambatan, serta ancaman dari kaum Quraisy diantaranya ialah siksaan
fisik, bujukan, serta pemboikotan dimana hal itu sangat mengancam dalam proses
dakwah kaum muslimin. Ditambah lagi, ketika Rasulullah SAW ditinggal oleh
dua orang yang disayanginya.
Pada periode madinah, islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam
yang berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat banyak turun di madinah. Nabi
Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala Negara dengan
meletakkan dasar-dasar dalam kehidupan masyarakat madinah.
Khulafa ar-Rasyidin atau Khulafa ar-Rasyidun (jamak kepada Khalifatur
Rasyid) berarti wakil-wakil atau khalifah-khalifah yang benar atau lurus. Adapun
maksudnya disini adalah empat Khalifah Shahabat Nabi yaitu Abu Bakar Siddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Adapun kronologis
khulafaurrasyidin adalah sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW sampai dengan
masa khalifah Ali bin Abi Thalib dengan berbagai macam rentetan peristiwa yang
terjadi pada setiap masanya.
G. Saran
Demikian makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam makalah ini
masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dan kontruktif sangat di harapkan demi
kesempurnaan karya ilmiah selanjutnya Semoga makalah ini dapat di jadikan
sumber referensi dan bermanfaat bagi pembaca yang budiman, Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA