Anda di halaman 1dari 13

WHITE PAPER

JANJI KAMPANYE

Partai Keadilan Sejahtera


pada
Pemilu 2019

Jakarta, 22 November 2018


MANIFESTO POLITIK

Janji Kampanye
Pada pemilu 2019, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjanjikan 2 hal, salah satunya adalah jika
PKS menang pada Pemilu 2019, PKS akan memperjuangkan Rancangan Undang Undang (RUU)
Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup.

Politik Gagasan
Bagi PKS, pemilu adalah ajang adu gagasan dan adu program untuk Indonesia yang lebih baik.
Pada pemilu, setiap partai memang harus bertarung memperebutkan suara rakyat, dengan cara
menawarkan ide atau gagasan yang paling bermanfaat bagi rakyat dengan biaya yang semurah-
murahnya.
Pemilu sebagai ajang kontes gagasan akan meningkatkan kualitas demokrasi kita. Cara
membuat pemilu menarik adalah setiap partai membentangkan rencana konkret mereka untuk
Indonesia. Hal ini mencegah rakyat tertipu oleh partai-partai. Kalau tidak ada kontes gagasan,
maka pemilu hanya akan berisi slogan-slogan kosong, citra diri palsu dan adu narsistik dari
peserta pemilu. Politik slogan, politik pencitraan dan politik narsistik ini harus dihentikan.
PKS mengajukan tawaran gagasan ini, agar rakyat tahu apa rencana PKS untuk Indonesia. Inilah
rencana PKS untuk Indonesia

RUU Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup
Yang kami maksud dengan penghapusan adalah peniadaan seluruh kewajiban keuangan
maupun non keuangan, baik terutang akibat penundaan pembayaran di masa lalu alias
tertunggak maupun kewajiban keuangan pada tahun berjalan.
Kewajiban keuangan mencakup pembayaran pokok pajak terutang, denda, bunga dan lainnya.
Kewajiban non-keuangan mencakup penahanan sepeda motor, penyegelan sepeda motor dan
lainnya.
Yang kami maksud dengan pajak sepeda motor adalah pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak
bea balik nama kendaraan bermotor (PBBNKB), Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu
Lintas Jalan, biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan biaya administrasi
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). Seluruhnya untuk kendaraan berukuran CC kecil.
Yang kami maksud dengan SIM adalah SIM A, SIM B1, Sim B2, SIM C DAN SIM D.
Mengapa PKS memperjuangkan RUU Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan
SIM seumur hidup pada pemilu 2019? Karena:
1. Ini akan meringankan beban hidup rakyat.

Bukti 1:
Data-data menunjukan beban hidup rakyat semakin berat, karena: (1) tarif dasar listrik
rakyat meningkat, (2) harga beras kualitas medium yang terus naik berdasarkan data
berdasarkan data BPS yaitu rata-rata harga beras sepanjang 2010 – 2018 (dari Rp 6.700
naik menjadi Rp 12.000).

Dengan demikian pengurangan beban sekecil apapun termasuk misalnya, pengurangan


pajak (tax cuts) dan pembayaran SIM hanya sekali seumur hidup akan disambut rakyat
dengan gembira.

Bukti 2:

Terdapat 105 juta sepeda motor di Indonesia, dimana sebagian besar diantaranya adalah
milik orang-orang kecil. Sebagian besar sepeda motor dimiliki oleh saudara-saudara kita
yang lemah ekonominya.

Mereka adalah orang-orang yang paling akan diuntungkan dari kebijakan ini. Mereka
adalah orang-orang yang sedang beranjak dari kelas bawah menuju kelas menengah.
Jadi penghapusan pajak sepeda motor ini akan mengurangi beban pemilik 105 juta
sepeda motor ini. Ini adalah kebijakan yang memihak orang banyak. Ini adalah kebijakan
PKS.

