Anda di halaman 1dari 59

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP

PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS BANDA SAKTI


KOTA LHOKSEUMAWE

KARYA TULIS ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan


Diploma III Kesehatan Bidang Farmasi

Oleh :

ELISMA
P07139019107

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
2020

1
LEMBAR PERSETUJUAN
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS BANDA SAKTI
KOTA LHOKSEUMAWE

Dipersembahkan Oleh

ELISMA
NIM. P07139019107

Karya Tulis Imiah Ini Telah Disetujui Untuk Disidangkan Dan Dipertahankan
Didepan Tim Penguji

Mengetahui
Pembimbing

Munira, S.Si, M.P


NIP. 197702272009122001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP


PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS BANDA SAKTI
KOTA LHOKSEUMAWE

Dipersembahkan Oleh

ELISMA
P07139019107

Telah Disidangkan dan Dipertahankan Didepan Tim Penguji


Pada Tanggal 15 Juni 2020

SUSUNAN TIM PENGUJI

Munira, S.Si., M.P Ketua (………………………..)

Vonna Aulianshah, M.Si., Apt Anggota (………………………..)

Amelia Sari, M.Farm., Apt Anggota (………………………..)

Mengetahui
Ketua Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Aceh

Rima Hayati, M.Si, Apt


Nip. 19780820 201012 2 001

iii
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS BANDA SAKTI
KOTA LHOKSEUMAWE

ABSTRAK

Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara
seseorang dengan orang lain. Pelayanan yang bermutu dapat dilihat dari tingkat
kepuasan konsumen atau pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kepuasan pasien terhadap cara penyerahan dan pemberian obat, pelayanan
KIE, sikap yang ditunjukkan oleh petugas kefarmasian dalam melayani resep obat
di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Metode penelitian ini
menggunakan metode survey yaitu penelitian diarahkan untuk mendiskripsikan
atau menguraiakan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat.
Sample yang digunakan adalah 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan
Dari 100 responden yang paling banyak adalah yang berusia ≥ 40 yaitu 38 orang
(38% ) dan jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 68 orang (68%) serta
jenis pekerjaan yang dominan adalah Ibu Rumah Tangga (41%). Dari 100
responden yang datang ke Puskesmas Banda Sakti 86% responden menyatakan
Puas mendapatkan pelayanan dan 14% responden menyatakan (tidak puas)
mendapatkan pelayanan di kefarmasian Puskesmas Banda Sakti.

Kata kunci : Kepuasan Konsumen, Pelayanan Kefarmasian, di Apotek

iv
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkankehadirat Allah, yang telah melimpahkan segala


anugerah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Tingkat
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Banda Sakti
Kota Lhokseumawe”.
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang
membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, yang semuanya memberikan semangat, menambah
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan penulis yang sangat berarti bagi
selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Bapak H. Ampera Miko DNCom MM, selaku Direktur Politeknik


Kesehatan Kementrian Aceh yang telah memberikan perhatian dan
bimbingan selama ini.

2. Rima Hayati, M.Si, Apt, selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik


Kesehatan Banda Aceh yang telah mengajarkan serta memberikan
petunjuk baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Ibu Munira, S.Si, M.P, selaku pembimbing I yang dengan penuh


kesabaran dan ketekunan memberikan dorongan, perhatian, bimbingan,
pengarahan, serta saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini mulai dari
awal sampai akhir.

4. Seluruh Staf Dosen Pengajar di Politeknik Kesehatan Kementrian Aceh.

5. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibun datercinta yang telah banyak


memberikan dukungan dan do’a.

6. Rekan-rekan sejawat dan seperjuangan mahasiswa Politeknik Kesehatan


Kementrian Aceh, yang telah banyak memberikan dukungan.

v
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, maka
dari itu kritikdan saran membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
dan semoga bermamfaat bagi pembaca, Amin YaRobbal’Alamin.

Lhokseumawe, 15 Juni 2020

Elisma

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ii
PENGESAHANA TIM PENGUJI...............................................................iii
ABSTRAK...........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Kepuasan...........................................................5
2.1.1 Kriteria Puskesmas...........................................................5
2.1.2 Pelayanan Obat................................................................7
2.2 Kepuasan ............................................................................7
2.2.1 Tingkat Kepuasan Pasien.................................................8
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien................8
2.2.3 Unsur-Unsur Indeks Kepuasan........................................9
2.6 Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).......10

BAB III KERANGKA PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep................................................................13
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian............................13

BAB IV METODE PENELITIAN


4.1 Jenis Penelitian....................................................................14
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................14
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .........................................14
4.4 Pengukur dan Pengamatan Variabel Penelitian..................15
4.5 Pengumpulan Data..............................................................15
4.6 Analisa Data........................................................................15
4.7 Penyajian.............................................................................16

BAB V METODE PENELITIAN


5.1 Gambaran Puskesmas Banda Sakti.....................................17
5.2 Karakteristik Responden.....................................................18
5.3 Hasil Penelitian...................................................................20
5.4 Pembahasan.........................................................................24

vii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan.........................................................................27
6.2 Saran...................................................................................27

Daftar Pustaka.......................................................................................29
Lampiran

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kerangka Konsep Penelitian.....................................................15

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................15

Tabel 3 Data Tenaga Kesehatan Menurut Pendidikan Puskesmas........19

Tabel 4 Karakteristik Responden Bedasarkan Umur.............................21

Tabel 5 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin...............21

Tabel 6 Karakteristik Responden Bedasarkan Pekerjaan......................22

Tabel 7 Tingkat Kepuasan Pasien Bedasarkan Obat.............................23

Tabel 8 Tingkat Kepuasan Pasien Bedasarkan KIE..............................24

Tabel 9 Tingkat Kepuasan Pasien Bedasarkan Pelayanan.....................25

Tabel 10 Distribusi Responden Terhadap Kepuasan Pasien....................29

Tabel 11 Pengolahan Data dan Hasil Penelitian......................................34

ix
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Persentase Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian


Di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.........................36

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya arus globalisasi, semakin canggihnya teknologi farmasi dan


kedokteran, pasar terbuka, perubahan gaya hidup menyebabkan perubahan
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian di sarana pelayanan
kesehatan pemerintah maupun swasta yang tidak lagi hanya berorientasi pada obat
tetapi lebih berorientasi kepada pasien, sehinggah farmasis di harapkan member
pelayanan prima.(1)

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Konsep kesatuan upaya kesehatan (promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif), menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas
kesehatan termasuk puskesmas yang merupakan unit pelaksana kesehatan tingkat
pertama (primary healt care). Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
pelayana yang bersifat pokok (basic healt service) yang sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat termasuk didalamnya pelyanan kefarmasian di apotek.
(2)

Pelayanan kefarmasian dilakukan selain dalam rangka memenuhi kebutuhan


masyarakat terhadap farmasi dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, juga untuk melindungi masyarakat dari bahaya
penyalahgunaan farmasi atau penggunaan farmasi yang tidak tepat dan tidak
memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan. Pelayanan kefarmasian
juga di tunjukan pada perluasan dan pemerataan pelayanan kesehatan terkait
dengan penggunaan farmasi sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupan
manusia.(3)

Salah satu faktor penentuh keberhasilan pelayanan kefarmasian, dan secara


umum pelayan kesehatan, adalah penggunaan obat yang rasional. WHO

1
memberikan definisi sebagai berikut : pasien menerima obat sesuai dengan
kebutuhan kliniknya, pada dosis yang tepat secara individual, waktu pemakaian
terukur, dan terjangkau harganya oleh pasien yang bersangkutan, atau masyarakat
sekelilingnya. Secara biomedik, hal itu ditentukan oleh kriteria tepat obat, tepat
indikasi, obat sesuai mengenai khasiat, aman, cocok buat pasien yang
bersangkutan, murah, tepat dosis, tepat cara pakai, waktu pemakaian, tepat pasien
tepat dispensing (termasuk pemberian informasi dan konseling), dan pasien patuh
dan terikat pada tindakan yang dilakukan untuk kepentingannya.(4)

Di Nigeria dari 300 responden tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas


pelayanan kefarmasian di peroleh 48% merasa puas atas informasi yang di
berikan pihak apoteker dan 33.5% merasa puas mendapat informasi tentang
makanan yang tidak bisa di konsumsi saat minum obat dan 41.5% merasa puas
atas informasi yang diberikan mengenai interaksi obat dan 45.5% puas atas
informasi tentang efek samping obat-obatan. (10)

Di indonesia pelayanan ke farmasian berdasarkan beberapa hasil penelitian


menunjukan bahwa sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh kurniawan
(2012), 86.7% pasien puas bila mendapat pelayanan yang cepat, tetapi layanan
kefarmasian di apotek saat ini masih belum banyak dipraktekkan. Jika ada
beberapa yang telah melakukanya kemungkinan masih belum optimal dan
menjadikan faktor pertimbangan dalam pemilihan sebuah apotek. Penelitian yang
dilakukan oleh ginting (2009) dimana melaksanakan standar pelayanan
kefarmasian hanya 47.63%, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmadani,dkk,(2011), tentang pelaksanaan layanan kefarmasian di apotek sesuai
dengan standar baru dilakukan sebesar 56.16% . (11)

Mutu pelayanan kefarmasian diukur dari 7 indikator, yaitu rata-rata waktu


penyiapan obat, rata-rata waktu penyerahan obat, persentase jumlah obat yang
diserahkan sesuai resep, persentase jumlah jenis obat yang diserahkan sesuai

2
resep, persentase pengantrian resep, persentase label yang lengkap, dan persentase
pengetahuan pasien. (18)

Dari data rekapan resep diketahui bahwa setiap resep yang dilayani oleh
apotik Puskesmas Banda Sakti cukup banyak kurang lebih 106 orang perharinya.
Banyaknya resep yang dilayani, membuat petugas apotik kewalahan dan lama
dalam memberikan obat. Hal ini membuat beberapa pasien mengeluh dan marah
kepada petugas apotik karena menunggu hingga berjam-jam.

Bedasarkan survey awal yang peneliti lakukan terdapat kurang lebih 106
pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti yang sedang mengantri dalam
pengambilan obat. 20 pasien diantaranya yang berobat dilakukan waawancara
terkait tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat. 2 dari 20
pasien mengatakan tidak puas dengan alasan mengenai waktu tunggu yang lama
terhadap pelayanan informasi obat dan 18 dari 20 pasien mengatakan puas dengan
pelayanan informasi obat pada Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan penilaian terhadap pelayanan
apotik rawat jalan Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe untuk mengetahui
pelayanan apotik tersebut bedasarkan kepuasan pasien dari apotik atau asisten
apotik yang bertugas pada pelayanan kefarmasian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah


dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

3
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Banda Sakti di Kota Lhokseumawe.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap cara penyerahan dan


pemberian obat di pelayanan kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti.

b. Mengetahui tingkat kepuasan pasien tentang pelayana KIE yang


diberikan dipelayanan kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti.

c. Mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap sikap yang ditujukan


oleh petugas kefarmasian dalam melayani resep di Puskesmas Banda
Sakti.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi peneliti
Mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di
Puskesmas dan masukan untuk perbaikan kinerja pelayanan kefarmasian.

1.4.2 Bagi petugas kesehatan


Sebagai bahan pertimbangan dan pandangan serta upaya- upaya dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian selanjutnya.

1.4.3 Bagi masyarakat


Memberikan pelayanan kefarmasian yang lebih baik pada masyarakat.

BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA

4
2.1 Pengertian Kepuasan

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan


hasil dari membandingkan penampilan produk yang dirasakan dalam
hubungannya dengan harapan seseorang.3

Tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan


yang dirasakan dan harapan.3
6
Sebagai tingkat perasaan dimana seorang menyatakan hasil perbandingan
atas kinerja produk/jasa yang diterima dan yang diharapkan. Peraturan Menteri
No. 16 Tahun 2004 tentang Pedoman Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggara Pelayanan Publik mengatakan Survei Kepuasan Masyarakat
adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari penyelenggaran pelayanan publik. Mengingat jenis
pelayanan publik sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda,
maka survei kepuasan masyarakat dapat menggunakan metode dan teknik survei
yang sesuai.7

2.1.1 Kriteria Puskesmas

Menurut jenis kegiatan pelayanan yang diberikan, puskesmas di bagi


menjadi dua, yaitu:

1. Puskesmas Perawatan
Adalah Puskesmas yang diberi tambahan ruang dan fasilitas untuk
menolong penderita gawat darurat baik berupa tindakan medis operatif terbatas
maupun rawat inap sementara.

a. Kriteria untuk Puskesmas perawatan yaitu :


 Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dan rumah sakit

5
 Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor dan Puskesmas
di sekitarnya
 Puskesmas di pimpin oleh dokter dan telah memiliki tenaga medis
yang memadai
 Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per han rata- rata
 Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah tiga
Puskesmas disekitannya minimal rata- rata 20.000 per Puskesmas.
 Pemenintah daerah bersedia untuk menyediakan anggaran rutin yang
memadai.

b. Fungsi
Fungsi dan Puskesmas perawatan merupakan “pusat rujukan antara” dalam
melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dibawah ke rumah sakit.

c. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas perawatan yaitu :
1) Melakukan tindakan operasi terbatas terhadap penderita gawat darunat
antara lain: kecelakaan lalu lintas, penyakit lain yang mendadak dan
gawat.
2) Merawat sementara penderita gawat darunat atau untuk observasi
penderita dalam rangka diagnostik dengan rata- rata perawatan tiga
hari atau maksimal tujuh hari.
3) Melakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan pengiriman
penderita lebih lanjut ke rumah sakit.
4) Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan dengan resiko tinggi
dan persalinan dengan penyulit
5) Melakukan metode operasi pria dan operasi wanita untuk keluarga
berencana.

2. Puskesmas Non Perawat


Adalah Puskesmas yang melakukan Pelayanan Kesehatan dasar tanpa
tambahan fasilitas rawat inap sementara.

6
2.1.2 Pelayanan Obat

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi teknis dan non teknis
yang harus dikerjakan mulai dan menerima resep dokter sampai pada penyerahan
obat kepada pasien.

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan disimpan
minimal 2 (dua) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda :

 “Umum” (untuk resep umum)


 “Askes” (untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan)
 Gratis (untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan
dan pembiayaan retribusi).
Tujuan dan pelayanan obat adalah agar pasien mendapatkan obat sesuai
dengan resep dokter dan mendapatkan informasi bagaimana cara
menggunakannya.

2.2 Kepuasan

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan


hasil dari membandingkan penampilan produk yang dirasakan dalam
3
hubungannya dengan harapan seseorang. Tingkat kepuasan adalah suatu fungsi
3
dari perbedaan antara penampilan yang dirasakan dan harapan.
6
Sebagai tingkat perasaan dimana seorang menyatakan hasil perbandingan
atas kinerja produk/jasa yang diterima dan yang diharapkan. Peraturan Menteri
No. 16 Tahun 2004 tentang Pedoman Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggara Pelayanan Publik mengatakan Survei Kepuasan Masyarakat adalah
pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat
yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari penyelenggaran pelayanan publik. Mengingat jenis
pelayanan publik sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda,
maka survei kepuasan masyarakat dapat menggunakan metode dan teknik survei
7
yang sesuai.

7
2.2.1 Tingkat Kepuasan Pasien
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (atau hasl) yang diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan
3
puas.Jika kinerja melebihi harapan, pelenggan amat puas atau senang.
Dasar pertimbangan kepuasan pasien adalah kesesuaian antara biaya yang
dikeluarkan konsumen (cost customer) terhadap nilai barang atau jasa yang
diperoleh.

2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien


Faktor yang memperngaruhi kepuasan menurut Kotler ada 5 dimensi yang
mewakili persepsi konsumen terhadap suatu kualitas pelayanan jasa yaitu:
a. Kehandalan
Kehandalan (Reliability) adalah dimensi yang mengukur kehandalan suatu
pelayanan jasa kepada konsumen. Kehandalan didefinisikan sebagai
kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan
secara akurat dan terpercaya.
b. Ketanggapan (Responsiveness) adalah kemampuan untuk memberikan
pelayanan dengan cepat kepada konsumen. Dimensi ketanggapan merupakan
dimensi yang bersifat paling dominan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
perkembangan teknologi. Salah satu contoh aspek ketanggapan dalam
pelayanan adalah kecepatan.
c. Jaminan
Jaminan (Assurance) adalah dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan
dengan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan dan jaminan kepada
konsumen. Dimensi jaminan meliputi kemampuan tenaga kerja atas
pengetahuan terhadap produk, kesopanan dalam memberi pelayanan,
ketrampilan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang
ditawarkan dan kemampuan di dalam menanamkan kepercayaan konsumen
terhadap jasa ditawarkan.
d. Empati

8
Empati (Emphaty) adalah kesediaan untuk peduli dan memberikan perhatian
yang tulus dan bersifat pribadi kepada konsumen (pengguna jasa ). Dimensi
empati adalah dimensi yang memberikan peluang besar untuk menciptakan
pelayanan yang “ surprise yaitu sesuatu yang tidak diharapkan pengguna jasa
tetapi ternyata diberikan oleh penyedia jasa.
e. Penampilan
Penampilan (Tangible) didefinisikan sebagai penampilan fasilitas peralatan dan
petugas yang memberikan pelayanan jasa karena suatu service jasa tidak dapat
dilihat, dicium, diraba atau didengar maka aspek berwujud menjadi sangat
penting sebagai ukuran terhadap pelayanan.

2.2.3 Unsur- unsur Indeks Kepuasan


Berdasarkan prinsip pelayanan dan ditetapkan dalam keputusan menteri
Nomor:63/KEP/M.PAN/7/2003, untuk dasar pengukuran indeks kepuasan adalah
8
sebagai berikut:
a. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan dalam tahap pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dilihat dan sisi kesederhanaan alur pelayanan.
b. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan jenis
pelayanan.
c. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang
memberikan pelayanan (nama, jabatan, serta kewenangan dan tanggung
jawabnya).
d. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap ketepatan waktu serta sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
e. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang
dimiliki petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
f. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu tanggung jawab petugas pelayanan
dalam menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat.
g. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.

9
h. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak
membedakan golongan atau status masyarakat yang dilayani.
i. Kesopanan dan keramahan petugas, sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta
saling menghormati dan menghargai.
j. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap
besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
k. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan
dengan biaya yang telah ditetapkan.
l. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
m. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang
bersih. rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan.
n. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit
penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga
masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-
resiko yang diakibatkan dan pelaksanaan pelayanan.

2.3 Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Penyebab utama pasien tidak menggunakan obat secara tepat adalah karena
minimnya informasi obat yang diterima oleh pasien tersebut. Oleh karena itu
sangatlah penting bagi Asisten Apotekermenyediakan waktu untuk memberikan
komunikasi dan informasi mengenai obat yang diterima oleh pasien, sehingga
dapat tercapai kesembuhan pada penyakit yang dideritanya.2

Komunikasi adalah proses memberitahukan informasi, berita, pesan,


pengetahuan kepada masyarakan agar pengetahuan yang diterima dapat
dimengerti dengan baik. Dalam komunikasi biasanya diawali dengan menanyakan
kondisi atau keadaan seseorang yang akan diajak berkomunikasi.

Informasi adalah pesan, berita, penerangan dan keterangan, pemberitahuan


yang ditujukan kepada pasien terhadap obat yang diberikan mengenai nama obat,
dosis, cara penggunaan dan reaksi khusus yang ditimbulkan oleh obat tersebut.

10
Edukasi adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan yang
ditujukan pada pasien tentang seputar obat tersebut, seperti obat yang mempunyai
penyimpanan khusus dan batas maksimal pemakaian obat, mengubah pola hidup
seseorang (misalkan pasien terkena diabetes sebaiknya tdk boleh makan yang
berlemak dan mengurangi makanan yangmengandung kadar gula).2

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan informasi yaitu:

a. Informasi tentang khasiat obat, berhubungan dengan khasiat obat, kapan


efek tersebut terjadi, yang dimulai dengan kerja obat, apa tujuan terapi
dengan obat tersebut, akibat yang tidak diinginkan yang mungkin timbul,
apa yang dilakukan bila pemberian obat tersebut kurang bermanfaat
mengurangi keluhan penderita.

b. Informasi tentang efek samping, yaitu efek samping apa yang mungkin
terjadi, selama berapa lama efek tersebut terjadi, apakah efek samping
tersebut akan menimbulkan kesukaran, tindakan apa yang harus dilakukan
apabila terjadi efek samping obat.

c. Peringatan khusus, yaitu larangan sehubungan dengan penggunaan obat,


misalnya dekstrometropan tidak boleh diminum saat penderita
menjalankan kendaraan bermotor.

d. Perintah yang harus dilaksanakan penderita yaitu mengapa dan kapan


penggunaan obat tersebut, berapa lama obat diberikan, dimana
penyimpanan obat dilakukan, apa yang hams dilakukan apabila ada efek
samping, keracunan obat atau salahminum obat.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan


pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi adalah pelayanan kesehatan yang
dimulai dan menanyakan kondisi atau keadaan pasien sampai dengan tata cara
penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional kepada pasien yang dilakukan
oleh Asisten Apoteker di Puskesmas.

11
BAB III
KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

12
Berdasarkan tinjauan teori yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka, maka
variabel dari penelitian ini dapat digambarkan secara skematis pada skema
dibawah ini :

Kepuasan Pasien Puskesmas Banda Sakti Kota


Terhadap Pelayan Lhokseumawe
Kefarmasin

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 1. Definisi Operasional


Variabel Definisi Operasional Cara Skala Hasil Ukur
Ukur

Gambaran Merupakan suatu Kuisioner Ordinal Bedasarkan nilai


Kepuasan tingkat atau hal-hal Mean, maka
Pasien maupun bidang-bidang didapatkan :11
terhadap yang dimengerti oleh - Tidak Puas 0-50
pelayanan tenaga yang membantu %
- Puas 51-100 %
kefarmasian apoteker dalam
menjalankan pekerjaan
yang terdiri dari sarjana
farmasi, analis farmasi
dan tenaga menengah
farmasi./ asisten
apoteker kefarmasian

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

13
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif
digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
10
dihadapi pada situasi sekarang.

4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe
pada bulan Maret-April 2020.

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien dan keluarga pasien
yang berkunjung dan mendapatkan resep dokter serta mengambil obat di apotik
Puskesmas Banda Sakti kota Lhokseumawe. Dan jumlah populasi yang ada di
apotik banda sakti ± 1796 per bulannya. Jumlah kunjungan perharinya mencapai
106 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang
mendapatkan pelayanan pada Ruang Farmasi Puskesmas Banda Sakti. Bila pasien
berhalangan dapat diwakili oleh keluarga yang menunggu pengambilan obat dari
apotik. Kriteria inklusif adalah pasien atau keluarga yang dapat berkomunikasi
dengan bahasa Indonesia, bisa membaca dan menulis, berumur antara 19-61
tahun. Sampel diambil secara acak dan jumah sampel dalam penelitian dibulatkan
menjadi 100 responden..

4.4 Pengukuran dan Pengamatan Variabel Penelitian


Pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner terdiri dari 10 item pertanyaan yang dijawab “ya dan
tidak.” Setiap dari jawaban “ya” maka bernilai 1, sedangkan untuk jawaban
“Tidak” maka bernilai 0.

14
4.5 Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa adalah :

1. Data primer : Untuk menilai tingkat kepuasan pasien dilakukan dengan


membagikan kuisioner kepada responden. Responden yang menjawab
puas pada kuisioner bernilai satu, dan yang tidak puas bernilai nol.
Selanjutnya, kuisioner yang telah diisi dikumpulkan kembali dan diberi
nilai. Sampel didapatkan dari Instansi Farmasi Puskesmas Banda Sakti
Kota Lhokseumawe.

2. Data sekunder : Data sekunder didapat dari catatan biodata berupa nama,
jenis kelamin, usia, alamat serta pekerjaan pasien yang berkunjung ke
Instansi Farmasi Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

4.6 Analisa Data


Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif yang bertujuan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian dengan menghitung
distribusi frekuensi dan proporsinya. Penyajian data ditampilkan dalam bentuk
tabel dan grafik menggunakan Microsoft Word 2008 yang akan menjelaskan
setiap indikator kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian Puskesmas
Banda Sakti Kota Lhokseumawe.

1. Editing
Yaitu melakukan pengecekan terhadap hasil pengisian kuisioner yang
meliputi kelengkapan identitas dan jawaban yang diberikan oleh
responden.

2. Tabulating
Yaitu data yang telah dikoreksi dikumpulkan dan dilakukan tabulasi dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi.
3. Coding

15
Yaitu melakukan pengkodean data dengan angka atau kode tertentu pada
setiap jawaban sehingga lebih mudah dan sederhana.
4. Tabulating
Yaitu kumpulan data yang telah diolah kemudian dianalisa untuk
mendapatkan informasi yang dapat menggambarkan suatu situasi yang
kemudian dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan kejadian atau
kerangka konsep penelitian yang ada.

4.7 Penyajian Data


Data hasil penelitian dari tiap-tiap variabel disajikan dalam bentuk grafik dan
tabel distribusi frekuensi

BAB V
HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe

16
Kota Lhokseumawe merupakan kota yang terletak pada garis 96 0 20’ – 970
21’ Bujur Timur dan 040 54’ – 050 17’ Lingtang Utara dengan luas wilayah
181.06 Km2. Puskesma Banda Sakti terletak di Jalan Teratai Putih, Hagu Bar.
Laut, Banda Sakti, Kota Lhokseumawe dengan luas wilayah 11,24 Km 2. Yang
terdiri dari 12 desa dengan jumlah penduduk 85.000 jiwa dan Kepadatan 7.278
jiwa/Km2. Batas-batas Puskesmas Banda Sakti adalah :

1. Sebelah Timur dengan Kecamatan Dengan Selat Malaka


2. Sebelah Barat dengan Kecamatan Kecamatan Muara Dua
3. Sebelah Utara dengan Kecamatan Kecamatan Muara Satu

4. Sebelah Selata dengan Kecamatan Dengan Selat Malaka

Jumlah personil di ruang kefarmasian Puskesmas Banda Sakti terdiri dari :


1. Nurhayati : Penanggung Jawab Apoteker/ Koordinator
Apoteker
2. Dwi Handayani : Penanggung Jawab Gudang Farmasi
3. Elisma : Staf Apotik PKM
4. Cut Nurhayati : Staf Apotik PKM
5. Yuswina : Staf Apotik PKM

6. Murni : Staf Apotik PKM

Tabel 5.1 Data Tenaga Menurut Pendidikan Puskesmas Banda Sakti

No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Satuan

1 Dokter 6 Orang

2 Dokter Gigi 1 Orang

3 Tenaga Kesmas 35 Orang

4 Perawat 140 Orang

5 Bidan 88 Orang

6 Tenaga Gizi 3 Orang

7 Tenaga Laboratorium Medik 4 Orang

17
8 Tenaga Kefarmasian 6 Orang

9 Tenaga Kesling 2 Orang

10 Tenaga Elektromedik 3 Orang

11 Tenaga Fisioterapi 3 Orang

12 Tenaga Administrasi 46 Orang

Jumlah 337 Orang

5.2 Karakteristik Responden


5.2.1 Karakteristik Responden Bedasarkan Umur
Penghimpunan data melalui kuisioner mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia terhadap 100 responden, diperoleh hasil pada tabel berikut ini :

Tabel 5.2Karakteristik Responden Bedasarkan Umur


Usia Persentase
Frekuensi
(Tahun) (%)
≤ 19 14 14 %
21-30 21 21 %
31-40 27 27 %
≥ 40 38 38 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019

Dari tabel 5.2 diatas diketahui bahwa karakteristik responden yang berusia ≤
19 tahun adalah sejumlah 14 orang atau 14 %. Responden yang berusiaantara 21-
30 tahun adalah sejumlah 21 orang atau 21 %. Responden yang berusia 31-40
tahun adalah 27 orang atau 27 %. Responden yang terakhir berusia ≥ 40 tahun
adalah sejumlah 38 orang atau 38 %.

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa responden sebagai


pengguna di Ruang Intansi Farmasi Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe

18
paling banyak berada pada usia antara ≥ 40 dengan frekuensi 38 orang atau
sebanyak 38 %.

5.2.2 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

Penghimpunan data melalui kuisioner mengenai karakteristik responden


berdasarkan usia terhadap 100 responden, diperoleh hasil pada tabel berikut ini :

Tabel 5.3Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin


Persentase
Jenis Kelamin Frekuensi
(%)
Laki-Laki 32 32 %
Perempuan 68 68 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019

Dari tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden yang
berjenis kelamin laki-laki sejumlah 32 orang atau sebanyak 32 % dari seluruh
responden dan responden yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 68 orang
atau sebanyak 68% dari 100 responden.

5.2.3 Karakteristik Responden Bedasarkan Pekerjaan

Penghimpunan data melalui kuisioner mengenai karakteristik responden


berdasarkan usia terhadap 100 responden, diperoleh hasil pada tabel berikut ini :

Tabel 5.4Karakteristik Responden Bedasarkan Pekerjaan


Usia Persentase
Frekuensi
(Tahun) (%)
PNS 2 2%
Wiraswasta 15 13 %
Pelajar/ Mahasiswa 16 16 %
IRT 39 41 %
Karyawan Swasta 5 5%
Buruh Lepas 3 3%
Tani 11 11 %

19
Lain-Lain 9 9%
Jumlah 100 100 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019

Dari tabel 5.4 dapat diketahui jumlah responden dengan presentase terbesar
adalah keluarga pasien sebagai IRT yaitu sebesar 39 orang atau 39%. Selanjutnya
presentase terbesar kedua yaitu 16% dengan responden sebanyak 16 orang bekerja
sebagai (Mahasiswa/Pelajar). Ketiga wiraswasta sebanyak 15 orang atau sebanyak
15%. Keempat bekerja sebagai tani 11 orang atau sebanyak 11%. Kelima Lain-
Lain sebanyak 9 orang atau sebanyak 9%. Keenam bekerja sebagai karyawan
swasta sebanyak 5 orang atau sebanyak 5%. Ketujuh bekerja sebagai buruh lepas
sebanyak 3 orang atau sebanyak 3%. Dan yang terakhir berpekerja sebagai PNS
sebanyak 2 orang dengan presentase sebesar 2%.

5.3 Hasil Penelitian


Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer. Data
primer tersebut diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner yang dibagikan kepada
responden yang ada di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Prosen
pengumpulan data dilaksanakan di Ruang Farmasi Puskesmas Banda Sakti
terhadap 100 orang responden dengan menggunakan instrument penelitian yang
telah ditetapkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data hasil


penelitian mengenai tingkat kepuasan pasien terhadap cara penyerahan dan
pemberian obat seperti pada Tabel 6.

Tabel 6 ingkat Kepuasan Pasien Terhadap Cara Penyerahan dan


Pemberian Obat
Tidak
Unsur Pelayanan Puas
Puas

20
Cara yang ditunjukkan petugas dalam menyerahkan
dan memberikan obat kepada pasien
1. Obat dikemas dalam wadah yang sesuai 96 4
2. Ketepatan pelaksanaan terhadap waktu pelayanan 98 2
resep

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019

Tabel 6 menunjukkan tingkat kepuasan pasien terhadap cara menyerahkan


dan memberikan obat dipelayanan kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti dan
yang terbanyak adalah mengenai ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu
pelayanan resep yaitu terdapat pada unsur pelayanan nomer 2. pada unsur
pelayanan no 3 ini diperoleh hasil sebanyak 98 orang atau 98%

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data hasil


penelitian mengenai tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIE yang
diberikan oleh petugas farmasi di Puskesmas Banda Sakti dapat dilihat pada
Tabel 6.

Tabel 6 Tingkat Kepuasan (%) Pasien Terhadap Pelayanan Komunikasi


Informasi dan Edukasi ( KIE )
Tidak
Unsur Pelayanan Puas
Puas
Pelayanan KIE yang diberikan di pelayanan
kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti
1. Petugas farmasi menjelaskan fungsi dari 58 42
masing- masing obat yang diberikan
2. Petugas farmasi menjelaskan aturan pakai dari
masing- masing obat yang diberikan 80 20
3. Petugas farmasi menjelaskan efek samping dari
masing- masing obat yang diberikan
49 51
4. Petugas farmasi menanyakan kembali nama,
alamat dan penyakitpasien pada saat petugas
memberikan obat 87 13
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019

21
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien
terhadapa pelayanan KIE dipelayanan kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti
yang terbanyak adalah mengenai petugas farmasi menanyakan kembali nama,
alamat dan penyakit pasien pada saat petugas memberikan obat yaitu terdapat
pada unsur pelayanan no 4. Pada unsur pelayanan no 4 ini diperoleh hasil 87
orang atau 87%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data hasil
penelitian mengenai tingkat kepuasan pasien terhadap sikap dan perilaku petugas
dalam melayani resep pasien dan dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap sikap dan perilaku yang
petugas dalam melayani resep pasien di Puskesmas Banda Sakti yang terbanyak
adalah mengenai petugas bersikap sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan
yaitu terdapat pada unsure pelayanan no 1 dan 4. Pada unsur pelayanan no 4 ini
diperoleh hasil 96 orang atau 96% dan pada unsur pelayanan no 1 juga diperoleh
96 orang atau 96%. Sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap sikap yang
ditunjukkan petugas farmasi dalam melayani resep pasien di pelayanan
kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti yang terendah yaitu terdapat pada unsur
pelayanan no 2. pada unsur pelayanan no 2 ini diperoleh hasil 52 responden atau
52%.

Tabel 7 Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Sikap dan Perilaku Petugas


dalam Melayani
Tidak
Unsur Pelayanan Puas
Puas
Sikap dan perilaku petugas dalam melayani resep
pasien
96 4
1. Keramahan petugas dalam memberikan obat
(petugas tersenyum pada saat menyerahkan obat

22
2. Petugas mengatakan semoga lekas sembuh sambil 52 48
tersenyum pasa saatpasien akan meninggalkan loket
obat.
3. Petugas memberikan salam pada saat pasien
73 27
menyerahkan resep obat.
4. Petugas bersikap sopan dan ramah dalam
96 4
memberikan pelayanan.

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019

Secara keseluruhan kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di


Puskesmas Banda Sakti dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di


Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe
No Kategori Jumlah %
1 Puas 86 86
2 Tidak Puas 14 14
Total 100 100

5.4 Pembahasan

Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa Puskesmnas akan terpenuhi


apabila puskesmas memberikan pelayanan dengan cara meningkatkan kualitas
pelayanan atau mengoptimalkan pelayanan, Pasien sebagai sarana utama atas
jada pelayan yang diberikan oleh intansi kesehatan dalam hal ini adalah
Puskesmas Banda Sakti maka akan menjadi faktor penentu atas keberhasilan
pemberian jasa di Puskesmas.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien
terhadap cara menyerahkan dan memberikan obat dipelayanan kefarmasian di

23
Puskesmas Banda Sakti dan yang terbanyak adalah mengenai ketepatan
pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan resep yaitu terdapat pada unsur
pelayanan nomer 2. pada unsur pelayanan no 3 ini diperoleh hasil sebanyak 98
orang atau 98%. sehingga menurut pasien petugas farmasi mengerjakan resep
obat sesuai dengan jadwal waktu pelayanan resep obat yang ditempel atau
dicantumkan di Puskesmas Banda Sakti.
Sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap cara yang ditujukan dalam
menyerahkan dan memberikan obat di pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Banda Sakti termasuk dalam kategori tinggi yaitu pada unsur pelayanan no 1.
pada unsur pelayanan no 1 ini diperoleh hasil 96% atau 96 orang. Sehingga
menurut pasien petugas farmasi memberikan obat dalam kemasan yang sesuai.
Tingkat kepuasan pasien terhadapa pelayanan KIE dipelayanan
kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti yang terbanyak adalah mengenai petugas
farmasi menanyakan kembali nama, alamat dan penyakit pasien pada saat
petugas memberikan obat yaitu terdapat pada unsur pelayanan no 4. Pada unsur
pelayanan no 4 ini diperoleh hasil 87 orang atau 87%, sehingga menurut pasien
sangat penting jika petugas farmasi menanyakan kembali nama, alamat dan
penyakit pasien pada saat petugas memberikan obat hal ini dikarenakan agar
tidak terjadi kesalahan pada saat penyerahan obat kepada pasien. Sedangkan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan KIE yang diberikan di pelayanan
kefarmasian di Puskesmas Banda Sakti yang terendah adalah yaitu terdapat pada
unsur pelayanan no 3. pada unsur pelayanan no 3 ini diperoleh hasil 49 orang
atau 49%. Sehingga menurut pasien petugas farmasi menjelaskan aturan pakai
dari masing- masing obat yang diberikan kepada pasien tidak di jelaskan jika
tidak menanyai secara langsung tentang efek samping obat oleh petugas
kefarmasian.
Tingkat kepuasan pasien terhadap sikap dan perilaku yang petugas dalam
melayani resep pasien di Puskesmas Banda Sakti yang terbanyak adalah
mengenai petugas bersikap sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan yaitu
terdapat pada unsure pelayanan no 1 dan 4. Pada unsur pelayanan no 4 ini
diperoleh hasil 96 orang atau 96% dan pada unsure pelayanan no 1 juga

24
diperoleh 96 orang atau 96%. sehingga menurut pasien sangat penting jika
petugas farmasi bersikap sopan dan ramah karena jika pasien tidak bersikap
sopan dan ramah maka pasien akan merasa enggan untuk datang berobat lagi
dan pada no urut 1 menurut pasien keramahan petugas farmasi dalam
memberikan obat adalah ramah.sehingga pasien merasa senang pada waktu
pasien menerima obat yang diberikan oleh petugas farmasi Puskesmas Banda
Sakti. Sedangkan tingkat kepuasan pasien terhadap sikap yang ditunjukkan
petugas farmasi dalam melayani resep pasien di pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Banda Sakti yang terendah yaitu terdapat pada unsur pelayanan no 2.
pada unsur pelayanan no 2 ini diperoleh hasil 52 responden atau 52%. Menurut
pasien alangkah baiknya memberikan ucapan cepat sembuh agar pasien yang
datang ke Puskesmas Banda Sakti merasa senang, hal ini bisa saja petugas tidak
dapat mengucapkan hal tersebut dikarenakan pasien yang datang ke Puskesmas
Banda Sakti ramai sehingga petugaspun jarang memberikan sapaan maupun
memberikan ucapan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari 100 responden yang datang ke
Puskesmas Banda Sakti (86%) responden menyatakan (Puas) mendapatkan
pelayanan (14%) responden menyatakan (tidak puas) mendapatkan pelayanan di
kefarmasian Puskesmas Banda Sakti.

Dilihat Dari Persentase Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian


Di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe

Tingkat Kepuasan Pasien

86.00%

100%

80%

60% Puas
14.00% Tidak Puas
40%

20%

0%
Puas 25
Tidak Puas
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019

26
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam bab pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari 100 responden yang paling banyak adalah yang berusia ≥ 40 yaitu
38 orang (38% ) dan jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 68
orang (68%) serta jenis pekerjaan yang dominan adalah Ibu Rumah
Tangga (41%).

2. Dari 100 responden yang datang ke Puskesmas Banda Sakti 86%


responden menyatakan Puas mendapatkan pelayanan dan 14%
responden menyatakan (tidak puas) mendapatkan pelayanan di
kefarmasian Puskesmas Banda Sakti.

6.2 Saran
a. Hendaknya petugas farmasi lebih memperhatikan untuk selalu
memberikan informasi mengenai fungsi dari masing- masing obat yang
diberikan karena menurut pasien hal ini sangat penting agar pasien juga
bisa mengetahui obatapa yang akan diminum apakah obat tersebut
benar untuk menyembuhkan penyakitnya ataukah tidak.

b. Hendaknya petugas farmasi menjelaskan efek samping dari masing-


masing obat yang diberikan karena menurut pasien hal ini sangat
penting agar pasien dapat mengetahui jika obat yang dikonsumsi
mempunyai efek samping yang berbeda- beda dan hal tersebut tidak
membuat pasien menjadi ketakutan jika terjadi hal yang tidak
diinginkan.

27
c. Hendaknya petugas farmasi di kamar obat dapat ditambah sehingga
pelayanan obat dapat dilakukan dengan cepat karena menurut pasien
jika pelayanan obat dilakukan dengan cepat, maka pasien tidak perlu
menunggu terlalu lama.

d. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang sikap


petugas kefarmasian dalam melayani pasien agar pasien mendapatkan
kepuasan dalam pelayanan kefarmasian.

28
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes, RI, Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas,


Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, Direktorat Bina
Jendral Kefarmasian Dan Alat Kesehatan. Tahun 2006.(1),(2),13)

2. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Cetakan 11. Jakarta: Rineka


Cipta.(1),(7)

3. Imbalo, S.Pohan.1998. Hasil Studi Kepuasan Pasien, Unsur Mutu dalam


Akreditasi Puskesmas. Jakarta.(1),(2)

4. Hidayat, P.F. 2014, Evaluasi Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi


(KIE) Obat Tanpa Resep oleh Tenaga Farmasi di Apotek.(2),(11),(12)

5. Ikasari, N.H.,Perbedaan Tingkat Kepuasan Pemberian Infomasi Obat


Antara Apotek Di Kecamatan Kartasura Sukoharjo Dengan
ApotekInstalasi Farmasi Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R.
SoeharsoSurakarta, Skripsi Fak. Farmasi Unismu, Surakarta. Tahun 2008.(5)

6. Depkes, 2014. Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.


Jakarta:Departemen kesehatan RI.(5)

7. Kotler, 2004. Pemasaran Farmasi.(5)

8. Pemerintah Kota Malang. 2007. Bimbingan Teknis Penyusun Indeks


Kepuasan Masyarakat. Malang : Bagian Organisasi.(8)

9. Republik Indonesia Nomor :128/ Menkes/ sk/ II/ 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.(9)

10. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


Tahun 2010.(15)

11. Sugiyono.2010.Metode Penellitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta(16)

29
Lampiran 1

30
Lampiran 2

31
Lampiran 3

32
Lampiran 4

33
Lampiran 5

Kuisioner tingkat kepuasan dalam penelitian berjudul “Tingkat Kepuasan


Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Banda Sakti Kota
Lhokseumawe”

Kuesioner ini adalah kuesioner untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah di


Politeknik Kesehatan Jurusan Farmasi, oleh karena itu saya sbagai peneliti akan
sangat berterima kasih jika Bapak/Ibu/Saudara/Saudari bersedia mengisi dan
menjawab setiap pertanyaan dengan sukarela.

Karakteristik Responden

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :

Kuisioner tingkat kepuasan


Beri tanda Check list () pada kolom yang sesuai dengan penilaian
Bapak/Ibu/ Saudara/Saudari dengan memberikan nilai pada masing-masing
pilihan jawaban.

No. Pertanyaan Ya Tidak


1. Obat dikemas dalam wadah yang sesuai

2. Ketepatan pelaksanaan terhadap waktu


pelayanan resep
3. Petugas farmasi menjelaskan fungsi dari
masing- masing obat yang diberikan
4. Petugas farmasi menjelaskan aturan pakai
dari masing- masing obat yang diberikan
5. Petugas farmasi menjelaskan efek samping

34
dari masing- masing obat yang diberikan
6. Petugas farmasi menanyakan kembali
nama, alamat dan penyakit pasien pada saat
petugas memberikan obat
7. Keramahan petugas dalam memberikan obat
(petugas tersenyum pada saat menyerahkan
obat
8. Petugas mengatakan semoga lekas sembuh
sambil tersenyum pasa saat pasien akan
meninggalkan loket obat.
9. Petugas memberikan salam pada saat pasien
menyerahkan resep obat.
10. Petugas bersikap sopan dan ramah dalam
memberikan pelayanan

Lampiran 1

35
Lampiran 2

36
Lampiran 3

37
Lampiran 4

38
39
Lampiran 6 Distribusi Jawaban Responden

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepuasan Pasien Di Apotik

Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe 2019

Jenis
Usia Pekerjaan Pertanyaan
Kelamin
No Nama Total Kategori
≤ ≥ Karyawan Lain-
L P 21-30 31-40 PNS Wiraswasta Tani Buruh Pelajar IRT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19 40 Swasta Lain

1 Rahmi Mahda 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas

2 Zahra 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas

3 Efenndi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Puas

4 Jufriadi 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Puas

5 Dahlia 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 5 Kurang Puas

6 Linawati 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Puas

7 Rosmariana 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

8 Fatimah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 Kurang Puas

9 Fajar 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 Puas

10 Lina 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas

11 Sanda Naufan 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5 Kurang Puas

12 Husna Mutia 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas

13 M. Furqan 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas

14 Liza Aulia 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 Puas

15 Marlina 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 5 Kurang Puas

16 Aqilla Zahra 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Puas

17 M. Riko 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 Puas

18 Regina 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 Puas

19 Maskur 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 5 Kurang Puas

40
20 Nurhayati 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

21 Eka Saputra 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

22 Dara Putri 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas

23 Yusnawati 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas

24 T. Asrizal 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas

25 Linda 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas

26 Ibrahim 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6 Puas

27 Azwaruddin 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas

28 M. Daud 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 7 Puas

29 Masyitah 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5 Kurang Puas

30 Aminah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Puas

31 M. Dimas 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas

32 Nur Rachmah 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

33 Sairah Yeni 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 Puas

34 Nanda Yulinar 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

35 M. Rifqi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6 Puas

36 Eli Yuni 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 Puas

37 Amir 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7 Puas

38 Zubaidah 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas

39 Intan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 Puas

40 Said Hamdani 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6 Kurang Puas

41 Aisyah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas

42 Siti Aminah 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas

43 Samsurni Hasbih 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas

44 Juanda 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas

41
45 Chairani 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Puas

46 Bahri 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6 Puas

47 Lidia Wati 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 Kurang Puas

48 Yusri 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 Puas

49 Tria Safriza 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas

50 Lina Wati 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

51 Cut Ratna 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

52 Fatimah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas

53 Juwaidah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 Puas

54 Salbiah M. Thaib 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

55 Mutia Wati 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas

56 Nur Azizah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 Puas

57 Bustamam 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Puas

58 Sumarni 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Puas

59 Rudi Kurniawan 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6 Puas

60 Suwaibah 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas

61 Nuraini 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas

62 Zarfina 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 Puas

63 Faisal 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Puas

64 Salmawati 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas

65 Yusmanidar 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

66 Nurjamiah 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas

67 Nurmala 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6 Kurang Puas

68 Nurakmal 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Puas

69 Nurhayati 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 Puas

42
70 Mursyidah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Puas

71 Rahmayani 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Puas

72 Jauhari 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

73 Samsul M 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 Puas

74 Ismail 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Puas

75 Juwinda 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 Puas

76 Karmila 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 5 Kurang Puas

77 Maulana 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 Puas

78 Chairunisah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas

79 Irwansyah 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Puas

80 Ida Laila 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas

81 Marlina 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas

82 Aini Zahra 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

83 Efaniati 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6 Kurang Puas

84 Asranur 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Puas

85 M. Danil 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Puas

86 Yulidarni 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Puas

87 Amri 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5 Kurang Puas

88 Dewi Arimbi 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Kurang Puas

89 Rusmiah 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 6 Puas

90 Mulyana 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 Puas

91 Rina Dara 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Puas

92 Cut Liza Yanti 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Puas

93 Zakaria 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 5 Kurang Puas

94 Syarifah Zuraida 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Puas

43
95 Cut Zaitul Akmal 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 Puas

96 Hj. Rosni 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Puas

97 Reza 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Puas

98 Nurianti 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Puas

99 Tarmi 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Puas

100 Eliza Putri 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 Puas

Total 32 68 14 21 27 38 2 15 11 3 5 16 39 10 96 98 58 80 49 87 96 52 73 96    

Pengolahan Data Hasil Penelitian Tingkat Kepuasan Pasien


Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Banda Sakti

No Kategori Frekuensi Presentase No Kategori Frekuensi Presentase

44
Jenis Kelamin Pertanyaan
1 Laki-Laki 32 32% 1 Puas 86 86%
Kurang
2 Perempuan 68 68% 2 14 14%
Puas
Total 100 100% Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2019


No Kategori Frekuensi Presentase
Usia
1 ≤ 19 14 14%
2 21-30 21 21%
3 31-40 27 27%
4 ≥ 40 38 38%
Total 100 100%

No Kategori Frekuensi Presentase


Pekerjaan
1 PNS 2 2%
2 Wiraswasta 15 13%

45
3 Tani 16 16%
4 Buruh 39 41%
Karyawan
5 5 5%
Swasta
6 Pelajar 3 3%
7 IRT 11 11%
8 Lain-Lainnya 9 9%
Total 100 100%

46
Lampiran 1 Surat Balasan Pengambilan Data Awal

47
Lampiran 2 Surat Selesai Penelitian

48
BIODATA PENULIS

a. Identitas Pribadi
Nama : Elisma
Tempat/ tanggal lahir : Sigli, 08 November 1975
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Petua Rumoh Rayeuk, Lr. IV Tumpok-Teungoh
Kota Lhokseumawe

b. Nama Orang Tua


Ayah : M. Yusuf Ali (Alm)
Pekerjaan : -
Ibu : Hamiah
Pekerjaan : IRT
Alamat : Sigli

c. Riwayat Pendidikan
1982-1988 : SD
1988-1991 : SMP
1991-1994 : SMF

49

Anda mungkin juga menyukai