Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE

WAHYU TRI PRIAMBODO

(18.038)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
TAHUN 2020/2021
A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu
a. Trimester I: dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.
b. Trimester II: dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
c. Trimester III: dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan
Antenatal care adalah, pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sedangkan pengawasan sebelum
persalinan terutama yang ditujukan pada ibu disebut ante partal care.
Antenatal adalah perawatan fisik dan mental sebelum persalinan yaitu sejak masa
kehamilan. Antenatal ini bersifat preventife care dan tujuan secara umumnya adalah
mencegah hal-hal yang kurang baik bagi bayi maupun ibu (Prof Sulaiman Sastra
Winata:2012).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG,
dkk (2012) Ilmu Kebidanan).

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiate.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti,
leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat
antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 ).
C. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur
banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu
sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini
segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim,
peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 –
7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan ( konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor
yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot- morula- balstula.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Terjadi
hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
5. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan plasenta. Pada
akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.
D. Pathway
https://www.slideshare.net/InyomanGapy/lp-anc-benar
E. Manifestasi Klinis
a) Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan)
Menurut Hanifa Wiknjosastro, 2009, tanda dan gejala kehamilan adalah :

1. Tanda pasti kehamilan


a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak dilakukan
lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon
progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli payudara.
Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat
colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan
hCG sebagai antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada
bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
b) Perubahan Pada Ibu Hamil
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput
elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan
lebih tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2010:94-100)
c) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh
maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu
misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya
c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita
yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
2. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut
ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya
dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu
– waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir 
atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu
juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa
saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan
dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
d) Ketidak Nyamanan dalam Kehamilan
Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak menyenangkan bagi
kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Idayah, 2008. 120)
1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I
- Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan).
- Mual dan muntah (morning sickness)
- Keletihan
- Perasaan pusing
- Mengidam
- Sering kencing
2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II
- Gangguan Mayor/Minor seperti Sembelit, wasir dll
3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III
- Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
- Pusing dan mengantuk
- Sering kencing dan kebocoran air kencing
- Kaki dan jari bengkak
- Dyspepsia, Kram
- Ruam

F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan Darah lengkap
- Pemeriksaan kadar hormone progesterone
- Pemeriksaan kadar HCG serum
- Pemeriksaan golongan darah
2. Kuldosentesis
Pengambilan cairan peritoneal dari extra vasio rektou terina (ruang Douglas), melalui
tindakan fungsi melalui dindingan vagina.
3. Ultrasonografi (USG)
4. Pemberian obat analgetik, [ CITATION Nab19 \l 1057 ].
G. Penatalaksanaan
- Melakukan pengukuran tekanan darah
- Melakukan pengukuran Nadi dan Respirasi nafas
- Melakukan pengukuran suhu
- Melakukan pemasangan infus (RL 20 tpm)
- Melakukan pemeriksaan Leopoled
- Melakukan pemeriksaan TFU
- Melakukan pemeriksaan Detak jantung JaninDDJ)
H. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
a. Trisemester I
1) Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d mual
muntah
Tujuan:
- Mengikuti diet yang dianjurkan
- Mengkonsumsi suplemen zat besi/vitamin sesuai resep.

Tindakan:
1) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit
Rasional: Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan
2) Dapatkan riwayat kesehatan: catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun atau
lebih dari 35 tahun), Rasional: Remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia dan
klien lansia mungkin cenderung obesitas/DM
3) Berikan informasi tertulis dan verbal yang tepat tentang diet, Rasional: Materi
referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan kemungkinan klien
memilih diet seimbang
4) Timbang berat badan, pastikan berat badan pregravid biasanya, Rasional:
Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau di bawah berat badan
normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi –pertumbuhan intraurine
(IUGR) pada janin dengan berat badan lahir rendah
5) Pantau kadar hemoglobin (Hb) / Ht, Rasional: Mengidentifikasi adanya anemia
dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu

2) Diagnosa; Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah


Tujuan: Klien mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
Tindakan:
1) Auskultrasi denyut jantung janin
Rasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan mola
hidatidosa
2) Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntah
Rasional: Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar
Hormon Gonadotropin Korionik (HCG), perubahan matabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat mual dan muntah pada trisemester
pertama.
3) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain. (Misalnya uklus,
peptikum, gastritis, kolesistisis)
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi
masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi
Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan haluaran dan
berat jenis urine
Rasional: Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan
hidrasi
4) Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam kali sehari
dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
Rasional: Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan
keasaman lambung.
3) Diagnosa: Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.
Tujuan: Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri
Tindakan:
1) Buat hubungan saling percaya antara perawat – klien
Rasional: Memberikan informasi dan meningkatkan hubungan saling percaya
2) Klarifikasi kesalah pahaman
Rasional: Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan dapat
mengganggu pembelajaran selanjutnya.
3) Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional: Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar tersebut jelas.
4) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan pasangan
Rasional: Penerimaan penting untuk mengembangkan dan mempertahankan
hubungan.
5) Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi
Rasional: Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan hasil positif
ibu/bayi.
4) Diagnosa: Cedera; resti terhadap janin
Tujuan: Klien menunjukkan prilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri dan
janin.
Tindakan:
1) Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu
Rasional: Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan
kesejahteraan ibu, khususnya selama trisemester pertama..
2) Anjurkan klien untuk melakukan latihan secukupnya
Rasional: Karena aktivitas keras dapat menurunkan aliran darah ke uterus.
Takikardia sementara, kemungkinan hiperkemia janin.
3) Anjurkan klien untuk melakukan hubungan seks yang lebih aman seperti
pemakaian kondom
Rasional: Untuk mengurangi terjadinya penyakit hubungan seksual.
4) Catat masukan protein
Rasional: Masukan protein penting untuk perkembangan jaringan otak janin
5) Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui
mengalami infeksi Rubella
Rasional: Pemajanan dapat mempunyai efek negative pada perkembangan janin,
khususnya pada trisemester I
6) Anjurkan penghentian penggunaan tembakau
Rasional: Merokok mempengaruhi sirkulasi plasenta
b. Trisemester II
1) Diagnosa; Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
Tujuan: Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk mengubah
konsep diri.
Tindakan:
1) Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak efek-efek
yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi
2) Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional: Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa yang
terjadi
3) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil
Rasional: Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan meningkatkan
penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
2) Diagnosa : Pola pernapasan, ketidakefektifan.
Tujuan: Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Tindakan:
1) Kaji status pernapasan
Rasional: Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60 %
klien prenatal, meskipun kapasitas vital meningkat. Fungsi pernapasan diubah
saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi. Berkurang oleh
pembesaran ulkus.
2) Anjurkan sering istirahat
Rasional: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan
kelebihan
3) Anjurkan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
Rasional: Pengubahan posisi tegak meningkatkan ekspansi paru.
4) Kaji Ht / Hb
Rasional: Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu ke 24 – 32
mengencerkan kadar Hb. Mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan
kapasitas pembawa O2.
3) Diagnosa; Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
Tujuan: Klien mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang mengakibatkan
kesejahteraan.
Tindakan:
1) Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
Rasional: Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
2) Lakukan / lanjutkan program penyuluhan
Rasional: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat
sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.
3) Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu
Rasional: Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial
situasi resiko tinggi.
4) Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis
Rasional: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus
ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
c. Trisemester III
1) Diagnosa kep. Kenyamanan
Tujuan: Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan
Tindakan:
1) Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode untuk
mengatasinya
Rasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
2) Kaji status pernapasan klien
Rasional: Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma,
mengakibatkan dispnea. Khususnya pada multigravida yang tidak mengalami
kelegaan dengan ikatan antara ibu dan bayi dalam kandungan
3) Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan,
anjurkan memakai sepatu hak rendah
Rasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormon pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
uterus.
4) Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung kemih
Rasional: Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitas kandung
kemih, mengakibatkan sering berkemih
2) Cedera; resiko tinggi terhadap ibu
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang ennin-faktor resiko individu
yang potensial
Tindakan:
1) Pantau TTV, periksa hipertensi
Rasional: Berbagai derajat masalah kardiovaskular terjadi pada detensi
natrium/air secara negative mempengaruhi ginjal sirkulasi uterus, dan fungsi ssp
2) Dapatkan kultur vagina
Rasional: Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati menciptakan
ketidaknyamanan berat pada klien
3) Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran
Rasional: Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran
4) Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke 28
Rasional: Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial pada klien
dan janin
5) Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetic
Rasional: Wanita paling cenderung terhadap terhadap masalah trisemester III
yang berhubungan dengan asupsi plasenta, ISK, lahir mati, penuaan plasenta dan
ketoasidosis
3) Perubahan pola eliminasi urine
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Tindakan:
1) Berikan info tentang perubahan berkemih
Rasional: Membantu klien memahami perubahan fisiologi dari frekuensi
berkemih.
2) Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur
Rasional: Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami
oedema.
3) Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine
Rasional: Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan
menurunkan aliran ke vena
4) Berikan info tentang bahaya menggunakan diuretic
Rasional: Kehilangan / pembatasan natrimn dapat sangat menurunkan regulator
ennin-angiotensin-aklosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC.
2. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
3. Dongoes, RE. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.
4. Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta :
EGC.
5. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung :
Elemen.
http://vhychocolatenurse.blogspot.com/2012/04/laporan-pendahuluananc-antenatal-care.html
http://www.scribd.com/doc/62008932/Antenatal-Lp
http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/05/pemeriksaan-obstetri-dan-asuhan.html
http://www.scribd.com/doc/71391112/8/Perubahan-fisiologis-pada-kehamilan
http://askep45kesehatan.blogspot.com/2012/02/lp-antenatal-care.html

Anda mungkin juga menyukai