Anda di halaman 1dari 10

ANGGARAN RUMAH TANGGA

YAYASAN ISLAMIYAH AL KAUTSAR INDONESIA


VILA DAGO
 
YAYASAN ISLAMIYAH AL KAUTSAR INDONESIA
VILA DAGO
11. Raya Boulevard - Vila Dago, Benda Baru, PAMULANG,
TANGERANG SELATAN - BANTEN 15416 Tlp.021-74634304
 
 
ANGGARAN RUMAH TANGGA
YAYASAN ISLAMIYAH AL KAUSAR INDONESIA
VILA DAGO
 
BAB I
KEAANGGOTAAN DAN SATUAN ANGGOTA
 
Pasal 1
KEAANGGOTAAN
Untuk menjadi anggota YAYASAN harus memenuhi ketentuan - ketentuan sebagai berikut :
1. Warga Negara Indonesia yang beragama islam.
2. Menyatakan diri secara sukarela menjadi anggota.
3. Pengurus dan Pengawas Yayasan Yayasan Islamiyah Al Kautsar Indonesia Vila Dago
otomatis menjadi anggota
4. Ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Pembina dan atau Pengurus Yayasan atas persetujuan
Dewan Pembina
 
Pasal 2
JENIS ANGGOTA
Anggota Yayasan terdiri dari :
1. Anggota biasa, yaitu semua anggota Yayasan yang memenuhi ketentuan pasal 1.
2. Anggota kehormatan, yaitu para pejabat, cendekiawan muslim dan mereka yang dianggap
telah berjasa kepada Yayasan dan pengabdian masyarakat umumnya.
 
 
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 3
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Menghayati dan mengamalkan Visi Misi, Tujuan dan hal-hal yang terdapat didalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan.
2. Mentaati dan memenuhi, melaksanakan dan memperjuangkan seluruh keputusan Yayasan
serta menjadi duta yang baik terhadap kepentingan Yayasan.
3. Berperan aktif dan bersedia menjadi Pengurus organ Yayasan bila diperlukan
4. Membela kepentingan Yayasan, manakala ada hal-hal yang akan merugikan nama baik
Yayasan.
 
Pasal 4
HAK ANGGOTA
1. Anggota biasa berhak untuk
2. Memperoleh perlakuan dan pelayanan yang sama dan Yayasan.
3. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran.
4. Mempunyai hak dipilih dan memilih.
d,    Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidkan dan latihan, penataran, bimbingan dan
keterampilan dalam berorganisasi.
1. Hak-hak lain yang akan ditentukan dalam peraturan pengurus.
2. Anggota kehormatan
Mempunyal hak yang sama dengan anggota biasa kecuali ayat 1.c, 1.d, dan 1.e.
BAB III
KEHILANGN INGGOTAN, SKORSING DAN PEMBERHENTLAN
Pasal 5
1. Anggota kehilangan keanggotaannya karena :
2. Meninggal Dunia.
3. Atas permintaan sendiri secara tertulis.
4. Diberhentikan oleh Dewan Pembina.
5. Anggota dapat diskorsing atau diberhentikan apabila :
6. Bertindak bertentangan dengan AD/ART Yayasan.
7. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik Yayasan.
8. Keputusan Skorsing atau pemberhentian hanya dapat dilakukan dengan peringatan terlebih
dahulu, kecuali mengenai hal-hal yang luar biasa.
9. Anggota yang terkena tindakan skorsing atau pemberhentian dapat membela diri pada forum
musyawarah yang diadakan untuk itu.
 
BAB IV
BIDANG / LEMBAGA YAYASAN
Pasal 6
BIDANG / LEMBAGA DAN UNIT
1. Yayasan melalui Pengurus Harian Yayasan dapat membentuk Bidang/Lembaga dan atau unit.
2. Lembaga - Lembaga yang berada dibawah naungan Yayasan yang secara umum dibawah
Bidang terdiri dari :
3. Bidang/Lembaga.
4. Unit
5. Dan sejenisnya
6. Bidang/Lembaga, Unit atau sejenisnya adalah perangkat departementasi Yayan yang
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Yayasan berkaitan dengan tujuan Yayasan dalam
melaksanakan program programnya.
7. Bidang/Lembaga, Unit dapat sepenuhnya dibawah Yayasan dan atau dapat diberikan
Otonom/kekuasaan tertentu dalam menjalankan operasionalnya,
8. Untuk Bidang/Lembaga dan Unit khusus/Otonom yang terkait dengan anggota sebagai
stakeholder, Instansi atau lembaga lain maka akan mengikuti ketentuan dan peraturan yang
telah disepakati.
9. Pengurus Harian dalam menjalankan Tugas tugasnya dapat menambahkan, mengangkat dan
memberhentikan pelaksana tugas (pengurus Lernbaga atau Unit) dan berikut kelengkapan
personilnya setelah mendapat pesetujuan dan pengesahan dalam Rapat Pengurus
10. Ketua atau Kepala, Pelaksana Tugas masing-masing Bidang/Lembaga/unit bertanggung
jawab kepada Pengurus Yayasan.
11. Pembentukan dan penghapusan Bidang/Lembaga ditetapkan melalui Rapat Pengurus.
12. Setiap Bidang/Lembaga memiliki kepengurusan masing-masing yang dipimpin oleh seorang
ketua atau seorang kepala yang diangkat dan atau diberhentikan oleh Pengurus Yayasan
melalui Rapat Pengurus.
13. Masa jabatan Ketua atau Kepala Bidang/Lembaga beserta pengurusnya dalam 1 (satu)
periode adalah untuk waktu ditetapkan tertentu dan maksimal 5 (lima) tahun dan dapat dipilih
kembali.
14. Hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan dan atau aturan lain bagi lembaga-lembaga
sebagaimana dimaksud akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pengurus Yayasan.
 
Pasal 7
FUNGSI DAN TUGAS BIDANG DAN LEMBAGA/UNIT DIBAWAHNYA
Pengurus Harian melalui Bidang Bidang dalam menjalankan Tugas tugasnya dapat
melaksanakan fungsi fungsinya secara langsung atau dapat membentuk Lembaga/Unit atau
pelaksana tugas (pengurus Lembaga atau Unit) dan berikut kelengkapan personilnya setelah
mendapat persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Pengurus Yayasan.
1. Bidang I Ekonomi dan UKM, membawahi Unit;
2. Unit Koperasi
3. Unit Al Kautsar Mart
4. Dan usaha usaha lain yang baik dan halal.
Unit Usaha yang bersifat laba akan diatur tersendiri sesuai aturan berlaku yang tidak
bertentangan dengan AD ART.
2. Bidang II Dewan Kemakmuran Masjid; Unit:
3. Peribadatan
4. Dakwah dan Syiar Islam
5. Penerbitan & Anak Masjid
6. Majelis Taklim
7. Remaja Masjid
Tugas pokok memakmurkan masjid sebagai sentral peribadatan dan kegiatan
keislaman/keagamaan, melakukan pembelajaran / kajian Islam, dakwah dan pembinaan serta
mengupayakan jamaah/umat yang bertaqwa, terlaksananya ajaran Islam secara kaffah.
3. Bidang III Pendidikan & Pengembangan SDM, membawahi Unit;
4. Perpustakaan
5. Pendidikan Usia Dini
6. Pendidikan Anak
7. Pendidikan Remaja
8. Pendididkan Dewasa/Pendidikan Ummahat
Mengupayakan terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan
Pendidikan, Keilmuan yang sesuai dengan ajaran Islam untuk membina umat agar menjadi
muslim yang bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampil, serta berperan luas bagi
agama, bangsa dan Negara berbasis al Qur'an dan hadist
4. Bidang IV ZIS & Pendanaan, membawahi Unit
5. Penggalangan dana melalui Zakat Infaq, Sadaqah dan Wakaf serta sumber sumber lain.
6. Penerimaan dan Penyaluran ZIS
7. Bidang V Sosial dan Kemanusiaan, membawahi Unit:
8. Muawanah, pelayanan pengurusan Jenasah dan yang terkait
9. Unit Yatim Dhuafa,
10. Tanggap Darurat
11. Hukum Syariah
Mengupayakan dan mendorong pemberdayaan di bidang sosial kemanusiaan, kesehatan,
kemaslahatan umat.
6. Bidang VI Pembangunan dan Pemeliharaan membawahi Unit;
7. Perencanaan dan Pernbangunan
8. Pengadaan dan Pemeliharaan
9. Pengembangan bidang Desain, Sipil dan yang terkait.
Bidang VI berperan untuk melakukan Pembangunan dan Perawatan Fisik Masjid, gedung dan
penunjang lainnya
7. Bidang VII Ketertiban & Lingkungan membawahi Unit;
8. Ketertiban
9. Lingkungan
 
PEMBENTUKAN LEMBAGA/UNIT BARU
Pasal 8
1. Pembentukan Bidang/Lembaga/Unit baru dalam rangka pelaksanaan program dimungkinkan
sejauh tidak menyimpang dan bertentangan dengan AD/ART yayasan.
2. Pembentukan Lembaga dan Unit sebagaimana dimaksud tidak boleh menyebabkan timbulnya
timpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam tubuh lembaga ataupun
Yayasan.
3. Pembentukan Lembaga sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat (1) tidak boleh menyebabkan
timbulnya timpang tindih fungsi, wewenang dan tanggungjawab dalam tubuh lembaga.
 
BABV
RAPAT - RAPAT YAYASAN
Pasal 9
Rapat adalah suatu pertemuan yang dapat membuat keputusan dan ketetapan yayasan yang
dilakukan di masing-masing organ yayasan.
 
KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG DAN WAKTU RAPAT-RAPAT
Pasal 10
Rapat-rapat didalam yayasan ini terdiri dari:
1. Rapat Majelis Yayasan atau Musyawarah Besar :
2. Rapat Majelis Yayasan adalah rapat tertinggi yayasan yang diadakan oleh semua organ
yayasan dan semua Badang /lembaga yang berada dibawah naungan yayasan.
3. Rapat Majelis Yayasan diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) periode kepengurusan
yayasan.
4. Panggilan Rapat Majelis Yayasan dilakukan oleh Dewan Pembina atau Pengurus yang
disetujui oleh Dewan Pembina secara langsung, atau melalui surat selambat-lambatnya tujuh
hari sebelum pelaksanaan dan dipimpin oleh Dewan Pembina atau Pengurus Yayasan yang
ditunjuk oleh Dewan Pembina.
5. Rapat Majelis Yayasan dilakukan bertujuan sebagai wadah permusyawaratan bagi seluruh
Badan/lembaga serta organ dan atau seluruh anggota yayasan, dan atau bertujuan untuk
mernbuat atau menetap Blue print /Garis Besar Arah Yayasan dan atau bertujuan merubah
atau memperbaiki AD/ART yayasan.
6. Rapat Dewan Pembina :
7. Rapat Dewan Pembina diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun, paling lambat
dalam waktu lima bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan.
8. Panggilan rapat Dewan Pembina dilakukan oleh Dewan Pembina secara langsung, atau
melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat
diadakan.
9. Rapat Dewan Pembina dipimpin oleh ketua Dewan Pembina, dan jika ketua Dewan Pembina
tidak hadir atau berhalangan, maka rapat Dewan Pembina akan dipimpin oleh seorang yang
dipilih oleh dan dari anggota Dewan Pembina yang hadir.
10. Rapat Dewan Pembina bertujuan antara lain :
11. Menilai pertanggungjawaban pengurus yayasan
12. Memilih dan menetapkan susunan pengurus dan pengawas yayasan.
iii.   Memilih dan menetapkan Dewan Pembina.
1. Hal hal yang tidak diatur dalam AD-ART
2. Rapat Pengurus :
3. Rapat pengurus diadakan minimal sekali dalam kurun waktu 4 (empat) bulan.
4. Rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas permintaan tertulis
dari satu orang atau lebih pengurus, pengawas atau dewan pembina.
5. Panggilan rapat pengurus dilakukan oleh pengurus dan dihadiri sekurang-kurangnya jumlah
kuorum anggota Pengurus.
6. Rapat pengurus dipimpin oleh ketua umum.
7. Apabila ketua berhalangan hadir, maka rapat pengurus dipimpin oleh seorang anggota
pengurus yang dipilih oleh dan dari pengurus yang hadir.
8. Mengangkat dan atau memberhentikan Ketua atau Kepala Bidang.
9. Menilai pertanggungjawaban Bidang/lembaga.
10. Rapat Pengawas :
11. Rapat pengawas diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun.
12. Rapat pengawas dapat dilakukan setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis
dari seorang atau lebih pengawas atau dewan pembina.
13. Rapat pengawas dipimpin oleh ketua pengawas dan dihadiri sekurang-kurangnya jumlah
kuorum anggota Pengawas.
14. Apabila ketua pengawas berhalangan hadir, maka rapat pengawas akan dipimpin oleh salah
seorang pengawas yang dipilih oleh dan dari pengawas yang hadir.
15. Rapat Pengawas bertujuan antara lain untuk melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja
pengurus dan atau yang terkait dengan kepentingan pengawas yang akan menjadi
pertimbangan dari dewan Pembina dan pengurus
 
 Rapat Gabungan :
1. Rapat gabungan adalah rapat yang didakan oleh pengurus dan pengawas dewan pembina
dan/atau pengawas untuk mengangkat dewan pembina, bila terjadi kekosongan dewan
pembina
2. Rapat gabungan diadakan paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak Yayasan tidak
lagi mempunyai Dewan Pembina, Pemanggilan untuk rapat dilakukan oleh Pengurus
Yayasan.
3. Rapat gabungan dipimpin oleh Ketua Pengurus, apabila ketua berhalangan maka pimpinan
rapat dipimpin oleh Ketua Pengawas.
4. Apabila keduanya tidak hadir maka, rapat gabungan dipimpin oleh Pengurus atau Pengawas
yang dipilih oleh dan dari Pengurus dan Pengawas yang hadir.
 
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 11
1. Hak bicara hakekatnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur oleh tata tertib
rapat.
2. Hak suara anggota dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan pada dasarnya dimiliki
oleh peserta.
 
BAB VI
STRUKTUR ORGAN YAYASAN
Pasal 12
Struktur Organ Yayasan terdiri dari :
1. Dewan Pembina adalah organ tertinggi Yayasan.
2. Komposisi Struktural organ Yayasan adalah
DEWAN PEMBINA
Ketua                          :    Prof. DR. M. Yusnie Abady MP APU
Anggota                      :   H. Adi Sunaryo
                                        H.  Rafly Paska
 
PENGAWAS
Ketua                          : DR. Muhammad Zuhdi
Anggota                      : 1. H. Eka Zainuddin
 
PENGURUS
Ketua Umum              : Susanto Edy Prayitno
Sekretaris                    : Ujang Karmana Arya
 
Bendahara                  : Untung Setiyabudi
Wakil Bendahara        : Akhyar
 
Ketua Umum Bidang Ekonomi & UKM  : Didik Purwadi
                                                                       Wakil : Dicky Indra
 Ketua DKM                        : H. Juni Sukasmono
 Ketua Peribadatan       : Ramlan Natsir
 Ketua Dakwah dan Syiar Islam : DR. Bill Bachtiar
 Ketua Penerbitan & Anak Masjid : Hartono
 Ketua Majelis Taklim :     Neni Juwita
 Remaja Masjid                                :     Algan
 
Ketua Umum Bidang Pendidikan & Pengembangan SDM : W. L. Widodo
 Wakil : 1. Tamani
2. H. Achmad Iskandar
 
Ketua Umum Bidang ZIS & Pendanaan :     Muhamad Taslim
 
 
Ketua Umum Bidang Sosial & Kemanusiaan : Afrizal Muchti
 Ketua Muawanah                                :   Rahmatullah Zulkifli
 Ketua Unit Yatim & Dhuafa :     Irma Rismawati
 
Ketua Umum Bidang Pembangunan & Pemeliharaan : B. Widhiadi
 Ketua Pembangunan :     H. Mulyadi
 
Ketua Umum Bidang Ketertiban & Lingkungan : Komaruddin
 
BAB VII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 13
1. Keuangan dan kekayaan Yayasan diatur dalam Peraturan Yayasan.
2. Hak-hak yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran dari dan untuk yayasan wajib
dipertanggungjawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan dalam peraturan yayasan.
 
BAB VIII
SUMBER DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 14
1. Tanah wakaf
2. Pendapatan berupa Kotak Amal
3. Pendapatan yang terdiri dari :
4. Hasil usaha dari unit unit Yayasan
5. Pendapatan lain yang bersifat insidentil
6. Bantuan masyarakat yang halal dan tidak mengikat
7. Bantuan instansi Pemerintah dan swasta yang halal dan tidak mengikat
8. Setiap penghasilan dari tanah dan atau barang serta fasilitas yang dimiliki oleh yayasan.
 
 
Pasal 15
Pengelolaan Keuangan Yayasan :
1. Semua dana wajib disetorkan kepada Yayasan melalui bendahara dan disimpan di rekening
yayasan.
2. Dana yang dikelola oleh Bidang / lembaga, sesuai dengan peruntukan dan pendapatannya
yang merupakan hasil pengembangan usaha masing-masing unit.
3. Pemasukan sebagai sumber keuangan dan Pengeluaran sebagai beban biaya dari yayasan dan
yang terkait dibukukan dengan baik dan benar.
4. Yayasan wajib memenuhi peraturan dan perundang undangan dalam hal kaitan dengan
Instansi Pemerintah sebagai Pelaporan yayasan
5. Hal hal detil terkait dengan Pengelolaan keuangan diatur dalam Peraturan Pengurus Yayasan
dan tidak bententangan dengan AD ART Yayasan.
 
BAB IX
Pasal 16
PEMBENTUKAN DAN PERTANGGUNGJAWABN UNIT USAHA
1. Yayasan berhak untuk membentuk, mengembangkan dan mengawasi setiap Unit Unit Usaha
yang dibentuk
2. Unit usaha dikelola secara profesional
3. Pertanggungjawaban Unit Usaha merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari Unit usaha
tersebut.
4. Yayasan terlepas dari tanggung jawab apabila terjadi penyimpangan dan atau kerugian
maupun kepailitan. Hal tersebut merupakan tanggung jawab pengurus Unit secara
profesional.
 
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
1. Perubahan dan atau penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dalam
rapat Majelis Yayasan.
2. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Yayasan dan atau Surat Keputusan Pengurus Yayasan.
3. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan
4. Apabila ada hal hal yang bertentangan dengan AD atau Peraturan perundang-undangan maka
hanya poin poin tersebut saja dinyatakan tidak berlaku dan ketentuan ketentuan terkait
mengikuti petunjuk dari Dewan Pembina.

Anda mungkin juga menyukai