Oleh:
Ayub Samad Haliuddin, S.Ked. K1A114010
Nur Martina Rufia, S.Ked. K1A114035
Waode Fitriani, S.Ked. K1A114047
Wa de Zuhraeni Puspa M., S.Ked. K1A115048
Muh. Zainsa Asfar, S.Ked. K1A115086
Pembimbing:
dr. I Putu Sudayasa, M.Kes.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Puskesmas yang berjudul “Analisis Masalah Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Esensial Puskesmas Kandai Pada Tahun 2019” dengan baik. Penulisan laporan ini
untuk melengkapi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan referat ini banyak hambatan dan
tantangan didapatkan, namun atas bantuan dari berbagai pihak yang memberikan
bimbingan, motivasi, dan disertai kemauan yang kuat sehingga penulis dapat mengatasi
semua itu. Oleh karena itu, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada Kepala
Puskesmas Kandai dr. Sri Rahayu Hasba dan dr. I Putu Sudayasa, M. Kes. sebagai
pembimbing atas segala bimbingan dan arahannya sehingga berbagai masalah dan kendala
dalam proses penyusunan referat ini dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik.
Penulis berharap semoga laporan puskesmas ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umunya serta dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Atas segala bantuan dan perhatian baik berupa tenaga, pikiran dan materi pada
semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan laporan ini penulis mengucapkan terima
kasih.
Kendari, Januari 2020
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Puskesmas..........................................................................................................3
B. Sumber Daya Manusia.......................................................................................13
C. Tahapan Analisis Masalah Puskesmas...............................................................16
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA
A. Data yang Dikumpulkan....................................................................................27
B. Cara Pengambilan Data......................................................................................27
BAB IV SITUASI PUSKESMAS
A. Puskesmas Kandai..............................................................................................28
B. Kondisi Geografis..............................................................................................30
C. Situasi Derajat Kesehatan..................................................................................36
D. Upaya Kesehatan................................................................................................39
E. Posyandu............................................................................................................42
F. Tenaga Kesehatan..............................................................................................43
G. Sarana dan Prasarana..........................................................................................44
BAB V IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial..............................................................45
B. Besar Masalah (Kriteria A)................................................................................47
C. Kegawatan Masalah (Kriteria B).......................................................................49
D. Kemudahan Penanggulangan Masalah (Kriteria C)...........................................51
E. PEARL Faktor....................................................................................................53
F. Nilai Prioritas Masalah.......................................................................................55
iii
G. Analisis Penyebab Masalah................................................................................56
H. Prioritas Penyebab Masalah...............................................................................58
I. Pengambilan Keputusan.....................................................................................58
J. Alternatif Pemecahan Masalah..........................................................................60
BAB VI
A. Simpulan............................................................................................................62
B. Saran...................................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................63
LAMPIRAN.....................................................................................................................64
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 27
Tabel 28
Tabel 29
Tabel 30
Tabel 31
Tabel 32
Tabel 33
Tabel 34
Tabel 35
Tabel 36.
Tabel 37
Tabel 38
Tabel 39
Tabel 40
Tabel 41
Tabel 42
Tabel 43
Tabel 44
Tabel 45
Tabel 46
Tabel 47
Tabel 48
Tabel 49
Tabel 50
Tabel 51
Tabel 52
Tabel 53
Tabel 54
Tabel 55
vi
Tabel 56
Tabel 57
Tabel 58
Tabel 59
Tabel 60
Tabel 61
Tabel 62
Tabel 63
Tabel 64
Tabel 65
Tabel 66
Tabel 67
Tabel 68
Tabel 69
Tabel 70
Tabel 71
Tabel 72
Tabel 73
Tabel 74
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu upaya yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah dengan meningkatkan akses terhadap
pelayanan kesehatan dasar. Sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di tingkat primer, puskesmas mengambil peran penting, dalam hal ini
puskesmas bertanggung jawab dalam hal pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Kondisi bangunan puskesmas dan sarananya, jaringan puskesmas, dan tenaga di
puskesmas sangat penting diketahui untuk meningkatkan kinerja puskesmas. Semua
digunakan sebagai masukkan dalam hal mengambil keputusan berkaitan dengan proses
manajemen pembangunan puskesmas disetiap jenjang administrasi kesehatan
(Kementrian Kesehatan RI, 2016).
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional karena menyentuh hampir disemua aspek kehidupan.
Pembangunan sangat terkait dan dipengarui oleh aspek demografi/kependudukan,
keadaan dan pertumbuhan ekonomi perkembangan lingkungan fisik dan biologis.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yang
digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti angka kesakitan
serta kematian ibu dan bayi.
