MUKADDIMAH
Bismillahirrahmanirrahim
Kesuksesan pembangunan manusia sempurna (insan kamil) dan pembinaan masyarakat Islam, banyak
terfokus pada kesempurnaan proses pendidikan. Dengan kesempurnaan proses pendidikan ini – baik
pendidikan yang berorientasi hati maupun akal –, insan-insan yang bertaqwa, berbudi luhur, berilmu yang
amaliyah dan beramal ilmiyah, bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan negara, diharapkan lebih
mudah diwujudkan.
Atas dasar itu semua, dengan mengharap taufiq, hidayat dan inayah Allah, maka disusunlah Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Qothrotul Falah
sebagai berikut :
PASAL 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Yayasan ini bernama ”YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) QOTHROTUL FALAH” dan berkedudukan di
Jl. Sampay-Cileles Km. 5 Desa Sumurbandung, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak Propinsi Banten.
PASAL 2
WAKTU DAN LAMANYA
Yayasan ini terdaftar secara resmi di kantor notaris pada tanggal 31 Juli 1991, sesuai Akta Notaris
NUZWAR SH No. 8 tertanggal 31 Juli 1991 dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
lamanya.
PASAL 3
AZAS
PASAL 4
SIFAT
Yayasan ini bersifat terbuka dengan dasar kekeluargaan dan gotong-royong serta berjiwa sosial.
PASAL 5
VISI
Bernuansa Islami, unggul dalam prestasi, menjunjung tinggi tradisi, santun dalam bersikap, diminati
masyarakat dan meraih kemuliaan hidup dalam kebahagiaan masa depan.
PASAL 6
MISI
1.
Membina peserta didik berdasarkan keimanan dan ketakwaan.
2. Mewujudkan tercapainya peningkatan mutu pendidikan.
3. Mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Iptek dan Kebudayaan.
4. Membina akhlak dan budi pekerti.
5. Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
6. Menyebar semangat demokrasi secara inovatif.
7. Mengantarkan peserta didik menggapai prestasi.
8. Membangkitkan daya juang bagi kemuliaan hidup dan kebahagiaan masa depan.
PASAL 7
ATRIBUT
PASAL 8
TUJUAN
Tujuan Yayasan ini:
1) Meningkatkan SDM dan fasilitas pendidikan demi tercapainya upaya peningkatan kualitas pendidikan.
2) Mengembangkan dakwah Islamiyah di masyarakat demi terciptanya muslim taqwa, berbudi luhur,
berpengetahuan mempuni, cakap dan terampil serta bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan
negara.
3) Merevitalisasi kebudayaan Islam di wilayah Yayasan demi membendung kebudayaan asing yang
bertentangan dengan syari’at Islam atau kepribadian bangsa Indonesia.
4) Membantu memberikan keringanan biaya pendidikan kepada santri yang tidak mampu.
PASAL 9
UPAYA
PASAL 10
KEKAYAAN YAYASAN
Kekayaan Yayasan ini lebih berupa tanah, bangunan dan barang-barang inventaris yang terdiri dari :
1) Bangunan masjid (1 buah) dan barang-barang inventarisnya.
2) Tiga blok bangunan sekolah dan madrasah (total berjumlah 8 ruangan kelas) serta barang-barang
inventarisnya. 1 ruang guru, kantor dua lantai dan 1 ruang TU. Asrama santri (3 kobong putera dan 3
konong puteri). 6 saung.
3) Tanah musabbal seluas ¬+ 14000 M2 yang diperoleh dari para waqif.
5) Gedung perpustakaan 9x11 M.
6) Perumahan guru (3 rumah).
7) Gedung pramuka seluas 7x7 M, 1 sanggar seni dan PMR, 3 MCK.
8) Gudang seluas 7x7 M.
9) Lapangan futsal, bulu tangkis dan voli.
10) Bengkel otomotif.
11) 1 Kantin, 1 koperasi.
12) Hibah, hibah wasiat, wasiat dan waqaf.
13) Majelis Puteri (2 ruangan)
14) Usaha-usaha lain yang halal dan tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah.
15) Alat-alat ekstrakurikuler (drumband, marawis, rebana, bulu tangkis, bola, futsal, dll).
PASAL 11
PENDIRI DAN PENGURUS YAYASAN
Yayasan ini didirikan oleh Alm Drs. H. Jazuli, KH. Muchsin, KH. Rafii Ali dan KH. Achmad Syatibi Hambali.
