Anda di halaman 1dari 8

MAFIA BOLA “MENGHANTUI”

PERSEPAKBOLAAN DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Sakti Arya Pradana (185060101111039)

Dosen Pengampu Mata Kuliah PKn:


Abd. Mu’id Aris Shofa, M.Sc.

Universitas Brawijaya
Fakultas Teknik
Teknik Sipil
2018

1
BAB 1
PENGANTAR

1.1 Latar Belakang

Perkembangan sepak bola di Indonesia mulai membuka diri


dengan kompetisi professional dengan adanya kompetisi baru. PSSI
sebagai induk sepak bola Indonesia membuat kompetisi semi
professional untuk lebih mengembangkan prestasi sepak bola
Indonesia, dibentuklah Liga sepak bola Utama atau Galatama (1979-
1994). Setelah berakhirnya Galatama dimulailah fase baru menuju liga
professional pertama di Indonesia yaitu Liga Indonesia (1994-2007)
dengan adanya liga ini persepakbolaan di Indonesia semakin luas
cakupannya sehingga melahirkan pemain-pemain yang berkualitas
untuk timnas Indonesia. Setelah itu baru lahirlah Indonesia super
league (2008-sekarang) sebagai kompetisi modern yang membuat
klub-klub kuat legendaris semakin Berjaya di masa ini.
Dalam perjalanannya, liga indonesia tentunya tidak bisa berjalan
mulus begitu saja. Banyak hal yang terjadi di liga ini, mulai dari
kisruh antar supporter karena rivalitas yang berlebihan hingga isu
yang beredar saat ini yaitu kasus pengaturan skor yang mungkin
memang telah lama ada namun baru-baru ini di blow up melalui acara
di salah satu televisi nasional.
Pengaturan skor tersebut tidak mungkin berjalan begitu saja antar
klub atau pemain namun tentunya ada seseorang yang “bermain” di
belakang semua ini. Sebut saja mafia bola, mafia ini bertindak di
belakang layar dengan sangat rapih sehingga tidak tercium
pergerakannya.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mafia “memasuki” lading sepakbola
indonesia ?
2. Bagaimana upaya PSSI untuk memberantas mafia di
indonesia ?

3
BAB II
2.1 PEMBAHASAN

Persepakbolaan di Indonesia menjadi ladang yang sangat subur


bagi para mafia bola,hal ini dikupas dalam salah satu acara televisi
swasta. Di acara tersebut melibatkan beberapa tokoh sepakbola
indonesia hingga mantan mafia sepakbola indonesia pun diundang di
acara ini. Manajer klub Madura FC yang berlaga di liga 2, Januar
Herwanto mengungkapkan suatu hal yang terjadi pada timnya pada
saat liga 2 berlangsung beberapa minggu yang lalu. Beliau
mengatakan bahwa salah satu Exco PSSI yang bernama Hidayat
mengajak beliau untuk mengalah saat timnya Madura FC bertandang
ke Sleman untuk melakukan pertandingan melawan PSS Sleman,
Exco PSSI itu menawarkan sejumlah uang agar Madura FC mau
mengalah kepada PSS Sleman namun hal itu ditolak keras oleh
Januar.
Hal diatas adalah contoh kecil dari banyaknya hal-hal janggal
yang ada di persepakbolaan di Indonesia, PSSI sebagai induk
sepakbola Indonesia pun menurut saya sangat kurang dalam mengatasi
masalah ini bahkan disebut juga dalam acara tersebut bahwa terdapat
beberapa oknum PSSI yang ikut juga mengatur atau masuk dan
bermain sebagai mafia. Mafia bola bekerja sama dengan perusahaan
perjudian asing yaitu Bet 365 untuk memegang dan mengatur hasil
dari kompetisi di Indonesia. Jadi persepakbolaan di Indonesia itu
sudah ketahuan siapa juaranya bahkan sebelum liga dimulai (Putiray,
2014). Orang yang mengatur itu disebut oleh Bambang suryo (mantan
mafia pengaturan skor di indonesia) sebagai sontoloyo atau yang
berinisial VW.
Beberapa hal tersebut melanggar undang undang republik
Indonesia yaitu UU No11 tahun 1980 tentang tindak pidana suap, hal
ini tentu sangat disayangkan melihat prestasi persepakbolaan
Indonesia yang semakin hari semakin memburuk. Para pecinta
sepakbola di tahah air pun semakin geram dengan hal ini, menurut
saya pemerintah melalui Kemenpora harus bertindak lebih untuk

4
menyelesaikan masalah ini agar tidak terjadi hal-hal yang semakin
buruk. PSSI sebagai regulator persepakbolaan di tanah air juga saya
rasa malah “memihak” dan mendukung hal tersebut sungguh
disayangkan.
Dalam merespon hal ini PSSI membentuk sebuah Komite
disiplin yang bertugas sebagai Lembaga yudikatif yang memeriksa
hingga menindak kepada seluruh insan persepakbolaan di Indonesia.
Namun menurut saya hal ini kurang maksimal karena Komdis
cenderung bertindak tidak adil dengan memberikan sanksi, tidak adil
dalam artian banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi bahkan
saat live di tv tidak ditindak oleh komdis hal itu menurut saya sangat
janggal melihat komdis sebagai Lembaga yudikatif yang harusnya adil
terhadap semuanya, namun seperti itulah yang terjadi saat ini.

5
BAB III

3.1 KESIMPULAN
Yang dapat saya simpulkan yaitu persepakbolaan di Indonesia
sudah semakin parah dengan adanya mafia bola, hal ini tentunya
sangat meresahkan dan menyakiti hati para pecinta bola di tanah
air.PSSI yang seharusnya tegas menegakkan keadilan dan mengolah
persepakbolaan di Indonesia malah ikut berpartisipasi dalam
pengaturan mafia tersebut. Meskipun telah dibentuk komite disiplin
PSSI menurut saya kurang maksimal karena berkaca dengan sanksi-
sanksi yang diberikan kepada klub-klub di Indonesia terkesan tidak
adill dan condong ke beberapa pihak saja misalnya klub A melakukan
pelanggaran yang fatal sedangkan klub B melakukan pelanggaran
yang tidak seberapa namun hasil sanksi yang diterima dari komite
disiplin PSSI lebih memberatkan kepada tim B. hal itu aneh namun
itulah yang terjadi di Indonesia.

3.2 REKOMENDASI
Menurut saya jajaran petinggi PSSI harus dirombak total karena
menurut saya merekalah dalang dari para mafia-mafia yang beredar di
Indonesia, kenapa saya mengatakan hal tersebut? Karena sudah
banyak beredar bukti-bukti yang menyebutkan Mafia-mafia tersebut
berhubungan langsung dengan petinggi PSSI. Hidayat misalnya dia
berupaya menyuap manajer Madura FC, bisa kita bayangkan seorang
anggota Exco PSSI berupaya menyuap untuk menguntungkan
beberapa pihak. Peran pemerintah juga diperlukan menurut saya,
melalui kemenpora kalau perlu dibekukan lagi menurut saya sah-sah
saja. Saya selaku penikmat persepakbolaan di Indonesia mengaku
sedih melihat hal ini terjadi saya ingin adanya perubahan besar-
besaran di tubuh PSSI dan PSSI diisi oleh orang-orang yang iingin
memajukan persepakbolaan Indonesia bukan untuk kepentingan
ekonomi individu maupun golongan. PSSI sebagai induk
persepakbolaan Indonesia wajib untuk memajukan dan memberantas
Mafia tersebut untuk persepakbolaan Indonesia yang lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Shihab, N. 2018. PSSI Bisa Apa: Buka-Bukaan Pengaturan Skor Bola,


Youtube, Jakarta, Indonesia. 90 menit

Shihab, N. 2014. Dagelan bola, Youtube, Jakarta, Indonesia. 61 menit


Kristiyanto, E. 2017. Tindak Pidana Pengaturan Skor, (Online),
(www.pikiran-rakyat.com/kolom/2017/12/03/tindak-pidana-
pengaturan-skor-41502). Diakses 2 Desember 2018
Putra, G. 2016. Sejarah Kompetisi Sepakbola di Indonesia: Dari
Masa Pra-Kemerdekaan Hingga (Menuju) Liga Profesional,(Online),
(https://www.fourfourtwo.com/id/features/sejarah-kompetisi-
sepakbola-di-indonesia-dari-masa-pra-kemerdekaan-hingga-menuju-
liga?page=0%2C3). Diakses 30 November 2018
Utama, A. 2018. Kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia:
'Penjudi menyogok dari manajer hingga pemain', (Online),
(https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46388037). Diakses 30
November 2018

7
8

Anda mungkin juga menyukai