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen
masukan (input) yang berpa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses
dan komponen keluaran (output). Informasi kesehatan dan yang terkait digunakan
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam
manajemen kesehatan dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan strategis,
manajemen operasional dan manajemen transaksi.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui analisis masalah, prioritas penyebab, dan alternatif pemecahan
masalah pencapaian upaya kesehatan masyarakat (UKM) esensial Puskesmas
Kandai pada tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pencapaian program pelayanan promosi kesehatan tahun
2019 di Puskesmas Kandai
b. Untuk mengetahui pencapaian program pelayanan kesehatan lingkungan tahun
2019 di Puskesmas Kandai
c. Untuk mengetahui pencapaian program pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
keluarga berencana tahun 2019 di Puskesmas Kandai
d. Untuk mengetahui pencapaian program pelayanan gizi tahun 2019 di Puskesmas
Kandai
e. Untuk mengetahui pencapaian program pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit tahun 2019 di Puskesmas Kandai
f. Untuk membuat Rencana Usulan Kegiatan (RUK) bagi program yang tidak
mencapai target
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes RI Nomor43, 2019).
2. Tujuan Puskesmas
Menurut Permenkes RI No. 43 tahun 2019 tentang puskesmas,
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat
b. Mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas sebagaimana
dimaksudkan adalah dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat. Kecamatan
sehat sebagaimana dimaksud dilaksanakan untuk mencapai kabupaten/kota sehat
(Permenkes RI Nomor 43, 2019).
3. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
a. Paradigma Sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi dalam
upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat.
b. Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
3
4
c. Kemandirian Masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
d. Ketersediaan Akses Pelayanan Kesehatan
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan.
e. Teknologi Tepat Guna
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan
tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
f. Keterpaduan dan Kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM
dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan
yang didukung dengan manajemen Puskesmas (Permenkes RI Nomor 43,
2019).
4. Tugas Puskesmas
a. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
b. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud,
Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga
c. Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud adalah salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga (Permenkes RI Nomor 43, 2019).
5. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Permenkes
RI No.43, 2019 tentang Puskesmas, Puskesmas memiliki fungsi :
a. Menyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
5
secara vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar sarana
pelayanan kesehatan yang sama (Kepmenkes RI Nomor 128, 2004).
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal, yakni (Kepmenkes RI Nomor
128, 2004):
1) Rujukan upaya kesehatan perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus
penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana
pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun vertikal).
Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan
sederhana, dirujuk ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :
a) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik
(biasanya operasi) dan lain-lain
b) Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap
c) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga puskesmas dan
ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas.
2) Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana.
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila
satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat
tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat.
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi masalah
kesehatan masyarakat, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke
11
1) Rawat jalan
4) Home Care
1) Analisis Deskriptif
Menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai
karakteristik data yang ditampilkan, termasuk nilai rata-rata, nilai minimal
dan maksimal, serta nilai kuartil. Misalnya nilai rata-rata cakupan imunisasi
17
bayi, kisaran nilai maksimal dan minimal cakupan imunisasi bayi (Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016).
2) Analisis Komparatif
Menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah
yang satu dengan wilayah lainnya atau membandingkan dengan
target/standar tertentu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur, antar
sumber data. Secara khusus, dengan tersedianya data kesehatan yang
terpilah menurut jenis kelamin, dapat dikomparasikan derajat kesehatan,
upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan antara laki-laki dan
perempuan. Misalnya perbandingan prevalensi gizi buruk pada balita laki-
laki dan perempuan (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016).
3) Analisis Hubungan Dalam Program dan Antar Program
Analisis hubungan dalam program dan antar program adalah analisis
yang menjelaskan hubungan/keterkaitan variabel dalam dan atau antar
program yang secara logika memiliki hubungan. Analisis Hubungan Dalam
Program misalnya cakupan K1, K4, Persalinan Normal (PN) dan KN.
Analisis Hubungan Antar Program misalnya KIA dengan Imunisasi
(cakupan TT 2-5 dengan cakupan K4 dan temuan TN; cakupan KN1 dengan
cakupan HB0) (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016).
c. Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan melalui
Survey Mawas Diri/Community Self Survey (SMD/CSS)
1) Survei Mawas Diri
Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan
masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat
untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain
ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang dapat dimobilisasi
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016).
2) Survei Mawas Diri
Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data
sekunder, pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan
18
a. Promosi Kesehatan
b. .......
2 UKM Pengembangan
3 UKP
27
28
normal, pelayanan home care, dan pelayanan rawat inap di Puskesmas Kandai tahun
2019.
BAB IV
SITUASI PUSKESMAS
A. Puskesmas Kandai
1. Visi
Terwujudnya peningkatan mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan serta
peningkatan derajat kesehatan masyarakat menuju Kecamatan Kendari sehat 2025.
2. Misi
Misi pembangunan Puskesmas Kandai adalah mendukung tercapainya misi
Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Kandai
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Kandai
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan masyarakat
serta lingkungannya
3. Program Pokok
Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga
maupun fasilitasnya karena kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-
beda. Namun kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)
b. Kesejahteraan ibu dan anak (KIA)
c. Usaha Peningkatan Gizi
d. Keluarga Berencana (KB)
e. Kesehatan Lingkungan
f. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
29
30
4. Program Lain
a. Upaya Pengobatan termasuk pelayanan darurat kecelakaan
b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kesehatan Olah Raga
c. Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
e. Usaha Kesehatan Jiwa
f. Kesehatan Mata
g. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
h. Kesehatan Usia Lanjut
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional
5. Fungsi
a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan
Kesehatan
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah
kerjanya sehingga penggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,
serta aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat:
1) Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat
2) Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan
3) Ikut menetapkan dan memantau pelaksanaan program kesehatan
4) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
5) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri
6) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
31
B. Kondisi Geografis
1. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Sejarah Puskesmas Perawatan Kandai Kota Kendari merupakan bangunan
atau gedung peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun
1927 dan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain sebagai berikut :
a. Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1927
b. Dilakukan Rehabilitasi Oleh Pemeri`ntah Jepang pada tahun 1942 – 1945
c. Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 – 1960
d. Menjadi RSU Kabupaten Kendari pada tahun 1960 – 1989
e. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 – 2001
f. Menjadi RSU Abunawas Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda.
Kota Kendari No. 17 Tahun 2001
g. Menjadi Puskesmas Kandai tanggal 2 Januari 2012
Puskesmas Perawatan Kandai merupakan sebuah puskesmas yang
memiliki 4 wilayah kerja yaitu :
a. Kelurahan Gunung Jati
b. Kelurahan Jati Mekar
c. Kelurahan Kandai
d. Kelurahan Kampung Salo
Dengan luas lahan 3.527 M2 dan luas bangunan 1.800 M2. Adapun batas –
batas wilayahnya adalah :
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sanua
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kendari Cadi
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Dapudapura
- Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
32
3. Kandai 947 15 / 4
JUMLAH 5.356 58 / 22
1. Gunung jati 2 2 - 1 - - 3 - -
2. Jati mekar 2 2 - - - - 3 - -
3. Kandai 1 2 1 2 - 1 - 1
4. Kampung salo 3 2 - - - - 1 1 -
Jumlah 7 7 2 2 2 - 8 1 1
3. Keadaan Lingkungan
a. Rumah Sehat
Secara umum rumah dikatakan sehat apabila :
34
b. PHBS Masyarakat
Untuk mencapai rumah tangga yang ber PHBS, terdapat sepuluh upaya
untuk dilakukan yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberikan bayi ASI eksklusif
3) Menimbang Balita Setiap Bulan
4) Menggunakan Air Bersih
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6) Menggunakan Jamban Sehat
7) Memberantas jentik dirumah sekali seminggu
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok di dalam rumah
Tabel 33. Persentase rumah tangga ber-PHBS
No Desa/Kel Rumah Tangga
c. UKS
Usaha kesehatan sekolah atau UKS merupakan usaha yang dilakukan sekolah
untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan
sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah Tujuan
diselenggarakannya program UKS secara umum untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan
lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus untuk memupuk kebiasaan
hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup :
L P L P
Kandai - - - - -
Jati Mekar - - - 1 1
Gunung Jati 1 - - 1 2
Kampung Salo - - - - -
Total 1 - - 2 3
perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan
jika terjadi komplikasi, memperoleh cuti hamil dan melahirkan, serta akses
terhadap keluarga berencana. Disamping itu, pentingnya melakukan intervensi
lebih kehulu yakni kepada kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya
percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Di wilayah puskesmas
Kandai jumlah angka kematian ibu Maternal (AKI) berjumlah 0 orang.
d. Angka Kematian Kasar
(AKK)
Angka kematian di wilayah kerja Puskesmas Kandai pada tahun 2018
telah membuahkan hasil yang memuaskan, dalam arti tingkat kematian pada
tahun 2018 ini menurun dibanding tahun sebelumnya Angka Kematian
Kasar/1000 Penduduk
e. Umur Harapan Hidup
(UHH)
Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan
umur harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka
terhadap perubahan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga
perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan
Umur Harapan Hidup (UHH) pada waktu lahir, meningkatnya umur harapan
hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya
peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.
2. Morbiditas
Adapun 10 besar penyakit yang ditemukan pada tahun 2018 pada
Puskesmas Kandai adalah sebagai berikut:
Tabel 36. 10 besar penyakit di Puskesmas Kandai tahun 2018
No. Penyakit Jumlah
1 ISPA 2941
3 Chepalgia 793
5 Hipertensi 725
6 Vulnus 704
40
8 DKA 474
9 Mylalgia 412
10 Dialipedesmia 335
1 Skizofrenia 17
2 Ganguan Kecemasan 54
3 Insomnia 11
3. Status Gizi
a. Bayi Dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR)
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah
satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal.
BBLR dibedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena premature atau BBLR
karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Sementara itu jumlah BBLR di
Kecamatan Jati Mekar sebanyak 6 bayi ( 0,8 %) dari 739 bayi lahir hidup. Bayi
dengan BBLR yang ditangani sebesar 6 bayi (100 %) dari jumlah bayi yang
BBLR.
D. Upaya Kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
a. Pelayanan Gizi
Tabel 38. Cakupan program gizi tahun 2018
No. Jenis Kegiatan Sasaran Target (%) Pencapaian
(tahun) (tahun)
11 BBLR 0 0 0,8%
c. Pelayanan Imunisasi
Tabel 40. Cakupan imunisasi rutin tahun 2018
No Jenis Kegiatan Sasaran Target (%) Cakupan Capaian (%)
2. Pemanfaatan Obat
Tabel 41. 20 besar pemakaian obat
No. Nama Obat Sediaan Jumlah
Rumah Sakit
Tipe A
Rumah Sakit
Tipe B
RSUD ABUNAWAS:
menerimasuratrujukan, anamnesis
RumahSakitdgn ulang, pemeriksaanfisik, Rumah Sakit
strata sama penangananpasien GD, dgn strata sama
kemudianpemeriksaanpenunjang,
penentuan diagnose,
pasienkebidananlgsgdiantarke VK
dgnsuratrujukan ,
memberikanrujukanbalik/ feed back
Puskesmas Non PONED kepengirim, informed UGD Pusk.
- Puskesmas
consent/persetujuantindakan Menerimapasien,
Menerimasuratrujukandanmemb RANAP/PONED: anamnesis ulang,
erirujukanbalikkalautdkdilanjutk menerimaRujukandriPus diagnose, tindakan,
anketgktlbhtinggi kesmas Non-PONED, informed consent
- Anamnesis ulang, memberirujukbalikbilatd
pemeriksaanfisik, lab dasar, kdilanjutkanketgkttinggi (ersetujuanTindakan)
penentuandiagnosa danmemberikantindaka
- Pengobatan oral, injeksi, infus n
DI
POLINDES/PUSTU/BPJS/Dokter/Pera
watpraktekdilakukan
anamnesis/pemeriksaanfisik, POSYANDU
melakukanpertolongan sprit dilakukanpengambilan data nama,
pemasanganinfusdantornikuet,obat
oral,
umur,
suntikandanmenyiapkankelengkapanad alamatdankeluhanatauanamnesias
ministrasisptsuratrujukan, informed ederhanaolehkaderdgnsuratpenga
consent ntarrujukan
ASYARAKAT UMUM / PASIEN DENGAN
(persetujuantindakan)pencatatandiregis
ter danmenyiapkansaranatransportasiMASALAAHNYA
Keterangan:
= RujukanVertikal (Utama)
= RujukanHorisontal
= RujukanBalik
= Hanyauntukkeadaangawat
Gambar 8. Bagan rujukan pasien Puskesmas Kandai tahun 2018
E. Posyandu
Posyandu yang tersebar di 4 (Empat) Kelurahan. Setiap Posyandu dibina oleh
beberapa orang petugas dari Puskesmas. Pembina Posyandu diwajibkan hadir setiap
ada Posyandu di kelurahan binaannya. Untuk lebih jelasnya, dapat Posyandu yang
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Kandai secara keseluruhan termasuk dalam
kategori Posyandu Pratama, Puskesmas Madya, Posyandu Purnamadan Posyandu
Mandiri. Terdapat 9 (Sembilan) buah dilihat pada tabel berikut:
46
F. Tenaga Kesehatan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas
Kandai memiliki beberapa staf sebagai pelaksana tugasnya, yang masing-masing
bekerja sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
Tabel 17. Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Kandai
Jumlah Yang Ada
No. Jenis Ketenagaan
PNS Honorer/Kontrak
9 SPRG 0 Orang
11 Apoteker 2 Orang
12 PPB 2 Orang
15 SPRG 0 Orang
22 SMA 1 Orang
Total 28
1. Sarana Kesehatan
Pemerintah
Puskesmas Induk 1 1
2. Sarana Kesehatan
Bersumber
Posyandu 1 3 3 2 9
Posyandu Lansia 1 1 1 1 4
Poskeskel 1 1
3. Kendaraan Operasional
Kendaraan Roda 4 3
Kendaraan Roda 2 0
BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
48
49
Imunisasi
16 HB0 100 99,7 0,3
17 BCG/p1 100 75,6 24,4
18 DPT-HB-Hib1/p2 100 87 13
19 DPT-HB-Hib/P3 100 91,4 8,6
20 DPT-HB-Hib3/p4 100 99,5 0,5
Target Pencapaian Selisih
No. Indikator
% % %
Imunisasi
P2M
36 Positif TBC 100 62% 38
37 Positif DBD 100 100 0
38 Diare 100 42,1 57,9
39 ISPA 90 13,4 76,6
Promosi Kesehatan
41 Pembinaan PHBS RT 100 16,8 83,5
42 Penyuluhan DBD dan PHBS di Sekolah 100 100 0
Kesehatan Lingkungan
43 Sarana Air Bersih 68 59 9
50
44 JAGA 78 57 21
45 SPAL 92 70 22
46 TPS 92 70,1 21,9
47 Lingkungan Perumahan 92 70 22
48 TPM 85 62,3 22,7
49 TTU 80 45,7 34,3
6 KB √ 1,5
7 Kematian Ibu √ 3
8 Lahir Hidup √ 3
9 Lahir Mati √ 3
10 BBLR √ 1,5
Penanganan
11 Komplikasi Neonatus √ 3
12 Pelayanan Bayi √ 3
Besar Masalah Terhadap Pencapaian Program
Nilai
Interval
-15 -(- -0,59 13,85- 28,27- 42,69- 57,2- 71,53-
No. Indikator 0,58) -13,84 28,26 42,68 57,1 71,52 86
Nilai
10,5
1,5 3 4,5 6 7,5 9
(10)
Kesehatan Ibu dan Anak
13 Pelayanan Anbal √ 3
14 Apras √ 3
Penjaringan Anak
15 Sekolah √ 3
Imunisasi
16 HB0 √ 3
17 BCG/p1 √ 4,5
18 DPT-HB-Hib1/p2 √ 3
19 DPT-HB-Hib/P3 √ 3
20 DPT-HB-Hib3/p4 √ 3
21 IPV √ 4,5
22 Campak √ 1,5
23 TT1 √ 9
24 TT2 √ 9
25 TT3 √ 10,5
26 TT4 √ 10,5
27 TT5 √ 10,5
Gizi
Pemberian Fe 1 Ibu
28 hamil √ 3
Pemberian Fe 3 Ibu
29 hamil √ 3
32 Vit. A Bufas √ 3
Cakupan Garam
33 Beryodium √ 3
Jumlah Balita
34 Ditimbang (D) √ 3
P2M
36 Positif TBC √ 6
37 Positif DBD √ 3
38 Diare √ 6
39 ISPA √ 10,5
Pemeriksaan Hepatitis
HIV/AIDS Pada Ibu
40 Hamil √ 6
12 Pelayanan Bayi 4 4 4 12
13 Pelayanan Anbal 4 4 4 12
14 Apras 4 4 4 12
15 Penjaringan Anak Sekolah 3 3 5 11
Imunisasi
16 HB0 3 4 5 12
17 BCG/p1 5 5 5 15
18 DPT-HB-Hib1/p2 4 5 5 14
19 DPT-HB-Hib/P3 3 5 5 13
20 DPT-HB-Hib3/p4 4 5 5 14
21 IPV 3 2 5 10
22 Campak 3 3 5 11
23 TT1 4 4 5 13
24 TT2 4 3 5 12
25 TT3 4 3 5 12
26 TT4 4 3 5 12
27 TT5 4 3 5 12
Gizi
28 Pemberian Fe 1 Ibu hamil 5 5 5 15
54
Kegawatan Masalah
No Indikator Tingkat Nilai
Keganasan Biaya
Urgensi
Kesehatan Lingkungan
43 Sarana Air Bersih 4 5 4 13
44 JAGA 4 4 5 13
45 SPAL 4 4 5 13
46 TPS 4 4 5 13
47 Lingkungan Perumahan 4 3 5 12
48 TPM 4 3 5 12
49 TTU 4 3 5 12
6 KB 2
7 Kematian Ibu 3
8 Lahir Hidup 3
9 Lahir Mati 3
10 BBLR 4
12 Pelayanan Bayi 2
13 Pelayanan Anbal 2
14 Apras 2
Imunisasi
16 HB0 3
17 BCG/p1 4
18 DPT-HB-Hib1/p2 4
Kemudahan
No. Indikator
Penanggulangan
Imunisasi
19 DPT-HB-Hib/P3 3
20 DPT-HB-Hib3/p4 3
21 IPV 4
22 Campak 3
23 TT1 3
24 TT2 3
25 TT3 3
26 TT4 3
27 TT5 3
Gizi
28 Pemberian Fe 1 Ibu hamil 2
32 Vit. A Bufas 2
P2M
36 Positif TBC 3
37 Positif DBD 3
38 Diare 4
39 ISPA 4
40 Pemeriksaan Hepatitis HIV/AIDS Pada Ibu Hamil 4
Promosi Kesehatan
41 Pembinaan PHBS RT 2
42 Penyuluhan DBD dan PHBS di Sekolah 2
Kesehatan Lingkungan
43 Sarana Air Bersih 3
44 JAGA 2
45 SPAL 2
46 TPS 2
47 Lingkungan Perumahan 2
48 TPM 2
49 TTU 2
PEARL
No. Indikator Hasil
P E A R L
Kesehatan Ibu dan Anak
1 K1 1 1 1 1 1 1
2 K2 1 1 1 1 1 1
3 Persalinan Nakes 1 1 1 1 1 1
4 Kunjungan nifas lengkap 1 1 1 1 1 1
5 Penanganan komplikasi obtetri 1 1 1 1 1 1
6 KB 1 1 1 1 1 1
7 Kematian Ibu 1 1 1 1 1 1
8 Lahir Hidup 1 1 1 1 1 1
9 Lahir Mati 1 1 1 1 1 1
10 BBLR 1 1 1 1 1 1
12 Pelayanan Bayi 1 1 1 1 1 1
13 Pelayanan Anbal 1 1 1 1 1 1
14 Apras 1 1 1 1 1 1
Imunisasi
16 HB0 1 1 1 1 1 1
17 BCG/p1 1 1 1 1 1 1
18 DPT-HB-Hib1/p2 1 1 1 1 1 1
19 DPT-HB-Hib/P3 1 1 1 1 1 1
20 DPT-HB-Hib3/p4 1 1 1 1 1 1
21 IPV 1 1 1 1 1 1
PEARL
No. Indikator Hasil
P E A R L
22 Campak 1 1 1 1 1 1
23 TT1 1 1 1 1 1 1
24 TT2 1 1 1 1 1 1
25 TT3 1 1 1 1 1 1
26 TT4 1 1 1 1 1 1
27 TT5 1 1 1 1 1 1
Gizi
28 Pemberian Fe 1 Ibu hamil 1 1 1 1 1 1
32 Vit. A Bufas 1 1 1 1 1 1
58
P2M
36 Positif TBC 1 1 1 1 1 1
37 Positif DBD 1 1 1 1 1 1
38 Diare 1 1 1 1 1 1
39 ISPA 1 1 1 1 1 1
40 Pemeriksaan Hepatitis HIV/AIDS Pada Ibu 1 1 1 1 1 1
Hamil
Promosi Kesehatan
41 Pembinaan PHBS RT 1 1 1 1 1 1
42 Penyuluhan DBD dan PHBS di Sekolah 1 1 1 1 1 1
Kesehatan Lingkungan
43 Sarana Air Bersih 1 1 1 1 1 1
44 JAGA 1 1 1 1 1 1
45 SPAL 1 1 1 1 1 1
46 TPS 1 1 1 1 1 1
47 Lingkungan Perumahan 1 1 1 1 1 1
48 TPM 1 1 1 1 1 1
49 TTU 1 1 1 1 1 1
6 KB 1,5 14 2 1 31 31
7 Kematian Ibu 3 13 3 1 48 48
8 Lahir Hidup 3 14 3 1 51 51
9 Lahir Mati 3 8 3 1 33 33
10 BBLR 1,5 11 4 1 50 50
12 Pelayanan Bayi 3 12 2 1 30 30
13 Pelayanan Anbal 3 12 2 1 30 30
14 Apras 3 12 2 1 30 30
Imunisasi
16 HB0 3 12 3 1 45 45
17 BCG/p1 4,5 15 4 1 78 78
18 DPT-HB-Hib1/p2 3 14 4 1 68 68
19 DPT-HB-Hib/P3 3 13 3 1 48 48
20 DPT-HB-Hib3/p4 3 14 3 1 51 51
21 IPV 4,5 10 4 1 58 58
22 Campak 1,5 11 3 1 37,5 37,5
23 TT1 9 13 3 1 66 66
24 TT2 9 12 3 1 63 63
25 TT3 10,5 12 3 1 67,5 67,5
26 TT4 10,5 12 3 1 67,5 67,5
27 TT5 10,5 12 3 1 67,5 67,5
Gizi
28 Pemberian Fe 1 Ibu hamil 3 15 2 1 36 36
32 Vit. A Bufas 3 14 2 1 34 34
P2M
36 Positif TBC 6 15 3 1 63 63
37 Positif DBD 3 15 3 1 54 54
38 Diare 6 15 4 1 84 84
49 ISPA 10,5 15 4 1 102 102
40 Pemeriksaan Hepatitis HIV/AIDS Pada Ibu 6 13 4 1 76 76
Hamil
Promosi Kesehatan
41 Pembinaan PHBS RT 10,5 13 2 1 47 47
42 Penyuluhan DBD dan PHBS di Sekolah 3 13 2 1 32
Kesehatan Lingkungan
43 Sarana Air Bersih 3 13 3 1 48 48
60
44 JAGA 4,5 13 2 1 35 35
45 SPAL 4,5 13 2 1 35 35
46 TPS 4,5 13 2 1 35 35
47 Lingkungan Perumahan 4,5 12 2 1 33 33
48 TPM 4,5 12 2 1 33 33
49 TTU 6 12 2 1 36 36
I. Pengambilan Keputusan
Dari analisis prioritas penyebab masalah maka di bawah ini ditampilkan tabel
paired comparison dan tabel kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang
berupa masyarakat beresiko tinggi.
A B C D E F G H I J Total
A A A A A A A A A A
B B D E F G H I J
C D E F G H I J
D D D G H I J
E F G H I J
F G F I J
G H I J
H I J
I J
J
Total vertikal 9 1 0 2 0 1 0 0 0 0
Total horizontal 0 0 0 2 2 3 5 5 7 8
Total 9 1 0 4 2 4 5 5 7 8 45
1 1 1 1 1 1 1 Dapat
dilakukan
2 1 1 1 1 1 1 Dapat
dilakukan
3 1 1 1 1 1 1 Dapat
dilakukan
4 1 1 1 1 1 1 Dapat
dilakukan
Tabel . Plan of Action (PoA) masalah upaya kesehatan masyarakat (UKM) esensial
Puskesmas Kandai tahun 2019
Rencana Sumber
Tujuan Sasaran Target Waktu Tempat Personil Biaya
Kegiatan Dana
Sosialisasi dan Meningkatkan Masyarakat 100% Bulan Setiap Petugas Biaya BOK
penyuluhan pengetahuan wilayah Januari sd. rumah kesehatan Transportasi,
tentang PHBS ibu pentingnya kerja Desember warga di akomodai, dll
rumah tangga ber-PHBS Puskesmas 20120 Puskesmas Rp. 750.000,- x
dalam bentuk Kandai Kandai 4 orang = Rp
Home isite 3.000.000,-
Selama 1 tahun
Total Rp
3.000.000,-
Pemantauan Untuk Seluruh 100% Tiap akhir Puskesmas Kepala Tidak ada Tidak
dan meningkatkan pegawai di bulan Kandai Puskesmas ada
pengawasan kedisiplinan Puskesmas Kandai
kinerja dan tanggung Abeli baik bersama-
pegawai di jawab pada ASN sama
Puskesmas pegawai di maupun non dengan
Kandai secara Puskesmas ASN penanggun
berkala Kandai g jawab
program
Sosialisasi dan Untuk Keluarga 100% Bulan Setiap Petugas Biaya BOK
penyuluhan meningkatkan yang Januari sd. Rumah kesehatan Transportasi,
tentang pengetahuan memiliki Desember warga yang Puskesmas akomodasi, dll =
dampak rokok ibu tentang balita dalam 20120 memiliki Kandai Rp. 500.000,- x
bagi keluarga bahaya rokok rumah balita 4 orang = Rp
pada balita 2.000.000,-
Selama 1 tahun
Total Rp
2.000.000,-
Melakukan Untuk Seluruh 100% Tiap 4 bulan 4 kelurahan Petugas Pemateri 1 BOK
sosialisasi meningkatkan warga di yang ada di kesehatan orang x Rp
disetiap kesadaran wilayah wilayah Puskesmas 150.000.- = Rp
kelurahan pentingnya kerja kerja Kandai 150.000,- x 3
mengenai mendapatkan Puskesmas Puskesmas kali sosialisasi =
65
A. Simpulan
1. Adapun yang menjadi prioritas masalah Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Esensial di Puskesmas Kandai pada tahun 2019, yaitu kejadian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) dari program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M).
2. Prioritas penyebab masalah tersebut adalah:
a. Masih kurangnya
kesadaran masyarakat tentang PHBS
b. Pengawasan dan
monitoring oleh penanggung jawab bagian belum dilakukan secara maksimal
c. Petugas puskesmas masih
kurang koordinasi terkait program yang dijalankan sehingga program belum
sepenuhnya terlaksana dengan baik
d. Masih ada keluarga yang
tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan rokok bagi anggota keluarga
e. Masih banyak masyarakat
yang kurang antusias karena belum memahami pentingnya pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan puskesmas
3. Alternatif penyelesaian penyebab masalah tersebut adalah:
a. Sosialisasi dan penyuluhan
tentang PHBS rumah tangga dalam bentuk home visit
b. Pemantauan dan
pengawasan kinerja pegawai di Puskesmas Kandai secara berkala
c. Sosialisasi dan penyuluhan
tentang dampak rokok bagi keluarga
d. Melakukan sosialisasi
disetiap kelurahan mengenai pentingnya mendapatkan pelayanan dari tenaga
kesehatan Puskesmas Kandai
B. Saran
1. Diharapkan laporan ini dapat dijadikan sumber pemahaman kepada masyarakat
dan petugas kesehatan di puskesmas tentang pentingnya PHBS untuk mencegah
ISPA.
66
67
2. Diharapkan laporan ini dapat menjadi solusi manajemen program terbaru untuk
mengatasi masalah ISPA.
3. Diharapkan laporan ini dapat dijadikan sebagai contoh cara menganalisis masalah
di puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan (RUK).
DAFTAR PUSTAKA
Nisak, Z. 2013. Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Jurnal Ekbis
9(2):468-476.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dalam Pendekatan Keluarga.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
Salamate, G.A., Rattu, A.J.M., Pangemanan, J.M. 2014. Analisis Perencanaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara.
JIKMU 4(4):625-633.
Symond, D. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis Intervensi
Kegiatan dalam Pelayanan Kesehatan di Suatu Wilayah. Jurnal Kesehatan
Masyarakat 7(2):94-100.
Kementrian Kesehatan RI, 2014. Buku Ajar Imunisasi. Direktorat Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan. Jakarta.
68
69
Lampiran 1. Grafik Target dan Capaian Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
Puskesmas Kandai pada Tahun 2019
1. Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K2) dan Persalinan Nakes
101
100
99
98
97 % Target
96 % Capaian (Jan-
95 Des)
94
93
92
120
100
80
% Target
60
% Capaian (Jan-
40 Des)
20
0
Kunjungan Penanganan
Nif... Komplika...
70
20
0
120
100
80
60 % Target
% Capaian (Jan-
40 Des)
20
0
71
120
100
80
60 % Target
% Capaian (Jan-
40 Des)
20
0
120
100
80
% Target
60
% Capaian (Jan-
40 Des)
20
0
HB0 BCG/P1
72
100
95
% Target
90 % Capaian (Jan-
Des)
85
80
120
100
80
% Target
60
% Capaian (Jan-
40 Des)
20
0
IPV Campak
73
20
0
TT1 TT2 TT3
120
100
80
% Target
60
% Capaian (Jan-
40 Des)
20
0
TT4 TT5
74
100.5
100
99.5
99
98.5 % Target
98 % Capaian (Jan-
97.5 Des)
97
96.5
96
Pemberian Pemberian
Fe 1... Fe 3...
12. Distribusi Vit. A Balita, Distribusi Vit. A Bayi dan Vit A Bufas
105
100
95
90 % Target
% Capaian (Jan-
85 Des)
80
75
Vit A Vit A ... Vit A B...
Ba...
75
13. Cakupan Garam Beryodium, Jumlah Balita ditimbang dan jumlah yang naik BB
120
100
80
60 % Target
% Capaian (Jan-
40 Des)
20
0
20
0
Positif... Positif... Diare
76
120
100
80
60
40 % Target
20 % Capaian
0 (Jan-Des)
120
100
80
60
% Target
40
20 %
Capaian
0 (Jan-Des)
Pembinaan Penyuluhan
PHBS RT DBD dan
PHBS di
Sekolah
77
100
80
60
40 % Target
20 %
Capaian
0 (Jan-Des)
TPS Lingkungan
Perumahan
78
100
80
60
40 % Target
20 %
Capaian
0 (Jan-Des)
TPM TTU