Kepengurusan Yayasan tahun 2011-2013 dijabat oleh:
Dewan Penasehat : 1. KH. Muchsin
: 2. KH. Rafii Ali
Ketua : KH. Achmad Syatibi Hanbali
Wakil Ketua : Drs. H. Suparto, M.Pd.
Sekretaris : Nurul H. Maarif, M.A.
Bendahara : Hj. Dede Mardiah
Anggota : Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd.
: Udong Khudori
: Ahmad Amrullah
PASAL 12
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN PENGURUS
PASAL 13
HAK DAN KEWAJIBAN
1) Pengurus Yayasan berhak menggunakan fasilitas yang diperuntukkan oleh Yayasan dan berkewajiban
menjalankan tugasnya sesuai ketentuan AD/ART Yayasan.
2) Pengurus Yayasan bertindak mengatur pembagian pekerjaan diantara mereka dan berusaha
menjalankan pekerjaan itu sebaik-baiknya.
3) Jika terdapat lowongan kepengurusan, maka pengurus Yayasan harus mengisi secepat mungkin, baik
diambil dari mereka sendiri maupun orang luar, atas saran para pendiri.
PASAL 14
DEWAN PENASEHAT
PASAL 15
RAPAT BADAN PENGURUS
1) Pengurus Yayasan wajib mengadakan rapat internal sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali, dan jika
dianggap perlu oleh pengurus Yayasan dapat diadakan rapat sewaktu-waktu secara insidental.
2) Pengurus Yayasan wajib mengadakan rapat evaluasi kinerja kepengurusan sebulan sekali.
3) Pimpinan rapat dipegang oleh Ketua Yayasan atau yang diberi mandat olehnya.
4) Rapat dianggap sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh pengurus Yayasan, dan keputusan diambil
melalui suara terbanyak.
5) Masing-masing anggota berhak mengeluarkan pendapat.
6) Seorang pengurus Yayasan yang berhalangan hadir, tidak dapat diwakilkan kepada siapapun dan
suaranya dianggap gugur, kecuali ada kebijakan tertentu dari Ketua Yayasan.
PASAL 16
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga atau peraturan-peraturan lainnya, yang akan disusun oleh Pengurus Yayasan dan tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
PASAL 17
TAHUN BUKU
PASAL 18
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Anggaran Dasar ini hanya dapat dirubah pada rapat pengurus lengkap dan sengaja diadakan untuk itu
oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) anggota yang hadir.
PASAL 19
PEMBUBARAN
PASAL 20
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur secara musyawarah kekeluargaan oleh
pengurus Yayasan.
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Selain pengurus yang ditentukan, dalam Keanggotaan Pengurus, terdiri dari ;
1) Anggota Badan Pengurus Kehormatan, adalah mereka yang dipilih dan diangkat langsung oleh
sesepuh dan atau Ketua Yayasan untuk tugas-tugas khusus.
2) Anggota Badan Pengurus Biasa, adalah mereka yang dipilih dan diangkat berdasarkan hasil
musyawarah dengan memperhatikan saran-saran dan acuan dari sesepuh dan atau Ketua Yayasan.
BAB II
PENGURUS YAYASAN
Pasal 2
Pengurus Yayasan terdiri atas dengan tugasnya masing-masing:
1) Dewan Penasehat
2) Ketua
3) Wakil Ketua
4) Sekretaris
5) Bendahara
6) Anggota
Pasal 3
1) Kewajiban anggota Badan Pengurus Kehormatan :
a) Mentaati AD/ART Yayasan.
b) Memelihara dan menjaga nama baik Yayasan.
2) Hak anggota Badan Pengurus Kehormatan :
a) Memberikan pendapat dan saran-saran.
b) Membela diri atau memperoleh pembelaan.
c) Memperoleh penghargaan.
Pasal 4
1) Kewajiban anggota Badan Pengurus Kehormatan :
a) Mentaati AD/ART Yayasan.
b) Memelihara dan menjaga nama baik Yayasan.
2) Hak anggota Badan Pengurus Biasa :
a) Memilih dan dipilih, dengan memperhatikan saran dan acuan dari sesepuh dan atau Ketua Yayasan.
b) Memberikan pendapat dan saran-saran.
c) Membela diri atau memperoleh pembelaan.
d) Memperoleh penghargaan dan menggunakan fasilitas Yayasan.
