Oleh :
ELISMA
P07139019107
1
LEMBAR PERSETUJUAN
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS BANDA SAKTI
KOTA LHOKSEUMAWE
Dipersembahkan Oleh
ELISMA
NIM. P07139019107
Karya Tulis Imiah Ini Telah Disetujui Untuk Disidangkan Dan Dipertahankan
Didepan Tim Penguji
Mengetahui
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipersembahkan Oleh
ELISMA
P07139019107
Mengetahui
Ketua Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Aceh
iii
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS BANDA SAKTI
KOTA LHOKSEUMAWE
ABSTRAK
Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara
seseorang dengan orang lain. Pelayanan yang bermutu dapat dilihat dari tingkat
kepuasan konsumen atau pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kepuasan pasien terhadap cara penyerahan dan pemberian obat, pelayanan
KIE, sikap yang ditunjukkan oleh petugas kefarmasian dalam melayani resep obat
di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Metode penelitian ini
menggunakan metode survey yaitu penelitian diarahkan untuk mendiskripsikan
atau menguraiakan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat.
Sample yang digunakan adalah 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan
Dari 100 responden yang paling banyak adalah yang berusia ≥ 40 yaitu 38 orang
(38% ) dan jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 68 orang (68%) serta
jenis pekerjaan yang dominan adalah Ibu Rumah Tangga (41%). Dari 100
responden yang datang ke Puskesmas Banda Sakti 86% responden menyatakan
Puas mendapatkan pelayanan dan 14% responden menyatakan (tidak puas)
mendapatkan pelayanan di kefarmasian Puskesmas Banda Sakti.
iv
KATA PENGANTAR
v
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, maka
dari itu kritikdan saran membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
dan semoga bermamfaat bagi pembaca, Amin YaRobbal’Alamin.
Elisma
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ii
PENGESAHANA TIM PENGUJI...............................................................iii
ABSTRAK...........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................4
vii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan.........................................................................27
6.2 Saran...................................................................................27
Daftar Pustaka.......................................................................................29
Lampiran
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GRAFIK
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
memberikan definisi sebagai berikut : pasien menerima obat sesuai dengan
kebutuhan kliniknya, pada dosis yang tepat secara individual, waktu pemakaian
terukur, dan terjangkau harganya oleh pasien yang bersangkutan, atau masyarakat
sekelilingnya. Secara biomedik, hal itu ditentukan oleh kriteria tepat obat, tepat
indikasi, obat sesuai mengenai khasiat, aman, cocok buat pasien yang
bersangkutan, murah, tepat dosis, tepat cara pakai, waktu pemakaian, tepat pasien
tepat dispensing (termasuk pemberian informasi dan konseling), dan pasien patuh
dan terikat pada tindakan yang dilakukan untuk kepentingannya.(4)
2
resep, persentase pengantrian resep, persentase label yang lengkap, dan persentase
pengetahuan pasien. (18)
Dari data rekapan resep diketahui bahwa setiap resep yang dilayani oleh
apotik Puskesmas Banda Sakti cukup banyak kurang lebih 106 orang perharinya.
Banyaknya resep yang dilayani, membuat petugas apotik kewalahan dan lama
dalam memberikan obat. Hal ini membuat beberapa pasien mengeluh dan marah
kepada petugas apotik karena menunggu hingga berjam-jam.
Bedasarkan survey awal yang peneliti lakukan terdapat kurang lebih 106
pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti yang sedang mengantri dalam
pengambilan obat. 20 pasien diantaranya yang berobat dilakukan waawancara
terkait tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat. 2 dari 20
pasien mengatakan tidak puas dengan alasan mengenai waktu tunggu yang lama
terhadap pelayanan informasi obat dan 18 dari 20 pasien mengatakan puas dengan
pelayanan informasi obat pada Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan penilaian terhadap pelayanan
apotik rawat jalan Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe untuk mengetahui
pelayanan apotik tersebut bedasarkan kepuasan pasien dari apotik atau asisten
apotik yang bertugas pada pelayanan kefarmasian.
3
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Banda Sakti di Kota Lhokseumawe.
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
4
2.1 Pengertian Kepuasan
1. Puskesmas Perawatan
Adalah Puskesmas yang diberi tambahan ruang dan fasilitas untuk
menolong penderita gawat darurat baik berupa tindakan medis operatif terbatas
maupun rawat inap sementara.
5
Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor dan Puskesmas
di sekitarnya
Puskesmas di pimpin oleh dokter dan telah memiliki tenaga medis
yang memadai
Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per han rata- rata
Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah tiga
Puskesmas disekitannya minimal rata- rata 20.000 per Puskesmas.
Pemenintah daerah bersedia untuk menyediakan anggaran rutin yang
memadai.
b. Fungsi
Fungsi dan Puskesmas perawatan merupakan “pusat rujukan antara” dalam
melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dibawah ke rumah sakit.
c. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas perawatan yaitu :
1) Melakukan tindakan operasi terbatas terhadap penderita gawat darunat
antara lain: kecelakaan lalu lintas, penyakit lain yang mendadak dan
gawat.
2) Merawat sementara penderita gawat darunat atau untuk observasi
penderita dalam rangka diagnostik dengan rata- rata perawatan tiga
hari atau maksimal tujuh hari.
3) Melakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan pengiriman
penderita lebih lanjut ke rumah sakit.
4) Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan dengan resiko tinggi
dan persalinan dengan penyulit
5) Melakukan metode operasi pria dan operasi wanita untuk keluarga
berencana.
6
2.1.2 Pelayanan Obat
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi teknis dan non teknis
yang harus dikerjakan mulai dan menerima resep dokter sampai pada penyerahan
obat kepada pasien.
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan disimpan
minimal 2 (dua) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda :
2.2 Kepuasan
7
2.2.1 Tingkat Kepuasan Pasien
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (atau hasl) yang diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan
3
puas.Jika kinerja melebihi harapan, pelenggan amat puas atau senang.
Dasar pertimbangan kepuasan pasien adalah kesesuaian antara biaya yang
dikeluarkan konsumen (cost customer) terhadap nilai barang atau jasa yang
diperoleh.
8
Empati (Emphaty) adalah kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian
yang tulus dan bersifat pribadi kepada konsumen (pengguna jasa ). Dimensi
empati adalah dimensi yang memberikan peluang besar untuk menciptakan
pelayanan yang “ surprise yaitu sesuatu yang tidak diharapkan pengguna jasa
tetapi ternyata diberikan oleh penyedia jasa.
e. Penampilan
Penampilan (Tangible) didefinisikan sebagai penampilan fasilitas peralatan dan
petugas yang memberikan pelayanan jasa karena suatu service jasa tidak dapat
dilihat, dicium, diraba atau didengar maka aspek berwujud menjadi sangat
penting sebagai ukuran terhadap pelayanan.
9
h. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak
membedakan golongan atau status masyarakat yang dilayani.
i. Kesopanan dan keramahan petugas, sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta
saling menghormati dan menghargai.
j. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap
besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
k. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan
dengan biaya yang telah ditetapkan.
l. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
m. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang
bersih. rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan.
n. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga
masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-
resiko yang diakibatkan dan pelaksanaan pelayanan.
Penyebab utama pasien tidak menggunakan obat secara tepat adalah karena
minimnya informasi obat yang diterima oleh pasien tersebut. Oleh karena itu
sangatlah penting bagi Asisten Apotekermenyediakan waktu untuk memberikan
komunikasi dan informasi mengenai obat yang diterima oleh pasien, sehingga
dapat tercapai kesembuhan pada penyakit yang dideritanya.2
10
Edukasi adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan yang
ditujukan pada pasien tentang seputar obat tersebut, seperti obat yang mempunyai
penyimpanan khusus dan batas maksimal pemakaian obat, mengubah pola hidup
seseorang (misalkan pasien terkena diabetes sebaiknya tdk boleh makan yang
berlemak dan mengurangi makanan yangmengandung kadar gula).2
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan informasi yaitu:
b. Informasi tentang efek samping, yaitu efek samping apa yang mungkin
terjadi, selama berapa lama efek tersebut terjadi, apakah efek samping
tersebut akan menimbulkan kesukaran, tindakan apa yang harus dilakukan
apabila terjadi efek samping obat.
11
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
12
Berdasarkan tinjauan teori yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka, maka
variabel dari penelitian ini dapat digambarkan secara skematis pada skema
dibawah ini :
BAB IV
METODE PENELITIAN
13
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif
digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
10
dihadapi pada situasi sekarang.
14
4.5 Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa adalah :
2. Data sekunder : Data sekunder didapat dari catatan biodata berupa nama,
jenis kelamin, usia, alamat serta pekerjaan pasien yang berkunjung ke
Instansi Farmasi Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
1. Editing
Yaitu melakukan pengecekan terhadap hasil pengisian kuisioner yang
meliputi kelengkapan identitas dan jawaban yang diberikan oleh
responden.
2. Tabulating
Yaitu data yang telah dikoreksi dikumpulkan dan dilakukan tabulasi dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi.
3. Coding
15
Yaitu melakukan pengkodean data dengan angka atau kode tertentu pada
setiap jawaban sehingga lebih mudah dan sederhana.
4. Tabulating
Yaitu kumpulan data yang telah diolah kemudian dianalisa untuk
mendapatkan informasi yang dapat menggambarkan suatu situasi yang
kemudian dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan kejadian atau
kerangka konsep penelitian yang ada.
BAB V
HASIL PENELITIAN
16
Kota Lhokseumawe merupakan kota yang terletak pada garis 96 0 20’ – 970
21’ Bujur Timur dan 040 54’ – 050 17’ Lingtang Utara dengan luas wilayah
181.06 Km2. Puskesma Banda Sakti terletak di Jalan Teratai Putih, Hagu Bar.
Laut, Banda Sakti, Kota Lhokseumawe dengan luas wilayah 11,24 Km 2. Yang
terdiri dari 12 desa dengan jumlah penduduk 85.000 jiwa dan Kepadatan 7.278
jiwa/Km2. Batas-batas Puskesmas Banda Sakti adalah :
1 Dokter 6 Orang
5 Bidan 88 Orang
17
8 Tenaga Kefarmasian 6 Orang
Dari tabel 5.2 diatas diketahui bahwa karakteristik responden yang berusia ≤
19 tahun adalah sejumlah 14 orang atau 14 %. Responden yang berusiaantara 21-
30 tahun adalah sejumlah 21 orang atau 21 %. Responden yang berusia 31-40
tahun adalah 27 orang atau 27 %. Responden yang terakhir berusia ≥ 40 tahun
adalah sejumlah 38 orang atau 38 %.
18
paling banyak berada pada usia antara ≥ 40 dengan frekuensi 38 orang atau
sebanyak 38 %.
Dari tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden yang
berjenis kelamin laki-laki sejumlah 32 orang atau sebanyak 32 % dari seluruh
responden dan responden yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 68 orang
atau sebanyak 68% dari 100 responden.
19
Lain-Lain 9 9%
Jumlah 100 100 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019
Dari tabel 5.4 dapat diketahui jumlah responden dengan presentase terbesar
adalah keluarga pasien sebagai IRT yaitu sebesar 39 orang atau 39%. Selanjutnya
presentase terbesar kedua yaitu 16% dengan responden sebanyak 16 orang bekerja
sebagai (Mahasiswa/Pelajar). Ketiga wiraswasta sebanyak 15 orang atau sebanyak
15%. Keempat bekerja sebagai tani 11 orang atau sebanyak 11%. Kelima Lain-
Lain sebanyak 9 orang atau sebanyak 9%. Keenam bekerja sebagai karyawan
swasta sebanyak 5 orang atau sebanyak 5%. Ketujuh bekerja sebagai buruh lepas
sebanyak 3 orang atau sebanyak 3%. Dan yang terakhir berpekerja sebagai PNS
sebanyak 2 orang dengan presentase sebesar 2%.
20
Cara yang ditunjukkan petugas dalam menyerahkan
dan memberikan obat kepada pasien
1. Obat dikemas dalam wadah yang sesuai 96 4
2. Ketepatan pelaksanaan terhadap waktu pelayanan 98 2
resep
21
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien
terhadapa pelayanan KIE dipelayanan kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti
yang terbanyak adalah mengenai petugas farmasi menanyakan kembali nama,
alamat dan penyakit pasien pada saat petugas memberikan obat yaitu terdapat
pada unsur pelayanan no 4. Pada unsur pelayanan no 4 ini diperoleh hasil 87
orang atau 87%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data hasil
penelitian mengenai tingkat kepuasan pasien terhadap sikap dan perilaku petugas
dalam melayani resep pasien dan dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap sikap dan perilaku yang
petugas dalam melayani resep pasien di Puskesmas Banda Sakti yang terbanyak
adalah mengenai petugas bersikap sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan
yaitu terdapat pada unsure pelayanan no 1 dan 4. Pada unsur pelayanan no 4 ini
diperoleh hasil 96 orang atau 96% dan pada unsur pelayanan no 1 juga diperoleh
96 orang atau 96%. Sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap sikap yang
ditunjukkan petugas farmasi dalam melayani resep pasien di pelayanan
kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti yang terendah yaitu terdapat pada unsur
pelayanan no 2. pada unsur pelayanan no 2 ini diperoleh hasil 52 responden atau
52%.
22
2. Petugas mengatakan semoga lekas sembuh sambil 52 48
tersenyum pasa saatpasien akan meninggalkan loket
obat.
3. Petugas memberikan salam pada saat pasien
73 27
menyerahkan resep obat.
4. Petugas bersikap sopan dan ramah dalam
96 4
memberikan pelayanan.
5.4 Pembahasan
23
Puskesmas Banda Sakti dan yang terbanyak adalah mengenai ketepatan
pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan resep yaitu terdapat pada unsur
pelayanan nomer 2. pada unsur pelayanan no 3 ini diperoleh hasil sebanyak 98
orang atau 98%. sehingga menurut pasien petugas farmasi mengerjakan resep
obat sesuai dengan jadwal waktu pelayanan resep obat yang ditempel atau
dicantumkan di Puskesmas Banda Sakti.
Sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap cara yang ditujukan dalam
menyerahkan dan memberikan obat di pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Banda Sakti termasuk dalam kategori tinggi yaitu pada unsur pelayanan no 1.
pada unsur pelayanan no 1 ini diperoleh hasil 96% atau 96 orang. Sehingga
menurut pasien petugas farmasi memberikan obat dalam kemasan yang sesuai.
Tingkat kepuasan pasien terhadapa pelayanan KIE dipelayanan
kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti yang terbanyak adalah mengenai petugas
farmasi menanyakan kembali nama, alamat dan penyakit pasien pada saat
petugas memberikan obat yaitu terdapat pada unsur pelayanan no 4. Pada unsur
pelayanan no 4 ini diperoleh hasil 87 orang atau 87%, sehingga menurut pasien
sangat penting jika petugas farmasi menanyakan kembali nama, alamat dan
penyakit pasien pada saat petugas memberikan obat hal ini dikarenakan agar
tidak terjadi kesalahan pada saat penyerahan obat kepada pasien. Sedangkan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIE yang diberikan di pelayanan
kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti yang terendah adalah yaitu terdapat pada
unsur pelayanan no 3. pada unsur pelayanan no 3 ini diperoleh hasil 49 orang
atau 49%. Sehingga menurut pasien petugas farmasi menjelaskan aturan pakai
dari masing- masing obat yang diberikan kepada pasien tidak di jelaskan jika
tidak menanyai secara langsung tentang efek samping obat oleh petugas
kefarmasian.
Tingkat kepuasan pasien terhadap sikap dan perilaku yang petugas dalam
melayani resep pasien di Puskesmas Banda Sakti yang terbanyak adalah
mengenai petugas bersikap sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan yaitu
terdapat pada unsure pelayanan no 1 dan 4. Pada unsur pelayanan no 4 ini
diperoleh hasil 96 orang atau 96% dan pada unsure pelayanan no 1 juga
24
diperoleh 96 orang atau 96%. sehingga menurut pasien sangat penting jika
petugas farmasi bersikap sopan dan ramah karena jika pasien tidak bersikap
sopan dan ramah maka pasien akan merasa enggan untuk datang berobat lagi
dan pada no urut 1 menurut pasien keramahan petugas farmasi dalam
memberikan obat adalah ramah.sehingga pasien merasa senang pada waktu
pasien menerima obat yang diberikan oleh petugas farmasi Puskesmas Banda
Sakti. Sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap sikap yang ditunjukkan
petugas farmasi dalam melayani resep pasien di pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Banda Sakti yang terendah yaitu terdapat pada unsur pelayanan no 2.
pada unsur pelayanan no 2 ini diperoleh hasil 52 responden atau 52%. Menurut
pasien alangkah baiknya memberikan ucapan cepat sembuh agar pasien yang
datang ke Puskesmas Banda Sakti merasa senang, hal ini bisa saja petugas tidak
dapat mengucapkan hal tersebut dikarenakan pasien yang datang ke Puskesmas
Banda Sakti ramai sehingga petugaspun jarang memberikan sapaan maupun
memberikan ucapan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari 100 responden yang datang ke
Puskesmas Banda Sakti (86%) responden menyatakan (Puas) mendapatkan
pelayanan (14%) responden menyatakan (tidak puas) mendapatkan pelayanan di
kefarmasian Puskesmas Banda Sakti.
86.00%
100%
80%
60% Puas
14.00% Tidak Puas
40%
20%
0%
Puas 25
Tidak Puas
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019
26
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam bab pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari 100 responden yang paling banyak adalah yang berusia ≥ 40 yaitu
38 orang (38% ) dan jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 68
orang (68%) serta jenis pekerjaan yang dominan adalah Ibu Rumah
Tangga (41%).
6.2 Saran
a. Hendaknya petugas farmasi lebih memperhatikan untuk selalu
memberikan informasi mengenai fungsi dari masing- masing obat yang
diberikan karena menurut pasien hal ini sangat penting agar pasien juga
bisa mengetahui obatapa yang akan diminum apakah obat tersebut
benar untuk menyembuhkan penyakitnya ataukah tidak.
27
c. Hendaknya petugas farmasi di kamar obat dapat ditambah sehingga
pelayanan obat dapat dilakukan dengan cepat karena menurut pasien
jika pelayanan obat dilakukan dengan cepat, maka pasien tidak perlu
menunggu terlalu lama.
28
DAFTAR PUSTAKA
9. Republik Indonesia Nomor :128/ Menkes/ sk/ II/ 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.(9)
29
Lampiran 1
30
Lampiran 2
31
Lampiran 3
32
Lampiran 4
33
Lampiran 5
Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
34
dari masing- masing obat yang diberikan
6. Petugas farmasi menanyakan kembali
nama, alamat dan penyakit pasien pada saat
petugas memberikan obat
7. Keramahan petugas dalam memberikan obat
(petugas tersenyum pada saat menyerahkan
obat
8. Petugas mengatakan semoga lekas sembuh
sambil tersenyum pasa saat pasien akan
meninggalkan loket obat.
9. Petugas memberikan salam pada saat pasien
menyerahkan resep obat.
10. Petugas bersikap sopan dan ramah dalam
memberikan pelayanan
Lampiran 1
35
Lampiran 2
36
Lampiran 3
37
Lampiran 4
38
39
Lampiran 6 Distribusi Jawaban Responden
Jenis
Usia Pekerjaan Pertanyaan
Kelamin
No Nama Total Kategori
≤ ≥ Karyawan Lain-
L P 21-30 31-40 PNS Wiraswasta Tani Buruh Pelajar IRT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19 40 Swasta Lain
2 Zahra 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas
3 Efenndi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Puas
4 Jufriadi 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Puas
6 Linawati 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Puas
7 Rosmariana 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas
9 Fajar 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 Puas
10 Lina 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas
13 M. Furqan 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas
17 M. Riko 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 Puas
18 Regina 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 Puas
40
20 Nurhayati 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas
23 Yusnawati 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas
24 T. Asrizal 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas
25 Linda 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas
26 Ibrahim 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6 Puas
27 Azwaruddin 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas
28 M. Daud 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 Puas
30 Aminah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Puas
31 M. Dimas 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas
35 M. Rifqi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6 Puas
37 Amir 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 Puas
38 Zubaidah 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas
39 Intan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 Puas
41 Aisyah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas
44 Juanda 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas
41
45 Chairani 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Puas
46 Bahri 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6 Puas
48 Yusri 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 Puas
52 Fatimah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas
53 Juwaidah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 Puas
57 Bustamam 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Puas
58 Sumarni 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Puas
60 Suwaibah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas
61 Nuraini 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas
62 Zarfina 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 Puas
63 Faisal 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Puas
64 Salmawati 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas
65 Yusmanidar 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas
66 Nurjamiah 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas
68 Nurakmal 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Puas
69 Nurhayati 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 Puas
42
70 Mursyidah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Puas
71 Rahmayani 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas
72 Jauhari 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas
73 Samsul M 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 Puas
74 Ismail 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Puas
75 Juwinda 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 Puas
77 Maulana 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 Puas
78 Chairunisah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas
79 Irwansyah 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas
81 Marlina 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas
84 Asranur 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas
85 M. Danil 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas
86 Yulidarni 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Puas
89 Rusmiah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6 Puas
90 Mulyana 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 Puas
43
95 Cut Zaitul Akmal 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas
97 Reza 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Puas
98 Nurianti 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Puas
99 Tarmi 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Puas
Total 32 68 14 21 27 38 2 15 11 3 5 16 39 10 96 98 58 80 49 87 96 52 73 96
44
Jenis Kelamin Pertanyaan
1 Laki-Laki 32 32% 1 Puas 86 86%
Kurang
2 Perempuan 68 68% 2 14 14%
Puas
Total 100 100% Total 100 100%
45
3 Tani 16 16%
4 Buruh 39 41%
Karyawan
5 5 5%
Swasta
6 Pelajar 3 3%
7 IRT 11 11%
8 Lain-Lainnya 9 9%
Total 100 100%
46
Lampiran 1 Surat Balasan Pengambilan Data Awal
47
Lampiran 2 Surat Selesai Penelitian
48
BIODATA PENULIS
a. Identitas Pribadi
Nama : Elisma
Tempat/ tanggal lahir : Sigli, 08 November 1975
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Petua Rumoh Rayeuk, Lr. IV Tumpok-Teungoh
Kota Lhokseumawe
c. Riwayat Pendidikan
1982-1988 : SD
1988-1991 : SMP
1991-1994 : SMF
49