Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN DASAR DAN PERATURAN RUMAH TANGGA FORUM UKHUWAH DAN STUDI ISLAM (FUSI) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

INDONESIA PERATURAN DASAR BAB I NAMA DAN DEFINISI Pasal 1 Nama Organisasi ini adalah Forum Ukhuwah dan Studi Islam Fakultas Teknik Universitas Indonesia, yang selanjutnya disebut FUSI FTUI. Pasal 2 FUSI FTUI adalah suatu wadah muslim/ah Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang menghimpun mahasiswa dalam bersilaturahmi, mempelajari, mengamalkan dan mendawahkan nilai-nilai Islam. BAB II WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 3 FUSI FTUI didirikan pada tanggal 7 Muharram 1417H/ 25 Mei 1996 di Masjid UI Depok untuk waktu yang tidak ditentukan. Pasal 4 FUSI FTUI berkedudukan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. BAB III ASAS, STATUS, DAN SIFAT Pasal 5 FUSI FTUI berasas Islam. Pasal 6 FUSI FTUI berstatus formal di lingkungan kemahasiswaan FTUI. Keanggotaan FUSI FTUI terdiri atas : a. Anggota biasa b. Anggota aktif

Pasal 7 FUSI FTUI bersifat ukhuwah Islamiyah yang dibingkai oleh keilmuan dan profesionalisme. BAB IV LAMBANG DAN MAKNA Pasal 8 Lambang FUSI FTUI adalah siluet Masjid yang terdiri atas : 7 Kotak dengan garis pengikat berwarna biru bermakna ikatan ukhuwah antar departemen. 5 Pilar berwarna hijau bermakna Rukun Islam. 6 Garis pondasi berwarna hijau bermakna Rukun Iman. Kubah Masjid berwarna hijau bermakna Naungan Islam. Beserta nama organisasi dan singkatannya berwarna biru. Pasal 9 Makna Keseluruhan FUSI FTUI menghimpun dan menyatukan Mahasiswa muslim/ah FTUI dalam ukhuwah Islamiyah yang berlandaskan Rukun Iman,ditopang dengan pilar Rukun Islam dibawah naungan Islam dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah secara profesional dan integral. BAB V TUJUAN Pasal 10 FUSI FTUI bertujuan membentuk mahasiswa muslim yang berkepribadian Islami dan mampu berkompetisi dengan tantangan masa depan melalui pola pikir, mentalitas dan karakter Robbani. BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 11

BAB VII PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERTINGGI Pasal 12 Pengambilan keputusan tertinggi ada pada Muktamar FUSI FTUI. Pasal 13 Muktamar FUSI FTUI dilaksanakan bila dianggap perlu. Pasal 14 Muktamar FUSI FTUI dapat dilaksanakan bila telah memenuhi quorum. BAB VIII STRUKTUR ORGANISASI Pasal 15 Penanggungjawab kegiatan harian FUSI tertinggi adalah Ketua Umum FUSI yang akan dibantu oleh pelaksana kegiatan harian FUSI. Pasal 16 Pelaksana kegiatan harian FUSI FTUI adalah Badan Pelaksana Harian FUSI FTUI, selanjutnya disebut BPH FUSI FTUI yang dibantu oleh Badan Pengurus FUSI FTUI, selanjutnya disebut BP FUSI FTUI. Pasal 17 Pengawas kegiatan FUSI FTUI adalah Dewan Pengawas FUSI FTUI, selanjutnya disebut DP FUSI FTUI Pasal 18 Pengambilan keputusan di lingkungan FUSI FTUI adalah sebagai berikut : Muktamar FUSI FTUI. Musyawarah Anggota FUSI FTUI. Rapat Pleno DP FUSI FTUI. Rapat Pleno FUSI FTUI. Rapat BPH FUSI FTUI. Rapat Bidang FUSI FTUI. Rapat Kepanitiaan yang dibentuk oleh BPH FUSI FTUI. Pengesahan 1. melalui Muktamar FUSI FTUI. Iuran wajib anggota.

BAB IX PERBENDAHARAAN Pasal 19 Perbendaharaan FUSI FTUI diperoleh dari : Usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. Sumbangan-sumbangan yang halal dan tidak mengikat. Saldo kegiatan FUSI FTUI. BAB X KEBERLANGSUNGAN ORGANISASI Pasal 20 Pembekuan, pengaktifan kembali, dan pembubaran FUSI FTUI hanya dapat dilakukan

BAB XI LAIN-LAIN Pasal 21 Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Dasar FUSI FTUI akan ditetapkan dalam Peraturan Rumah Tangga FUSI FTUI yang tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar FUSI FTUI. Pasal 22 Perubahan Peraturan Dasar Perubahan Peraturan Dasar hanya bisa dilakukan di Muktamar FUSI FTUI. Pasal 23 Peraturan Dasar ini disusun pada Muktamar I FUSI FTUI di Masjid UI Depok tanggal 7 Muharram 1417 H/25 Mei 1996 M, kemudian diubah dan disempurnakan pada Muktamar II FUSI FTUI tanggal 29 Dzulqoidah 1418 H/28 Maret 1998 di Masjid

UI, selanjutnya diubah dan disempurnakan kembali pada Muktamar III FUSI FTUI tanggal 12 Robiul Awal 1420H/26 Juni 1999 di Masjid UI dan diubah dan disempurnakan kembali pada Muktamar IV FUSI FTUI tanggal 7 Jumadil Awal 1421H/7 Agustus 2000 di Ruang Seminar Dekanat dan Masjid UI, serta diubah dan disempurnakan kembali pada Muktamar V FUSI FTUI tanggal 19 Rabiul Akhir 1426 H/28 Mei 2005 M di Balairung UI Depok. 2. Peraturan Dasar ini berlaku sejak disahkan. Anggota Biasa adalah : Setiap Mahasiswa Muslim/ah FTUI yang telah memenuhi prosedur penerimaan anggota dan ditetapkan oleh BPH FUSI FTUI Anggota Aktif adalah : Anggota Biasa yang telah memenuhi prosedur penjenjangan dan ditetapkan oleh BPH FUSI FTUI Pasal 2 Kewajiban Anggota Menjalin silaturahmi, mempelajari, mengamalkan, dan mendawahkan nilai-nilai Islam. Berkemauan kuat dan bekerja keras memperoleh kekokohan organisasi untuk mewujudkan tujuan FUSI FTUI. Mematuhi PD/PRT FUSI FTUI dan memelihara nama baik FUSI FTUI. Menjaga dan melindungi serta menjamin amanah yang dipercayakan kepadanya baik berupa penugasan, barang, uang dan kepemilikan umum lainnya. Membayar iuran anggota yang diatur oleh BPH FUSI FTUI. Menjadikan musyawarah sebagai langkah pengambilan keputusan, menghormati pendapat orang lain, komitmen dengan keputusan yang disepakati bersama. Pasal 3 Hak Anggota

PERATURAN RUMAH TANGGA


BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Jenis Keanggotaan

Hak Anggota Biasa Hak memilih. Hak ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan FUSI FTUI. Hak berbicara dan mengeluarkan pendapat. Hak memanfaatkan fasilitas yang disediakan FUSI FTUI. Hak memperoleh tanda keanggotaan. Hak mendapatkan perlindungan yang berkaitan dengan kelembagaan dan dakwah Islam yang diatur oleh BPH FUSI FTUI. 2. Hak Anggota Aktif Hak memilih dan dipilih. Hak ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan FUSI FTUI. Hak berbicara dan mengeluarkan pendapat. Hak memanfaatkan fasilitas yang disediakan FUSI FTUI. Hak memperoleh tanda keanggotaan. Hak mendapatkan perlindungan yang berkaitan dengan kelembagaan dan dakwah Islam yang diatur oleh BPH FUSI FTUI. Pasal 4 Sanksi terhadap anggota Anggota dapat diberi sanksi berupa peringatan, dibekukan, atau dicabut status keanggotaannnya apabila : Melanggar PD/PRT FUSI FTUI. Mencemarkan nama baik FUSI FTUI. Peringatan, pembekuan dan pencabutan status keanggotaan diatur oleh BPH FUSI FTUI. Anggota yang dibekukan dan dicabut status keanggotaannya kehilangan hakhaknya. Pasal 5 Pembelaan

Anggota yang akan dikenakan sanksi pencabutan keanggotaan diberikan hak untuk membela diri didepan Rapat BPH FUSI FTUI. Keputusan akhir bagi anggota yang dikenakan sanksi pencabutan status keanggotaan ada pada Musyawarah Anggota FUSI FTUI. Pasal 6 Kehilangan Keanggotaan Keanggotaan FUSI FTUI secara otomatis hilang apabila : 1. 2. 3. 4. 5. Murtad. Meninggal Dunia. Mengundurkan diri. Tidak lagi menjadi mahasiswa FTUI. Dicabut keanggotaannya. BAB II DEWAN PENGAWAS Pasal 7 DP FUSI FTUI adalah dewan yang mengawasi jalannya organisasi FUSI FTUI yang dipilih dalam Musyawarah Anggota FUSI. Pasal 8 Syarat-syarat Anggota DP FUSI FTUI Masih terdaftar sebagai anggota aktif FUSI FTUI Bersedia dicalonkan Pernah menjadi pengurus FUSI FTUI Pasal 9 Pemilihan Anggota DP FUSI FTUI Dicalonkan oleh Anggota FUSI FTUI Ditetapkan dalam Musyawarah Anggota FUSI FTUI Pasal 10 Komposisi Anggota DP FUSI FTUI

Minimal terdiri dari 5 orang dan maksimal 11 orang dengan mengupayakan keterwakilan dari departemen yang ada di FTUI. Minimal terdapat 2 muslim dan 2 muslimah dari jumlah keseluruhan anggota DP FUSI FTUI. Pasal 11 DP FUSI FTUI dipilih untuk jangka waktu 1 (satu) tahun masa kepengurusan dan dapat dipilih kembali maksimal satu kali. Pasal 12 DP FUSI FTUI dipimpin oleh seorang ketua berdasarkan hasil Musyawarah Anggota DP FUSI FTUI Pasal 13 Tugas DP FUSI FTUI Menampung dan mempertimbangkan segala aspirasi anggota FUSI FTUI yang disampaikan kepada DP. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan PD/PRT FUSI FTUI. Menimbang dan memberikan masukan terhadap rancangan susunan pengurus FUSI FTUI. Memberikan masukan terhadap pencapaian tujuan organisasi FUSI FTUI. Mengusulkan strategi pendekatan dakwah FUSI FTUI ke depan. Menyarankan mekanisme sanksi terhadap anggota FUSI FTUI. Menimbang permintaan pengunduran diri anggota FUSI FTUI. Menyelesaikan masalah yang timbul dalam FUSI FTUI bila dianggap perlu dan berkoordinasi dengan BPH FUSI FTUI. Mengatur mekanisme pemilihan Ketua Umum FUSI FTUI. Pasal 14 Kewenangan DP FUSI FTUI Menghadiri rapat-rapat FUSI FTUI, baik diundang maupun tidak. Memberikan saran kepada BPH dan BP FUSI FTUI, baik diminta maupun tidak.

