FASKES PUSKESMAS
Adapun tugas ini disusun guna memenuhi tugas praktikum 1 pada LBM 2 blok 30
Faskes kesehatan. Dalam pembuatan makalah ini penulis bertujuan untuk memberitahukan
kepada pembaca tentang “Faskes Kesehatan”. Tak lupa pula penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Friska Realita , S.SiT., M.Kes selaku pembimbing pada praktikum ini.
Untuk itu semua saran dan kritik yang sifatnya membangun, penulis terima dengan
tangan terbuka. Besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi semua untuk menambah ilmu pengetahuan. Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fasilitas Kesehatan atau yang dapat disebut juga fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan suatu alat atau tempat yang digunakan dalam menjalankan upaya
pelayanan kesehatan, baik dari segi promotif, preventif, kuratif, dan juga rehabilitatif
(Kementrian Kesehatan, 2016).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHSAN
1. Dasar hukum
2. Sejarah perkembangan
3. Definisi puskesmas
4. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antara puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW), masing-masing puskesmas tersebut secara
operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota
(Depkes RI, 2004)
5. Peranan kerja
6. Kedudukan puskesmas
1. Puskesmas pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil
2. Puskesmas Keliling, yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari Puskesmas.
Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas
dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:
• Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah
terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau
Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.
• Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
• Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka
rujukan bagi kasus gawat darurat.
• Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-
visual
3. Bidan Desa
4. Posyandu, merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di
tingkat desa yang diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus
memperoleh pelayanan KB dan kesehatan Dalam pengembangannya Posyandu
dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat, antara sektor
yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat,
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah melalui
alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala
keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat.
8. Organisasi puskesmas
15. Supervisei
16. SP2TP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sulaiman, E. S. (2021). Manajemen kesehatan: Teori dan praktik di puskesmas. Ugm Press.
Nugraheni, R., & Syaiful, A. M. (2022). Pelaksanaan Program Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu (SP2TP) Puskesmas Pesantren II. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan IMELDA,
7(2), 154-160.
BPS Kota Semarang. 2012. “Kecamatan Banyumanik dalam Angka 2012”, dalam
http://semarangkota.bps.go.id/. Diunduh Kamis, 27 November 2014.
Amiruddin, M., & Yusuf, M. (2017). Pelaksanaan Teknik Supervisi Pada Pelayanan Kesehatan. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 2(3).
Basith, Z. A., & Prameswari, G. N. (2020). Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. HIGEIA
(Journal of Public Health Research and Development), 4(1), 52-63.
Ekasari, R., Pradana, M. S., Adriansyah, G., Prasnowo, M. A., Rodli, A. F., & Hidayat, K. (2017). Analisis
Kualitas Pelayanan Puskesmas Dengan Metode Servqual. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan,
Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam, 9(1), 86-93.