TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Gizi
Gizi berasal dari bahasa arab “Algizzai” yang artinya makanan dan
manfaatnya untuk kesehatan, Algizzai juga dapat diartikan sari makanan yang
keadaan gizi dengan konsumsi makanan. Tingkat keadaan gizi tidak optimal
akan tercapai apa bila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang
8
9
dipahami bahwa antara status gizi dan indikator status gizi terdapat suatu
perbedaan yaitu indikator tidak hanya merefleksikan status gizi tetapi juga
(Berg, 1986).
gizi penduduk yang miskin adalah tingginya pravelensi gizi kurang dan
gizi buruk pada anak bawah lima tahun (balita) yang didasarkan pada berat
Status gizi merupakan suatu refleksi kecukupan zat gizi, hal ini
anak dan keadaan kesehatan anak pada umumnya. Kurus gemuk seorang
anak sebenarnya dipengaruhi oleh status gizinya. Ada empat status gizi,
yaitu : gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk. Status gizi balita
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat komplek dan saling terkait,
akan tetapi faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi gizi balita
dalam mengkonsumsi zat gizi dari segi kualitas dan kuantitas akan
(Abunain, 1990).
adanya kelainan kimiawi darah dan urine akibat gizi buruk. Adakalanya
dibedakan menjadi: gizi lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk
(Supariasa, 2002).
artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengertian ini
11
sangat bersifat umum sekali. Pengertian dari sudut pandang gizi, telah
banyak diungkapkan oleh para ahli Jelliffe (1996, dalam Supariasa, 2002),
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara
lain : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak
dibawah kulit.
tubuh manusia antara lain : umur, berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak
a. Umur
status gizi yang menjadi salah, sehingga pengukuran tinggi badan dan
berat badan yang akurat akan menjadi tidak berarti bila disertai dengan
umur (completed year) dan untuk anak umur 0-2 tahun digunakan
b. Berat badan
tunggal yang terbaik pada waktu ini untuk melihat keadaan gizi dan
tumbuh kembang.
c. Tinggi badan.
telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan
Pengukuran tinggi badan pada anak balita yang sudah dapat berdiri
13
kategori, yaitu :
a. Gizi lebih
penimbangan berat badan anak menurut umur (BB/U) lebih dari 110%
b. Gizi baik
tubuh dalam keadaan seimbang, baik jumlah maupun mutu yang dapat
dilihat dari Anak yang berstatus gizi baik melalui hasil penimbangan berat
c. Gizi kurang
protein, namun istilah yang sering dipakai untuk gizi kurang atau gizi
buruk adalah Kurang Energi Protein (KEP) yang dapat dilihat dari anak
yang dikatakan status gizi kurang melalui penimbangan berat badan anak
d. Gizi buruk
sehingga tidak memenuhi angka kecukupan yang dapat dilihat dari anak
yang berstatus gizi buruk melalui hasil penimbangan berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) berada pada kisaran kurang dari 60% berdasarkan
Gizi buruk pada anak balita sangat berbeda sifatnya dengan gizi
buruk pada orang dewasa. Pertama gizi buruk balita tidak mudah dikenali
bencana gizi buruk anak tidak selalu didahului oleh terjadinya bencana
kurang pangan dan kelaparan seperti halnya pada orang dewasa. Ketiga,
oleh karena faktor penyebab timbulnya gizi buruk pada anak balita lebih
yang menderita gizi buruk memerlukan partisipasi aktif orang tua dan
masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada
masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah
(Almatsier, 2002).
energi.
protein.
Selain penyakit kurang energi protein ( KEP) anemi gizi besi juga
tanda anemia gizi besi (AGB) antara lain : pucat, lemah, lesu, pusing dan
gaya hidup, terutama dalam pola makan. Pola makan tradisional yang
tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat kasar, dan rendah lemak berubah ke
pola makan baru yang rendah karbohidrat, rendah serat kasar dan tinggi
17
(Almatsier, 2002).
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
(1998), keluarga adalah dua atau lebih dari satu individu yang tergabung
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam
2. Bentuk keluarga
a. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan
kematian, perceraian.
