Anda di halaman 1dari 13

STATUTA

ASOSIASI FUTSAL PROVINSI


SUMATERA UTARA

MUKADDIMAH

Bahwa sebagai salah satu olahraga yang populer di lndonesia, Futsal memiliki peranan besar
bagi perkembangan Bangsa lndonesia, baik bagi tiap-tiap orang sebagai individu, maupun
sebagai bagian dari masyarakat. Semangat juang, sportivitas, kedisiplinan, integritas,
toleransi, kerjasama, ketabahan, serta keberanian merupakan nilai-nilai yang ditanamkan
melalui Futsal, yang juga merupakan nilai-nilai dasar yang sangat dibutuhkan datam
membangun Bangsa lndonesia.

Untuk dapat memetik nilai-nilai positif di datam Futsal, serta memahami perkembangan dan
pembinaan Futsal secara merata di seluruh tanah air, rnaka dibutuhkan sebuah organisasi
pada tingkat Provinsi yang mengatur dan mengurus seluruh aktivitas Futsal secara sistematis.
Selain itu, organisasi ini juga harus mampu mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat
dan seluruh pemangku kepentingan dalam olahraga Futsal di wilayah terkait.
Dengan didasari pada pemikiran dan keinginan di atas, serta dilandaskan pada berkat dari
Tuhan Yang Maha Esa, maka dibentuklah Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumatera Utara ini

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Definisi

Dalam statuta ini yang dimaksud dengan:

1. Asosiasi Futsal Provinsi, yang selanjutnya disebut AFP, adalah satu-satunya organisasi
Futsal di wilayah suatu Provinsi yang dibentuk oteh Federasi Futsal lndonesia (FFI), yang
kedudukannya berada di bawah koordinasi dan naungan Asprov. PSSI dan FFI, yang
berwenang mengatur, mengurus dan menyelenggarakan kegiatan olahraga Futsal baik
secara teknis, administratif, maupun keolahragaan di wilayah Provinsi terkait.
2. Federasi Futsal lndonesia, yang selanjutnya disebut FFI, adalah satu-satunya organisasi
nasional di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik lndonesia yang dibentuk oleh
PSSI, yang kedudukannya berada di bawah koordinasi dan naungan PSSI, yang

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
berwenang mengatur, mengurus dan menyelenggarakan kegiatan olahraga Futsal baik
secara teknis, administratif, maupun keolahragaan.
3. Persatuan Sepakbola Seluruh lndonesia, yang selanjutnya disebut PSSI, adalah satu-
satunya organisasi sepak bola nasional di Wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
lndonesia.
4. Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, yang selanjutnya disebut Asprov. PSSI adalah Anggota
PSSI di wilayah suatu Provinsi.
5. Organ AFF adalah Kongres AFF, Komite Eksekutif AFP, dan Sekretariat AFP.
6. Kongres AFP adalah organ tertinggi dan berfungsi sebagai badan supremasi dan legistatif.
7. Komite Eksekutif AFP adalah organ AFP yang berwenang dan bertanggungjawab penuh
atas pengurusan AFP, sesuai dengan tujuan AFP.
8. Sekretariat AFP adalah organ AFP yang mengurus segala perihal keadministrasian di
AFP.
9. Klub adalah anggota AFP yang merupakan perkumpulan Futsal.
10. Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut AFKAB/AFKOT, adalah anggota
AFP yang merupakan badan petakana organisasi ditingkat Kabupaten/Kota yang bertugas
untuk mengelola Futsal pada tingkat Kabupaten/Kota.

Pasal 2
Dasar

Dasar AFP dibentuk berlandaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik lndonesia Tahun 1945.

Pasal 3
Fungsi, Emblem dan Bahasa

1. AFP adalah sebuah asosiasi privat yang merupakan anggota dari Asprov. PSSI dan FFI
yang berfungsi rnelakukan pembinaan Futsal di lingkup anggotanya serta dapat diberikan
kewenangan khusus oleh Asprov. PSSI dan FFI
2. AFP memiliki emblem yang menunjukkan identitasnya sendiri.
3. Emblem sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dalam kongres AFP yang kali
pertama dilakukan
4. Bahasa resmi AFP adatah Bahasa Indonesia.

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
BAB II
TUJUAN dan KEGIATAN

Pasal 4
Tujuan

1. AFP bertujuan untuk;


a. mengembangkan, mempromosikan, mengatur, dan rnengurus seturuh kegiatan Futsal
di wilayah Provinsi terkait dengan menjunjung tinggi sportivitas dan seluruh aturan
yang dibuat oleh FIFA, AFC, PSSI dan FFl, maupun peraturan perurndang-undangan
yang berlaku di lndonesia;
b. menyelenggarakan kompetisi Futsal yang telah mendapatkan persetujuan dari FFI
dalam segala bentuk dan segala tingkatan di dalam teritori Negara Kesatuan Republik
lndonesia;
c. menyusun peraturan dan ketentuan mengenai penyelenggaraan Futsal serta
memastikan penegakannya;
d. membangun hubungan persahabatan antara seluruh pemangku kepentingan dalam
olahraga Futsal;
e. memelihara hubungan internasional di bidang Futsal dengan Asosiasi Futsal, lainnya
dalam segala bentuk; dan
f. mencegah segala bentuk kecurangan dalam olahraga Futsal.
2. Dalam menjalankan kegiatannya, AFP melakukan koordinasi dengan Komite Futsal.
Asprov. PSSI dan FFl.

Pasal 5
Kegiatan

Untuk mencapai tujuan sebagaimana tertuang dalam Pasal 4, AFP melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:

a. mengatur dan/atau mengkoordinasikan seluruh pertandingan dan turnamen resmi, baik


pada tingkat Provinsi, tingkat nasional maupun pertandingan-pertandingan lainnya yang
diselenggarakan di wilayah Provinsi terkait;
b. mengembangkan sistem Futsal yang modern dan profesional bersama-sama dengan
Asprov, PSSI dan FFI;
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dari seluruh peraturan Futsal yang ada;
d. membuat, laporan secara berkala kepada Asprov. PSSI dan FFI;

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
e. melakukan ikatan atau perjanjian kerjasama (sponsor) dalam rangka mendukung
keuangan AFP serta kerjasama dengan instansi lain baik pemerintah maupun swasta yang
dianggap perlu sepanjang berkaitan dengan kompetisi Futsal.;
f. melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) secara otonomi kepada perangkat
pertandingan dan pelatih Futsal bersarna-sama dengan PSSI dan FFl.

BAB III
KONGRES AFP

Pasal 6
Ketentuan Kongres

1. Kongres AFP, adalah organ tertinggi dari AFP yang merupakan forum pertemuan Anggota
AFP yang diadakan secara berkala.
2. Kongres AFP terdiri dari Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa,
3. Ketua AFP memimpin pelaksanaan Kongres AFP sesuai dengan Peraturan Tata Tertib
Kongres AFP yang ditetapkan oteh Komite Eisekutif AFP.
4. Jika Ketua AFP tidak dapat hadir dalam Kongres AFP, maka kedudukannya digantikan
oleh Wakil Ketua AFP.
5. Kongres AFP dapat mengundang peninjau untuk ikut serta dalam Kongres AFP tanpa hak
berbicara dan tanpa hak memilih.

Pasal 7
Kewenangan Kongres

1. Kongres AFP memiliki kewenangan sebagai berikut:


a. mengubah Statuta AFP setelah mendapatkan persetuiuan dari FFI;
b. memilih Ketua AFP;
c. menentukan pengelolaan kompetisi Liga Futsal dan tingkatan kompetisi Futsal lainnya
di wilayah Provinsi terkait;
d. menunjuk petugas pemeriksa pungutan suara;
e. memilih 2 (dua) Anggota untuk memeriksa notulen dan menyetujui notulen rapat
terakhir;
f. menyetujui laporan keuangan;
g. menunjuk auditor independen sesuai usutan dari Komite Eksekutif AFP;
h. menyetujui anggaran;
i. mensahkan Program Kerja 4 (ernpat) tahun;

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
j. menetapkan iuran keanggotaan; dan
k. mengesahkan, menskorsing atau memberhentikan Anggota AFP setetah mendapatkan
persetujuan dari Komite Futsal Asprov. PSSI dan FFI.
2. Kongres AFP tidak dapat membuat keputusan atas hal-hal yang tidak termasuk dalam
agenda.

Pasal 8
Peserta Kongres

1. Peserta Kongres AFP adalah sebagai berikut:


a. Klub Futsal yang merupakan anggota AFP, berdasarkan dari hasit kompetisi terakhir;
b. Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota (AFKAB/AFKOT);
c. FFI dan Asprov. PSSI;
d. Peninjau yang terlebih dahulu ditetapkan oteh AFP.
2. Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota (AFKAB/AFHOT) yang aktif metaksanakan kompetisi
di daerahnya memiliki hak bicara dan memiliki 1 (satu) hak suara.
3. Klub Futsal dari hasil kompetisi terakhir memiliki 1 (satu) hak suara dan hak bicara
dengan ketentuan maksimal hanya 30 (tiga puluh) Klub Futsal yang dapat menjadi
peserta Kongres.
4. Asprov. PSSI dan FFI memitiki hak bicara dan tidak memiliki hak suara;
5. Hak memilih tidak dapat diwakilkan atau dikuasakan.

Pasal 9
Kuorum

1. Kongres AFP baru bisa dilaksanakan jika dihadiri oleh minimal. 50% (lima puluh
persen) dari total keseluruhan anggota AFF.
2. Keputusan yang dibuat oleh Kongres AFP hanya sah jika disetujui oteh suara terbanyak
sederhana (50%+1) dari anggota AFP yang memitiki hak memilih, kecuali jika
ditentukan iain berdasarkan Statuta.

Pasal 10
Tata Cara Pemilihan

1. Tata cara pemilihan Ketua AFP, diatur melalui peraturan yang ditetapkan oleh Federasi
Futsal lndonesia.
2. Membentuk Komite Pemilihan (KP) yang di isi oleh Lima (5) orang dari unsur AFP,
perwakilan Klub serta AFKAB/AFKOT dengan formasi satu (1) orang Ketua dan empat

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
(4) orang anggota yang bertugas melaksanakan seluruh mekanisme tahapan pemilihan
sesuai aturan FFI.
3. Membentuk Komite Banding (KB) yang di isi oleh tiga (3) orang dari unsur AFP
perwakilan Klub serta AFKAB/AFKOT dengan formasi satu (1) orang Ketua dan tiga (3)
orang anggota yang bertugas melaksanakan seluruh mekanisme tahapan pemilihan sesuai
aturan FFI.
4. Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (l) dilakukan dengan pemungutan suara
secara rahasia.

Pasal 11
Kongres Biasa

1. Kongres Biasa dapat dilangsungkan setiap tahun.


2. Komite Eksekutif AFP menentukan tempat dan waktu dilakukannya Kongres Biasa.
3. Penyelenggaraan Kongres Biasa didahului dengan pemanggilan secara tertulis oteh
Komite Eksekutif AFP datam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) minggu sebelum
waktu pelaksanaan Kongres Biasa,
4. Panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib ditampirkan dengan Agenda
Kongres.
5. Pemanggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) tembusannya disampaikan
kepada Asprov. PSSI dan FFl.

Pasal 12
Agenda Kongres

1. Sekretaris AFP harus menyusun agenda berdasarkan usulan dari Komite Eksekutif
AFP dan anggota AFP.
2. Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Sekretariat AFP
secara tertulis dengan disertai penjelasan singkat setambat-lambatnya 4 (empat)
minggu sebelum tanggal pelaksanaan Kongres AFP

Pasal 13
Kongres Luar Biasa

1. Kongres Luar Biasa (KLB) dapat dilakukan setiap waktu berdasarkan kebutuhan
untuk kepentingan AFP.
2. Kongres Luar Biasa dapat dilakukan atas permintaan:

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
a. 2/3 (dua pertiga) dari peserta Kongres terakhir AFP yang memiliki hak suara
baik Kongres Biasa maupun Luar Biasa;
b. Komite Eksekutif AFP yang diputuskan melalui Rapat Komite Eksekutif.
3. Agenda Kongres sebagaimana diatur di dalam ayat t2) harus terlebih dahulu
disetujui oleh FFI.
4. Permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b diajukan kepada
Komite Eksekutif AFP ditakukan secara tertutis disertai dengan alasannya. Apabita
Kongrs Luar Biasa dilakukan atas permintaan Komite Eksekutif, Komite Eksekutif
langsung melaksanakan Kongres Luar tsiasa.
5. Permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tembusannya disampaikan kepada
FFI.
6. Komite Eksekutif AFP wajib melakukan pemanggilan Kongres AFP dalam Jangka
waktu paling tambat 4 (empat) minggu terhitung sejak tanggal permintaan
Penyelenggaraan Kongres AFP diterima.
7. Agenda acara Kongres Luar Biasa tidak dapat diubah

BAB IV
KOMITE EKSEKUTIF

Pasal 14
Komite Eksekutif

1. Komite Eksekutif AFP menjalankan pengurusan AFP sesuai dengan tujuan AFP.
2. Komite Eksekutif AFP berwenang menjalankan pengurusan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat.

Pasal 15
Susunan Komite Eksekutif

1. Komite Eksekutif AFP maksimum terdiri dari 7 (tujuh) anggota yaitu :


a. 1 (satu) Ketua AFP;
b. 1 (satu) Wakil Ketua AFP; dan
c. 5 (lima) Anggota.
2. Ketua AFP dipilih oleh Kongres melatui mekanisme yang ditetapkan oteh Komite
Eksekutif AFP melalui Komite Pemilihan (KP) dan Komite Aanding (KO) dengan
persetujuan FFI terlebih dahulu.
3. Wakil Ketua dan Anggota Komite Eksekutif AFP diangkat oteh Ketua AFP terpilih.

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
4. Jabatan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif AFP adalah
4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali.

BAB V
KETUA dan KESEKRETARIATAN

Pasal 16
Tanggung Jawab Ketua AFP

1. Ketua AFP secara hukum mewakiti AFP


2. Tanggung Jawab Utama Ketua AFP adalah untuk:
a. Melaksanakan keputusan yang dikeluarkan Kongres dan Komite Eksekutif melalui
Sekretaris AFP;
b. memastikan bahwa AFP sebagai organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif
sebagaimana diatur datam Statuta AFP;
c. Memelihara hubungan baik antara FFI dan para anggotanya, FIFA, AFC, PSSI dan
para anggotanya, serta badan pemerintahan dan organisasi-organisasi lainnya.
3. Ketua AFP berwenang mengangkat dan memberhentikan Wakil Ketua AFP dan Anggota
Komite Eksekutif.
4. Hanya Ketua AFP dapat mengusulkan pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris AFP.
5. Ketua AFP memimpin kongres, Rapat Komite Eksekutif dan rapat komite-komite dimana
ia telah ditunjuk sebagai ketua,
6. Ketua AFP menrpunyai hak suara biasa pada Komite Eksekutif dan ketika pemilihan suara
hasilnya berimbang, maka Ketua AFP dapat mengambil keputusannya sendiri.
7. Ketua AFP dapat mengangkat seorang Bendahara, untul< menangani keuangan internai
AFP
8. Apabila Ketua AFP tidak ada atau berhalangan, maka Wakil Ketua AFP akan
mengantikannya.
9. Setiap kekuasaan tambahan dari Ketua AFP harus diputuskan di dalam rapat Komite
Eksekutif

Pasal 17
Calon Ketua AFP

1. Ketua AFP akan dipilih oleh Kongres untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, jabatan
tersebut akan di mulai setelah berakhirnya Kongres yang memilihnya. Ketua AFP yang
bersangkutan dapat dipilih kembali.

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
2. Untuk pemilihan Ketua AFP, diperlukan kuorom 2/3 (dua pertiga) dari suara yang tercatat
dan sah dalam pemungutan suara pertama. Dalam pemungutan suara yang kedua dan
pemungutan suara yang dipersyaratkan lainnya, cukup diperlukan suara terbanyak mutlak
(50%+1). Apabila ada lebih dari dua calon, calon yang memperoleh jumlah suar yang
terendah disisihkan dari pemungutan suara kedua, sehingga hanya tertinggal dua calon.
3. Hanyak Ketua AFP yang mempunyai hak suara yang berhak memilih calon untuk jabatan
Ketua AFP, para anggota harus memberitahukan secara tertulis mengenai nama calon
Ketua AFP kepada sekretariat AFP dalam waktu selambat-lambatnya 4 (empat) minggu
sebelum tanggal kongres.
4. Masing-masing anggota hanya berhak mengusulkan satu calon Ketua AFP.
5. Persyaratan mutlak untuk maju sebagai calon Ketua AFP wajib memiliki minimal surat
dukungan dari 1/3 (sepertiga) voter.
6. Sekretariat AFP akan memberitahukan anggota-anggota, Asprov, PSSI dan FFI mengenai
nama-nama calon yang di usulkan dan telah melewati proses verifikasi yang dilakukan
oleh Komite Pemilihan (KP) dalam waktu 4 (empat) minggu sebelum tanggal Kongres.
7. Apabila Ketua AFP secara permanen atau sementara terhalang dalam melaksanakan tugas
resminya, Wakil AFP akan mewakilinya sampai dengan Kongres berikutnya. Kongres ini
akan memilih Ketua AFP yang baru, jika diperlukan.

Pasal 18
Perwakilan dan Tanda Tangan

Ketua AFP secara hukum mewakili AFP dan berhak untuk menandatangani dokumen AFP.
Komita Eksekutif AFP dapat menetapkan peraturan oraganisasi internal mengenai
tandatangan bersama dari para pejabat, khususnya, dalam hal tidak hadirnya Ketua AFP dan
mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan penting AFP

Pasal 19
Seretariat AFP

Sekretariat AFP bertugas melakukan semua pekerjaan administrasi AFP dibawah arahan
seorang Sekretaris AFP

BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 20
Ketentuan Keanggotaan

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
1. Kongres AFP adalah organ yang berwenang menetapkan, mengakui, mengesahkan,
memberhentikan sementara, menskorsing, atau memberhentikan Anggota AFP
2. Penetapan sebagai Anggota dapat diberikan jika pemohon memenuhi persyaratan yang
dibuat oleh AFP.
3. Keanggotaan AFP dapat berakhir melalui pengunduran diri atau pemberhentian.

Pasal 21
Anggota

Anggota AFP adalah:

a. Klub Futsal yang merupakan anggota AFP, berdasarkan dari hasil kompetisi terakhir; dan
b. Asosiasi Futsat Kabupaten/Kota (AFKAB/AFKOT).

Pasal 22
Persyaratan

1. Setiap Klub Futsal dan/atau AFKAB/AFKOT yang bermaksud untuk menjadi Anggota
AFP harus rnengajukan perrnohonan secara tertulis kepada Sekretariat AFP untuk
diteruskan kepada Komite Eksekutif AFP.
2. Syarat dan Prosedur untuk pengesahan anggota ,AFF diatur dalam peraturan tersendiri
yang dibuat oleh Komite Eksekutif AFP setelah mendapatkan prsetujuan dari Asprov.
PSSI dan FFl.

Pasal 23
Hak Anggota

Anggota AFP memiliki hak sebagai berikut:

a. turut serta dalam Kongres AFP;


b. menyusun proposal untuk dimasukkan ke dalam agenda Kongres AFP;
c. mendapatkan informasi mengenai aktivitas AFP; dan
d. ikut serta datam kompetisi yang diadakan oleh FFI atau AFP atau kegiatan Futsal lainnya
yang diadakan oleh FFI dan/atau AFP.

Pasal 24

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
Kewajiban Anggota

Anggota AFP memitiki kewajiban sebagai berikut:

a. mematuhi seturuh ketentuan di dalam Statuta, Peraturan, instruksi, dan Keputusan FIFA,
AFC, PSSI, dan FFI; dan peraturan-peraturan lainnya yang relevan;
b. membayar iuran anggota; dan
c. mengelola daftar anggota serta memperbaharuinya secara berkala

Pasal 25
Skorsing

1. Kongres AFP berwenang menskorsing Anggota AFP yang melakukan pelanggaran


terhadap kewajiban-kewajibannya sebagai Anggota.
2. Pemberian skorsing hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari 3/4 (tiga
perempat) Anggota pemilik hak suara yang hadir dalam Kongres AFP.
3. Anggota AFP yang di skorsing kehilangan hak keanggotaannya

Pasal 26
Pemberhentian

1. Kongres AFP dapat memberhentikan anggota AFP Jika:


a. anggota AFP tidak memenuhi kewajiban keuangannya kepada AFP;
b. anggota AFP yang telah melakukan pelanggaran serius terhadap statuta, peraturan,
instruksi atau keputusan yang di keluarkan oleh FIFA, AFF, PSSI dan FFI; atau
c. anggota AFP telah melakukan melanggar peraturan perundang-udangan yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemberhentian anggota AFP adalah sah jika Kongres AFP dihadiri oleh suara
terbanyak mutlak (50%+1) dari anggota pemilik hak-suara disetujui oleh ¾ (tiga
perempat) peserta AFP yang hadir.

Pasal 27
Pengunduran Diri

1. Anggota AFP dapat mengajukan pengunduran diri sebagai Anggota AFP setelah
menyelesaikan seluruh kewajiban keuangannya kepada AFP dan atau anggota AFP
lainnya.
2. Pengunduran diri sebagairnana dimaksud dalam ayat (1) harus diajukan kepada
sekretariat AFP setambat-lambarnya 6 (enam) bulan akhir tahun kalender.

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
3. Penguduran diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mulai berlaku sejak akhir tahun
kalender.

Pasal 28
Sanksi

Seluruh ketentuan mengenai sanksi maupun mekanisme penjatuhan sanksi terhadap Anggota
AFP tunduk sepenuhnya kepada pengaturan sanksi yang dibuat oieh FFI dan PSSI.

BAB VII
KOMITE KOMITE dan ORGAN

Pasal 29
Pembentukan Komite dan Organ

AFP dapat membentuk komite-komite dan organ yang relevan dan sesuai dengan Tujuan dan
Kegiatan AFP.

BAB VII
Asosiasi FUTSAL KABUPATEN/KOTA (AFKAB/AFKOT)

Pasal 30
Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota (AFKAB/AFKOT)

1. Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota merupakan badan pelaksana AFP di tingkat


Kabupaten/Kota
2. Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota (AFKAB/AFKOT) dibentuk dan disahkan melalui
mekanisme Kongres AFKAB/AFKOT setelah mendapatkan persetujuan dari Komite
Eksekutif AFP.
3. Uraian jabatan yang menyangkut tugas dan mekanisme kerja Asosiasi Futsal
Kabupaten/Kota akan ditetapkan melalui Kongres Pertama AFP.
4. Ketua/Wakil Ketua dan Anggota Komite Eksekutif AFKAB/AFKOT disahkan oleh AFP.

BAB IX
BADAN PERADILAN

Pasal 31
Komisi Disiplin, Banding dan Etika

1. Badan Peradilan AFP terdiri dari:


a. Komisi Disiplin;
b. Komisi Banding;

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA
c. Komisi Etika.
2. Tanggungjawab dan fungsi Komisi Disiplin dan Komisi Banding diatur dalam Kode
Disiplin AFP yang harus sesuai dengan Kode Disiplin FFI/PSSI.
3. Para Anggota Komisi Disiplin dan Komisi Banding tidak boleh secara sekaligus menjabat
sebagai anggota dari Komite-Komite AFP lainnya pada waktu yang bersamaan.
4. Ketentuan-ketentuan, pemilihan dan persyaratan mengenai Komisi ini diatur melalui
keputusan Komite Eksekutif .

BAB X
JURIDIKSI

Pasal 32
Yuridiksi

Yuridiksi Anggota AFP dan seluruh pelaku Futsal, dalam lingkungan AFP, dilarang
mengajukan perkara atau sengketa apapun yang terkait dengan Futsal ke forum peradilan
umum manapun, selain kepada badan arbitrase yang ditetapkan oleh PSSI.

BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 33
Pasal Peralihan

Sebelum Kongres Pertama AFP dan Statuta ini belum dapat dilaksanakan, Asprov. PSSI
melakukan tugas-tugas kepengurusan sementara dalam bidang Futsal sampai AFP berfungsi
sebagaimana diatur di dalam Statuta ini.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34
Tanggal Penetapan

Statuta ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ....................................
Pada tanggaI : ....................................

Statuta Asosiasi FUTSAL Provinsi


SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai