STATUTA
ASOSIASI KABUPATEN (ASKAB) PSSI NAGEKEO
PERIODE 2021 – 2025
BAB I
UMUM
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Anggota adalah anggota ASKAB PSSI Nagekeo yang terdiri dari klub sepak bola
profesional, klub sepak bola amatir, klub futsal, klub sepak bola wanita, Asosiasi Wasit,
Asosiasi Pelatih dan Asosiasi Pemain sepak bola di wilayah Kabupaten Nagekeo.
2. Badan Peradilan adalah badan asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo yang terdiri dari
Komisi Disiplin dan Komisi Banding.
3. Ketua adalah Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo.
4. Klub adalah klub sepak bola anggota Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo.
5. Kode Disiplin adalah Kode Disiplin Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo.
6. Komite Eksekutif adalah Komite Eksekutif PSSI Kabupaten Nagekeo.
7. Kongres adalah Kongres Biasa Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo.
8. Kongres Luar Biasa adalah Kongres Luar Biasa Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo.
9. Official adalah seluruh pengurus Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo termasuk pelatih,
manager, pengawas pertandingan, wasit kehormatan, wasit, inspektur wasit, asisten wasit
serta orang yang ditunjuk bertanggung jawab terhadap hal teknis, medis dan administratif
ke PSSI, anggota dan klub di wilayah Kabupaten Nagekeo.
10. Pemain adalah atlet sepak bola yang berstatus profesional dan amatir yang terdaftar di
ASKAB PSSI Nagekeo.
11. Kabupaten adalah Kabupaten Nagekeo.
12. PSSI adalah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang merupakan satu-satunya
organisasi sepak bola nasional di wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia.
13. PSSI Kabupaten Nagekeo adalah Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo yang merupakan
anggota PSSI.
14. PSSI Kabupaten/Kota adalah Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota yang merupakan badan
pelaksana organisasi di tingkat Kabupaten/Kota.
15. Sekretaris adalah Sekretaris Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo.
16. Statuta adalah Statuta Asosiasi PSSI Kabupaten Nagekeo.
Pasal 2
Nama, Tempat dan Waktu
1. Organisasi ini diberi nama Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
Nagekeo dan selanjutnya disebut ASKAB PSSI Nagekeo.
2. ASKAB PSSI Nagekeo adalah anggota PSSI dan tunduk pada ASPROV PSSI Nusa
Tenggara Timur dan PSSI Pusat.
Pasal 3
Dasar, Azas, Status, Prinsip dan Wewenang
Pasal 4
Tujuan dan Kegiatan
Pasal 5
Keharusan Mematuhi
ASKAB PSSI Nagekeo harus mematuhi Statuta PSSI, regulasi organisasi PSSI, peraturan-
peraturan, instruksi, keputusan dan kode etik yang dikeluarkan FIFA, AFC dan PSSI dalam
melaksanakan kegiatan sepak bola.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Pengesahan, Skorsing dan Pemecatan
1. Kongres adalah lembaga yang berwenang menetapkan apakah akan mengakui atau
mengesahkan, menghentikan sementara atau menskorsing atau memberhentikan
anggota.
2. Penetapan sebagai anggota dapat diberikan jika pemohon memenuhi persyaratan-
persyaratan yang dikeluarkan ASKAB PSSI Nagekeo.
3. Keanggotaan dapat berakhir melalui pengunduran diri atau pemberhentian, kehilangan
hak keanggotaan tidak membebaskan anggota yang diberhentikan dari kewajiban
keuangannya terhadap ASKAB PSSI Nagekeo atau kepada anggota PSSI lainnya,
sebaliknya menyebabkan pembatalan atas semua hak keanggotaannya secara otomatis
Pasal 7
Pengesahan Keanggotaan
Pasal 8
Permohonan dan Prosedur untuk menjadi Anggota
1. Prosedur untuk pengesahan menjadi anggota diatur dalam peraturan khusus yang
dibuat setelah disetujui oleh Komite Eksekutif.
2. Komite Eksekutif harus meminta kongres untuk memutuskan apakah kongres akan
mengesahkan atau tidak mengesahkan pemohon sebagai anggota. Pemohon dapat pula
menyatakan alasan permohonannya kepada kongres.
3. Anggota memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban keanggotaannya pada saat
keanggotaannya disahkan. Delegasi anggota baru tersebut langsung mempunyai hak
untuk mengeluarkan suara dan dipilih.
Pasal 9
Hak Anggota
Pasal 10
Kewajiban Anggota
Pasal 11
Skorsing
Pasal 12
Pemberhentian
Pasal 13
Pengunduran Diri
1. Klub yang berafiliasi dengan ASKAB PSSI Nagekeo diakui dan berada dalam
otoritas ASKAB PSSI Nagekeo. Statuta ini menjelaskan lingkup kewenangan serta
hak dan kewajiban klub. Statua dan peraturan klub tersebut harus disetujui dan
disahkan oleh Komite Eksekutif.
2. Klub yang berafiliasi pada ASKAB PSSI Nagekeo harus mengambil keputusan
secara independen atas hal-hal mengenai keanggotaanya terhadap badan lainnya.
Kewajiban ini berlaku tanpa memandang susunan dan struktur kepengurusan yang
ada.
3. Dalam keadaan apapun, tidak seorangpun atau badan hukum termasuk induk
perusahaan dan anak perusahaannya dapat mengendalikan lebih dari satu klub yang
menyebabkan integritas satu pertandingan sepak bola diragukan.
Pasal 14
Status Klub
1. Klub yang berafiliasi pada ASKAB PSSI Nagekeo diakui dan berada dalam otoritas
ASKAB PSSI Nagekeo. Statuta ini menjelaskan lingkup kewenangan serta hak dan
kewajiban. Statuta ini menjelaskan lingkup kewenangan serta hak dan kewajiban
klub. Statuta dan peraturan klub tersebut harus disetujui dan disahkan oleh Komiet
Eksekutif.
2. Klub yang berafiliasi pada ASKAB PSSI Nagekeo harus mengambil keputusan
secara independen atas hal-hal mengenai keanggotaannya terhadap badan lainnya.
BAB III
KETUA DAN ANGGOTA KEHORMATAN
Pasal 15
Ketua dan Anggota Kehormatan
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 16
Struktur Organiasi
Pasal 18
Peserta Kongres
Pasal 19
Hak Suara untuk Memilih dalam Kongres
Pasal 20
Kewenangan
Pasal 21
Korum Kongres
1. Keputusan yang dibuat oleh kongres hanya sah jika dihadiri oleh suara terbanyak
sederhana (50%+1) dari anggota yang berhak untuk memilih.
2. Jika korum tidak terpenuhi, maka diadakan kongres kedua dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kongres yang pertama, dengan agenda yang sama.
Pasal 22
Keputusan Kongres
Pasal 23
Pemilihan
1. Tata cara pemilihan ketua, wakil ketua dan anggota-anggota Komite Eksekutif
diatur dalam regulasi dan/atau peraturan yang sesuai dengan statuta dan kode
pemilihan PSSI.
2. Pemilihan dilangsungkan dengan pemungutan suara secara rahasia.
3. Untuk pemilihan yang berkaitan dengan orang, keputusannya harus berdasarkan
suara terbanyak sederhana (50%+1) dan sah pada saat pemungutan suara yang
pertama. Pada pemungutan suara yang kedua dan setiap pemungutan suara
selanjutnya yang dibutuhkan, maka keputusan yang diambil berdasarkan suara
terbanyak dari hak pilih yang terdaftar.
4. Jika terdapat dari dua calon untuk satu posisi yang tersedia, maka calon yang meraih
jumlah suara terendah dieliminasi dari pemungutan suara kedua sehingga hanya
tersisa dua calon saja.
Pasal 24
Kongres Biasa
Pasal 25
Agenda Kongres Biasa
1. Sekretaris harus menyusun agenda berdasarkan usulan dari Komite Eksekutif dan
para anggota. Setiap usulan yang ingin disampaikan oleh seorang anggota kepada
kongres harus disampaikan kepada sekretariat secara tertulis yang disertai dengan
penjelasan singkat, dikirim selambat-lambatnya 6 (enam) minggu sebelum tanggal
pelaksanaan kongres.
2. Agenda kongres harus mencantumkan beberapa hal materi penting antara lain
sebagai berikut :
a. Pernyataan yang menyatakan bahwa kongres telah diadakan dan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan statuta;
b. Persetujuan atas agenda;
c. Pidato ketua;
d. Penunjukan anggota-anggota untuk memeriksa notulen;
e. Penunjukan petugas pemeriksa pemungutan suara;
f. Skorsing atau pemberhentian anggota (jika ada);
g. Persetujuan terhadap notulen kongres sebelumnya;
h. Laporan kegiatan ketua (mengenai kegiatan-kegiatan sejak kongres terakhir);
i. Presentase atas neraca keuangan yang telah dikonsolidasi dan diperbaiki serta
laporan laba rugi;
j. Persetujuan atas laporan keuangan;
k. Persetujuan atas anggaran;
l. Iuran keanggotaan (jika ada);
m. Pemungutan susra atas usulan perubahan statuta, regulasi dan/atau peraturan-
peraturan pelaksana statuta dan peraturan tata cara kongres (jika ada);
n. Diskusi atas acuan yang diajukan oleh para anggota dan Komite Eksekutif;
o. Pemilihan auditor independen (jika ada) berdasarkan usulan Komite Eksekutif;
p. Pembubaran orang atau badan (jika ada);
q. Pemilihan ketua, wakil ketua dan anggota-anggota Komite Eksekutif (jika ada);
r. Mensahkan program kerja jangka panjang dan jangka pendek;
s. Hal-hal lainnya yang diusulkan oleh para anggota dan Komite Eksekutif.
3. Agenda dari kongres biasa dapat diubah dengan ketentuan bahwa 2/3 (dua pertiga)
dari para anggota yang hadir pada kongres dan berhak untuk memberikan hak pilih
setuju atas usulan tersebut.
4. Kongres tidak dapat membuat keputusan atas hal-hal yang tidak termasuk dalam
agenda.
Pasal 26
Kongres Luar Biasa
Pasal 27
Notulen
Sekretaris bertanggung jawab untuk mencatat notulen kongres. Notulen akan diperiksa ulang
oleh anggota yang ditunjuk untuk itu dan disetujui dalam kongres berikutnya.
Pasal 28
Berlakunya Keputusan
Keputusan yang dikeluarkan oleh kongres berlaku efektif bagi anggota dalam waktu 60
(enam puluh) hari setelah ditutupnya kongres, kecuali kongres memutuskan tanggal lain yang
pasti untuk berlakunya suatu keputusan kongres.
BAB V
KOMITE EKSEKUTIF
Pasal 29
Susunan
Pasal 30
Rapat
Pasal 31
Kekuasaan Komite Eksekutif
Pasal 32
Keputusan
1. Komite Eksekutif tidak dapat mengambil keputusan penting kecuali apabila 2/3
(dua per tiga) dari anggotanya hadir.
2. Komite Eksekutif mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari anggota yang
hadir. Dalam hal terjadi suara berimbang, Ketua berhak mengambil keputusan
akhir. Pemungutan suara dengan kuasa atau dengan suara tidak diperkenankan.
3. Setiap anggota Komite Eksekutif harus mengundurkan diri dari musyawarah dan
pengambilan keputusan apabila ada resiko atau kemungkinan konflik kepentingan
4. Keputusan yang dikeluarkan akan dicatat dalam notulen rapat.
5. Keputusan yang dikeluarkan oleh Komite Eksekutuf segera berlaku efektif, kecuali
apabila Komite Eksekutif menetapkan lain.
Pasal 33
Pemberhentian Seseorang atau suatu Badan
Pasal 34
Ketua
Pasal 35
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua
1. Ketua dan Wakil Ketua akan dipilih oleh kongres untuk jangka waktu 4 (empat)
tahun. Jabatan tersebut akan dimulai setelah berakhirnya kongres yang
memilihnya. Ketua dan Wakil Ketua dapat dipilih kembali.
2. Untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ketua diperlukan korum 2/3 (dua per tiga) dari
suara yang tercatat dan sah dalam pemungutan suara pertama. Dalam pemungutan
suara yang kedua dan pemungutan suara yang dipersyaratkan lainnya. Cukup
diperlukan suara terbanyak mutlak (50%+1). Apabila ada lebih dari dua calon,
calon yang memperoleh suara terendah disisihkan dari pemungutan suara kedua
sehingga hanya tertinggal dua calon.
3. Hanya anggota yang berhak memilih calon untuk jabatan Ketua dan Wakil Ketua.
Para anggota harus memberitahukan secara tertulis mengenai nama calon ketua
kepada sekretariat dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) minggu sebelum
tanggal kongres.
4. Masing-masing anggota hanya berhak mengusulkan satu calon untuk posisi yang
dipilih.
5. Sekretariat akan memberitahukan anggota-anggota mengenai nama-nama calon
yang diusulkan dalam waktu 4 (empat) minggu sebelum tanggal kongres.
6. Apabila ketua secara permanen atau sementara terhalang dalam melaksanakan
tugas resminya, Wakil Ketua akan mewakilinya sampai dengan kongres
berikutnya.
7.
Ketua secara sah mewakili ASKAB PSSI Nagekeo dan berhak menandatangani dokumen
organisasi. Komite Eksekutif dapat menentukan regulasi internal mengenai tanda tangan
bersama dari para pejabat, khususnya dalam hal tidak hadirnya Ketua dan mengenai segala
hal yang berkaitan dengan kegiatan penting ASKAB PSSI Nagekeo.
BAB VII
KOMITE DARURAT
Pasal 37
Komite Daruat
1. Komite Darurat mengenai segala hal yang memerlukan penyelesaian segera antara
dua rapat Komite Eksekutif. Komite akan terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua dan
empat anggota yang dipilih dari anggota SKAB PSSI Nagekeo dan ditunjuk oleh
Komite Eksekutif untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
2. Ketua melaksanakan rapat komite darurat apabila rapat tidak dapat diadakan
dalam periode waktu yang tepat, keputusan dapat dikeluarkan melalui cara
komunikasi lainnya. Keputusan tersebut segera berlaku efektif dan mempunyai
kekuatan hukum. Ketua akan memberitahukan Komite Eksekutif segera mengenai
keputusan yang dikeluarkan oleh Komite Darurat.
3. Seluruh keputusan yang dikeluarkan oleh Komite Darurat harus disahkan oleh
Komite Eksekutif dalam rapat berikutnya.
4. Apabila ketua tidak dapat menghadiri rapat, Wakil Ketua akan menggantikannya.
BAB VIII
KOMITE-KOMITE
Pasal 38
Pasal 39
Komite Keuangan
Pasal 40
Komite Audit Internal
Pasal 41
Komite Kompetisi
Pasal 42
Komite Teknis dan Pengembangan
Pasal 43
Komite Wasit
Pasal 44
Komite Hukum
Pasal 45
Komite Sepak Bola Wanita
Pasal 46
Komite Pengembangan Sepak Bola Usia Muda
Pasal 47
Komite Futsal
Pasal 49
Komite Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial
1. Komite Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial bertugas menangani hal-hal
yang bersifat keolahragaan dalam dunia persepakbolaan, memantau kepatuhan
atas fair play serta mendukung dan mengawasi perilaku setiap orang yang
terlibat dalam sepak bola.
2. Komite Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial terdiri dari seorang Ketua,
seorang Wakil Ketua dan 3 (tiga) orang anggota.
Pasal 50
Komite Media
Pasal 51
Komite Sepak Bola
Pasal 52
Komite Promosi dan Marketing
Pasal 53
Komite Keamanan
Pasal 54
Komite Ad-Hoc
BAB IX
KESEKRETARIATAN
Pasal 55
Fungsi, Tugas Pokok dan Tata Kerja
Fungsi, Tugas Pokok dan Tata Kerja serta mekanisme kerja ASKAB PSSI Nagekeo akan
diatur dan ditetapkan dengan regulasi organisasi ASKAB PSSI Nagekeo.
Pasal 56
Kesekretariatan
Pasal 57
Sekretaris
BAB X
BADAN PERADILAN
Pasal 58
Badan Peradilan
1. Badan Peradilan terdiri dari Komisi Disiplin dan Komisi Banding yang diatur
melalui Kode Disiplin.
2. Tanggung jawab dan fungsi Komisi Disiplin diatur dalam Kode Disiplin,
yang sesuai dengan Kode Disiplin PSSI, AFC dan FIFA.
3. Kekuasaan untuk membuat putusan dari komite-komite lainnya tetap berlaku.
4. Para anggota Komisi Disiplin dan Komisi Banding tidak boleh secara
sekaligus menjabat sebagai anggota dari komite-komite ASKAB PSSI
Nagekeo dan/atau PSSI Propinsi pada waktu yang bersamaan.
Pasal 59
Komisi Disiplin
1. Komisi Disiplin terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan sejumlah anggota sesuai
kebutuhan. Ketua dan Wakil ketua harus memiliki kualifikasi dalam bidang
hukum.
2. Fungsi dari komisi ini diatur dalam Kode Disiplin. Komisi hanya dapat
membuat keputusan hanya jika dihadiri oleh sedikitnya 3 (tiga) anggota.
Dalam keadaan tertentu, Ketua dapat memutuskan sendiri penerapan
peraturan berdasarkan Kode Disiplin.
3. Komisi dapat menjatuhkan sanksi sebagaimana tercantum pada statuta dan
Kode Disiplin terhadap anggota, ofisial, pemain, klub serta agen
pertandingan dan pemain.
4. Ketentuan-ketentuan mengenai komisi ini tunduk pada ketentuan mengenai
kekuasaan kedisiplinan suatu kongres dan Komite Eksekutif khususnya atas
hal mengenai skorsing dan pemecatan anggota.
5. Terhadap keputusan Komisi Disiplin ASKAB PSSI Nagekeo dapat
dimintakan banding kepada Komisi Banding PSSI Propinsi Nusa Tenggara
Timur sesuai dengan Kode Disiplin PSSI.
6. Kode Disiplin harus mendapatkan pengesahan dari PSSI Propinsi Nusa
Tenggara Timur.
1. Komisi Banding terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan sejumlah anggota sesuai
kebutuhan. Ketua dan Wakil Ketua harus memiliki kualifikasi dalam bidang
hukum.
2. Fungsi dari komisi ini diatur dalam Kode Disiplin PSSI. Komisi ini dapat
membuat keputusan hanya jika dihadiri oleh sedikitnya 3 (tiga) anggota.
Dalam keadaan tertentu, Ketua dapat memutuskan sendiri penerapan
peraturan berdasarkan Kode Disiplin.
3. Komisi Banding bertanggungjawab untuk mendengarkan kesaksian banding
terhadap keputusan-keputusan Komisi Disiplin yang belum final.
Pasal 61
Jurisdiksi
1. ASKAB PSSI Nagekeo, anggota, pemain, ofisial, serta agen pemain dan
agen pertandingan tidak diperkenankan mengajukan permasalahan yang telah
ditetapkan oleh PSSI.
2. PSSI mempunyai yurisdiksi kewenagan untuk menyelesaikan perselisihan
internal ke pengadilan ataupun forum lain selain badan arbitrase yang telah
ditetapkan oleh PSSI.
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 62
Tahun Anggaran
Pasal 63
Pendapatan
Pasal 64
Pengeluaran
Pasal 65
Auditor Independen
Pasal 66
Iuran Keanggotaan
Pasal 67
Pembayaran Pungutan
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 68
Keadaan Kahar (Kejadian yang tidak dapat diperkirakan)
Pasal 69
Peraturan Tambahan
1. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur sepenuhnya dalam statuta ini
akan diatur lebih lanjut dalam regulasi organisasi ASKAB PSSI Nagekeo
sebagai peraturan pelaksana.
2. Semua ketentuan-ketentuan yang diatur sebelumnya dan bertentangan
dengan statuta ini dinyatakan batal demi hukum dan tidak berlaku.
Pasal 70
Ketentuan Peralihan
Atas kekosongan jabatan anggota Komite Eksekutif pada saat statuta ini
berlakukan, ketua mengangkat wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif
yang masa jabatannya berakhir sampai kongres berikutnya dilaksanakan.
Pasal 71
Pelaksanaan
Statuta ini ditetapkan pada saat kongres I pada tanggal 30 Oktober 2021 di
Mbay dan berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan.
................................................... ..................................................
Dirancang oleh :
ELVIS SOKO DOPO
(Anggota Komite Eksekutif)