BAB III
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 5
1) Penasehat, mempunyai tugas dan wewenang :
a) Memberikan nasehat, arahan dan pertimbangan kepada pengurus, diminta maupun tidak diminta.
2) Ketua, mempunyai tugas dan wewenang :
a) Menjalankan roda keberlangsungan hidup Yayasan.
b) Memberi penjelasan kepada masyarakat.
c) Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus, Kepala Sekolah, Kepala Madrasah, staf, guru,
dan karyawan.
d) Membuat Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Yayasan (RAPBY).
e) Mengawasi dan memeriksa keuangan Yayasan.
3) Wakil Ketua, mempunyai tugas dan wewenang :
a) Mewakili Ketua apabila berhalangan.
b) Membantu tugas-tugas Ketua.
4) Sekretaris, mempunyai tugas dan wewenang :
a) Membuat nomor kode surat dan mengarsipkan surat keluar masuk.
b) Menyusun dan mengagendakan bersama-sama Ketua, mengkordinasikan dan menertibkan
administrasi Yayasan.
5) Bendahara, mempunyai tugas dan wewenang :
a) Menerima, membukukan dan mengamankan keuangan Yayasan.
b) Menyediakan keuangan berdasarkan kebutuhan.
c) Mendistribusikan keuangan berdasarkan anggaran.
d) Menyampaikan laporan berkala pada musyawarah Pengurus.
e) Mengelola dan mengembangkan keuangan Yayasan.
f) Mengeluarkan bisyarah Pengurus, Kepala, Staf, Guru dan Karyawan.
g) Mengeluarkan uang Yayasan harus ada rekomendasi Ketua Yayasan.
h) Bersama Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah menyusun RAPBS/RAPBM.
i) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Yayasan (APBY).
6) Kepala Sekolah/Madrasah, mempunyai tugas dan wewenang :
a) Menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
b) Menentukan dan mengevaluasi pembagian kerja bagi Staf di bawahnya.
c) Melakukan pembinaan terhadap Staf dan Guru.
d) Memberi rekomendasi dan penilaian atas prestasi Staf dan Guru yang dipimpinnya.
e) Membuat RAPBS/M.
f) Bertanggungjawab atas tunggakan keuangan unit.
g) Membuat laporan pertanggung-jawaban secara berkala kepada Bagian Pengajaran.
BAB IV
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 6
1) Pengangkatan
a) Pengurus; pengangkatan anggota Pengurus dilaksanakan melalui rapat anggota Pengurus.
b) Kepala Sekolah/Madrasah; pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah dilaksanakan melalui rapat
anggota Pengurus berdasarkan minimal 2 orang calon yang diajukan unit yang dipilih secara demokratis
dalam rapat terbuka.
c) Staf Sekolah/Madrasah; pengangkatan Staf Sekolah/Madrasah dilaksanakan dengan prosedur sebagai
berikut :
(1) Rekruitment oleh Kepala Sekolah/Madrasah.
(2) Meminta rekomendasi pada pihak-pihak yang dianggap berkompeten.
(3) Pengangkatan yang bersangkutan oleh Ketua Yayasan.
d) Karyawan, pengangkatan karyawan Sekolah/Madrasah dilaksanakan melalui rapat anggota Pengurus.
2) Pemberhentian
a) Pemberhentian anggota Pengurus, dilaksanakan sesuai Anggaran Dasar Yayasan Pasal 11.
b) Kepala Sekolah/Madrasah, Staf, Guru dan Karyawan dinyatakan berhenti, karena :
(1) Masa jabatannya berakhir.
(2) Atas permintaan sendiri.
(3) Diberhentikan oleh rapat pengurus, karena melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan, dengan prosedur sebagai berikut :
- Peringatan lisan secara kekeluargaan, maksimal 2 kali.
- Teguran tertulis 1 kali.
- Peringatan tertulis 1 kali
- Pencabutan amanat dari yang bersangkutan.
BAB V
KRITERIA DAN SYARAT PENGANGKATAN
Pasal 7
Kriteria pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah, Staf, Guru dan Karyawan :
1) Latar belakang pendidikan :
a) Alumnus pondok pesantren salaf maupun modern.
b) Sarjana perguruan tinggi Islam maupun umum.
c) Aktifis organisasi keagamaan.
d) Kebijakan Sesepuh dan atau Ketua Yayasan.
2) Profil yang diutamakan :
a) Mampu membaca al-Qur’an dengan fasih.
b) Menguasi ilmu alat dengan baik, bagi pemegang bidang studi agama.
c) Memiliki pengetahuan tentang perkembangan sosial kemasyarakatan.
d) Sehat jasmani dan mental.
e) Berakhlaqul karimah.
f) Memiliki kapabilitas dalam disiplin ilmunya.
g) Mampu mengajar dengan baik.
h) Memiliki loyalitas dan bertanggungjawab kepada Yayasan.
i) Bisa menjadi teladan bagi siswa/santri.
Pasal 8
Syarat-syarat Kepala Sekolah/Madrasah :
1) Kepala Sekolah/Madrasah minimal telah mengabdi selama 3 tahun, atau sesuai petunjuk Sesepuh dan
atau Ketua Yayasan.
2) Kepala Sekolah/Madrasah tidak merangkap jabatan sebagai anggota Pengurus.
3) Memenuhi persyaratan akademis, yaitu :
a) Untuk MTS/SMA, minimal sarjana S1.
b) Untuk Madrasah Diniyah Awaliyah/Wustho, minimal alumni pesantren dengan kualifikasi keilmuan
agama yang mempuni.
BAB VI
MASA JABATAN
Pasal 9
1) Pengurus, masa jabatannya adalah 3 tahun dan dapat dipilih kembali.
2) Kepala Sekolah/Madrasah dan staf, masa jabatannya adalah 3 tahun.
3) Kepala Sekolah/Madrasah dan Staf dapat dipilih kembali melalui prosedur yang telah ditetapkan.
BAB VII
KODE ETIK GURU
Pasal 10
1) Disiplin waktu.
2) Menjaga keaktifan Sekolah/Madrasah.
3) Berkewajiban menyampaikan materi sesuai kurikulum.
4) Tidak merokok saat mengajar.
5) Jika terpaksa udzur, hendaklah mengajukan surat ijin terlebih dahulu dan atau memberi tugas.
6) Menjaga nama baik dan citra Yayasan.
7) Saling mengingatkan antara sesama anggota pengurus, Kepala Sekolah/Madrasah, Staf, Guru dan
karyawan.
8) Hadir pada rapat, breefing, dan pertemuan-pertemuan lain dengan disiplin.
9) Mematuhi dan menghormati semua tata tertib yang telah ditetapkan Yayasan.
10) Berpakaian rapi dan sopan.
BAB VIII
RAPAT-RAPAT
Pasal 11
1) Rapat pengurus diadakan sesuai Anggaran Dasar Yayasan Pasal 15.
2) Rapat Sekolah/Madrasah diadakan sesuai ketentuan masing-masing, dan dipimpin oleh Kepala
Sekolah/Madrasah atau yang diberi mandat.
3) Rapat penyusunan RAPBS/M diadakan menjelang berakhirnya tahun pelajaran, selambatnya satu
bulan sebelum akhir tahun pelajaran.
5) Rapat penyusunan RAPBY diadakan selambatnya satu bulan setelah tersusunnya RAPBS/M.
6) Rapat Yayasan dengan Kepala Sekolah/Madrasah dan Staf diadakan sekurangnya satu kali dalam 6
bulan.
7) Rapat bersama antara Pengurus dan Guru diadakan sekurang-kurangnya sekali setahun.
BAB IX
SUMBER DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 12
1) Tanah wakaf
2) Pendapatan bulanan berupa syahriyah santri.
3) Pendapatan non bulanan yang terdiri dari :
a) Pendaftaran.
b) DSP (Dana Sumbangan Pendidikan).
c) Herregistrasi/DU (Daftar Ulang).
d) Pendapatan lain yang bersifat insidentil.
4) Bantuan masyarakat yang halal dan tidak mengikat.
5) Bantuan instansi Pemerintah dan swasta yang halal dan tidak mengikat.
6) Dana ujian
7) Retribusi kantin/pedagang.
Pasal 13
1) Semua dana wajib disetorkan kepada Yayasan melalui rekening yayasan.
