MUKADDIMAH
Bahwa sebagai salah satu olahraga yang populer di lndonesia, Futsal memiliki peranan besar
bagi perkembangan Bangsa lndonesia, baik bagi tiap-tiap orang sebagai individu, maupun
sebagai bagian dari masyarakat. Semangat juang, sportivitas, kedisiplinan, integritas,
toleransi, kerjasama, ketabahan, serta keberanian merupakan nilai-nilai yang ditanamkan
melalui Futsal, yang juga merupakan nilai-nilai dasar yang sangat dibutuhkan datam
membangun Bangsa lndonesia.
Untuk dapat memetik nilai-nilai positif di datam Futsal, serta memahami perkembangan dan
pembinaan Futsal secara merata di seluruh tanah air, rnaka dibutuhkan sebuah organisasi
pada tingkat Provinsi yang mengatur dan mengurus seluruh aktivitas Futsal secara sistematis.
Selain itu, organisasi ini juga harus mampu mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat
dan seluruh pemangku kepentingan dalam olahraga Futsal di wilayah terkait.
Dengan didasari pada pemikiran dan keinginan di atas, serta dilandaskan pada berkat dari
Tuhan Yang Maha Esa, maka dibentuklah Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumatera Utara ini
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Definisi
1. Asosiasi Futsal Provinsi, yang selanjutnya disebut AFP, adalah satu-satunya organisasi
Futsal di wilayah suatu Provinsi yang dibentuk oteh Federasi Futsal lndonesia (FFI), yang
kedudukannya berada di bawah koordinasi dan naungan Asprov. PSSI dan FFI, yang
berwenang mengatur, mengurus dan menyelenggarakan kegiatan olahraga Futsal baik
secara teknis, administratif, maupun keolahragaan di wilayah Provinsi terkait.
2. Federasi Futsal lndonesia, yang selanjutnya disebut FFI, adalah satu-satunya organisasi
nasional di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik lndonesia yang dibentuk oleh
PSSI, yang kedudukannya berada di bawah koordinasi dan naungan PSSI, yang
Pasal 2
Dasar
Dasar AFP dibentuk berlandaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik lndonesia Tahun 1945.
Pasal 3
Fungsi, Emblem dan Bahasa
1. AFP adalah sebuah asosiasi privat yang merupakan anggota dari Asprov. PSSI dan FFI
yang berfungsi rnelakukan pembinaan Futsal di lingkup anggotanya serta dapat diberikan
kewenangan khusus oleh Asprov. PSSI dan FFI
2. AFP memiliki emblem yang menunjukkan identitasnya sendiri.
3. Emblem sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dalam kongres AFP yang kali
pertama dilakukan
4. Bahasa resmi AFP adatah Bahasa Indonesia.
Pasal 4
Tujuan
Pasal 5
Kegiatan
Untuk mencapai tujuan sebagaimana tertuang dalam Pasal 4, AFP melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
BAB III
KONGRES AFP
Pasal 6
Ketentuan Kongres
1. Kongres AFP, adalah organ tertinggi dari AFP yang merupakan forum pertemuan Anggota
AFP yang diadakan secara berkala.
2. Kongres AFP terdiri dari Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa,
3. Ketua AFP memimpin pelaksanaan Kongres AFP sesuai dengan Peraturan Tata Tertib
Kongres AFP yang ditetapkan oteh Komite Eisekutif AFP.
4. Jika Ketua AFP tidak dapat hadir dalam Kongres AFP, maka kedudukannya digantikan
oleh Wakil Ketua AFP.
5. Kongres AFP dapat mengundang peninjau untuk ikut serta dalam Kongres AFP tanpa hak
berbicara dan tanpa hak memilih.
Pasal 7
Kewenangan Kongres
Pasal 8
Peserta Kongres
Pasal 9
Kuorum
1. Kongres AFP baru bisa dilaksanakan jika dihadiri oleh minimal. 50% (lima puluh
persen) dari total keseluruhan anggota AFF.
2. Keputusan yang dibuat oleh Kongres AFP hanya sah jika disetujui oteh suara terbanyak
sederhana (50%+1) dari anggota AFP yang memitiki hak memilih, kecuali jika
ditentukan iain berdasarkan Statuta.
Pasal 10
Tata Cara Pemilihan
1. Tata cara pemilihan Ketua AFP, diatur melalui peraturan yang ditetapkan oleh Federasi
Futsal lndonesia.
2. Membentuk Komite Pemilihan (KP) yang di isi oleh Lima (5) orang dari unsur AFP,
perwakilan Klub serta AFKAB/AFKOT dengan formasi satu (1) orang Ketua dan empat
Pasal 11
Kongres Biasa
Pasal 12
Agenda Kongres
1. Sekretaris AFP harus menyusun agenda berdasarkan usulan dari Komite Eksekutif
AFP dan anggota AFP.
2. Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Sekretariat AFP
secara tertulis dengan disertai penjelasan singkat setambat-lambatnya 4 (empat)
minggu sebelum tanggal pelaksanaan Kongres AFP
Pasal 13
Kongres Luar Biasa
1. Kongres Luar Biasa (KLB) dapat dilakukan setiap waktu berdasarkan kebutuhan
untuk kepentingan AFP.
2. Kongres Luar Biasa dapat dilakukan atas permintaan:
BAB IV
KOMITE EKSEKUTIF
Pasal 14
Komite Eksekutif
1. Komite Eksekutif AFP menjalankan pengurusan AFP sesuai dengan tujuan AFP.
2. Komite Eksekutif AFP berwenang menjalankan pengurusan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat.
Pasal 15
Susunan Komite Eksekutif
BAB V
KETUA dan KESEKRETARIATAN
Pasal 16
Tanggung Jawab Ketua AFP
Pasal 17
Calon Ketua AFP
1. Ketua AFP akan dipilih oleh Kongres untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, jabatan
tersebut akan di mulai setelah berakhirnya Kongres yang memilihnya. Ketua AFP yang
bersangkutan dapat dipilih kembali.
Pasal 18
Perwakilan dan Tanda Tangan
Ketua AFP secara hukum mewakili AFP dan berhak untuk menandatangani dokumen AFP.
Komita Eksekutif AFP dapat menetapkan peraturan oraganisasi internal mengenai
tandatangan bersama dari para pejabat, khususnya, dalam hal tidak hadirnya Ketua AFP dan
mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan penting AFP
Pasal 19
Seretariat AFP
Sekretariat AFP bertugas melakukan semua pekerjaan administrasi AFP dibawah arahan
seorang Sekretaris AFP
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 20
Ketentuan Keanggotaan
Pasal 21
Anggota
a. Klub Futsal yang merupakan anggota AFP, berdasarkan dari hasil kompetisi terakhir; dan
b. Asosiasi Futsat Kabupaten/Kota (AFKAB/AFKOT).
Pasal 22
Persyaratan
1. Setiap Klub Futsal dan/atau AFKAB/AFKOT yang bermaksud untuk menjadi Anggota
AFP harus rnengajukan perrnohonan secara tertulis kepada Sekretariat AFP untuk
diteruskan kepada Komite Eksekutif AFP.
2. Syarat dan Prosedur untuk pengesahan anggota ,AFF diatur dalam peraturan tersendiri
yang dibuat oleh Komite Eksekutif AFP setelah mendapatkan prsetujuan dari Asprov.
PSSI dan FFl.
Pasal 23
Hak Anggota
Pasal 24
a. mematuhi seturuh ketentuan di dalam Statuta, Peraturan, instruksi, dan Keputusan FIFA,
AFC, PSSI, dan FFI; dan peraturan-peraturan lainnya yang relevan;
b. membayar iuran anggota; dan
c. mengelola daftar anggota serta memperbaharuinya secara berkala
Pasal 25
Skorsing
Pasal 26
Pemberhentian
Pasal 27
Pengunduran Diri
1. Anggota AFP dapat mengajukan pengunduran diri sebagai Anggota AFP setelah
menyelesaikan seluruh kewajiban keuangannya kepada AFP dan atau anggota AFP
lainnya.
2. Pengunduran diri sebagairnana dimaksud dalam ayat (1) harus diajukan kepada
sekretariat AFP setambat-lambarnya 6 (enam) bulan akhir tahun kalender.
Pasal 28
Sanksi
Seluruh ketentuan mengenai sanksi maupun mekanisme penjatuhan sanksi terhadap Anggota
AFP tunduk sepenuhnya kepada pengaturan sanksi yang dibuat oieh FFI dan PSSI.
BAB VII
KOMITE KOMITE dan ORGAN
Pasal 29
Pembentukan Komite dan Organ
AFP dapat membentuk komite-komite dan organ yang relevan dan sesuai dengan Tujuan dan
Kegiatan AFP.
BAB VII
Asosiasi FUTSAL KABUPATEN/KOTA (AFKAB/AFKOT)
Pasal 30
Asosiasi Futsal Kabupaten/Kota (AFKAB/AFKOT)
BAB IX
BADAN PERADILAN
Pasal 31
Komisi Disiplin, Banding dan Etika
BAB X
JURIDIKSI
Pasal 32
Yuridiksi
Yuridiksi Anggota AFP dan seluruh pelaku Futsal, dalam lingkungan AFP, dilarang
mengajukan perkara atau sengketa apapun yang terkait dengan Futsal ke forum peradilan
umum manapun, selain kepada badan arbitrase yang ditetapkan oleh PSSI.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 33
Pasal Peralihan
Sebelum Kongres Pertama AFP dan Statuta ini belum dapat dilaksanakan, Asprov. PSSI
melakukan tugas-tugas kepengurusan sementara dalam bidang Futsal sampai AFP berfungsi
sebagaimana diatur di dalam Statuta ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Tanggal Penetapan
Ditetapkan di : ....................................
Pada tanggaI : ....................................