Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Pemberian Herbal Compresses terhadap Bendungan ASI

pada Masa Nifas


Dosen Pengampu : Chandra Sulistyorini, S, ST.,M. Keb

Disusun oleh :
Uchi Lestari
NIM.200411108

Institut Teknologi Kesehatan & Sains Wiyata Husada Samarinda


Program Studi S1 Kebidanan Reguler Transfer
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap wanita sudah memang menjadi kodratnya untuk melahirkan dan menjadi
seorang ibu. Setelah melahirkan seorang wanita akan melewati yang namanya masa
nifas dan proses laktasi. Masa nifas merupakan masa setelah keluarnya placenta sampai
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Setyo, 2011). Menyusui merupakan suatu
peristiwa alamiah bagi wanita yang bermanfaat untuk dirinya dan bayinyaMenyusui
adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir sampai berusia 2
tahun, jika bayi diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa menambahkan dan
mengganti dengan makanan atau minuman lainnya merupakan proses menyusui
eksklusif (WHO, 2010). Masalah menyusui yang sering timbul pada masa pasca
persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast
engorgement) atau disebut juga bendungan ASI.
Herbal adalah tanaman yang bagian tanamannya daun, bunga,buah, biji, batang,
kayu, kulit kayu, akar, rimpang atau bagian tanaman lainnya, yang mungkin seluruhnya
dapat terfragmentasi (WHO, 2013). Sedangkan Compresses/kompres adalah kain
pembebat dan sebagainya yang dibasahi dengan air dingin atau hangat untuk
mengurangi nyeri ataupun menyejukkan kepala (KBBI). Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa kompres herbal merupakan suatu kain pembebat yang diisi dengan
tanaman herbal dan memiliki khasiat untuk meringankan nyeri.
Angka kejadian pembengkakan payudara atau bendungan ASI Menurut data WHO
terbaru pada tahun 2015 di Amerika Serikat persentase perempuan menyusui yang
mengalami Bendungan ASI rata-rata mencapai 87,05 % atau sebanyak 8242 ibu nifas
dari 12.765 orang, pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198
orang dari 10.764 orang dan pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan
ASI sebanyak 6543 orang dari 9.862 orang (WHO, 2015).
Menurut data ASEAN tahun 2014 disimpulkan bahwa presentase cakupan kasus
bendungan ASI pada ibu nifas tercatat 107.654 ibu nifas, pada tahun 2014 terdapat ibu
nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 95.698 orang, serta pada tahun 2015
ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 76.543 orang. Ibu nifas yang mengalami
Bendungan ASI sebanyak 35.985 atau (15,60 %) ibu nifas, serta pada tahun 2015 ibu
nifas yang mengalami Bendungan ASI sebanyak 77.231 atau (37, 12 %) (SDKI, 2015).
Menurut data penelitian dari Wambach, K dkk (2014) Penyebab payudara bengkak
diantaranya adalah peningkatan produksi ASI, pelekatan yang kurang baik,
keterlambatan menyusui dini, pengeluaran ASI yang jarang, dan adanya pembatasan
waktu menyusui. Nyeri Payudara bisa terjadi karena bendungan ASI (Engorgement)
adalah penyempitan pada duktus laktiferus, sehingga sisa ASI terkumpul pada system
duktus yang mengakibatkan terjadinya pembekakan (Marshal, 2000). Bendungan ASI
adalah pembendungan ASI karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjar-
kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting
susu, payudara yang membengkak ini yang sering terjadi biasanya terjadi sesudah
melahirkan pada hari ketiga atau keempat (Angraini, 2010).
Menurut data penelitian dari Pratiwi, dkk (2019) Kompres daun kubis yang
mengandung asam amino metionin, sinigrin (Allylisothiocyanate), minyak mustard,
magnesium, Oxylate heterosides belerang efektif mengurangi pembengkakan payudara,
sehingga memperpanjang durasi menyusui dan meningkatkan keberhasilan menyusui.
Kompres aloe vera dalam mengurangi gejala nyeri payudara pada ibu nifas (Poltekkes
Kemenkes, 2017). Herbal Compress Ball merupakan terapi komplementer yang bisa
dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi nyeri pada pasien
nyeri otot, nyeri sendi, nyeri osteoarthritis, nyeri punggung bawah dan myofascial pain
syndrome. Pemilihan teknik cocok sebagai intervensi untuk mengurangi nyeri karena
beberapa penelitian membuktikan bahwa teknik ini efektif dalam menurunkan nyeri
(Tasnim, dkk, 2020).
Pada zaman sekarang dengan adanya pandemi covid-19 ini para ibu akan merasa
gelisah jika terjadi bendungan ASI yang mengakibatkan pembengkakan pada payudara.
Banyak ibu berpikir takut untuk pergi ke Tenaga Kesehatan untuk melakukan
pemeriksaan terkait masalahnya. Sehingga sebagai bidan kita bisa menyarankan untuk
perawatan payudara dirumah serta melakukan pemberian herbal compresses (Kompres
herbal) untuk mengurangi rasa nyeri dari pembengkakan tersebut. Berdasarkan dari
paparan sebelumnya maka penulis ingin melakukan eksperimen terkait pemberian
herbal compresses tersebut apakah memiliki efek yang berarti terhadap penurunan nyeri
yang diakibatkan oleh bendungan ASI pada masa nifas.

Anda mungkin juga menyukai