Anda di halaman 1dari 8

GAYA ANTAR MOLEKUL

• Dipol adalah singkatan dari di polar, yang artinya dua kutub. Senyawa yang memiliki
dipol adalah senyawa yang memiliki kutub positif di satu sisi dan kutub negative di sisi
yang lain. Senyawa yang memiliki dipol biasa disebut senyawa polar.
• Menurut van der waals,interaksi antarmolekul tersebut menghasilkan suatu gaya
antarmolekul yang lemah.Gaya ii dikenal sebagai gaya ikatan van der waals.
• Gaya ini dibagi menjadi tiga yaitu
a)Ikatan antarmolekul yang memiliki dipol
b)Ikatan antara molekul yang memiliki dipol dan molekul yang tidak memiliki dipol
c)Ikatan antarmolekul yang tidak memiliki dipol (gaya dispersi
london)
GAYA ANTAR MOLEKUL YANB MEMILIKI DIPOL
• Terjadi pada senyawa polar yang tidak membentuk ikatan hidrogen seperti HCl,HBr,atau
senyawa nonpolar yang memiliki sedikit perbedaan keelektronegatifan.
• Zat yang memiliki gaya van der waals dalam susunan yang teratur biasanya berwujud
padat.Adapun zat yang memiliki gaya van der waals dalam susunan yang tidak teratur
(random) biasanya berwujud cair.
• Gaya van der waals tidak menyebabkan terjadinya lonjakan pada titik didih,karena gaya
antarmolekulnya bersifat lemah.
IKATAN ANTARMOLEKUL DIPOL DAN NONDIPOL
• Ikatan antara molekul dipol-nondipol terjadi secara induksi.
• Ujung molekul dipol yang bermuatan positif menginduksi awan molekul yang tidak
memiliki dipol.Akibatnya,molekul yang tidak memiliki dipol membentuk dipol sesaat
(dipol sementara).
• Contohnya gas oksigen dalam air.
IKATAN HIDROGEN
Ikatan Hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hydrogen pada satu molekul
dengan atom nitrogen, oksigen, atau flor.
GAYA LONDON
Gaya London merupakan gaya tarik menarik antarmolekul nonpolar akibat adanya dipol
terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari suatu orbital ke orbital yang
lain membentuk dipol sesaat.
SUSUNAN BERKALA

• Susunan Berkala disebut juga sebagai sistem periodik unsur.


• Susunan Berkala berguna untuk meramalkan dan mengetahui sifat unsur, sehingga kita
dapat meramalkaan dan mengetahui berbagai gejala/kejadian di alam.
Penyusunan Sistem Periodik Unsur telah mengalami banyak penyempurnaan mulai dari Antoine
Lavosier, Dalton, John Jacob Berzelius, J . Newslands, Mendeleev , hingga Henry Moseley
 Daftar ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron
 Unsur dalam suatu jalur vertikal mempunyai struktur elektron terluar yang sama
oleh karena itu mempunyai sifat kimia yang mirip. Jalur ini disebut “golongan”.
 Ada perubahan sifat kimia secara teratur dalam suatu jalur horisontal “periode”.

SIFAT-SIFAT UNSUR
 1. Jari-jari Atom
 Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke kulit terluar. Besarnya jari-jari atom
dipengaruhi oleh jumlah kulit elektron dan muatan inti atom.
 2. Jari-jari Ion
 Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan
jari-jari atom netralnya. Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih
kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika
dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
 3. Energi Ionisasi
 Energi ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan oleh suatu atom/ion untuk
melepaskan sebuah elektron yang terikat paling lemah (elektron teluar). Energi ionisasi
merupakan energi yang digunakan untuk melawan gaya tarik inti terhadap elektron
terluarnya, jadi semakin jauh dari inti maka semakin kecil energi ionisasinya dan semakin
mudah elektron itu dilepaskan.
4. Afinitas Elektron
Afinitas Elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan oleh suatu atom untuk menerina
sebuah elektron.
Jadi, besaran afinitas elektron merupakan besaran yang dapat digunakan untuk mudah tidaknya
atom untuk menarik electron

5. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor
yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari
atom. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom yag lain).

6. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik, makin ke bawah
makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem
periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif, karena makin sukar menangkap elektron.

IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar molekul dengan cara :
1. Atom yang satu melepaskan electron, sedangkan atom yang lain menerima electron
(serah terima electron)
2. Penggunaan bersama pasangan electron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
3. Penggunaan bersama pasangan electron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Kestabilan unsur terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet adalah
kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnnya sama seperti gas
mulia. Unsur gas mulia (Gol VIIIA) mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau
2 (duplet, hanya unsur Helium).

Ikatan kimia dapat terbentuk melalui 2 proses:


1. Serah terima electron
2. Pemakaian bersama pasangan electron

Jenis-jenis ikatan kimia:


1. Ikatan ion
 Ikatan ion (elektrovalen), adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya perpindahan (serah-
terima) elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan
dengan adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adala
unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur
nonlogam.
 “Ikatan yang terbentuk apabila unsur logam melepas elektron dan diikuti dengan unsur
nonlogam yang menerima elektron”
 Dengan kata lain, satu memberi dan satu menerima.
2. Ikatan kovalen
3. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron
secara bersama oleh dua atom yang belikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat
ketidakmampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron,
yang dalam pembentukannya, masing-masing atom mempunyai orbital pada kulit
terluar yang berisi elektron tunggal. Dan kedua orbial tersebut saling tumpang-
tindih (overlap) sehingga sebuah pasangan elektron terbentuk, kemudian dipakai
secara bersama oleh kedua atom. Ikatan kovalen terbentuk oleh sesama unsur non
logam.
4. “ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian elektrom bersama-sama antara
unsur non logam”
5. Dengan kata lain, sama-sama memberi dan menerima
3. Ikatan logam
4. Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gara tarik menarik yang
terjadi antara muatan pisitif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-
elektron yang bebas bergerak.
5. Atom-atom logam dapat diibaratkan bola ping-pong yang terjejal rapat satu sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif
longgar 9terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari satu
atom ke atom lain.
6. Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak
tetap posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke
atom lain. Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang
menyelimuti ion-ion positif logam.

SIFAT BENDA PADAT, CAIR, DAN GAS

Benda atau zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Benda
dibedakan menjadi benda padat, cair, dan gas.
× Ciri utama suatu zat padat adalah memiliki sifat tegar. Padatan cenderung
mempertahankan bentuknya jika diterapkan gaya luar. Di sisi lain, benda berupa cairan
dan gas berfluida. Itu artinya zat cair dan gas dapat mengalir dan bentuknya dapat
berubah jika dikenai gaya luar.
× Perbedaan antara bentuk gas, dan cairan adalah sifat kedapat-mampatannya. Gas mudah
dimampatkan, sedangkan cairan sukar dimampatkan. Kedua sifat itu, yakni ketegaran dan
kemampatan dapat digunakan untuk mendefinisikan ketiga wujud materi.
× Padatan, bentuk materi dicirikan oleh ketegarannya. Padatan relatif tidak dapat
dimampatkan dan mempunyai bentuk serta volume yang tetap. Cairan bentuk materi yang
relatif tidak dapat dimampatkan dan mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya dapat
berubah. Sementara uap merupakan bentuk materi yang relatif dapat dimampatkan,
sejumlah gas memiliki bentuk dan ukuran sesuai dengan wadahnya.
× Sifat-sifat lain seperti kerapatan dapat juga digunakan untuk membedakan ketiga wujud
materi. Padat dan cairan mempunyai kerapatan relatif tinggi dibandingkan gas.
× Benda padat bentuknya tetap tidak dipengaruhi wadah. Contoh benda padat yaitu spidol.
Saat spidol dimasukkan ke botol, bentuknya tetap spidol.
× Benda cair mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah. Benda cair memiliki
sifat khusus seperti tingkat kekentalan, daya resap/ kapilaritas, tekanan, dll. Contoh benda
cair yaitu air. Di dalam gelas, air berbentuk gelas. Jika dipindah ke botol, bentuknya
seperti botol.
× Benda gas terdapat di segala tempat. Contohnya adalah udara yang mengisi setiap ruang
kosong di muka bumi kecuali tempat yang hampa udara.
PERUBAHAN WUJUD BENDA PADAT, CAIR, DAN GAS
Mencair
Mencair adalah perubahan wujud padat menjadi wujud cair.
Contoh:
Es batu yang didiamkan lama kelamaan akan mencair
Membeku
Membeku adalah perubahan wujud cair menjadi wujud padat.
Contoh:
Air yang dimasukan kedalam wadah yang dimasukan kedalam alat pendingin
lama kelamaan akan menjadi beku.
Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud padat menjadi wujud gas.
Contoh:
Kapur barus atau kamper bila didiamkan disuatu tempat dalam beberapa waktu
yang lama akan mengecil karena terjadi proses menyublim.
Mengkristal
Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi wujud padat.
Contoh:
Gas yang semburkan dari gunung lama kelamaan akan menjadi batuan padat yang
disebut belerang.
Menguap
Menguap adalah perubahan wujud cair menjadi wujud
gas
Contoh:
Air yang yang dipanaskan akan mengeluarkan uap.
Mengembun
Mengembun adalah perubahan wujud gas menjadi wujud cair.
Contoh:
Berubahnya awan menjadi titik-titik air hujan.

LOGAM DAN NONLOGAM


 Logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion
(kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan
kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang
dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam
 SIFAT NON LOGAM
 *Tidak mengkilap
 *Tidak menghantarkan panas yang baik
 *Tidak dapat ditempa
 *Sebagian besar berwujud cair dan gas
 *Titik didih dan titik leleh rendah
 SIFAT LOGAM
 *Mengkilap
 *Penghantar panas dan listrik yang baik
 *Dapat ditempa/direnggangkan Pada suhu kamar
 *Berwujud padat
 *Kecuali raksa Memiliki titik didih dan titik leleh tinggi
CONTOH LOGAM
 Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
Francium (Fr).
 Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr),
Barium (Ba), Radium (Ra).
 Logam Transisi :  Lantanida dan Aktinida.
 Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium
(Uut), Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup),
Ununhexium (Uuh).
CONTOH NONLOGAM
 Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At),
Ununseptium (Uus).
 Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn),
Ununoctium (Uuo).
 Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen
(O), Sulfur (B), Selenium (Se).

UNSUR SEMI LOGAM


Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang dikenal
dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan
nonlogam.
Contoh-contoh sifat metalloid:

1
Memiliki sifat baik
sebagai logam
maupun nonlogam
2
Lebih rapuh
daripada logam,
kurang rapuh
3
Umumnya bersifat
semikonduktor
terhadap listrik
4
Beberapa metaloid
berkilauan seperti
logam
dibandingkan
dengan nonlogam
ORGANIK DAN NON ORGANIK
 Senyawa organik adalah senyawa yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur
lainnya seperti, hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), belerang (S) dan fosfor (P)
dalam jumlah sedikit.
 Contoh :
 CH4 (metana)
 C2H2 (etuna)
 C2H5OH (etanol)
 C6H12O6 (glukosa)
 C8H18 (oktana)
 Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mengandung karbon (C), misalnya air
(H2O) dan garam mineral. Satu pengecualian pada senyawa karbon dioksida (CO2).

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN NONORGANIK


 senyawa organik mempunyai warna yang cerah dan beranekaragam sedangkan senyawa
anorganik warna yang dimilikinya tidak terlalu beraneka ragam.
 senyawa organik mempunyai titik lebur rendah (dibawah 400ºC) bahkan sering
kalimengalami dekomposisi karena panas sedangkan senyawa anorganik memiliki titik
lebur yang tinggi umumnyadi atas 500ºC.
 Senyawa organik yang berasal dari alam tersusun dari beberapa unsur saja sedangkan
senyawa anorganik unsur-unsur penyusunnya beranekaragam.
 Senyawa organik kelarutannya dalam air pada umumnya kecil sedangkan senyawa
anorganik pada umumnya mudah larut dalam air.
 Senyawa organik umumnya memiliki ikatan kovalen sedangkan senyawa anorganik
memiliki ikatan ion.

Anda mungkin juga menyukai