Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN DASAR

ABDI SWADAYA INSTITUT

PEMBUKAAN

Dalam rangka mewujudkan tujuan akhir Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
cita-cita Bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka mutlak diperlukan peran serta
seluruh warga masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan nasional
tersebut dalam semangat kebersamaan, keterbukaan, dan kemitraan.

Peran serta masyarakat dalam pembangunan saat ini didasarkan masih belum
mencapai taraf yang diharapkan. Hal ini disebabkan masih adanya keterbatasan
keterampilan, kemapuan, dan pengetahuan masyarakat untuk menggali dan
memanfaatkan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
upaya-upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Atas dasar pemikiran dan keinginan yang kuat untuk meningkatkan peran serta
masyarakat tersebut, maka lembaga swadaya masyarakat yang hakekat
keberadaanya merupakan perwujudan tanggung jawab masyarakat untuk
meningkatkan keterampilan, kemapuan, dan pengetahuan dalam semangat
keswadayaan dan kemandirian, sangat diharapkan akan mampu memenuhi
tanggung jawab tersebut.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 1

1. Lembaga ini bernama “ABDI SWADAYA INSTITUT”, untuk selanjutnya dalam


Anggaran Dasar ini disebut "Lembaga" berkedudukan di Nusa Tenggara Barat.
2. Lembaga dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam,
maupun diluar Wilayah Negara Republik Indonesia sebagaimana yang
ditetapkan oleh Pengurus dengan Persetujuan Rapat Pembina

STATUS DAN JANGKA WAKTU


Pasal 2
1. Lembaga ini adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang bersifat nirlaba,
mandiri dan tidak memajukan kepentingan suatu kelompok atau aliran
kelompok tertentu.
2. Lembaga ini didirikan pada tanggal 03 Januari 2014 untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan lamanya.
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3

1. Lembaga ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;


2. Maksud didirikannya adalah sebagai sarana untuk berpastisipasi dalam
pembangunan, khususnya dalam menggali dan mengembangkan sumber daya
manusia (suprastruktur);
3. Tujuan dirikan lembaga ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan dan
pengetahuan Masyarakat tentang berbagai kebijakan publik dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta Sumber Daya Manusia (SDM) melalui usaha-
usaha yang teratur, terencana dan berkesinambungan.

KEGIATAN ATAU USAHA


Pasal 4
Untuk mencapai maksud dan tujuan seperti yang tercantum dalam pasal 3
diatas, Lembaga menjalankan usaha-usaha diantaranya :
1. Bidan sosial yang meliputi:
a. Mendirikan dan/atau mengelola kursus atau pelatihan yang memperkuat
demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam mengambil ikut
mengevaluasi kebijakan publik.
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan layanan program-program
pemberdayaan masyarakat dalam bidang pertanian, kehutanan,
peternakan, kesehatan, sanitasi, air bersih, pendidikan, lingkungan hidup,
dan lain-lain;
c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan
peningkatan kemampuan kelembagaan melalui pendidikan/pelatihan,
penelitian, seminar/lokakarya dan sebagainya;
d. Memberikan layanan konsultasi pengembangan sumber daya manusia dan
pemberdayaan masyarakat;
e. Mendirikan dan/atau mengelola lembaga pendidikan non formal yang
meliputi :
- Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
- Pendidikan Politik
- Pendidikan Demokrasi
- Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja
- Serta Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan wacana
masyarakat terkait kebijakan public.
f. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan untuk memberdayakan usaha
ekonomi kerakyatan.
g. Melakukan usaha-usaha lannya yang tidak bertentangan dengan maksud
dan tujuan lembaga satu dan lain, dalam arti kata yang seluas-luasnya.
2. Bidang kemanusiaan yang meliputi:
Memberikan Pendampingan kepada masyarakat dalam penegakan Hak Asasi
Manusia (HAM), pencegahan Trafficking serta menyelenggaraan/berupaya
mengakomodir aspirasi yang berkembang di masyarakat, baik di bidang IPTEK,
Sosial, Ekonomi dan Politik, maupun lingkungan, meliputi penelitian,
pengembangan, dan pengkajian serta komunikasi informasi dan edukasi.