Menegur atau melakukan kritikan konstruktif kepada pengurus FUSI FTUI apabila melakukan pelanggaran terhadap PD/PRT FUSI FTUI, dan atau melakukan kebijakan yang keliru, dan atau mengabaikan keputusan Rapat Pleno DP FUSI FTUI. Meminta pertanggungjawaban Ketua Umum FUSI FTUI pada setiap akhir masa jabatan atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu. Melakukan evaluasi kepengurusan FUSI FTUI selambat-lambatnya 6 bulan sekali atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu. Melantik Ketua Umum FUSI FTUI terpilih dalam Musyawarah Anggota FUSI FTUI. Pasal 15 Pemberhentian Anggota DP FUSI FTUI Anggota DP FUSI FTUI dapat diberhentikan apabila: Murtad Melanggar PD/PRT FUSI FTUI Tidak menjalankan tugas sebagai DP FUSI FTUI Mencemarkan nama baik FUSI FTUI Pemberhentian anggota DP FUSI FTUI dapat dilakukan jika ada mosi tidak percaya dari anggota FUSI FTUI sebanyak minimal 2/3 dari jumlah peserta musyawarah sewaktu pemilihan anggota DP FUSI FTUI yang bersangkutan dan disahkan melalui Musyawarah Anggota FUSI FTUI. BAB III BADAN PENGURUS HARIAN FUSI FTUI Pasal 16 Badan Pengurus Harian (BPH) FUSI FTUI adalah badan yang melaksanakan kegiatan harian FUSI FTUI. Pasal 17 BPH FUSI FTUI dipilih untuk jangka waktu 1 (satu) tahun masa kepengurusan. Pasal 18 Struktur BPH FUSI FTUI

Struktur BPH FUSI FTUI minimal terdiri atas : 1. 2. 3. 4. 5. Ketua Umum Ketua Keputrian Sekretaris Umum Bendahara Umum Ketua dan Wakil Ketua Bidang Pasal 19 Syarat-syarat BPH Mahasiswa FTUI yang terdaftar sebagai anggota aktif FUSI FTUI pada saat pemilihan. Tidak dicabut hak pilihnya. Dipilih oleh Ketua Umum FUSI FTUI. Pasal 20 Pemilihan Ketua Umum FUSI FTUI Ketua Umum FUSI FTUI dicalonkan oleh anggota FUSI FTUI atau mencalonkan diri. Pemilihan dan pengesahan Ketua Umum FUSI FTUI dilaksanakan dalam Musyawarah Anggota FUSI FTUI. Mekanisme pemilihan diatur oleh DP FUSI FTUI. Pasal 21 Syarat-syarat Calon Ketua Umum FUSI FTUI Terdaftar sebagai anggota aktif FUSI FTUI pada saat pemilihan dan lulus seleksi calon Ketua Umum FUSI FTUI yang ditetapkan oleh panitia suksesi FUSI FTUI yang dibentuk oleh DP FUSI FTUI. Tidak dicabut hak pilihnya. Dicalonkan atau mencalonkan diri. Tidak sedang menjabat dalam badan kemahasiswaan yang lain di lingkungan FTUI dan UI. Tidak sedang dicalonkan atau mencalonkan diri untuk badan kemahasiswaan yang lain dalam lingkungan FTUI dan UI. Pasal 22 Tugas dan Wewenang Ketua Umum Bertanggungjawab secara moral dan operasional terhadap terlaksananya programprogram FUSI FTUI kepada DP FUSI FTUI. Menjalankan fungsi pengelolaan dan kepemimpinan secara umum. Bersama dengan BPH lainnya menyusun program untuk satu periode kepengurusan. Membuat laporan/pertanggungjawaban kepengurusan FUSI FTUI. Berdasarkan prinsip musyawarah, menetapkan pengurus FUSI FTUI yang lain (staffing). Membuat keputusan tanpa melalui musyawarah jika keadaan dipandang mendesak/genting. Meminta laporan pertanggungjawaban dari ketua bidang dan kepanitiaan. Pasal 23 Tugas dan Wewenang Ketua Keputrian Bertanggungjawab kepada Ketua Umum FUSI FTUI. Memberi masukan kepada Ketua Umum FUSI FTUI. Mewakili muslimah anggota FUSI FTUI dalam acara resmi baik didalam ataupun diluar FTUI. Menyusun program untuk menjalin Ukhuwah dan mempererat silaturahmi dikalangan Muslimah FTUI serta bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Pasal 24 Tugas dan Wewenang Sekretaris Umum Bertanggungjawab kepada Ketua Umum FUSI FTUI. Menyelenggarakan rapat-rapat sesuai program atau atas permintaan Ketua Umum FUSI FTUI (mengundang, menyiapkan agenda rapat, memimpin rapat, notulensi). Mengambil alih kepemimpinan apabila Ketua Umum FUSI FTUI berhalangan jika tidak terdapat struktur kepengurusan yang menjalankan fungsi tersebut.

Bertanggung jawab terhadap masalah kesekretariatan/administrasi (surat keluarmasuk dan pengarsipannya) serta pengumpulan data dan informasi. Pasal 25 Tugas dan Wewenang Bendahara Umum Bertanggungjawab kepada Ketua Umum FUSI FTUI. Menyusun anggaran FUSI FTUI untuk satu periode kepengurusan atas masukanmasukan dari ketua bidang. Mengatur penggunaan dana untuk kegiatan FUSI FTUI sesuai anggaran. Menyimpan kas FUSI FTUI. Membuat laporan keuangan/kas FUSI FTUI dan dipublikasikan terhadap publik selambat-lambatnya 6 bulan sekali. Menerima dan meminta laporan keuangan setiap kegiatan dan bidang. Pasal 26 Tugas dan Wewenang Ketua dan Wakil Ketua Bidang Bertanggungjawab kepada Ketua Umum FUSI FTUI. Menunjuk ketua biro dan PO setiap kegiatan. Melaporkan rencana dan hasil kerja Rapat Bidang pada Ketua Umum FUSI FTUI. Meminta Ketua Panitia tiap kegiatan untuk membuat laporan pertanggungjawaban Membuat laporan Keuangan untuk diserahkan kepada Bendahara Umum Wakil Ketua bidang menggantikan Ketua Bidang apabila berhalangan. BAB IV PENGAMBILAN KEPUTUSAN FUSI FTUI Pasal 27 Muktamar Diadakan untuk mengubah dan mengesahkan PD/PRT FUSI FTUI, menetapkan pembekuan, pengaktifan kembali atau pembubaran FUSI FTUI. Peserta Muktamar FUSI FTUI adalah anggota FUSI FTUI. Kuorum Muktamar FUSI FTUI adalah 1/2 (setengah) dari jumlah anggota aktif FUSI FTUI ditambah satu.

4.

a. Apabila kuorum tidak terpenuhi maka muktamar dapat ditunda sampai kuorum terpenuhi. b. Apabila sampai 2 x 24 jam penundaan kuorum belum juga terpenuhi, maka muktamar dapat dilanjutkan dengan persetujuan dari minimal 2/3 peserta yang hadir dengan syarat peserta yang hadir minimal 1/3 dari kuorum. Keputusan Muktamar FUSI FTUI dianggap sah bila disepakati oleh peserta yang hadir. Pelaksanaannya dilakukan oleh suatu panitia yang dibentuk khusus oleh DP FUSI FTUI. Pasal 28 Musyawarah Anggota Diadakan untuk mendengarkan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum FUSI FTUI, memilih dan menetapkan anggota DP FUSI FTUI, serta memilih Ketua Umum FUSI FTUI. Peserta Musyawarah Anggota FUSI FTUI adalah anggota FUSI FTUI. Dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu. Pelaksanaannya dilakukan oleh suatu panitia yang dibentuk khusus oleh DP FUSI FTUI. Pasal 29 Rapat Pleno DP FUSI FTUI Diadakan untuk membahas segala sesuatu yang menjadi tugas dan wewenang DP FUSI FTUI. Diikui oleh anggota DP FUSI FTUI. Diadakan bila diperlukan. Pasal 30 Rapat Pleno BPH FUSI FTUI Diadakan untuk membahas pelaksaan program FUSI FTUI. Diikuti oleh BPH FUSI FTUI, Staf Sekum, Staf Bendum dan Pengurus Bidang BPH FUSI FTUI. Diadakan minimal 2 kali setahun. Pasal 31 Rapat BPH FUSI FTUI

Diadakan untuk menentukan kebijakan FUSI FTUI. Diikuti oleh BPH FUSI FTUI Diadakan minimal satu kali setiap tiga bulan. Pasal 32 Rapat Bidang BPH FUSI FTUI Diadakan untuk membahas perkembangan pada bidang tersebut. Diikuti oleh pengurus bidang. Dipimpin oleh Ketua Bidang atau Wakil Ketua Bidang bila Ketua Bidang berhalangan. Diadakan minimal satu kali tiap dua bulan. Pasal 33 Rapat Kepanitiaan Diadakan untuk membahas segala sesuatu yang menyangkut kegiatan yang ditangani oleh kepanitiaan tersebut. Diikuti oleh panitia. Diadakan bila diperlukan. BAB V ANGGARAN, KEUANGAN, DAN PERBENDAHARAAN Pasal 34 Semua pengambilan uang dari Bendahara harus disertai laporan penggunaan uang untuk disusun dalam suatu neraca yang harus diumumkan. Pasal 35 Pemungutan iuran anggota FUSI FTUI dikoordinir dan diatur oleh BPHFUSI FTUI. Pasal 36 Semua pencarian dana lainnya oleh Biro dan panitia harus dengan persetujuan BPH FUSI FTUI. Pasal 37

Keuangan, kekayaan serta perbendaharaan FUSI FTUI meliputi segala uang tunai, surat-surat berharga, sisa dana, dan peralatan panitia serta barang-barang yang dimiliki secara sah dan halal oleh organisasi. Pasal 38 Segala sesuatu yang menyangkut persoalan keuangan baik yang masuk maupun yang keluar harus dibukukan dan disertai bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan. BAB VI PERATURAN MASA DEMISIONER Pasal 39 Selama masa demisioner BPH FUSI FTUI tidak mengeluarkan kebijakkan-kebijakkan baru. Pasal 40 Seluruh keuangan FUSI FTUI dibekukan pada masa demisioner, kecuali yang telah disahkan sebelumnya oleh BPH FUSI FTUI. Pasal 41 Selambat-lambatnya dua pekan setelah terbentuknya BPH FUSI FTUI yang baru, diadakan pertemuan antara BPH FUSI FTUI yang baru dengan yang lama untuk membicarakan hal-hal yang dianggap perlu. BAB VII ATURAN TAMBAHAN DAN PENGESAHAN Pasal 42 Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Rumah Tangga ini akan ditetapkan kemudian oleh BPH FUSI FTUI dengan memperhatikan pertimbangan dari DP FUSI FTUI dalam bentuk peraturan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga organisasi. Pasal 43 Perubahan Peraturan Rumah Tangga ini hanya bisa dilakukan melalui Muktamar FUSI FTUI yang memenuhi Kuorum Muktamar FUSI FTUI. Pasal 44

BPH FUSI FTUI berkewajiban mensosialisasikan PD/PRT kepada anggota FUSI FTUI. Peraturan Rumah Tangga ini disusun pada Muktamar I FUSI FTUI di Masjid UI Depok tanggal 7 Muharram 1417H/25 Mei 1996 M kemudian diubah dan disempurnakan pada Muktamar II FUSI FTUI tanggal 29 Dzulqoidah 1418 H/28 Maret 1998 di Masjid UI, serta diubah dan disempurnakan kembali pada Muktamar III FUSI FTUI tanggal 12 Robiul Awal 1420H/26 Juni 1999 di Masjid UI dan diubah dan disempurnakan kembali pada Muktamar IV FUSI FTUI tanggal 7 Jumadil Awal 1421H/7 Agustus 2000 di Masjid UI dan diubah dan disempurnakan kembali pada Muktamar V FUSI FTUI tanggal 19 Rabiul Akhir 1426 H/28 Mei 2005 M di Balairung UI Depok. PRT ini berlaku sejak disahkan. Semua ketentuan dan peraturan yang bertentangan dengan PRT ini dinyatakan tidak berlaku

Anda mungkin juga menyukai