Anda di halaman 1dari 26

ANGGARAN  RUMAH  TANGGA

LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

BAB I
LAMBANG, IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN DAN LAGU LEMBAGA ANTI KORUPSI REPUBLIK
INDONESIA

PASAL 1
1.    Lambang LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten Sumbawa  
-    Warna dasar Lambang adalah ungu
        Mengandung arti Tegas, Jujur dan Adil
-    Berbentuk lencana bersegi lima yang berarti lima sila dalam pancasila
-    Di dalamnya terdapat gambar anak memegang payung melambangkan perlindungan terhadap Anak
-    Terdapat timbangan didalam perisai yang berarti perjuangann penegakan hukum
2.    STEMPEL

a.    Bentuk lingkaran Didalamnya terdapat LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten
Sumbawa dengan diameter 4,2 cm

b.    Tinta Stempel berwarna Sesuai dengan Logo LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten
Sumbawa

c.    Di tengah tengahnya terdapat logo LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten Sumbawa

3.    Kartu Tanda Anggota dan Kartu Pengurus dengan atau menyertakan warna biru tua Serta di Cantumkan

Lambang LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten Sumbawa

4.    Panji-panji kebesaran dan pataka dengan ukuran Perbandingan Panjang dan lebar 1.5m x 2m dengan :

a.    Warna dasar Biru Tua

b.    Terdapat lencana bersegi lima berwana biru tua

c.    Ditengah-tengah terdapat perisai berwarna merah putih terdapat timbangan di tengah tengah perisai dan di

atas timbangan terdapat gambar garuda pancasila.

d.    Dipinggir keliling oleh renda warna  kuning emas melambangkan keemasan

5.   Papan nama dengan ukuran perbandingan panjang 200 cm lebar 150 cm dengan :

a.    Warna dasar Biru tua


b.    Ditengah-tengah merah putih dengan dasar warna biru

c.    Tulisan nama warna Emas

6.    Seragam LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten Sumbawa terdiri dari :

a.    PDH (Pakaian Dinas Harian) warna BIRU TUA

b.    Baju lengan pendek berwarna dasar BIRU TUA

c.    Celana berwarna BIRU TUA

d.    pengaturan lebih lanjut tentang seragam diatur LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten
Sumbawa dalam peraturan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten Sumbawa

7.    Lencana disesuaikan ukuran perbandingan 4,5 cm  : 6,5 cm

8.    Kelengkapan seragam LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) Kabupaten Sumbawa terdiri dari

Atribut / Bet  tanda yaitu :

a.    Lengan kanan : logo LEMBAGA ANTI KORUPSI REPUBLIK INDONESIA (LAKRI) berbentuk segi

lima berwarna dasar biru tua dan ditengah tengah terdapat perisai dengan gambar timbangan  di atas

timbangan terdapat gambar garuda pancasila dan di bawah timbangan terdapat tulisan

Intelejen Investigasi

b.    Lengan kiri : logo bentuk perisai berwarna merah putih dengan gambar timbangan dan di atas timbngan

gambar garuda pancasila di bawah timbangan terdapat tulisan Intelejen Investigasi.

c.    Dada kanan : Nama anggota

d.    Dada kiri Lencana LEMBAGA ANTI KORUPSI REPUBLIK INDONESIA (LAKRI)

e.    Mengunakan tanda kepangkatan kepengurusan/keanggotaan di kedua bahu sesuai jenjang kepengurusan

ataukeanggotaan masing-masing.

f.    Pimpinan dalam kepengurusan pusat dan daerah mengunakan tanda jabatan yang di gantung di dada kanan.

g.    Dan selanjutnya di atur dalam AD / ART

PASAL 2
Ikrar. LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
PASAL 3
Tekad LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA) adalah Mempertahankan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
PASAL 4
Semboyan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA adalah JUJUR,
BERANI dan TEGAS.
PASAL 5
Salam perjuangan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
Adalah :  1.  Mars
          2.   Hymne
BAB II

KEANGGOTAAN

PASAL 6

Yang dapat diterima menjadi anggota biasa ialah :

1.    Setiap warga Negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau telah menikah.

2.    Menyatakan persetujuan dan menerima anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, misi perjuangan dan

semua ketentuan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

3.    Mengajukan dan mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota biasa.

4.    Setiap calon anggota dinyatakan sah sebagai anggota, apabila telah mendapat kartu tanda anggota

LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

5.    Keanggotaan Lembaga dan Badan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN
SUMBAWA.

PASAL 7

Anggota luar biasa adalah anggota yang telah memperlihatkan / membuktikan kesetiaannya terhadap
LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA minimal dalam waktu 5 (Lima)
tahun dan di anggap berjasa dan menaruh perhatian dalam pengembangan LEMBAGA PERLINDUNGAN
ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

PASAL 8

Anggota kehormatan bukan anggota biasa dan luar biasa terdiri dari pejabat dan tokoh masyarakat yang banyak
bantuannya terhadap LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA,
beridiologikan Pancasila, bersikap dan bertindak menguntungkan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK
(LPA) KABUPATEN SUMBAWA
BAB III

KADER

PASAL 9

1. Kader adalah kekuatan inti LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN


SUMBAWA, selaku pengguna, pemikir, pengurus dan pelaksana tugas LEMBAGA
PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA yang dipersiapkan menjadi pemimpin
dalam kehidupan Lembaga , masyarakat, bangsa dan Negara

2. Kader LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA  yang telah


mengikuti pendidikan dan pelatihan / diklat, LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA)
KABUPATEN SUMBAWA  dan dinyatakan lulus dengan sertifikat / piagam sebagai Anggota dan
merupakan penggerak inti LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN
SUMBAWA

3. Anggota LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA Terdiri dari :

a.    Anggota Pratama

b.    Anggota Madya

c.    Anggota Utama

4. Pelatihan dan diklat adalah proses terus – menerus dalam rangka mendewasakan, memandirikan dan
mengakarkan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa

5. ketentuan mengenai pelatihan dan diklat akan diatur lebih lanjut dalam peraturan LEMBAGA
PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

PASAL 10

1.    Setiap anggota mempunyai hak :

a.    Memperoleh perlakuan yang sama dari LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN
SUMBAWA
b.    Memperoleh perlindungan, Pembelaan, Pendidikan dan Pelatihan dan diklat serta Bimbingan dan

Pembinaan dar i LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

c.    Mengeluarkan Pendapat, Saran, Usul yang bersifat Konstruktif dan Positif baik secara lisan maupun tertulis

d.    Di pilih

e.    Membela diri

f.    Terkecuali untuk memilih dan menjadi pimpinan, harus mematuhi ketentuan dan persyaratan yang
ditetapkan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

2.    Setiap anggota berkewajiban :

a.    Menghayati, Mentaati dan mengamalkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan semua ketentuan

serta peraturan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA Mematuhi dan

melaksanakan Ketetapan – ketetapan Lembaga

b.    Mengamankan dan memperjuangkan terwujudnya, Visi dan Misi LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK
(LPA) KABUPATEN SUMBAWA Berdedikasi, Loyal dan penuh Tanggung jawab terhadap LEMBAGA
PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

c.    Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK
(LPA) KABUPATEN SUMBAWA Melaksanakan Tugas – Tugas LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK
(LPA) KABUPATEN SUMBAWA Menghadiri acara – acara yang di selenggarakan oleh LEMBAGA
PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA Khusus bagi pimpinan Lembaga wajib
menghadiri setiap acara LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
Membayar iuran wajib anggota.

d.   Menjaga kerahasiaan, keharmonisan dan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN
SUMBAWA

PASAL 11

1.    Anggota luar biasa berhak mengajukan dan atau memberikan pendapat, saran yang bertalian dengan
Lembaga baik lisan maupun tertulis kepada semua tingkat organisasi dengan menyediakan tata hubungan kerja
oarganisasi

2.    Anggota kehormatan berhak memberikan pendapat serta mengajukan saran – saran dan atau nasehat baik
diminta ataupun tidak, secara lisan maupun tertulis
BAB V

SANKSI DAN BERHENTINYA ANGGOTA

PASAL 12
1.    Sanksi terhadap anggota atau Pimpinan Lembaga terdiri dari :
a.    Teguran lisan
b.    Teguran bertulis
c.    Pemberhentian sementara
d.    Pemecatan
2.    Sanksi yang berupa teguran lisan dan teguran tertulis serta pemberhentian sementara dapat dilakukan oleh
dewan Pimpinan disetiap jenjang dan tingkatan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA)
KABUPATEN SUMBAWA Teguran lisan dan tertulis dapat dilakukan kepada jenjang kepemimpinan
LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA oleh dewan pimpinan
nasional, atau kepemimpinan
setingkat diatasnya, serta kepada anggota dilakukan oleh kepemimpinan sesuai tingkatannya.
3.    Pemberhentian sementara atau dilakukan oleh dewan pimpinan nasional atau usul dewan pimpinan provinsi
Atas usul dewan pimpinan kabupaten.

4.    Khusus sanksi berupa pemecatan hanya dapat diberikan oleh dewan pimpinan nasional setelah yang
bersangkutan diberi kesempatan membela diri dihadapan forum rapat kerja dewan pimpinan nasional.

5.    Rehabilitasi dapat dilakukan dengan pertimbangan kepentingan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK
(LPA) KABUPATEN SUMBAWA dan hak anggota atas kebenaran argumentasinya yang di verifikasi oleh
suatu komisi yang di bentuk.

PASAL 13
1.    Anggota dinyatakan berhenti apabila :
a.    Meninggal dunia
b.    Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis
c.    Dipecat oleh Ketua atas usul tim infestigasi dan atau karena yang bersangkutan melanggar ketentuan –
ketentuan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, Peraturan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK
(LPA) KABUPATEN SUMBAWA dan atau beberapa kali membuat kesalahan yang merugikan

nama baik secara sengaja.

d.    Lepas dari Kewarganegaraan Negara Indonesia.

2.    Sanksi terhadap anggota didasarkan pada :

a.    Melanggar ketentuan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga yang dianggap cukup berat

b.    Melakukan tindakan yang merugikan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN
SUMBAWA
3.    Tata cara pemberhentian sementara atau pemecatan anggota adalah sebagai berikut :

a.    Terlebih dahulu memberikan teguran lisan

b.    Memberikan teguran tertulis

c.    Jika tidak dijawab, atau terdapat keterangan maka diadakan rapat untuk mengambil keputusan

pemberhentian sementara

d.    Keputusan yang diambil oleh dewan pimpinan nasional atau dewan pimpinan Provinsi dipertanggung

jawabkan pada musyawarah besar.

4.    Mengenai pemberhentian sementara dan pemecatan yang dipertanggung jawabkan pada musyawarah besar

dengan pemberian kesempatan membela diri akan diambil keputusan dalam bentuk :

a.    Membatalkan pemberhentian sementara.

b.    Menetapkan pemberhentian sementara untuk masa waktu tertentu.

c.    Pemecatan

BAB VI

KEDAULATAN, KEKUASAAN, WEWENANG MUSYAWARAH

DAN RAPAT – RAPAT

PASAL 14

1.    Musyawarah besar LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWAadalah


pemegang

kekuasaan tertinggi Lembaga yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun dan berwenang :

a.    Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

b.    Menetapkan garis – garis besar haluan Lembaga dan program umum Lembaga

c.    Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban dewan pimpinan nasional LEMBAGA
PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
d.    Memilih dan menetapkan ketua Umum dewan pimpinan nasional dan menyusun komposisi kepengurusan

kolektif untuk masa bakti 5 (Lima) tahun

e.    Menetapkan dewan Pembina

f.    Menetapkan keputusan pemberhentian sementara, pemecatan atau merehabilitasi anggota yang terkena

sanksi pemberhentian sementara.

g.    Menetapkan badan-badan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA


atau

keputusan – keputusan lainnya yang dianggap perlu.

h.    Menetapkan badan Verifikasi keuangan dan kekayaan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA)
KABUPATEN SUMBAWA Menetapkan kebijakan dan pemikiran Lembaga dalam menghadapi persoalan

nasional / Internasional.

2.    Musyawarah besar dihadiri besar dihadiri oleh :

a.    Dewan pimpinan nasional LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

b.    Dewan pembimbing di tingkat Nasional/ Dewan Penasehat

c.    Dewan pimpinan Provinsi

d.    Dewan pimpinan Kabupaten/Kota

e.    Lembaga / Badan Tingkat Nasional

f.    Undang – undang lainya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Nasional

3.    Penyelenggaraan Musyawarah Besar.

4.    Bahan acara dan tata tertib Musyawarah Besar dipersiapkan oleh Dewan Pimpinan Nasional untuk

dimajukan ke Musyawarah Besar

5.    Dewan Pimpinan Nasional memberikan pertanggung jawabannya kepada Musyawarah Besar dan

disampaikan oleh atau Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional


6.    Musyawarah Besar dipimpin oleh Dewan Pimpinan Nasional

7.    Tempat Musyawarah Besar di tentukan oleh Dewan Pimpinan Nasional

PASAL 15

1.    Musyawarah Besar besar khusus  mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk menetapkan AD dan ART

2.    Musyawarah Besar luar biasa diselenggarakan atas dasar rekomendasi rapat pimpinan paripurna

(RAPIMNAS) Dewan Pimpinan nasional dengan ketentuan sebagai berikut :

a.    Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Nasional apabila kelangsungan hidup Institut dalam keadaan

terancam atau karena ada hal – hal yang mendasar.

b.    Sebagai Permintaan 2/3 (dua pertiga) Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) dan atau ½ (Setengah) di Tambah 1

(satu) Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota

PASAL 16

1.    Musyawarah Provinsi adalah pemegang kuasa tertinggi ditingkat Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) yang

diadakan sekali dalam waktu (5) Tahun dari berwewenang :

a.    Menetapkan Program Dewan Pimpinan Provinsi dalam waktu pelaksanaan Progam umum LEMBAGA
PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

b.    Menilai dan menetapkan laporan Pertanggungan jawaban Dewan Pimpinan Provinsi

c.    Memilih dan menetapkan ketua Dewan Pimpinan Provinsi dan menyusun komposisi kepengurusan kolektif

untuk masa bakti 5 (lima) tahun.

d.    Menetapkan Dewan Penasehat DPP

e.    Menentukan sikap Lembaga di tingkat Provinsi dalam menghadapi atau menyikapi persoalan Provinsi

f.    Mengesahkan atau menolak Pemberhentian sementara terhadap anggota yang telah diberhentikan sementara

oleh Dewan Pimpinan Provinsi

2.    Musyawarah Provinsi DPP dihadiri oleh :


a.    Dewan Pimpinan Nasional

b.    Dewan Pimpinan Provinsi

c.    Dewan Penasehat Provinsi dan Dewan Pimpinan Kabupaten / Kota.

d.    Lembaga / Badan Provinsi

e.    Undang – Undang lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Provinsi

PASAL 17

1.    Musyawarah Kabupaten/Kota luar biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan Musyawarah
Kabupaten/Kota.

2.    Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/Institusi Dewan


Kepemimpinannasional apabila kelangsungan hidup Lembaga dianggap dalam keadaan terancam atau karena
hal – hal yang mendasar yang memaksa Dewan Pimpinan Provinsi dengan ketentuan – ketentuan sebagai
berikut :

a.    Sebagai Permintaan Dewan Pimpinan Nasional

b.    Sebagai Permintaan Dewan Pimpinan Provinsi

c.    Sebagai Permintaan 2/3 (dua pertiga) Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota

PASAL 18

1.    Rapat Pimpinan Paripurna LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
yang hendak

merekomendasi MUBESLUB maupun MUBESUS adalah forum rapat tertinggi Lembaga ditingkat nasional

yang dapat diadakan sewaktu waktu oleh dewan pimpinan nasional, apabila :

a.    Ketentuan umum berhalangan tetap meninggal dunia, berhenti atau tidak dapat melaksanakan kewajiban

dalam masa jabatannya sehingga mengganggu atau mengancam kelangsungan hidup Lembaga.

b.    Lembaga mengalami keadaan genting yang memaksa.

2.    Rapat pimpinan Paripurna adalah forum rapat tertinggi lembaga ditingkat nasional hanya mempunyai

kekuasaan dan wewenang mengevaluasi dan menetapkan rekomendasi dan keputusan – keputusan lainnya
yang tidak bertentangan dengan kekuasaan dan wewenang musyawarah besar luar biasa.

3.    Rapat pimpinan Paripurna berwenang merekomendasi pemikiran kebijakan Lembaga yang akan dibahas

dalam musyawarah besar atau musyawarah besar luar biasa.

4.    Rapat Pimpinan Paripurna dihadiri oleh :

a.    Dewan Pimpinan Nasional

b.    Dewan Pimpinan Provinsi

c.    Dewan Penasehat / Pembina

d.    Lembaga / Badan Tingkat Nasional

e.    Dewan Pimpinan Kabupaten / Kota

f.     Undangan – undangan lainnya yang di tentukan oleh Dewan Pimpinan Nasional.

PASAL 19

1.    Rapat Pimpinan Paripurna LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
adalah forum rapat kerja Lembaga ditingkat nasional yang diadakan minimal sekali dalam 1 ( satu ) periode

masa bakti untuk mengevaluasi dan mencanangkan progam kerja jangka pendek, menengah dan jangka

panjang yang akan dilaksanakan Dewan Pimpinan nasional.

2.    Rapat kerja nasional LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
dilaksanakan oleh

Dewan Pimpinan Nasional.

3.    Rapat kerja nasional dihadiri oleh :

a.    Dewan Pimpinan Nasional

b.    Dewan Pimpinan Provinsi

c.    Dewan Penasehat / Pembina

d.    Dewan Pimpinan Kabupaten / Kota


e.    Lembaga / Badan ditingkat Nasional.

f.    Undangan – undangan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Nasional

PASAL 20

1.    Rapat Kerja Provinsi LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA adalah
forum rapat kerja institute ditingkat Provinsi yang diadakan minimal sekali dalam ( satu ) periode masa bakti
untuk mengevaluasi dan mencanagkan progam kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang akan
dilaksanakan Dewan Pimpinan Provinsi.

2.    Rapat Kerja Kabupaten/Kota LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA
diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Kabupaten / Kota.

3.    Rapat Kerja Kabupaten/Kota dihadiri oleh :

a.    Dewan Pimpinan Kabupaten / kota

b.    Dewan Pimpinan Provinsi

c.    Dewan Penasehat tingkat Kabupaten / kota

d.    Lembaga / Badan tingkat daerah

e.    Undangan – undangan lainya oleh dewan pimpinan kabupaten / kota

PASAL 21

Rapat Pleno Dewan Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum rapat internal di masing – masing
Dewan Pimpinan yang dihadiri oleh :

a.    Unsur pengurus harian Dewan Pimpinan Kabupaten / Kota.

b.    Undangan – undangan yang diperlukan oleh Dewan Pimpinan apabila diperlukan.

PASAL 22

Rapat harian Dewan Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum rapat internal di masing – masing
dewan Pimpinan yang dihadiri oleh :

a.    Unsur Harian Dewan Pimpinan


b.    Undangan – undangan yang diperlukan oleh dewan Pimpinan apabila diperlukan.

BAB VII

HAK BICARA DAN HAK SUARA

PASAL 23

Pelaksanaan hak bicara dan hak suara para utusan musyawarah dan rapat – rapat yang diatur dalam BAB VI
Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan dalam peraturan Institut dan tata tertib persidangan.

BAB VIII

SUSUNAN DAN KOMPOSISI KEPEMIMPINAN

PASAL 24

Susunan dan komposisi kepemimpinan Dewan Pimpinan Nasional adalah sebagai berikut :

1.    Dewan Pimpinan Nasional :

a.    1 (satu ) Orang Ketua Umum

b. 1 (satu) Orang Wakil Ketua Umum

c.    5 ( lima ) Orang Ketua

d.    1 (dua ) Sekretaris Jendral

e.    2 ( satu ) Wakil skretaris

f.    1 ( satu ) Bendahara umum

g. 1(satu ) wakil bendahara umum

h.    8 ( delapan ) Orang pimpinan departemen

i.    EX.  Officio lembaga / badan


PASAL 25

Dewan pimpinan Propinsi adalah sebagai berikut :

a.    1 ( satu ) orang Ketua DPP

b.    5 ( lima ) orang ketua

c.    2 ( dua ) orang Sekretaris

d.    1 ( satu ) Orang bendahara

e.    8 ( delapan ) orang pimpinan departeman

f.    EX. officio lembaga/ badan

PASAL 26

Dewan Pimpinan Kabupaten / Kota adalah sebagai berikut :

a.    1 ( satu ) orang ketua Kabupaten / Kota

b 1 ( satu ) orang wakil ketua

c.    1 ( satu ) orang sekretaris

d.    1 ( satu ) orang bendahara

e.    8 ( delapan ) orang pimpinan departemen

f.    EX. Officio lembaga / badan

PASAL 27

1.    Bidang – bidang Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari :

a.    lembaga dan keanggotaan (Organisasi)

b.    Idiologi
c.    Pertahanan dan Keamanan Nasional (HANKAMNAS)

d.    Pendidikan dan Pelatihan (Kaderisasi)

e.    Hubungan Internasional

f.    Ekonomi

g.    Agama, Sosial dan Budaya

h.    Hukum Advokasi dan Ham

i.    Pengembangan Usaha

j.    Alam dan Lingkungan Hidup

2.    Untuk bidang – bidang Dewan Pimpinan Daerah I dan Dewan Pimpinan Cabang ialah sebagaimana ayat I

pasal 38 diatas kecuali poin (E) Hubungan Internasional, dan disesuaikan dengan kebutuhan masing –

masing tingkatan, serta untuk Bidang –Bidang di tingkat anak cabang disesuaikan kebutuhan.

BAB XI

SUSUNAN DAN KOMPOSISI DEWAN PELINDUNG PEMBINA DAN PENASEHAT

PASAL 28

Dewan Pimpinan terdiri dari :

a.    Tokoh – tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh untuk ditingkat pusat.

b.    Unsur – unsur pemerintah yang memegang jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan  atau hubungan

Pembinaan serta Pengembangan generasi muda, sebagai generasi penerus bangsa.

PASAL 29

Dewan Penasehat terdiri dari :

a.    Tokoh – tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten /

Kota.
b.    Unsur – unsur pemerintah yang memegang jabatan yang mempunyai ruang lingkup atau hubungan

Pembinaan serta Pengembangan Generasi Muda.

c.    Ketua dan pengurus sebelumnya.

d.    Anggota –anggota lainya dianggap perlu oleh musyawarah

PASAL 30

Dewan Pelindung ditingkat Nasional terdiri dari :

a.    1 (satu) orang Ketua

b.    1 (satu) orang Wakil Ketua

c.    1 (satu) orang Sekertaris

d.    Sejumlah Anggota sesuai kebutuhan

PASAL 31

Dewan Pembina ditingkat Nasional terdiri dari :

a.    1 (satu) orang Ketua

b.    1 (satu) orang Wakil Ketua

c.    1 (satu) orang Sekertaris

d.    Sejumlah Anggota sesuai kebutuhan

PASAL 32

Dewan Penasehat ditingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota, terdiri dari :

a.    1 (satu) orang Ketua

b.    1 (satu) orang Wakil Ketua


c.    1 (satu) orang Sekertaris

d.    Sejumlah Anggota sesuai kebutuhan.

BAB X

TEAM 7 INTELIJEN INVESTIGASI

PASAL 33

Team 7 Intelijen Investigasi ditingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/kota terdiri dari

a. 1 (satu) orang Ketua

b. 1 (satu) orang Wakil Ketua

c. 1 (satu) orang Sekretaris

d. Sejumlah anggota sesuai kebutuhan

PASAL 34

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


1. Memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mencari informasi yang berkaitan dengan pelanggaran
hukum atau tindak pidana korupsi, melaporkan hasil temuan kepada KETUA UMUM dan pihak terkait
(POLRI/KEJAKSAAN).
2. Selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah
3. Berkordinasi dengan pihak-pihak (POLRI/KEJAKSAAN) terkait dalam menjalan kan tugas di
lapangan
4. Mematuhi aturan perundang undangan yang berlaku di REPUBLIK INDONESIA
5. Melindungi kerahasiaan informasi dan sumber informasi
6. Bertindak cekatan dan terorganisir, mejaga nama baik pribadi dan organisasi
7. Dapat mengambil kebijakan , menandatangani keputusan (MEMILIKI KOP SURAT DAN CAP
TERPISAH) langsung berkordinasi dengan KETUA UMUM dan tunduk pada peraturan AD/ART

BAB XI

TEAM 9 HUKUM DAN ADVOKASI

PASAL 35

Team 9 Hukum Dan Advokasi ditingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/kota terdiri dari
a. 1 (satu) orang Ketua

b. 1 (satu) orang Wakil Ketua

c. 1 (satu) orang Sekretaris

d. Sejumlah anggota sesuai kebutuhan

PASAL 36

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


1. Memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan perlindungan secara hukum pada anggota
LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA dalam menjalan kan tugas
keanggotaannya.
2. Memberikan bantuan hukum kepada semua pihak dalam persoalan hukum apa pun tanpa memandang
status Sosial, Agama, Suku dan Ras.
3. Menjunjung tinggi kode etik organisasi dan advokasi
4. Selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah
5. Berkordinasi dengan pihak-pihak (POLRI/KEJAKSAAN) terkait dalam menjalan kan tugas di
lapangan
6. Mematuhi aturan perundang undangan yang berlaku di REPUBLIK INDONESIA
7. Melindungi kerahasiaan informasi dan sumber informasi
8. Bertindak cekatan dan terorganisir, mejaga nama baik pribadi dan organisasi
9. Dapat mengambil kebijakan , menandatangani keputusan (MEMILIKI KOP SURAT DAN CAP
TERPISAH) langsung berkordinasi dengan KETUA UMUM dan tunduk pada peraturan AD/ART

BAB XII

WEWENANG DAN TUGAS POKOK

DEWAN PIMPINAN NASIONAL

PASAL 37

Wewenang Dewan Pimpinan Nasional adalah :

1.    Pimpinan Lembaga tertinggi dalam mencapai tujuan dan melaksanakan pokok – pokok perjanjian Lembaga.

2.    Bersikap Kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan – kebijakan Institut untuk mencapai tujuan

Lembaga.
3.    Memimpin atau mengendalikan jajaran wakil dalam melaksanakan pokok –pokok program untuk
mencapai tujuan dan pengembangan wakil

4. .   Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya – upaya Lembaga khususnya dalam memelihara hubungan yang

serasi dengan pemerintah, organisasi social politik, organisasi kemasyarakatan dan badan – badan atau

pihak – pihak eksternal organisasi lainnya.

5.    mengambil langkah – langkah yang diperlukan untuk menangani situasi yang  mengancam kelangsungan

Hidup

PASAL 38

Wewenang Dewan Pimpinan Provinsi :

1.    Pimpinan tertinggi Lembaga ditingkat Provinsi dalam mencapai tujuan dan melaksanakan pokok – pokok

Perjuangan Lembaga.

2.    Menetapkan pokok – pokok kebijaksanaan dan pedoman – pedoman Lembaga ditingkat Provinsi sepanjang

tidak bertentangan dengan ketentuan – ketentuan lain yang lebih tinggi.

3.    Bersikap positif dalam menentukan dan mengawasi kebijakan – kebijakan Lembaga untuk pencapaian

Tujuan lembaga ditingkat Provinsi.

4.    Memimpin dan mengendalikan jajaran LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN
SUMBAWA ditingkat Provinsi dalam melaksanakan pokok – pokok kebijakan serta tindakan yang dipandang
perlu untuk mencari tujuan dan pengembangan LEMBAGA ANTI KORUPSI REPUBLIK INDONESIA
(LAKRI) Mengkoordinasikan Kebijakan dan upaya – upaya lembaga ditingkat Provinsi, khususnya dalam hal
memeliharahubungan yang serasi dengan pemerintahan Provinsi, organisasi sosial politik, organisasi
kemasyarakatan dan bahan – bahan atau pihak – pihak eksternal organisasi lainnya.

PASAL 39

Wewenang Pimpinan Kabupaten/Kota :


1.    Pimpinan tertinggi Lembaga ditingkat Kabupaten/Kota dalam mencapai tujuan dan melaksanakan pokok –

pokok Perjuangan Lembaga.

2.    Menetapkan pokok – pokok kebijaksanaan dan pedoman – pedoman Lembaga ditingkat Kabupaten/Kota

sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan – ketentuan lain yang lebih tinggi.

3.    Bersikap positif dalam menentukan dan mengawasi kebijakan – kebijakan Institut untuk pencapaian Tujuan

Lembaga ditingkat Kabupaten/Kota.

4.    Memimpin dan mengendalikan jajaran LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN
SUMBAWA ditingkat Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pokok – pokok kebijakan serta tindakan yang
dipandang perlu untuk pencapaian tujuan dan pengembangan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA)
KABUPATEN SUMBAWA Mengkoordinasikan Kebijakan dan upaya – upaya Lembaga ditingkat
Kabupaten/Kota, khususnya dalam hal memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintahan
Kabupaten/Kota, organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan dan bahan – bahan atau pihak – pihak
eksternal organisasi lainnya.

PASAL 40

Dewan Pimpinan Nasional memiliki tugas pokok :

1.    Melaksanakan keputusan dan ketetapan Musyawarah Pleno Dewan Pimpinan Nasional dan peraturan

LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

2.    Merumuskan kebijakan – kebijakan Lembaga yang diperlukan guna pencapaian tujuan Lembaga.

3.    Memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan dan pembinaan terhadap Pimpinan Provinsi maupun

lembaga atau badan ditingkat nasional.

4.    Menjalin hubungan yang serasi / Kemitraan dengan Pemerintah, lembaga tinggi dan tertinggi Negara, TNI,

POLRI maupn badan – badan atau pihak – pihak eksternal organisasi lainnya yang saling mendukung dan

bermanfaat.

5.    Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran Lembaga guna mengembangkan, meningkatkan/

menetapkan keseimbangan, keberadaan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN


SUMBAWA
Memperhatikan dengan sungguh – sungguh pertimbangan atau nasehat Dewan Pembina, Dewan Penasehat,

Lembaga ditingkat Nasional

6.    Melantik pimpinan kolektif Dewan Pimpinan Provinsi.

7.    Menjalankan usaha – usaha, Pendidikan Kader dan Pengembangan lembaga

8.    Merencanakan menggali sumber – sumber keuangan Lembaga.

9.    Memberikan Pertanggung jawaban dalam musyawarah besar (MUBES)

PASAL 41

Dewan Pimpinan Provinsi memiliki tugas pokok :

1.    Melaksanakan keputusan dan ketetapan Musyawarah Provinsi (DPP), Rapat Pimpinan Paripurna,

RAKERNAS, Keputusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN), Musprov, Rakerprov, Rapat Pleno DPP dan

peraturan Lembaga ditingkat Provinsi.

2.    Merumuskan kebijakan – kebijakan Lembaga yang diperlukan guna pencapaian tujuan Lembaga ditingkat

provinsi

3.    Memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan dan pembinaan terhadap Pimpinan Kabupaten/Kota maupun

lembaga atau badan ditingkat Provinsi.

4.    Menjalin hubungan yang serasi dengan Pemerintah, lembaga tinggi dan tertinggi Negara, TNI, POLRI

Maupun badan – badan atau pihak – pihak eksternal organisasi lainnya ditingkat provinsi yang saling

mendukung dan bermanfaat.

5.    Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran lembaga guna mengembangkan, meningkatkan/

menetapkan keseimbangan, keberadaan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN


SUMBAWA Memperhatikan dengan sungguh – sungguh pertimbangan atau nasehat Dewan Pembina,
Dewan Penasehat,

Lembaga ditingkat Nasional.


6.    Melantik pimpinan kolektif Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota.

7.    Menjalankan usaha – usaha, Pendidikan Kader dan Pengembangan Lembaga ditingkat Provinsi.

8.    Merencanakan menggali sumber – sumber keuangan Lembaga.

9.    Memberikan Pertanggung jawaban dalam musyawarah provinsi (Musprov)

PASAL 42

Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota memiliki tugas pokok :

1.    Melaksanakan keputusan dan ketetapan Musyawarah Kabupaten/Kota (DPK), Rapat Pimpinan Paripurna,

RAKERNAS, Keputusan DPP, Musprop, Rakerprop, Rapat Pleno DPK dan peraturan Lembaga ditingkat

Kabupaten/Kota.

2.    Merumuskan kebijakan – kebijakan Lembaga yang diperlukan guna pencapaian tujuan lembaga  ditingkat

Kabupaten/Kota.

3.    Menjalin hubungan yang serasi / Kemitraan dengan Pemerintah, lembaga tinggi dan tertinggi Negara, TNI,

POLRI maupn badan – badan atau pihak – pihak eksternal organisasi lainnya ditingkat Kabupaten/Kota

yang saling mendukung dan bermanfaat.

4.    Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran Lembaga guna mengembangkan, meningkatkan/

menetapkan keseimbangan, keberadaan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN


SUMBAWA Memperhatikan dengan sungguh – sungguh pertimbangan atau nasehat Dewan Pembina, Dewan
Penasehat, Lembaga ditingkat Kabupaten/Kota.

5.    Menjalankan usaha – usaha, Pendidikan Kader dan Pengembangan Lembaga  ditingkat Kabupaten/Kota.

6.    Merencanakan menggali sumber – sumber keuangan Lembaga.

7.    Memberikan Pertanggung jawaban dalam musyawarah Kabupaten/Kota (Muskab / Muskot)


PASAL 43

1.    Dewan pimpinan atau penasehat disetiap jenjang dan tingkat Lembaga adalah manfaat wahana konsultatif

Lembaga sesuai tingkatannya, yang memiliki hak tugas :

a.    Memberikan pembinaan saran dan nasehat yang bersifat konstruktif, positif, baik diminta maupun tidak

diminta.

b.    Apabila dianggap perlu Dewan Pembina dan Penasehat Lembaga. dapat meminta Dewan Pimpinan untuk

berdialog

c.    Mengetahui kebijakan Lembaga. dan dapat meminta penjelasan tehadap setiap permasalahan yang

ditimbulkan oleh dewan pimpinan dalam mengembangkan tugas – tugas Lembaga.

d.    Penyusunan pertimbangan, saran, dan nasehat Dewan Pembina dan Dewan Penasehat diatur dalam mekanis

Rapat dewan Pembina dan dewan Penasehat Lembaga.

e.    Mendampingi Pimpinan sesuai dengan tingkatannya.

f.    Mengadakan rapat sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

2.    Dewan Pembina dan Penasehat berkewajiban menjaga nama baik, kewibawaan, dan keharmonisan

Lembaga.

PASAL 44

Fungsi dan tugas pokok lembaga atau badan :

1.    Sebagai pelaksanaan – pelaksanan program Lembaga yang bersifat khusus atau vektoral.

2.    sebagai media atau sarana pendukung perjuangan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA)
KABUPATEN SUMBAWA

BAB XIII

PERSYARATAN DASAR LEMBAGA

PASAL 45
1.    Tingaktan Nasional sekurang – kurangnya telah mempunyai setengah ditambah 1 (satu) dari Jumlah tingkat

seluruh Indonesia.

2.    Tingkat Provinsi sekurang – kurangnya telah mempunyai setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah tingkat

Seluruh kabupaten/kota.

3.    Tingkat Kabupaten/Kota sekurang – kurangnya telah mempunyai setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah

kecamatan yang ada di Kabupaten/Kota.

BAB XIV

MASA BAKTI

PASAL 46

Masa Bakti Dewan Pimpinan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai  berikut :

1.    Dewan Pimpinan Nasional 5 (lima) Tahun.

2.    Dewan Pimpinan Provinsi 5 (lima) Tahun.

3.    Dewan Pimpinan Kabupaten/ Kota 5 (lima) Tahun,

BAB XV

LEMBAGA DAN BADAN

PASAL 47

Susunan ruang lingkup keberadaan, komposisi, keanggotaan, dan mekanisme lembaga dan badan diatur dalam
peraturan Lembaga.

BAB XVI

HUBUNGAN LEMBAGA DENGAN DEWAN PIMPINAN LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK


(LPA) KABUPATEN SUMBAWA
PASAL 48

1.    Kebijakan strategis yang menyangkut kondisi ekstra Lembaga menjadi wewenang Dewan Pimpinan yang

dikoordinasikan kepada lembaga dan badan sesuai tingkatannya.

2.    Menyangkut program internal lembaga dan badan melakukan koordinasi dan kemitraan dengan Dewan

Pimpinan sesuai dengan tingkatannya.

3.    Dewan Pimpinan berwenang mengambil langkah – langkah yang diperlukan apabila kegiatan yang

dilaksanakan dan lembaga dan badan dapat mengancam atau merugikan LEMBAGA PERLINDUNGAN
ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

4.    Hubungan lembaga dan badan dengan Dewan Pimpinan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA)
KABUPATEN SUMBAWA sebagaimana dimaksud dalam pasal 41 ayat 1 dan 2 dirinci lebih lanjut dalam
peraturan Organisasi.

BAB XVII

PERATURAN PERALIHAN

PASAL 49

1.    Mengenai pergantian antar waktu untuk kepemimpinan lembaga disemua tingkatannya akan diatur dalam

peraturan LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) KABUPATEN SUMBAWA

2.    Hal – hal yang belum diatur anggaran rumah tangga ini akan diatur kemudian dalam peraturan institusi,

peraturan pusat, petunjuk pelaksana, petunjuk teknis, dan peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA)
KABUPATEN SUMBAWA dapat dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Paripurna.

3.    Segala peraturan Lembaga dinyatakan tetap berlaku selama belum diadakan perubahan dan tidak

Bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga

BAB XVIII

PENUTUP
PASAL 50

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di   : Sumbawa

Pada Tanggal       : 21 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai