PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak
permainan tersebut dimainkan dalam dua babak yang mana dalam satu babak
terdiri dari 45 menit dengan waktu istirahat 15 menit diantara dua babak
tersebut. Permainan sepak bola dimainkan dalam 2 tim yang mana dalam 1
timnya terdiri dari 11 orang termasuk penjaga gawang. Tujuan dari permainan
sendiri agar terhindar dari kemasukan bola dari serangan lawan. Suatu tim
Dalam sepak bola hampir selalu terjadi kontak fisik antar pemain tim.
yang bisa menyebabkan cedera ringan maupun cedera berat yang mana sering
kali terjadi. Tak jarang dari benturan-benturan tersebut mengenai bagian vital
1
Pedomanta Keliat dan Boby Helmi, (2018), “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Shooting Pada
Permainan Sepak Bola Melalui Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 4
Percut Sei Tuan”, Jurnal Ilmiah STOK Bina Guna Medan, Volume 6 Nomor 2, hlm. 49.
sehingga bisa mencederai organ dalam pemain tersebut yang bisa
memiliki Rules of The Game, yang mengatur sejauh mana kontak fisik antar
pemain dari kedua tim tidak bisa seenaknya berlaku kasar dan melakukan
otoritas tertinggi sepakbola dunia telah mengatur semua komponen yang ada
memuat prinsip-prinsip dasar, tujuan dan juga struktur maupun cara organisasi
tersebut bekerja yang termuat dalam Statuta FIFA. Statuta FIFA merupakan
Paris. Dengan demikian Statuta yang telah disepakati dan disetujui oleh
internasional.3
sepak bola di seluruh dunia. Untuk tingkat asia ada AFC (Asian Football
termasuk Siprus dan Israel, akan tetapi mencakup Australia. AFC mempunyai
2
Djohar Arifin Husin. 2014. Jas Merah Sepakbola Indonesia. Jakarta. Penerbit PT Tunas Bola.
Hal. 40.
3
Hotman Bintang Parulian Aruan, 2014, “Berlakunya statute Federation Internationale de
Football Association (FIFA) dikaitkan dengan kedaulatan Negara (Studi kasus dualisme Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia))” (Jurnal Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
Medan) hlm. 2-3.
47 negara anggota yang mayoritas terletak di Asia. Negara yang memiliki
dan Rusia, tergabung ke dalam UEFA, sama halnya dengan Armenia, Siprus,
dan Israel, yang seluruh wilayahnya terletak di Asia. Di sisi lain , Australia,
yang mana sebelumnya berada di OFC dan sekarang telah masuk sejak 2006,
dan kepulauan Oseania dari Guam, wilayah Amerika Serikat, juga merupakan
anggota dari AFC. Selain hal tersebut terdapat juga Federasi Sepak Bola
(AFF) yang merupakan bagian dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang
Indonesia dan berbagai klub di tanah air bernaung dibawah organisasi ini.
PSSI, merupakan induk dari organisasi sepak bola yang sudah diakui negara,
yang telah diberi kepercayaan oleh negara untuk mengatur segala sistem
semestinya.
Oleh karena itu dalam pembentukan suatu peraturan dan susunan organisasi,
FIFA. Seperti yang dijelaskan di dalam Pasal 1 ayat (13) Surat Keputusan
yang dikuasai dan dikontrol oleh FIFA serta diatur dan dimainkan sesuai
PSSI yang mana seringkali mengiringi perjalanan dari PSSI itu sendiri. Salah
Turnamen ataupun Kompetisi baik di kelas usia muda ataupun dalam jenjang
senior, permasalah tersebut antara lain seringnya terjadi kekerasan baik berupa
bawah naungan PSSI tersebut bukannya tidak ada sanksi yang jelas. Namun,
kontra. Sаnksi-sаnksi yаng disediаkаn oleh PSSI, bаik yаng terterа dаlаm
dan bаhkаn tidаk diberikаn hukumаn sаmа sekаli oleh Komisi Disiplin PSSI
Selain pro dan kontra mengenai hal diatas, juga terjadi perdebatan pula
Indonesia. Pro dan kontra penerapan hukum nasional diakibatkan oleh dua
alas an, yang pertama memandang negara terlalu jauh ikut campur dalam
sepak bola di Indonesia yang kurang baik, dan juga banyaknya kasus-kasus
yang bisa dikenakan sanksi pidana. Perbedааn duа pаndаngаn tersebut pаdа
dаsаrnyа terjаdi аntаrа PSSI sebаgаi penyelenggаrа sepаk bolа yаng mewаkili
tentаng Lex Sportivа yаng bukаn merupаkаn Lex Speciаlis. PSSI sebаgаi
yаng terjаdi dаlаm rаnаh sepаk bolа merupаkаn wewenаng dаri hukum
olаhrаgа аtаu disebut sebаgаi Lex Sportivа dаn bukаn wilаyаh dаri hukum
bisa memаsuki rаnаh hukum olаhrаgа dаn jugа persinggungаn yаng terjаdi
аntаrа hukum nаsionаl dengаn hukum olаhrаgа аtаu dаlаm hаl ini stаtutа
FIFА dаn Stаtutа PSSI dengаn hukum nаsionаl yang sаngаt menаrik untuk
dаlаm hаl ini stаtutа FIFА dаn PSSI dаlаm sistem hukum di Indonesiа.5
B. Rumusan Masalah
hukum internasional ?
Indonesia ?
3.
5
Muhammad Ajid Husain, “Statuta PSSI dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di
Indonesia”, Jurnal Al Adl, Vol. 14 No. 1 (Januari,2022), 112.