KEKAYAAN
Pasal 5
1. Kekayaan perkumpulan adalah semua harta kekayaan perkumpulan yang berasal
dari sumbangan Badan Pengurus;
2. Kekayaan tersebut akan berubah-ubah dan bertambah karena:
a. Bantuan, sumbangan dari pemerintah, swasta, badan-badan lain maupuan
perorangan yang menaruh simpati terhadap kegiatan perkumpulan;
b. Penghasilan dan pendapatan dari usaha-usaha perkumpulan;
c. Hadiah, hibah, dan wasiat serta lain-lainnya yang tidak mengikat, baik berupa
barang bergerak, maupun tidak bergerak.
3. Perolehan yang lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Lembaga
dan/atau peraturan Undang-undang yang berlaku.
4. Semua kekayaan Lembaga harus dipergunakan untuk mencapai dan tujuan
Lembaga.

ORGANISASI LEMBAGA
Pasal 6
Lembaga mempunyai organisasi yang terdiri dari Pembina dan Pengurus.
Pengurus ini terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa Orang
Koordinator (tergantung kebutuhan), semuanya diangkat oleh Dewan Pembina
untuk waktu yang ditentukan selama-lamanya 5 tahun dan dapat dipilih kembali.

PEMBINA
Pasal 7
1. Pembina adalah organ Lembaga yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus.
2. Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota pembina.
3. Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya
diangkat sebagai Ketua Pembina.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah perseorangan sebagai
pendiri Lembaga dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat
Anggota Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai
maksud dan tujuan.
5. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan /atau tunjangan oleh Lembaga.
6. Dalam hal Lembaga oleh karena sebab apapun tidak mempunyai anggota
Pembina, maka dalam waktu Tiga Puluh hari sejak terjadinya kekosongan
tersebut wajib diangkat anggota Pembina berdasarkan keputusan Rapat
Gabungan Anggota Pengawas dan Anggota Pengurus.
7. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Lembaga
paling lambat Tiga Puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

Pasal 8
1. Masa Jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya.
2. Jabatan anggota pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota
Pembina tersebut :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana
diatur dalam pasal 7 ayat 7.
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu
penetapan pengadilan.
3. Dilarang untuk menjadi anggota pembina berdasar peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA


Pasal 9
1. Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Lembaga.
2. Kewenangan pembina meliputi :
a. keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar.
b. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota
Pengawas.
c. Penetapan kebijakan umum Lembaga berdasarkan Anggaran Dasar
Lembaga.
d. Pengesahan Program Kerja dan rancangan anggaran tahunan Lembaga.
e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Lembaga.
f. Pengesahan laporan tahunan.
g. Penunjukan likuidator dalam hal Lembaga dibubarkan.
3. Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan
wewenagn yang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina
berlaku pula baginya.

PENGURUS
Pasal 10
1. Pengurus adalah organ Lembaga yang melaksanakan kepengurusan Lembaga
yang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Seorang Ketua/Direktur.
b. Seorang Sekretaris.
c. Seorang Bendahara.
2. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang
diantaranya diangkat menjadi Ketua Umum.
3. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang
diantaranya diangkat menjadi Sekretaris Umum.
4. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang
diantaranya diangkat menjadi Bendahara Umum.

KEANGGOTAAN PENGURUS
Pasal 11
Keangotaan Pengurus berakhir karena:
1. Meniggal dunia.
2. Mengundurkan diri.
3. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang
diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
5. Masa Jabatan berakhir.
6. Tidak aktif secara berturut turut 1 (satu) tahun.
7. Bila terdapat suatu lowongan dalam susunan pengurusan, maka Pembina
berhak mengisi lowoangan tersebut.

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS


Pasal 12
1. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Lembaga untuk
kepentingan Lembaga.
2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan
Lembaga untuk disahkan pembina.
3. Pengurus berhak mewakili Lembaga di dalam dan diluar pengadilan tentang
segala hal dan kejadian dengan persetujuan dari Pembina.
4. Pengurus tidak berwenang mewakili Lembaga dalam hal mengikat Lembaga
sebagai penjamin utang, membebani Kekayaan Lembaga demi kepentingan
lain.

RAPAT-RAPAT
Pasal 13
Rapat Lembaga terdiri dari rapat pembina, rapat pengurus, rapat pengawas, dan
rapat gabungan.
1. Rapat Pembina:
a. Rapat pembina diadakan paling lambat sedikit sekali dalam satu tahun,
paling lambat dalam waktu lima bulan setelah akhir tahun buku sebagai
rapat tahunan.
b. Panggilan rapat pembina dilakukan oleh pembina secara langsung, atau
melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat tujuh hari
sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan
dan tanggal rapat.
c. Rapat pembina dipimpin oleh ketua pembina, dan jika ketua pembina tidak
hadir atau berhalangan, maka rapat pembina akan dipimpin oleh seorang
yang dipilih oleh dan dari anggota pembina yang hadir.
d. Setiap rapat pembina dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
ketua dan sekretaris rapat.
2. Rapat Pengurus:
a. Rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas
permintaan tertulis dari satu orang atau lebih pengurus, pengawas atau
pembina.
b. Panggilan rapat pengurus dilakukan leh pengurus yang berhak memwakili
pengurus.
c. Rapat pengurus diadakan ditempat kedudukan Lembaga atau ditempat
kegiatan Lembaga.
d. Rapat pengurus dipimpin oleh ketua/ketua umum.
e. Apabila ketua berhalangan hadir, maka rapat pengurus dipimpin oleh
seorang anggota pengurus yang dipilih oleh dan dari pengurus yang hadir.
3. Rapat Gabungan/Dewan Pengurus:
a. Rapat gabungan adalah rapat yang didakan oleh pengurus dan pembina.
b. Rapat gabungan diadakan paling sedikit 1 kali dalam setahun.
c. Pemanggilan rapat dilakukan oleh pengurus.
d. Rapat gabungan dipimpin oleh ketua pengurus, apabila ketua berhalangan
maka pimpinan rapat dipimpin oleh ketua pembina.
e. Apabila keduanya tidak hadir maka, rapat gabungan dipimpin oleh
pengurus atau Pembina yang pilih oleh dan dari pengurus dan Pembina
yang hadir.
f. Rapat gabungan juga dilakukan apabila terjadi jabatan lowongan dalam
organisasi Pembina dan / atau pengurus.

PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNG JAWAB


Pasal 14
Tahun buku Lembaga adalah tahun almanak. Pembina diwajibkan membuat
pembukuan yang tertib dan rapi mengenai Lembaga ini, sedangkan neraca
tahunan harus disahkan oleh Rapat Pembina.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 15
Perubahan anggaran Dasar Lembaga dapat dilakukan atas Keputusan Rapat
Pembina Pleno yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota Dewan Pengurus yang hadir.

PEMBUBARAN
Pasal 19
Pembubaran Lembaga ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rapat
Dewan Pengurus yang sengaja diadakan untuk keperluan itu dan dihadiri
sedikitnya ¾ dari anggota penggurus serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari
jumlah peserta rapat yang hadir, sedangkan keputusan diambil atas dasar
musyawarah dan mufakat, dan penyelesaian likuidasi dilakukan oleh para anggota
Dewan Pengurus, kecuali rapat pembubaran menentukan lain. Jika setelah
likuidasi masih ada sisa kekayaan, maka sisa kekayaan Lembaga tersebut harus
diberikan kepada badan yang mempunyai tujuan dengan Lembaga ini atau kepada
badan sosial lain yang disetujui oleh rapat pembubaran.

PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam anggaran Dasar ini
dapat diputus oleh Dewan Pengurus dan apabila dianggap perlu dapat diatur
dalam Aturan Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.

Ditetapkan Di : Senurus
Pada Tanggal : 05 Januari 2014

ABDI SWADAYA INSTITUT


DIREKTUR,

MASJUDDIN, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai