PRPOSAL PENELITIAN
OLEH :
IFTA MU’ARIF DAUD
NPM : 2420192010
PENDAHULUAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983. MENKES/ SK/
1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan bahwa rumah sakit umum
adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar,
spesialistik, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Rumah sakit diharapkan bisa
menjadi organisasi sosial yang bergerak di bidang kesehatan dengan fungsi menyediakan
penyakit (preventif) kepada masyarakat seperti yang diharapkan oleh WHO (World
Health Organization).Menurut WHO (Fauzi, 2013 dalam Kutri et al, 2015)3 , rumah
sakit adalah keseluruhan dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output
mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit adalah lembaga yang
berfungsi sosial, tetapi dengan adanya rumah sakit swasta, menjadikan rumah sakit lebih
mengacu sebagai suatu industri yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan dengan
melakukan pengelolaan yang berdasar pada manajemen badan usaha. Seiring dengan itu,
terjadi persaingan antara sesama rumah sakit baik rumah sakit milik pemerintah maupun
rumah sakit milik swasta, semua berlomba-lomba untuk menarik konsumen agar
menggunakan jasanya.
Administrasi Rumah Sakit merupakan sebuah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
dengan pasien/klien, keluarga dan tenaga kesehatan lain dalam proses menilai dan
menetapkan tujuan dan sasaran yang disepakati bersama dalam pengembangan mutu
pelayanan kesehatan, health care provider perlu menyadari bahwa keuntungan utama
sistem pelayanan kesehatan adalah pasien. Pasien yang puas akan selalu nyaman di
rumah sakit dalam waktu lama, selalu kembali dan merekomendasikan kepada orang
lain. 3 hal ini merupakan bagian indikator pengukuran kepuasan pasien dalam penilaian
health care provided, dengan meningkatnya pertumbuhan rumah sakit yang berbanding
lurus dengan peningkatan pengetahuan pasien tentang apa yang seharusnya didapatkan,
maka pasien membutuhkan rumah sakit yang menyediakan semua yang dibutuhkan.
Selain 3 indikator diatas, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pasien
pelayanan teknis, akses dan alat yang memadai. Jika semua ini berjalan baik maka akan
meningkatkan jumlah pasien dan tentu meningkatkan pendapatan rumah sakit. Vera
health care provider. Peningkatan kualitas pelayanan misalnya keamanan kontrasepsi dan
efektif. Pelayanan yang buruk dapat mengakibatkan infeksi, luka bahkan kematian.
Sofaer dan Firminger, 2005 mengidentifikasi 7 kategori penting untuk pasien antara lain:
Patien centered care, akses, kesopanan, komunikasi dan informasi, skill, efisiensi dan
fasilitas yang memadai. 7 kategori ini perlu ditingkatkan dan dibuat dalam perencanaan,
implementasi dan evaluasi untuk mencapai kualitas pelayanan sesuai standar, selain itu
hubungan yang harmonis dan leluasa dalam mengidentifikasi masalah dan memperbaiki
performance rumah sakit untuk mencapai kualitas pelayanan berbasis kepuasan pasien.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu lini utama sebagai jalan
masuknya pasien, untuk kemudian dilakukan triage dan diberikan pertolongan. IGD ialah
suatu instalasi, bagian dari rumah sakit yang melakukan tindakan berdasarkan triage
terhadap pasien (Musliha, 2010). Salah satu syarat perawat di instalasi gawat darurat
haruslah yang memiliki kecekatan, keterampilan, dan kesiagaan setiap saat (Hardianti,
2008), serta teliti untuk mencegah adanya kecacatan ataupun kematian pada pasien.
Dalam penanganan pasien gawat darurat di instalasi gawat darurat ada filosofinya yaitu
Time Saving is Life Saving artinya bahwa semua tindakan yang dilakukan pada saat
kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif serta efisien. Hal ini dikarenakan
bahwa pasien dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja. Berhenti nafas
selama 2-3 menit pada manusia dapat menyebabkan kematian yang fatal (Sutawijaya,
2009).
administrasi yang baik. Karena dalam kondisi kegawat daruratan, pasien membutuhkan
pertolongan cepat, sehingga itu administrasi merupakan aspek penting dalam hal ini
daruratan adalah pelayanan profesional yang ditujukan kepada pasien yang berada dalam
kondisi kritis serta juga memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi kecemasan
pada pasien atau keluarga. Dan juga mutu pelayanan administrasi sangat berpengaruh
pasien
kepuasan pasien.
kepuasan pasien.