2. Penghapusan pajak ini juga mengurangi kerepotan, kerumitan dan waktu produktif yang
hilang karena harus mengurus surat-surat yang seharusnya dapat digunakan untuk
bekerja
Di pedesaan sepeda motor digunakan sebagai sarana produksi untuk mengangkut hasil-
hasil pertanian. Sementara di perkotaan sepeda motor juga digunakan sebagai sarana
produksi, untuk pergi ke tempat kerja, untuk mengangkut barang dagangan dan termasuk
ojek online yang berjumlah jutaan pengemudi. Jadi sepeda motor sekarang telah berubah
sebagai sarana produksi juga.
Kehadiran ojek online itu membuat kita harus mendefinisikan ulang makna dari
transportasi publik yang selama ini selalu berupa megaproyek yang disediakan oleh
pemerintah dengan investasi yang besar-besaran, seperti sistem kereta bawah tanah,
sistem angkutan bus, jaringan kereta ringan dsb.
Berkat kemajuan teknologi, ternyata sepeda motor yang selama ini tidak digolongkan
sebagai transportasi publik juga terbukti menyediakan jasa transportasi yang mudah,
murah, dan cepat sehingga membantu mengurai kemacetan lalu lintas sekaligus
mendatangkan penghasilan bagi jutaan pemilik sepeda motor tersebut.
Bukti 1:
Keberhasilan online transportation (transportasi daring) dalam mengatasi kemacetan lalu
lintas telah dilaporkan oleh penelitian yang berjudul, “Do On-demand Ride-sharing
Services Affect Traffic Congestion? Evidence from Uber Entry” oleh Ziru Li, Yili Hong and
Zhongju Zhang (2017). Dengan menggunakan data dari 957 observasi di 87 area urban
selama 11 tahun yang dianalisis melalui metode difference in difference, para peneliti ini
menemukan bahwa masuknya Uber dalam satu wilayah urban mengurangi secara
signifikan kemacetan di wilayah tersebut.
Bukti 2:
Ojek online telah mampu menjadi transportasi alternatif yang ikut menyediakan jasa
transportasi massal. Per tahun 2017, jumlah pengguna KRL sebanyak 1 juta per hari
sedangkan jumlah pengguna salah satu operator ojek online adalah 15 juta per minggu,
yang berarti 2 kali lipat dari KRL. Padahal investasi yang digelontorkan pemerintah untuk
membangun sistem KRL sangat besar, misalnya diperlukan investasi 2,3 triliun untuk
ekstensi jalur KRL Bekasi ke Cikarang berjarak sekitar 20 km. Sedangkan tidak diperlukan
investasi pemerintah untuk ojek online bisa beroperasi, karena investasinya berasal dari
partisipasi masyarakat.
3. Penghapusan pajak ini tidak akan menganggu secara signifikan keuangan APBD provinsi
Seperti kita ketahui bahwa pajak sepeda motor selama ini menjadi salah satu sumber
pendapatan pemerintah provinsi, namun demikian data beberapa provinsi menunjukan
bahwa porsi dari pendapatan pajak sepeda motor itu sekitar seperlima dari pendapatan
daerah.
Bukti:

Data tersebut menunjukan bahwa penghapusan pajak sepeda motor tidak akan
menganggu kapasitas fiskal daerah. Namun, upaya ini justru mengkondisikan pemerintah
provinsi harus berhemat dan efisien.
Terlebih lagi, jika kita merujuk pada desain otonomi daerah paska reformasi tugas
pelayanan publik pemerintah provinsi tidaklah banyak karena ujung tombak pelayanan
publik ada pada pemerintah kota/kabupaten. Fungsi pemerintah provinsi lebih bersifat
koordinatif saja sehingga tidak memerlukan anggaran yang banyak.
Sedangkan alasan pemberlakuan SIM seumur hidup adalah:
1. Perbaruan SIM setiap 5 tahun sekali merepotkan. Bukti yang sudah berhasil adalah KTP
yang dahulu harus 5 tahun sekali diperbarui sekarang seumur hidup dan berefek positif
pada penghematan waktu produktif masyarakat.
2. Agar biaya yang dibayar masyarakat ringan. Cukup sekali saja membayar biaya
pembuatan SIM.

Penutup
Demikianlah janji-janji kampanye Partai Keadilan Sejahtera untuk masyarakat Indonesia pada
pemilu 2019.
Coblos PKS!
Coblos calon legislatif dari PKS!
Cobloslah PKS, beban Anda jadi ringan!
Demikian.

Referensi:
1. https://jdih.esdm.go.id/peraturan/Permen%20ESDM%20Nomor%2041%20Tahun%2020
17.pdf tentang Tarif Dasar Listrik
2. https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/963 tentang Harga Beras Periode 2010
s.d. 2018
3. https://tekno.kompas.com/read/2017/12/18/07092867/berapa-jumlah-pengguna-dan-
pengemudi-go-jek
4. https://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/20/20343781/rekor.penumpang.krl.comm
uter.line.capai.1.juta.orang.per.hari
5. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3674679/proyek-krl-cikarang-telan-
biaya-rp-23-triliun
6. Li, Ziru and Hong, Yili and Zhang, Zhongju, Do On-demand Ride-sharing Services Affect
Traffic Congestion? Evidence from Uber Entry (August 30, 2016).
https://ssrn.com/abstract=2838043 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2838043

Lampiran:
1. RUU Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup (pdf)
2. Pertanyaan Pertanyaan yang Sering Diajukan (Frequently Asked Questions)
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR … TAHUN …
TENTANG PENGHAPUSAN PAJAK SEPEDA MOTOR DAN PEMBERLAKUAN
SURAT IZIN MENGEMUDI SEUMUR HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:
a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b. bahwa dalam negara hukum, hak milik perlu dilindungi sehingga memberikan dorongan untuk
bekerja keras dalam koridor hukum yang berlaku;
c. bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur perpajakan kendaraan sepeda motor dan
Surat Izin Mengemudi belum memadai untuk mewujudkan pengakuan hak milik secara
komprehensif;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c
perlu membentuk Undang-Undang tentang PENGHAPUSAN PAJAK SEPEDA MOTOR DAN
PEMBERLAKUAN SURAT IZIN MENGEMUDI SEUMUR HIDUP
Mengingat : Pasal 20, Pasal 21 dan Pasal 28D ayat (1) UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

dengan persetujuan bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:
UNDANG-UNDANG
TENTANG
PENGHAPUSAN PAJAK SEPEDA MOTOR
DAN SURAT IZIN MENGEMUDI SEUMUR HIDUP

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Penghapusan adalah peniadaan seluruh kewajiban keuangan maupun non keuangan, baik
terutang akibat penundaan pembayaran di masa lalu alias tertunggak maupun kewajiban
keuangan pada tahun berjalan.

2. Kewajiban keuangan mencakup pembayaran pokok pajak terutang, denda, bunga dan lainnya.
Kewajiban non-keuangan mencakup penahanan sepeda motor, penyegelan sepeda motor dan
lainnya.
3. Pajak Kendaraan Jenis Sepeda Motor adalah pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bea balik
nama kendaraan bermotor (PBBNKB), Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan, biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan biaya administrasi Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
4. Sepeda Motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.
5. Surat Izin Mengemudi adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi,
sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan
kendaraan bermotor, yang terdiri dari golongan A, B, C dan D.
6. Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.
7. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintah Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
8. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan.
BAB II
PENGHAPUSAN PAJAK SEPEDA MOTOR

Pasal 2
Setiap sepeda motor bebas dari: (1) pajak kendaraan bermotor (PKB), (2) pajak bea balik nama
kendaraan bermotor (PBBNKB), (3) Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,
(4) biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan (5) biaya administrasi Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), baik yang telah terutang maupun yang belum terutang.
Pasal 3
Setiap Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang telah diterbitkan berlaku terus menerus.
Pasal 4
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tidak dapat membuat pajak bernama lain yang pada
pokoknya menyerupai pajak yang telah dihapus oleh pasal 2.

BAB III
PEMBERLAKUAN SURAT IZIN MENGEMUDI SEUMUR HIDUP

Pasal 5
Setiap Surat Izin Mengemudi (SIM) baik SIM A, SIM B1, SIM B2, SIM C dan SIM D yang telah
diperoleh seseorang berlaku seumur hidup dan tidak dapat pula dicabut akibat pelanggaran yang
dilakukan.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Pada saat Undang-Undang ini berlaku semua peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai perpajakan kendaraan bermotor dan Surat Izin Mengemudi dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam UndangUndang ini.
Pasal 7
Pada saat Undang-Undang ini berlaku semua peraturan perundang-undangan yang bertentangan
dengan ketentuan dalam UndangUndang ini dinyatakan batal demi hukum.
Pasal 8
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.

Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal…
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(……………………………………………………….)
PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR … TAHUN …
TENTANG PENGHAPUSAN PAJAK KENDARAAN JENIS SEPEDA MOTOR DAN
PEMBERLAKUAN SURAT IZIN MENGEMUDI SEUMUR HIDUP

I. UMUM
Cukup Jelas.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 Cukup jelas.
Pasal 2 Cukup Jelas
Pasal 3 Cukup jelas.
Pasal 4 Cukup jelas.
Pasal 5 Cukup jelas.
Pasal 6 Cukup jelas.
Pasal 7 Cukup jelas.
Pasal 8 Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ….
Pertanyaan Pertanyaan yang Sering Diajukan (Frequently Asked Questions)

1. Apakah penghapusan pajak ini tidak akan menambah jumlah sepeda motor?

Jawaban:
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa setiap pemotongan pajak akan langsung
meningkatkan pembelian durable goods (barang tahan lama) seperti sepeda motor.

Dalam ilmu ekonomi, hal ini dikenal dengan istilah elastisitas permintaan. Kami
memperkirakan bahwa peningkatan permintaan terhadap pembelian sepeda motor
dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenaikan pendapatan masyarakat secara riil dan
kemudahan proses kredit (misalnya DP nol%), namun bukan karena penghapusan pajak.

2. Apakah kebijakan ini akan memperparah kemacetan?

Jawaban:
Tidak. Justru sepeda motor sekarang telah menjadi salah satu alternatif transportasi
publik yang turut mengurai kemacetan seperti yang telah kami uraikan penalaran dan
buktinya di atas.

3. Apakah ini akan menyebabkan pemerintah provinsi kehilangan pendapatan


sehingga tidak bisa melayani publik dengan baik?

Jawaban:
Tidak. Sebab, sebagaimana kami uraikan di atas, proporsi pendapatan pajak sepeda
motor atas APBD adalah sekitar 7 s.d. 8%. Di sisi lain, ujung tombak pelayanan publik
dalam desain otonomi daerah kita pasca reformasi adalah Pemerintah Kota/Kabupaten,
dimana Pemerintah Provinsi tugasnya lebih ke arah fungsi koordinatif.

4. Siapakah yang paling diuntungkan dari kebijakan penghapusan pajak sepeda motor
ini?

Jawaban:
Seluruh rakyat Indonesia yang memiliki motor yang berjumlah sekitar 105 juta unit.
Sebagian besar dari sepeda motor ini dimiliki oleh mereka yang dalam literatur ekonomi
terbaru sebagai “kelas pemotor”. Mereka bukan kelas bawah, namun belum dapat secara
ajeg dikategorikan sebagai kelas menengah. Mereka menggunakan sepeda motor untuk
pergi ke kantor, mengangkut hasil pertanian dan sebagiannya lagi sebagai mitra
pengemudi ojek online.

5. Apakah seluruh sepeda motor atau kriteria tertentu?

Jawaban:
Kami merencanakan hanya sepeda motor berCC kecil yang dihapuskan kewajiban
pajaknya, sedangkan berCC besar tetap dikenakan pajak.
6. Jika SIM seumur hidup, bagaimana memastikan keamanan berkendara dijamin?

Jawaban:
Lulus Ujian SIM adalah bukti bahwa pengemudi telah membuktikan kemampuannya
berkendara dengan aman dan taat aturan. Seiring berjalannya waktu, pengemudi makin
mahir mengendarai bukan malah makin tidak mahir, sebab setiap pengemudi
mengemudikan kendaraannya, ia sebenarnya melatih ulang kembali dirinya secara tidak
langsung.

Jaminan keamanan berasal dari kesadaran bahwa yang paling punya insentif untuk
selamat dan juga tidak mencelakakan orang lain adalah pengemudi itu sendiri. Dalam hal
ini, pemerintah adalah wakil masyarakat banyak untuk menetapkan aturan main dalam
kehidupan bersama sehingga tegak tertib hukum. Jadi, pemerintah cukup memberikan
satu kali saja lisensi berkendara tersebut, tidak perlu berkali kali.

7. Jika SIM seumur hidup, apakah kecelakaan sepeda motor akan makin sering
terjadi?

Jawaban:
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan hubungan erat atau sebab akibat antara SIM
seumur hidup dan tingkat kecelakaan sepeda motor.

8. Kebijakan penghapusan pajak dan SIM seumur hidup ini kesannya memanjakan
sepeda motor, bukankah sepeda motor adalah kendaraan yang paling sering
kecelakaan?

Jawaban:
Kebijakan ini berpihak pada sebagian besar rakyat Indonesia untuk meringangkan beban
hidup mereka, membuat hidup mereka lebih mudah dan lebih produktif, bukan
memanjakan.

Di sisi lain, pertanyaan di atas adalah salah satu bentuk kekeliruan berpikit (logical fallacy)
yang disebut sebagai bias ketersediaan. Sebab, lebih tepat jika proporsi yang benar
adalah membandingkan antara jumlah kecelakaan dengan jumlah perjalanan total moda
tranportasi tersebut, yang dihitung dengan rumus sbb:

Proporsi kecelakaan sepeda motor = Jumlah kecelakaan/jumlah perjalanan sepeda motor


Proporsi kecelakaan mobil = Jumlah kecelakaan/jumlah perjalanan mobil

Jika perilaku masyarakat dalam bepergian kita cenderung stabil/konstan, maka rumus tadi
dapat disederhanakan menjadi:

Proporsi kecelakaan sepeda motor = Jumlah kecelakaan sepeda motor/jumlah sepeda


motor
Proporsi kecelakaan mobil = Jumlah kecelakaan mobil/jumlah mobil

Berapa proporsinya? Berikut ini datanya:


Jumlah sepeda motor kurang lebih 105 juta, sedangkan jumlah mobil kurang lebih 14,5
juta. Jumlah kecelakaan sepeda motor 73,5%, berarti kurang lebih jumlah kecelakaan
mobil 26,5%. Jumlah kecelakaan total 106.000 kejadian

Proporsi kecelakaan sepeda motor = 106.000 x 73,5% dibagi 105 juta = 0.075%
Proporsi kecelakaan mobil = 106.000 x 26,5% dibagi 14,5 juta = 0.2%
Peluang terjadinya kecelakaan mobil 267% lebih tinggi dibandingkan sepeda motor!

Demikian, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai