Anda di halaman 1dari 33

MUKADIMAH

Suzuki Satria F150 Club -- disingkat SSFC -- dibentuk sebagai wadah yang berfungsi
mengelola dan mengkoordinir para pemilik dan pengguna dalam berbagai kegiatan otomotif
yang positif dan bermanfaat.

Pembentukan Suzuki Satria F150 Club dilakukan pada tanggal 12 Desember 2004 di Jakarta.

Suzuki Satria F150 Club telah menyiapkan pola manajemen yang terfokus dan melakukan
penerapan sistem pembinaan yang berorientasi jangka panjang dengan meningkatkan
sumber daya dalam upaya pengembangan dan penerapan iptek. SSFC dibentuk sebagai
wadah yang berfungsi mengelola dan mengkoordinir para pemilik dan pengguna Suzuki
Satria F150 (FU) dalam berbagai kegiatan otomotif yang positif dan bermanfaat.

Suzuki Satria F150 Club memiliki bidang kegiatan yang beragam, antara lain mengadakan
rolling, touring, melakukan misi sosial, membangun media komunikasi dan diskusi dua arah,
turut membantu pihak swasta dan lembaga pemerintahan dalam kegiatan tertib lalu lintas,
aktif mengikuti berbagai kompetisi otomotif, ikut menyemarakkan wisata berkendara, dan
lain-lain.

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami menyadari :

 Bahwa hak berserikat dan berkumpul dilindungi oleh Undang-Undang Dasar 1945
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Bahwa Azas kekeluargaan merupakan kepribadian bangsa Indonesia.
 Bahwa Semangat Persaudaraan yang terbina dalam sebuah organisasi dapat
memberikan manfaat secara positif.

Maka pada tanggal 12 Desember 2004 pada jam 11.00 WIB bertempat di Jakarta, terbentuk
SUZUKI SATRIA F150 CLUB (SSFC) yang diharapkan dapat menjadi wadah anggota dalam
berkarya nyata dalam kehidupan sehari-hari.
SEJARAH SSFC
SUZUKI SATRIA F150 CLUB dibentuk sebagai wadah yang berfungsi mengelola dan
mengkoordinir para pemilik dan pengguna dalam berbagai kegiatan otomotif yang positif
dan bermanfaat.

SUZUKI SATRIA F150 CLUB telah menyiapkan pola manajemen yang terfokus dan melakukan
penerapan sistem pembinaan yang berorientasi jangka panjang dengan meningkatkan
sumber daya dalam upaya pengembangan dan penerapan iptek.

SUZUKI SATRIA F150 CLUB berdiri tanggal 12 Desember 2004, berawal dari sekumpulan
pengguna motor satria f150 yang berniat untuk membentuk sebuah wadah organisasi yang
bermuatan positif khususnya untuk pengguna satria f150.

Ide tersebut diawali oleh andhika (001) dan ronald (002) yang selanjutnya bergabung
dengan beberapa teman lainnya seperti petrus (003) andre (004) polly (005) okky( 006) ,
zulfikar (007), Aji Febriyanto (008), dan Andrie Indrastanto (009). Merekalah para pendiri
SSFC yang dideklarasikan dalam sebuah rapat di rumah Zulfikar (007) di daerah Cinere
Jakarta Selatan pada tanggal 12 Desember 2004, sekaligus merumuskan batang tubuh
ADART SSFC

Seiring berjalannya club, ditentukanlah tempat kopdar sebagai tempat meeting point bagi
semua anggota yang tergabung dapat bertukar informasi seputar kendaraannya dan
melakukan kegiatan lainnya. Tempat kopdar yang pertama berlokasi di panahan depan
senayan, dengan semakin bertambahnya jumlah anggota, dicarilah tempat kopdar yang
lebih luas yaitu di putt putt golf senayan. Namun antusiasme anggota baru ternyata
memang sangat besar sehingga tidak mencukupi juga dan akhirnya pindah ke parkir timur
senayan. Karena tempatnya yang agak monoton dan minim fasilitas maka dipilihlah roti
bakar edi di jl prapanca sebagai pilihan tempat kopdar hingga saat ini.

Keanggotaan di SSFC terdiri dari 2 jenis keanggotaan yaitu anggota inti dan anggota biasa
atau partisipan. Siapa saja bisa diterima sebagai anggota biasa atau partisipan asalkan
memiliki sim c dan motor suzuki satria F150 lengkap dengan STNKnya.Kemudian partisipan
yang sudah mengikuti DIKLAT disebut sebagai Anggota Inti dan berhak mendapatkan sticker
nomor anggota ( sticker Barcode ) untuk di tempel di spakbor belakang dan sticker batok
yang ditempel di batok lampu depan, kemudian anggota inti juga berhak memakai kemeja
dan jaket resmi SSFC selain itu juga setiap anggota inti memiliki hak yang sama sesuai
ADART yaitu meiliki hak dipilih dan memilih dan juga hak suara dalam setiap musyawarah
besar

Sesuai dengan visi dan misi awal SSFC yang tertuang dalam ADART dimana SSFC memiliki
ruang lingkup nasional dengan jakarta sebagai pusat, lalu muncullah permintaan bergabung
dari berbagai daerah di seluruh indonesia. Dari semula yang terdiri dari korwil-korwil
seputar jabodetabek, SSFC akhirnya bisa mengembangkan sayapnya ke berbagai daerah
mulai dari pulau jawa, sumatra, bali, lombok kalimantan dan sulawesi bahkan sekarang
sudah mulai ada di papua.Urutan historical Ketua Umum SSFC Indonesia

VISI - MISI

VISI

Menjadikan SSFC sebagai wadah berkegiatan yang positif bagi pemilik dan pengguna
Suzuki Satria F150

MISI

1. Membangun Kebersamaan dan persaudaraan serta memberikan benefit nyata


bagi Anggota.
2. Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan teknik otomotif khususnya
motor Suzuki Satria F150.
3. Menggalakan semangat sportifitas dibidang olahraga otomotif.
4. Membantu pemerintah dalam usaha mewujudkan keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas di jalan.
5. Membawa misi sosial dalam setiap kegiatan.
KODE ETIK

RAMAH TAMAH

Setiap anggota SSFC terpanggil untuk membuka komunikasi dengan anggota


baru, para calon anggota, maupun pihak luar sehingga ikut serta dalam
menciptakan suatu lingkungan maupun kondisi yang akrab.

SOPAN SANTUN

Setiap anggota SSFC terpanggil untuk membudayakan sikap sopan dan


santun dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku serta ikut menjaga
harkat, mertabat, harga diri, dan nama baik organisasi

TOLONGMENOLONG

Setiap anggota SSFC terpanggil untuk membantu sesama anggota yang


sedang mengalami kesulitan dalam perjalanan yang berkaitan dengan
kendaraan, baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya.

MUSYAWARAH MUFAKAT

Setiap anggota SSFC terpanggil untuk menjunjung tinggi kebebasan


menyampaikan pendapat yang bertanggung jawab dan sepakat untuk
melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Anggaran Rumah Tangga

BAB I. BENTUK DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI

 PASAL 1. BENTUK DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI

BAB II. KELEMBAGAAN DAN STATUS ANGGOTA

 PASAL 2. KELEMBAGAAN ANGGOTA


 PASAL 3. STATUS KEANGGOTAAN
 PASAL 4. HAK ANGGOTA
 PASAL 5. KEWAJIBAN ANGGOTA
 PASAL 6. KEHILANGAN ANGGOTA
 PASAL 7. TINDAKAN DISIPLIN
 PASAL 8. TANDA ANGGOTA

BAB III. ORGANISASI

 PASAL 9. SYARAT ORGANISASI


 PASAL 10. FUNGSI PENGURUS

BAB IV. TUGAS TANGGUNG JAWAB PENGURUS

 PASAL 11. PENGURUS PUSAT

BAB V. PELINDUNG DAN PENASEHAT

 PASAL 12. PELINDUNG DAN PENASEHAT


 FUNGSI PELINDUNG
 FUNGSI PENASEHAT

BAB VI. MUSYAWARAH DAN RAPAT

 PASAL 13. MUSYAWARAH BESAR


 PASAL 14. PERSIAPAN MUSYAWARAH BESAR
 PASAL 15. MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA
 PASAL 16. RAPAT KERJA
 PASAL 17. PERSIAPAN RAPAT KERJA
 PASAL 18. TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB VII. KEGIATAN - KEGIATAN

 PASAL 19. KEGIATAN - KEGIATAN

BAB VIII. KEKAYAAN ORGANISASI

 PASAL 20. SUMBER KEKAYAAN


 PASAL 21. ANGGARAN DAN LAPORAN KEKAYAAN

BAB IX. ATRIBUT

 PASAL 22. PANJI ORGANISASI

BAB X. PEMBAGIAN WILAYAH (REGION)


 Pasal 23. Fungsi Regional

BAB XI. PENDIDIKAN DAN PELATIHA (DIKLAT)


 Pasal 24. Hak dan Kewajiban Peserta Diklat
 Pasal 25. Materi Diklat
 Pasal 26. Hak Dan Kewajiban Panitia
 Pasal 27. Tata cara Diklat

BAB X. PENUTUP
ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA
BAB I. BENTUK DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI

PASAL 1. BENTUK DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI


Organisasi ini berbentuk kesatuan yang berstatus Badan Hukum Indonesia yang
mempunyai ruang lingkup Daerah, Nasional, dan Internasional.

BAB II. KELEMBAGAAN DAN STATUS ANGGOTA

PASAL 2. KELEMBAGAAN ANGGOTA


Secara hierarki kelembagaan anggota adalah
1) Anggota Biasa
2) Anggota Inti
3) Anggota Kehormatan

PASAL 3. STATUS KEANGGOTAAN


1) Anggota biasa adalah orang yang telah terdaftar namun belum dilantik
2) Anggota inti adalah orang yang telah terdaftar dan telah dilantik
3) Anggota kehormatan adalah anggota SSFC atau pribadi-pribadi di luar
Anggota SSFC yang telah secara nyata memberikan sumbangan, kontribusi,
jasa, dan pengabdian yang besar dalam mengembangkan dan membina
SSFC.
4) Prosedur dan syarat penerimaan anggota diatur tersendiri dalam peraturan
pengurus pusat dan disampaikan pada rapat kerja.

PASAL 4. HAK ANGGOTA


Anggota SSFC berhak
1) Mendapatkan kartu anggota SSFC yang berlaku seumur hidup
2) Menerima fasilitas yang disediakan rekanan SSFC.
3) Memperoleh segala manfaat dari semua aktifitas yang dilaksanakan oleh
SSFC baik secara physical (kegiatan fisik) maupun virtual (website/milis).
4) Mempunyai hak memilih, hak dipilih, hak mengeluarkan pendapat, hak
mengajukan usul / saran, hak perlindungan, hak pembinaan dari organisasi,
dan hak membela diri jika dikenakan tindakan disiplin oleh Organisasi.
PASAL 5. KEWAJIBAN ANGGOTA
Setiap Anggota SSFC berkewajiban
1) Menjunjung tinggi harkat, martabat, harga diri, dan nama baik SSFC.
2) Bertindak sesuai AD/ART serta menaati aturan dan ketentuan Organisasi
3) Membayar uang pangkal dan iuran bulanan yang jumlahnya diatur dalam
Peraturan Pengurus dan ditetapkan melalui Rapat Kerja.
4) Memakai Kemeja dan Jaket resmi pada setiap kopdar dan event baik
internal, ekternal dan touring.

PASAL 6. KEHILANGAN KEANGGOTAAN


Setiap Anggota SSFC kehilangan keanggotaannya karena :
1) Meninggal dunia.
2) Mengundurkan diri secara tertulis.
3) Melakukan pelanggaran dan penyimpangan terhadap AD/ART, tata tertib
dan telah mendapatkan tindakan disiplin.
4) Dualisme anggota club atau comunitas kendaraan bermotor roda dua.

PASAL 7. TINDAKAN DISIPLIN


1) Tindakan disiplin dijatuhkan berupa :
a. Peringatan
b. Pemberhentian sementara secara tertulis (pembekuan)
c. Pemberhentian secara tertulis
2) Anggota inti yang melakukan tindakan keras secara fisik maupun mental
sehingga mengakibatkan salah satu pihak dirugikan.
3) Tindakan disiplin dijatuhkan kepada anggota yang :
a. Tidak mentaati ketentuan / keputusan Organisasi
b. Mencemarkan nama baik Organisasi dan atau melawan ketentuan
AD/ART
4) Tindakan disiplin berupa peringatan dan pemberhentian sementara adalah
wewenang Pimpinan Organisasi dimana dia terdaftar, sedangkan rehabilitasi
pemberhentian sementara tersebut adalah wewenang Pimpinan Organisasi
setingkat lebih tinggi. Tindakan disiplin berupa pemberhentian sementara
dapat disertai dengan pencabutan hak suara atau hak memilih dan hak
dipilih.
5) Tindakan disiplin berupa pemberhentian, adalah wewenang Pengurus Pusat
setelah menerima laporan dan usul dari Pimpinan Organisasi di bawahnya
sesuai garis hierarki.

6) Tindakan disiplin terhadap :


a. Anggota Pengurus Pusat, dilakukan oleh Ketua Pengurus Pusat
b. Anggota Pengurus Daerah, di lakukan oleh Ketua Pengurus Daerah
c. Ketua, ditetapkan oleh Musyawarah Luar Biasa
7) Tiap Anggota dan Anggota pengurus yang dijatuhi hukuman disiplin
Organisasi, berhak mengajukan pembelaan diri tertulis kepada yang
mengambil tindakan dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya
surat keputusan hukuman disiplin tersebut.
8) Apabila pembelaan tersebut pada ayat (6) tidak dapat diterima, maka
Anggota atau Anggota Pengurus dikenan disiplin tersebut berhak melakukan
pembelaan terakhir pada Musyawarah Besar.
9) Ketentuan lebih lanjut tentang tindakan disiplin ditetapkan oleh Pengurus
Pusat

PASAL 8. TANDA KEANGGOTAAN


1) Kepada setiap Anggota yang telah dilantik akan diberikan Kartu Anggota
sebagai bukti resmi keanggotaan SSFC.
2) Kartu Anggota akan diterbitkan apabila Anggota telah memenuhi
persyaratan dan akan diserahkan pada waktu pelantikan Anggota.
3) Bentuk Prosedur dan Tata Cara penyerahan Kartu Anggota diatur tersendiri
dalam peraturan Pengurus Pusat dan disampaikan pada Rapat Kerja
Nasional.
BAB III. ORGANISASI
Organisasi Adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk
berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan organisasi.
Organisasi SSFC terdiri dari SSFC Pengurus Pusat Dan SSFC Pengurus Daerah.
1. Pengurus pusat (Organisasi Nasional)
Organisasi Nasional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi seluruh
wilayah dalam suatu negara.
2. Pengurus daerah Organisasi Daerah
Organisasi Daerah adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi wilayah
atau daerah tertentu. Luas wilayah suatu organisasi disesuaikan dengan
pembagian wilayah yang di tetapkan oleh Organisai Pusat. Dan syarat
pembentukannya sesuai dengan aturan sebagai berikut :
a. Mempunyai anggota aktif di daerah tersebut min 15 orang
b. Meminta surat pengajuan pendirian pengda kepada pengurus aktif (draft
terlampir)
c. Mengajukan surat permohonan pendirian pengda di wilayah yang di
inginkan dengan melampirkan data anggota aktif (ktp,sim,stnk)
d. Melakukan kegiatan aktif dan membawa nama baik untuk kemajuan nama
Suzuki satria F150 Club
e. Mempunyai 4 anggota inti untuk menjadi pengurus organisasi di daerah
tersebut
f. Mendapatkan persetujuan dan beberapa pengda terdekat
g. Mengajukan deklarasi kepada kepada kepengurusan pusat (draft terlampir)
PASAL 10. FUNGSI PENGURUS
1) Pengurus Pusat:
a. Memimpin dan menjalankan segala ketentuan yang tercantum
dalam AD/ART, keputusan – keputusan Musyawarah Besar, Rapat
Kerja, serta segala keputusan yang diambil dan ditetapkan
Organisasi termasuk mengawasi pelaksanaannya.
b. Menyelenggarakan Musyawarah Besar dan Rapat Kerja.
c. Menyusun Program Kerja dan Program Khusus berdasarkan
keputusan Musyawarah Besar untuk ditetapkan dalam Rapat
Kerja.
d. Menyelenggarakan pembinaan disiplin, tata tertib, dan kesadaran
hukum di lingkungan Organisasi SSFC.
2) Pengurus Daerah :
a. Memimpin dan menjalankan segala ketentuan yang tercantum
dalam AD/ART, keputusan – keputusan Musyawarah Besar, Rapat
Kerja, serta segala keputusan yang diambil dan ditetapkan
Organisasi termasuk mengawasi pelaksanaannya
b. Menyelenggarakan Musyawarah Daerah dan Rapat Kerja Daerah
c. Menyusun Program Kerja dan Program Khusus berdasarkan
keputusan Musyawarah Daerah untuk ditetapkan dalam Rapat
Kerja daerah
d. Menyelenggarakan pembinaan disiplin, tata tertib, dan kesadaran
hukum di lingkungan wilayah daerah Organisasi SSFC
BAB IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

PASAL 11. PENGURUS PUSAT


1) Ketua Umum
a. Bertanggung jawab atas perkembangan SSFC.
b. Mencari kerjasama dengan pihak sponsorship
c. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Besar

2) Ketua Harian
a. Bertanggung jawab penuh untuk urusan internal di pusat.
b. Mengatur dan membawahi smua seksi/jajaran/divisi yang ada
dikepengurusan.
c. Bertanggung jawab kepada ketua Umum pusat.

3) Sekretaris
a. Melakukan kegiatan adminitrasi internal dipusat baik dalam hal
regristrasi anggota inti, surat menyurat termasuk surat jalan,
pengesahan pengesahan pengda, undangan, proposal, dan
sejenisnya.
b. Mencatat seluruh hal-hal yang dianggap perlu untuk keperluan
pertanggung jawaban ketua harian secara langsung maupun
ketua umum secara tidak langsung.
c. Menyimpan dan menyusun dengan baik arsip dan dokumen.
d. Mengolah dan menerima data anggota dari divisi pengda.

4) Bendahara
a. Mencatat keluar masuk penerimaan keuangan SSFC.
b. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan masalah transaksi dan
keuangan harus melalui dan sepengetahuan bendahara.
c. Menerima laporan distribusi atribut resmi dari divisi logistik.
d. Menyusun sistem dan prosedur pengelolaan keuangan secara
periodik.
e. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua
harian secara langsung.
5) Ketua Bidang Kegiatan
a. Humas ( internal/eksternal)
- Mempromosikan/mempublikasikan segala acara kegiatan.
- Menyiapkan kerjasama dengan pihak sponsorship.
- Membawahi dokumentasi dan mengecek dokumen yang kluar
masuk.
- Bertanggung jawab kepada ketua harian secara langsung dan
membantu ketua umum unruk membuat hal sponsorship.
- Mempublikasikan segala berita/event kedalam media
informasi atas persetujuan ketua harian atau ketua umum.
- Bertanggung jawab kepada ketua harian.
b. Event
- Menyusun segala kegiatan agenda SSFC pusat selama periode
kepengurusan berlangsung.
- Mengatur ketertiban selama kopdar, Roling maupun touring.
- Mengatur dan mengkoordinir wilayah masing-masing sesuai
tugasnya apabila ada insiden yang memerlukan bantuan.
- Bertanggung jawab langsung kepada ketua harian.
c. Logistik
- Memproduksi atribut resmi seperti kemeja, jaket,
stiker batok, barcode.
- Mendistribusikan atribut resmi yang telah dproduksi
kepada seluruh pengda yang memesannya.
- Pendataan dan penyimpanan aset SSFC pusat.
- Mengawasi produk atribut non resmi dan membantu
mendrisbusikannya.
- Melaporkan segala hasil pendistribusian atribut resmi
dan non resmi kepada bendahara.

BAB V. PELINDUNG DAN PENASEHAT


PASAL 12. PELINDUNG DAN PENSEHAT
Penasehat dipilih berdasarkan Musyawarah besar yang terdiri dari 3 orang salah
satunya adalah mantan ketua umum periode sebelumnya.
Jika dianggap perlu, dapat diangkat Pelindung dan atau Penasehat.

FUNGSI PELINDUNG
1) Memberikan petunjuk, saran, dan bantuan kepada Pengurus SSFC
dalam menjalankan dan mengendalikan seluruh kegiatan Organisasi.
2) Memberikan teguran-teguran dan arahan kepada Pengurus, apabila
dalam menentukan dan menjalankan kebijakan atau keputusannya
dinilai menyimpang dari ketentuan Organisasi dan perundang-
undang yang berlaku.

FUNGSI PENSEHAT
1) Memberikan nasehat kepada ketua umum dan ketua harian jika
diperlukan
2) Mengingatkan sesuatu yang sifatnya pribadi ke ketua umum dan
ketua harian.
3) Menjadi tempat diskusi bagi anggota SSFC mengenai organisai SSFC.
4) Termasuk dalam Dewan Kehormatan.
BAB VI. MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA
Musyawarah adalah pengambilan keputusan bersama yang telah disepakati dalam
memecahkan suatu masalah. Cara pengambilan keputusan bersama dibuat jika keputusan
tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau Organisasi.

Musyawarah Terdiri dari :

PASAL 13. MUSYAWARAH BESAR NASIONAL


1) Musyawarah Besar adalah pemegang kedaulatan tertinggi Organisasi
yang diadakan 1 tahun sekali.
2) Peserta Musyawarah Besar adalah :
a. Pengurus Pusat.
b. Anggota Inti SSFC.
3) Pimpinan Musyawarah Besar dipilih oleh peserta Musyawarah Besar.
4) Hak bicara ada pada peserta, sedangkan hak suara dalam
Musyawarah Besar meliputi seluruh anggota inti SSFC AKTIF
5) Tugas Musyawarah Besar adalah :
a. Menilai laporan pertanggung jawaban Pengurus Pusat lama.
b. Menetapkan dan menyempurnakan AD/ART
c. Membuat ketetapan Organisasi
d. Memilih Ketua Pengurus Pusat secara langsung dari calon-
calon yang menyatakannya secara tertulis
e. Memilih 3 (tiga) orang formatur yang kemudian bersama 1
(satu) orang dari pusat lama dan ketua terpilih sebagai
Formatur menyusun kepengurusan dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah
Besar berakhir.
6) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah Besar
berakhir, Pengurus Pusat wajib menyampaikan hasil-hasil keputusan
Musyawarah Besar kepada peserta Musyawarah Besar.
7)

PASAL 13a. MUSYAWARAH BESAR Daerah


1) Musyawarah Besar Daerah adalah pemegang kedaulatan tertinggi
Organisasi di daerah tersebut yang diadakan sekali dalam setahun.
2) Peserta Musyawarah Besar Daerah adalah :
a. Pengurus Daerah.
b. Anggota SSFC Aktif di daerah Tersebut.
3) Pimpinan Musyawarah Besar dipilih oleh peserta Musyawarah Besar.
4) Hak bicara ada pada peserta, sedangkan hak suara dalam
Musyawarah Besar meliputi seluruh anggota SSFC AKTIF di daerah
tersebut.
5) Tugas Musyawarah Besar adalah :
a. Menilai laporan pertanggung jawaban Pengurus Daerah lama.
b. Membuat ketetapan Organisasi
c. Memilih Ketua Pengurus Daerah secara langsung dari calon-
calon yang menyatakannya secara tertulis
d. Memilih 3 (tiga) orang formatur yang kemudian bersama 1
(satu) orang dari pusat lama dan ketua terpilih sebagai
Formatur menyusun kepengurusan dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah
Besar daerah berakhir.
6) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Musyawarah Besar
daerah berakhir, Pengurus Daerah wajib menyampaikan hasil-hasil
keputusan Musyawarah Besar Daerah kepada peserta Musyawarah
Besar dan pengurus pusat.
PASAL 13a. MUSYAWARAH DAERAH (REGIONAL)
1) Musyawarah Daerah (REGIONAL) adalah pemegang kedaulatan
tertinggi Organisasi di daerah (REGION) tersebut yang diadakan 2X
dalam setahun (6 BULAN SEKALI).
2) Peserta Musyawarah Besar Daerah adalah :
a. Anggota SSFC di Region Tersebut.
3) Pimpinan Musyawarah Daerah dipilih oleh peserta Musyawarah
Daerah tersebut.
4) Hak bicara ada pada peserta, sedangkan hak suara dalam
Musyawarah Besar meliputi seluruh anggota inti SSFC AKTIF di
daerah (region) tersebut.
5) Tugas Musyawarah Daerah adalah :
a. Evaluasi Perkembangan Masing masing daerah dalam region
tersebut
b. Membuat ketetapan Organisasi Untuk kebaikan region
tersebut
c. Memilih Koordinator Daerah secara langsung dari calon-calon
yang menyatakannya secara tertulis
d. Penetapan dan pembahasan tentang Pelaksanan Diklat
e. Pembahasan acara tahunan seperti jamnas

PASAL 14. PERSIAPAN MUSYAWARAH BESAR NASIONAL


1) Sebelum Musyawarah Besar Nasional dimulai, Pengurus Pusat
membuat undangan kepada calon peserta yang disertai dengan
rancangan acara dan rancangan tata tertib paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum Musyawarah Besar dimulai.
2) Rancangan acara dan rancangan tata tertib Musyawarah Besar
disusun oleh Pengurus Pusat dan disahkan oleh Musyawarah Besar
Nasional.
3) Waktu Pelaksanaan Musyawarah Besar di lakukan dalam kurun
waktu masa kepemimpinan Kepengurusan yang berlangsung
maximal 2 tahun sekali
PASAL 14a. PERSIAPAN MUSYAWARAH BESAR DAERAH
1) Sebelum Musyawarah Besar Daerah dimulai, Pengurus Daerah
membuat undangan kepada calon peserta yang disertai dengan
rancangan acara dan rancangan tata tertib paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum Musyawarah Besar dimulai.
2) Rancangan acara dan rancangan tata tertib Musyawarah Besar
Daerah disusun oleh Pengurus Daerah dan disahkan oleh
Musyawarah Besar Daerah.
3) Waktu Pelaksanaan Musyawarah Besar Daerah di lakukan dalam
kurun waktu masa kepemimpinan Kepengurusan yang berlangsung
maximal 1 tahun sekali

PASAL 14.MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA


1) Musyawarah Besar Luar Biasa diadakan untuk membicarakan
masalah-masalah yang menurut sifatnya berada di luar wewenang
dan tanggung jawab Pengurus Pusat dan pemecahan masalah itu
tidak dapat ditangguhkan sampai Musyawarah Besar berikutnya.
2) Undangan disampaikan secepat mungkin dengan disertai rancangan
acara.
3) Ketentuan-ketentuan dan wewenang yang berlaku pada
Musyawarah Besar berlaku pada Musyawarah Besar Luar Biasa.

PASAL 15. RAPAT KERJA Nasional


1) Rapat Kerja adalah Rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi Program Kerja Tahunan SSFC yang merupakan
penjabaran dari Program Umum SSFC hasil Musyawarah Besar.
2) Peserta Rapat Kerja Nasional adalah :
a. Pengurus Pusat.
b. Pengurus Daerah.
3) Pimpinan Rapat Kerja adalah Pengurus Pusat SSFC.
4) Tugas Rapat Kerja adalah :
a. Mengevaluasi Program Kerja Tahunan SSFC.
b. Lain-lain yang dianggap perlu.
5) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Rapat Kerja berakhir,
Pengurus Pusat wajib menyampaikan hasil-hasil keputusan Rapat
Kerja kepada Peserta Rapat Kerja.
6) Waktu Pelaksanaan Rapat kerja di lakukan dalam kurun waktu 1
tahun sekali
PASAL 16. RAPAT KERJA Daerah
1) Rapat Kerja Daerah adalah Rapat yang diadakan untuk menyusun
dan mengevaluasi Program Kerja per semester (6 bulan) SSFC yang
merupakan penjabaran dari Program Umum SSFC Daerah hasil
Musyawarah Besar Daerah.
2) Peserta Rapat Kerja Daerah adalah :
a. Pengurus Daerah.
b. Undangan Lainnya (PEngurus Pusat).
3) Pimpinan Rapat Kerja adalah Pengurus dAERAH SSFC.
4) Tugas Rapat Kerja Daerah adalah :
a. Mengevaluasi Program Kerja per semester SSFC di daerah
tersebut.
b. Lain-lain yang dianggap perlu.

5) Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Rapat Kerja berakhir,


Pengurus Pusat wajib menyampaikan hasil-hasil keputusan Rapat
Kerja kepada Peserta Rapat Kerja.
6) Waktu Pelaksanaan Rapat kerja di lakukan dalam kurun waktu 6
bulan sekali
PASAL 17. PERSIAPAN RAPAT KERJA NASIONAL
1) Sebelum Rapat Kerja dimulai, Pengurus Pusat membuat undangan
kepada calon peserta yang disertai dengan rancangan acara dan
rancangan tata tertib paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
Rapat Kerja Nasional dimulai.
2) Rancangan acara dan rancangan tata tertib Rapat Kerja disusun oleh
Pengurus Pusat dan disahkan oleh Rapat Kerja.

PASAL 17A. PERSIAPAN RAPAT KERJA Daerah


1) Sebelum Rapat Kerja dimulai, Pengurus daerah membuat undangan
kepada calon peserta yang disertai dengan rancangan acara dan
rancangan tata tertib paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
Rapat Kerja Ndaerah dimulai.
2) Rancangan acara dan rancangan tata tertib Rapat Kerja disusun oleh
Pengurus daerah dan disahkan oleh Rapat Kerja.

PASAL 18. TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1) Musyawarah Besar atau Rapat dianggap sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah undangan.
2) Keputusan yang diambil dalam Musyawarah Besar atau Rapat
dianggap sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu (½ + 1) dari peserta yang hadir.
3) Pengambilan keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai
mufakat. Apabila hal itu tidak tercapai maka keputusan akan diambil
berdasarkan suara terbanyak.
BAB VII. KEGIATAN - KEGIATAN
PASAL 19. KEGIATAN – KEGIATAN
Kegiatan – kegiatan SSFC adalah :
1) Menggalang kebersamaan Anggota SSFC.
2) Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan teknik otomotif
khususnya Suzuki Satria F150.
3) Menggalakkan semangat sportifitas di bidang olahraga kendaraan
bermotor.
4) Membantu pemerintah dalam usaha mewujudkan keamanan,
ketertiban, dan kelancaran lalu-lintas di jalan.
5) Mengembangkan dan meningkatkan kegiatan wisata bermotor,
seperti Rolling, Touring, dan lain sebagainya.
6) Bekerjasama dengan badan-badan Pemerintah dan Swasta serta
Organisasi lainnya untuk melaksanakan tugas dan tujuan organisasi.
7) Kegiatan-kegiatan lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan melalui peraturan
Pengurus Pusat.
BAB VIII. KEKAYAAN ORGANISASI

PASAL 20. SUMBER KEKAYAAN


Kekayaan Organisasi di SSFC bisa didapatkan dari kegiatan – kegiatan maupun usaha – usaha
antara lain :
1) Kekayaan Pengurus Pusat SSFC didapat dari :
a. Iuran Anggota melalui Pengda – Pengda SSFC di Indonesia.
b. Sumbangan – sumbangan dari panitia penyelenggara sponsor
– sponsor, maupun Donatur.
c. Penjualan atribut – atribut / merchandise SSFC.
d. Usaha – usaha lainnya yang sah dan tidak bertentangan
dengan hukum.
2) Kekayaan Pengurus Daerah SSFC didapat dari :
a. Iuran Anggota SSFC Daerah.
b. Sumbangan – sumbangan dari panitia penyelenggara sponsor
– sponsor, maupun Donatur.
c. Penjualan Merchandise SSFC.
d. Usaha – usaha lainnya yang sah dan tidak bertentangan
dengan hukum.
PASAL 21. ANGGARAN DAN LAPORAN KEUANGAN
1) Setiap permulaan tahunan kerja disusun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Organisasi.
2) Setiap akhir tahun kerja dibuat laporan keuangan Organisasi
3) Hal tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) disampaikan oleh :
a. Pengurus Pusat, untuk disetujui dan ditetapkan dalam Rapat
Kerja Nasional dan Musyawarah Besar.
b. Pengurus Daerah kepada Pengurus Pusat, untuk disetujui dan
ditetapkan dalam Rapat Kerja Daerah dan Musyawarah
Daerah.
4) Tata cara dan prosedur Anggaran dan Laporan Keuangan akan
ditetapkan dalam Peraturan Pengurus Pusat

BAB IX. ATRIBUT

PASAL 22. ATRIBUT ORGANISASI


1) Atribut SSFC meliputi:
a. Kemeja
b. Jaket
c. Stiker Batok
d. Stiker nomor anggota (barcode)
e. Kartu Tanda Anggota
2) Atribut SSFC Pengda (Merchandise) meliputi:
Cinderamata Pengda (stiker, pin, kaos, spanduk,dll yang dapat di
koordinasikan langsung dengan pengurus)
3) Mekanisme atribut ssfc
a. Atribut SSFC hanya di produksi oleh Pengurus Pusat
b. Pemesanan hanya melalui pengurus Pengda dan
menyampaikan ke Pengurus Pusat
c. Pembagian hasil penjualan atribut meliputi 5% dari total
harga jual menjadi keuntungan pengda

4) Mekanisme atribut Pengda ( merchandise )


a. Merchandise hanya boleh di produksi oleh anggota SSFC yang
bisa di pertanggung jawabkan
b. Wajib menggunakan label SSFC yang sudah ditetapkan oleh
pengurus Pusat yang dapat diperoleh melalui Pengurus Pusat
(membeli)
c. Pembagian Hasil di atur oleh Pengda masing - masing
Hal – hal mengenai atribut SSFC baik Pusat maupun pengda diatur oleh ketua umum dan
diawasi oleh divisi logistik. Atribut SSFC diproduksi oleh SSFC Pusat sementara untuk atribut
SSFC Pengda dapat memproduksi oleh tiap pengda.

BAB X. Pembagian wilayah ( Regional )


Wilayah Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa Pengurus
daerah tertentu saja. Organisasi Regional melahirkan kerjasama regional, Yaitu kerjasama
menurut wilayah yang sudah di tetapkan.
Lahirnya Organisasi Regional disebabkan adanya persamaan dalam suatu kawasan
contohnya dalam hal Keadaan Geografi, bahasa serumpun, penduduk yang satu keturunan,
persamaan dalam hal adat istiadat, perekonomian, agama, dsb

Pasal 23. Fungsi Regional


1) Menjalin kerjasama antar wilayah daerah
2) Membantu berdirinya calon pengda ssfc di suatu wilayah
3) Sama sama Mengawasi kinerja ataupun aktifitas dari kegiatan pengda
dan capengda
4) Mengelola dan membangun bersama pengda dan capengda dalam
region tersebut

BAB XI. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)


Diklat yang kata lain adalah pengertian dari pendidikan dan pelatihan ini, merupakan
tahapan dimana seorang anggota ssfc akan merubah statusnya dari partisipan ssfc menjadi
anggota inti ssfc. Seperti yang sudah di jelaskan di atas ssfc ada 2 keanggotaan yaitu
partisipan dan anggota inti, dimana pengertian partisipan ini adalah anggota ssfc yang
belum mempunyai hak suara di organisasi sedangkan anggota inti adalah anggota yang
mempunyai suara dan hak penuh dalam pembangunan dan perkembangan organisasi ssfc
(dengan tanda ada nomor registrasi/barcode). Maksud dari mempunyai suara dan hak
penuh dalam pembangunan ssfc ini adalah setiap anggota inti berhak memilih siapa pun
pemimpin nya dan berhak untuk menjadi kepengurusan di dalam organisasi ssfc
Pasal 24. Hak dan Kewajiban Peserta Diklat
Hak Peserta Diklat
1) Berhak mendapat perlindungan dari setiap anggota inti terhadap
ancaman dari pihak luar atau pihak anggota inti sendiri
2) Berhak Mendapatkan perlakuan yang layak dari setiap anggota inti
3) Berhak mendapatkan pendidikan dan pengetahuan yang di butuhkan dari
setiap peserta terutama mengenai organisasi dan kendaraannya
4) Berhak untuk mendapatkan tempat istirahat dan kebutuhan pangan
dalam berlangsungnya diklat
5) Berhak mendapatkan nomor barcode dan stiker batok setelah
menyelesaikan diklat
6) Berhak dapat membeli/memiliki/memakai jaket dan kemeja yang
merupakan atribut resmi dari ssfc
7) Berhak untuk mengundurkan diri dari diklat apabila tidak mampu
menjalaninya

Kewajiban Peserta Diklat


8) Berkewajiban mempunyai Kendaraan sendiri (Motor Suzuki Satria F150
standart)
9) Berkewajiban mengikuti aturan yang telah di berikan oleh Panitia diklat
10) Berkewajiban menghormati dan menjaga sopan santun antara peserta
diklat dan Panitia diklat serta anggota inti
11) Berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban selama diklat
berlangsung
12) Berkewajiban menjadi panitia diklat untuk kegiatan diklat berikutnya

Pasal 25. Materi Diklat


13) Penggetahuan Organisasi
a. Sejarah SSFC Indonesia
b. Sejarah SSFC Pengda/Region SSFC
c. Pengertian Korwil & Pengda
d. Kepemimpinan SSFC
e. Tugas & Kewenangan Organisasi
14) Pengembangan TEAM & Pribadi dalam Organisasi
15) Teori Dasar Kepemimpinan
16) Pengetahuan tentang Kendaraan (Mesin)
17) Safety Riding
Pasal 26. Hak Dan Kewajiban Panitia
Hak Panitia Diklat :
1) Berhak Menjalankan dan mengatur acara diklat sesuai dengan aturan yang
ada
2) Berhak menentukan peserta (anggota inti / partisipan) Untuk dapat atau
tidak mengikuti kegiatan Diklat
3) Berhak Menjaga keamanan dan ketertiban selama diklat
4) Berhak Menentukan susunan kepanitian atau struktur organisasi

Kewajiban Panitia diklat


1) Berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung
2) Berkewajiban memberikan Atribut (stiker batok & barcode) kepada seluruh
peserta
3) Berkewajiban memberikan laporan pertanggung jawaban secara tertulis
kepada pengurus daerah dan pusat
4) Berkewajiban memberikan tempat yang layak dan makanan yang layak
untuk seluruh anggota pada acara diklat

Pasal 27. Tata Cara diklat


1) Peserta diklat Di wajibkan min 15 peserta dan maksimal 50 peserta
2) Pengajuan surat permohonan diklat di berikan oleh panitia pengadaan diklat
selambat lambatnya 1 bulan sebelum acara di laksanakan (form terlampir)
dan akan di proses max 1 minggu dari pengajuan tersebut
3) Panitia diklat Memberikan/ mengirimkan data seluruh anggota yang akan
mengikuti diklat berupa formulir pendaftaran diklat dan melampirkan semua
informasi seluruh peserta diklat (copy ktp sim dan stnk)
4) Menggunakan materi diklat yang sudah di tetapkan di adrt dan di berikan
oleh kepengurusan yang menjabat
5) Tidak melakukan hal hal yang dapat merugikan dan mencederai peserta
diklat (no pornografi / no ploncoan)
6) Pengaturan Tempat/post panitia diklat dengan skema sbb :
- Mempunyai pertanyaan standart yang berhubungan dengan semua
materi yang sudah di berikan
- Peletakan post/tempat menyesuaikan dari kondisi medan / tempat
dari pelaksanaan diklat
- Setiap post mempunyai 1 orang yang bertanggung jawab untuk
lancarnya pelaksanaan peserta diklat
- Waktu pelaksanaan diklat di wajibkan untuk tidak mengganggu
stamina dari seluruh peserta dan panitia diklat

BAB X. PENUTUP
1. AD/ART berfungsi untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu organisasi

2. AD berfungsi juga sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan/hukum dalam

konteks tertentu dalam organisasi

3. ART berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik pada AD atau yang tidak

diterangkan dalam AD, Karena AD hanya mengemukakan pokok-pokok mekanisme

organisasi saja.

4. ART adalah perincian pelaksanaan AD

5. Ketentuan pada ART relatif lebih mudah dirubah daripada ketentuan pada AD.

6. Hal-hal yang tercantum dalam setiap AD/ART suatu organisasi tergantung dari

perhatian organisasi tersebut kepada suatu hal. Ada suatu hal yang dalam suatu

organisasi dimasukkan dalam AD atau ART-nya karena dianggap penting, tetapi

diorganisasi lain bisa jadi hal tersebut tidak dimasukkan dalam AD atau ART

organisasi tersebut karena dianggap tidak penting.

7. Usulan AD ART ini hanyalah suatu rancangan demi kemajuan Organisasi SSFC

sebagai organisasi modern yang berbadan hukum, yang mana Pengurus Pusat
memiliki hak mutlak untuk mengambil semua, sebagian, atau tidak menggunakan

sama sekali usulan rancangan AD ART ini.

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 12 Desember 2016

Lampiran
Logo Resmi Club

Logo Partisipan
Kemeja dan jaket SSFC

Anda mungkin juga menyukai