18
d. Keluarga campuran adalah keluarga yang dibentuk pada saat orang tua
3 Peran Keluarga
dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam
a. Peran Ayah : Sebagai suami dari istri dan ayah anak-anaknya, berperan
b. Peran Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, mengurus rumah
spritual.
19
tidak dapat membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda
masyarakat yang stabil dan kokoh dimana bapak adalah sumber ekonomi
20
tinggal bersama atau jika terpisah tetap memperhatikan satu sama lain,anggota
anggota keluarga.
1. Pendidikan ibu
tua terutama ibu sangat berperan dalam proses pertumbuhan anak. Ibu
panjang. Melalui sosialisasi dan penyampaian pesan gizi yang praktis akan
konsumsi masyarakat.
(Suhardjo, 1996).
2. Pendapatan Keluarga
orang tua selama satu bulan yang berasal dari sumber dibagi dengan
pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang sakit (Green, 1990).
secara nyata pada kelompok rawan gizi terutama anak balita termasuk bayi
penghambat untuk memenuhi gizi anak blita. Namun ada juga keluarga-
anaknya kurang gizi. Hal ini disebabkan cara mengatur susunan menu dan
pangan bagi keluarga miskin berkisar antara 60–80% dari pendapatan dan
23
umur individu tersebut (Noor, 2000) Sedangkan menurut Potter dan Perry
(2005), prilaku manusia sangat dipengaruhi oleh usia, semakin tua usia
mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku yaitu seseorang akan berubah
Pada masa ini, hubungan sosial utama bagi anak sudah beralih
Karakteristik dari krisis psikososial yang terjadi pada masa ini adalah
masa ini adalah “keintiman versus isolasi” dimana bila masa ini dapat
Pada masa ini emosi sudah stabil. Karakteristik dari krisis psikososial
yang terjadi pada masa ini adalah “generavity versus konsentrasi diri”
dimana bila masa ini dapat dilewati dengan baik akan meningkatkan
mendatang.
yang diterima anak. Keadaan ini diperparah kalau jarak kelahiran antara
anak yang satu dengan anak yang lain tidak diatur atau terlalu berdekatan.
Jumlah anak yang banyak pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah
25
keluarga yang terdiri dari beberapa orang saja atau disebut keluarga
rata-rata keluarga yang ada pada saat ini ( 4) lebih dari itu dikatakan besar.
sejahtera.
dari suami dan isteri atau suami, isteri dan anak, ayah dengan anaknya atau ibu
dan material yang layak, bertaqwa terhadap Tuhan Yang maha Esa, Memiliki
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota keluarga, antar
keluarga, 2009).
keluarga, dan rumah tangga miskin di Indonesia dapat disimpulkan ada dua
jenis data yang tersedia yaitu data Badan Pusat Statistik (BPS) dan data Badan
dipakai oleh BPS mengacu pada garis kemiskinan yang dihitung berdasarkan
pengeluaran minim untuk pangan dan bukan pangan. Ukuran ini merupakan
di antaranya :
27
1. luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari delapan meter kuadrat per
3. ada tidaknya fasilitas tempat buang air besar atau bersama-sama dengan
7. Anggota keluarga tidak bisa makan lebih dari 2x1 dengan beraneka ragam
makanan
rumah tangga yang layak mendapatkan BLT adalah rumah tangga yang
memenuhi sembilan atau lebih ciri rumah tangga miskin sedangkan rumah
tangga yang tidak layak mendapat BLT yang tidak memenuhi sembilan
atau lebih ciri rumah tangga miskin. Termasuk PNS, TNI/Polri, pensiunan,
lebih tepat karena adanya perbedaan konsep dan indikator yang digunakan
oleh BPS dan BKKBN. Oleh karena itu dapat diusulkan bahwa untuk tujuan
sasaran suatu program, ada tiga tahapan yang sebaiknya diambil untuk
E. Konsep Keperawatan
mereka atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak
yang terkaitdengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu 1). Mengenal masalah,
keluarga, umur dan jumlah anggota keluarga (Potter & Perry, 2005).