2) Dana yang dikelola Sekolah/Madarasah, sesuai dengan peruntukan dan pendapatannya ialah :
a) Dana Bantuan Pemerintah, kecuali bantuan fisik.
b) Pendapatan Bulanan dan Non Bulanan.
c) Dana ujian.
d) Hasil pengembangan usaha masing-masing unit, bukan dari hasil sumbangan masyarakat.
BAB X
BISYARAH
Pasal 14
Bisyarah terdiri dari :
1) Bisyarah Pengurus Yayasan.
2) Tunjangan Hari Raya (THR).
3) Tunjangan jabatan, yang diperuntukkan bagi Kepala Sekolah/Madrasah, Wakil Kepala, TU dan Wali
Kelas.
4) Tunjangan Pengabdian, yang diperuntukkan bagi Guru dengan melihat lama pengabdiannya, yaitu :
a) Golongan A, diatas 15 tahun
b) Golongan B, antara 10 sampai 15 tahun
c) Golongan C, antara 5 sampai 10 tahun
6) HR mengajar Guru dihitung berdasarkan beban mata pelajaran dan jam.
7) HR guru piket berdasarkan kehadiran.
8) Transportasi kehadiran.
Pasal 15
1) Bisyarah Pengurus Yayasan, Tunjangan Hari Raya (THR), dan Tunjangan Pengabdian bagi Guru
ditanggungkan kepada Yayasan.
2) Tunjangan jabatan, HR dan Transportasi kehadiran Guru ditanggungkan kepada masing-masing unit
atas persetujuan Yayasan.
BAB XI
CUTI
Pasal 16
Hak untuk mendapatkan cuti dibedakan menjadi :
1) Hak cuti umum, yaitu hak untuk libur pada hari-hari yang diliburkan Yayasan dan akan tetap
mendapatkan bisyarah.
2) Cuti bersyarat, yaitu cuti yang diakibatkan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan
tugasnya.
3) Hak cuti bersyarat diberikan kepada yang memerlukan melalui pengajuan ijin cuti terlebih dahulu
kepada Yayasan.
4) Bagi guru yang dinyatakan cuti bersyarat tetap diberikan tunjangannya, kecuali HR dan Transportasi
mengajarnya yang akan diberikan kepada penggantinya.
BAB XII
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Pasal 17
1) Semua pengadaan sarana dan prasarana Yayasan dan unit-unitnya dilaksanakan oleh Bidang Sarana
dan Prasarana dan dikontrol dan disetujui oleh Yayasan.
2) Perawatan sarana dan prasarana pendidikan dilaksanakan oleh masing-masing unit dan dibebankan
pada keuangan unit.
BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18
1) ART akan ditinjau kembali bila dianggap perlu.
2) Koreksi terhadap ART ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
3) Setiap komponen YPI-QF diharuskan mengetahui dan mengamalkan isi AD/ ART ini.
4) Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan.
5) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan ditetapkan kembali dalam peraturan tambahan.
Menyetujui,
Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Qothrotul Falah
Pasal 1
Nama Tempat dan Kedudukan
Pasal 2
Waktu Pendirian.
Nurulhidayah Pasundan didirikan mulai 26 Mei 2008 dan untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan lamanya.
Pasal 3
Azas
Pasal 4
Maksud dan Tujuan
Pasal 5
Usaha-Usaha
1. Menyelenggarakan Pendidikan Formal dari tingkat taman kanak-kanak s/d perguruan tinggi
(PAUD,TK,SD Plus,SMP Plus,MTs Plus,MA Plus,SMK Plus,SMU Plus,Perguruan
Tinggi/Universitas) yang keseluruhannya disesuaikan dengan kurikulum Pemerintah dan
Kurikulum Yayasan NHP,
2. Menyelenggarakan Pendidikan Non Formal mulai dari pendidikan Paket A, B, C, dan SSB serta
ASB.
3. Menyelenggarakan pengajian umum,
4. Mendirikan koperasi pondok Pesantren Nurulhidayah Pasundan,
5. Menyelenggarakan Usaha-Usaha Perdagangan yang halal,
6. Menyelenggarakan PKBM,
7. Menyelenggarakan Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Komputer,
8. Menyelenggarakan Pendidikan Keterampilan Untuk Santri dan Masyarakat Umum,
9. Menyelenggarakan Usaha Pertanian dan Agrobisnis,
10. Menyelenggarakan Usaha Peternakan dan Perikanan,
11. Menyelenggarakan Usaha Koperasi,
12. Menyelenggarakan Usaha Mebeuler,
13. Menyelenggarakan Usaha Dibidang Energi dan Transportasi,
Pasal 6
Kekayaan
Yayasan Nurulhidayah Pasundan antara lain terdiri: Kekayaan pribadi Pembina selaku Pendiri
Yayasan NHP yaitu sebesar Rp.99.900.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Ribu Rupiah). Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat, tanah wakaf, Hibah Wasiat, dan
Sosial lainnya dari para Donatur.
Pasal 7
Badan Pengurus
1. Yayasan Nurulhidayah Pasundan ini diurus oleh suatu badan pengurus yang terdiri dari:
a. Pembina;
b. Pengurus;
c. Pengawas;
2. Anggota badan pengurus dipilih untuk jangka 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.
3. Ketua badan pengurus diangkat dan diberhentikan oleh badan pendiri/Pembina.
4. Anggota badan pengurus lain dipilih oleh ketua badan pengurus untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun atas persetujuan badan pendiri/Pembina dengan menerapkan kedudukan masing-masing
serta dapat diberhentikan oleh Badan Pembina.
Pasal 8
Keanggotaan Badan Pengurus
Pasal 9
Kewajiban dan Kekuasaan Badan Pengurus
Pasal 10
Kewenangan Badan Pengurus
1. Ketua bersama-sama Sekretaris, mewakili Yayasan NHP didalam dan diluar pengadilan, dan
karenanya berhak melakukan segala tindakan, baik yang mengenai keperguruan maupun yang
mengenai kepemilikan, dengan ketentuan untuk:
a. Meminjam atau meminjamkan uang untuk dan atas nama Yayasan NHP;
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak atas benda tidak
bergerak milik Yayasan NHP;
c. Menggadaikan atau menjaminkan serta meminjamkan kekayaan Yayasan NHP, baik yang
bergerak atau tidak bergerak harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu atau surat /akta
yang berkenaan harus ditandatangani oleh Ketua Badan Pembina Yayasan NHP.
d. Surat-surat yang keluar bersifat penting harus ditandatangani oleh ketua bersama-sama dengan
sekretaris dan disampaikan kepada Ketua Badan Pembina.
e. Surat keluar yang bersifat rutin dapat ditandatangani oleh ketua bersama-sama dengan sekretaris.
2. Dalam dua bulan setelah akhir tahun kalender yang menjadi tahun buku Yayasan NHP, ketua
memberikan laporan tentang kegiatan-kegiatan Yayasan NHP dalam tahun buku terdahulu
kepada rapat Badan Pembina.
Pasal 11
Keanggotaan Badan Pembina
Pasal 12
Rapat-Rapat Badan Pengurus
1. Badan Pengurus diwajibkan mengadakan rapat sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun dan
setiap waktu jika dianggap perlu oleh ketua, atau sekurang-kurangnya ½(setengah) dari
jumlah Badan Pengurus lainnya yang memberitahukan kehendaknya itu dengan tertulis kepada
ketua.
2. Dalam semua rapat, ketua memegang pimpinan, jika ketua badan pengurus tidak dapat hadir,
rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih dan dari mereka yang hadir.
3. Rapat pengurus dianggap syah jika sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari para anggota
hadir.
4. Jika yang hadir tidak cukup, ketua dapat mengadakan rapat baru secepat-cepatnya 1(satu)
minggu dan selambat-lambatnya dalam 2(dua) minggu, setelah itu dalam rapat pertama dengan
tidak mengindahkan jumlah anggota yang hadir.
5. Semua rapat Yayasan Nurulhidayah Pasundan ini didasarkan dan berdasarkan pada musyawarah
dan mufakat jika musyawarah tersebut tidak tercapai, maka semua keputusan rapat diambil
dengan suara yang terbanyak seperti biasa.
6. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka ketua badan pengurus
dapat memutuskan hasil rapatnya.
Pasal 13
Tahun Buku
1. Tahun buku Yayasan Nurulhidayah Pasundan ini dimulai dari awal bulan Juni.
2. Badan Pengurus diwajibkan membuat laporan tahunan yang disediakan bersama-sama dengan
perhitungan dan pertanggung jawaban serta laporan tahunan tersebut harus disetujui disahkan
oleh Badan Pembina.
Pasal 14
Tambahan dan Aturan Perubahan Anggota Dasar
1. Putusan untuk merubah menambah anggaran dasar Nurulhidayah Pasundan atau untuk
membubarkan Nurulhidayah Pasundan hanya syah jika dalam rapat Anggota Badan Pembina
usulan yang berkenan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota Badan Pembina
2. Keputusan untuk membubarkan Yayasan NHP dapat diambil apabila atas usul Badan Pembina
ternyata bahwa Yayasan NHP tidak mempunyai kekuatan hidup lagi atau kekayaan Nurulhidayah
Pasundan telah habis atau sedemikian rupa, sehingga menurut Badan Pembina tidak cukup untuk
memenuhi tujuan Yayasan NHP.
3. Dalam hal pembubaran Yayasan NHP sebagai mana tersebut diatas, maka kekayaan
Nurulhidayah Pasundan ini dan atau kepada para pengganti mereka atau kepada Yayasan lain
atau semacamnya yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Nurulhidayah
Pasundan.
1. Pelindung dan Penasehat dipilih dan ditetapkan melaui rapat Badan Pembina.
2. Pelindung berfungsi mengayomi Nurulhidayah Pasundan, sehingga dapat berkembang dengan
baik maupun mewujudkan tujuan berdirinya Nurulhidayah Pasundan.
3. Penasehat berfungsi memberi nasehat, pertimbangan saran-saran, bantuan dan kemudian bagi
semua pengurus, wajib menjaga nama baik dan kelangsungan hidup Nurulhidayah Pasundan.
4. Pelindung dan Penasehat diangkat dan dipilih oleh Badan Pembina.
Pasal 2
Keanggotaan
1. Anggota Yayasan NHP terdiri dari Badan Pembina, Badan Pengurus, Pimpinan Lembaga
Pendidikan, Pimpinan Badan Usaha, Dosen Tetap, Guru Tetap Yayasan(GTY), Pegawai Tetap
dari lembaga badan usaha yang dibentuk oleh Yayasan NHP;
2. Setiap anggota akan dipertimbangkan, dipecat sementara atau dipecat selamanya apabila :
a. Bertindak melanggar atau bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Yayasan NHP;
b. Bertindak merugikan dan merusak nama baik Yayasan NHP;
3. Penetapan peringatan dan pemecatan sementara dilakukan oleh Ketua Badan Pengurus.
4. Penetapan pemecatan selamanya akan dilakukan oleh Ketua Badan Pembina atas usul Ketua
Badan Pengurus.
Pasal 3
Tugas dan Wewenang Ketua Badan Pengurus
Tugas :
1. Mengawasi secara keseluruhan terhadap aktifitas Yayasan Nurulhidayah Pasundan.
2. Membuat program kerja Yayasan secara global.
3. Mengkoordinasi semua kegiatan Pengurus Yayasan Nurulhidayah Pasundan.
4. Menandatangani surat-surat/dokumen yang berhubungan dengan administrasi Yayasan
Nurulhidayah Pasundan.
5. Berkoordinasi dengan instansi terkait.
6. Mengontrol dan mengendalikan semua kegiatan Yayasan Nurulhidayah Pasundan.
7. Menyusun RAPB Yayasan NHP bersama Badan Pembina Yayasan NHP.
8. Sebagai Pembina Sekolah dan pengendali pelaksana pendidikan secara umum.
Kewenangan :
1. Meminta laporan program kerja masing-masing Kepala Departemen dan Ketua Bidang;
2. Menandatangani perjanjian dan atau kerjasama;
3. Melakukan evaluasi kinerja pada Kepala Departemen dan Ketua Bidang;
4. Memberi sangsi dan penghargaan kepada badan/komponen pengurus Yayasan NHP.
Pasal 4
Tugas Sekretaris
Pasal 5
Tugas Bendahara
Pasal 6
Tugas dan Wewenang Ketua Pengawas
Pasal 7
Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Pendidikan
Pasal 8
Tugas dan Wewenang Kepala Departemen Usaha
Pasal 10
Tugas Kepala – Kepala Bidang
Pasal 11
Pimpinan Lembaga Pendidikan
Pasal 12
Tugas Pimpinan Lembaga Pendidikan
Pasal 13
Tugas Wakil Pimpinan Lembaga Pendidikan
Pasal 14
Tugas Guru
Pasal 15
Tugas Pembimbing Ekstrakurikuler