Anda di halaman 1dari 4

Perancangan dan pengujian

Rancangan fungsional

Rangka dan meja merupakan dudukan untukmenempatkan motor penggerak, sistem transmisi
danseperangkat alat pencacah sehingga harus mampumenahan beban dan getaran yang timbul
selamamesin beroperasi. Pada rancangan ini perhitungangetaran tidak dilakukan. Getaran
ditimbulkan karenaputaran komponen-komponen mesin dan tumbukanantara pisau pencacah dan
bahan baku. Sistemtransmisi menggunakan kopel menjadi lebih efektifdan akan mengurangi
komponen yang berputar dansaling bergesekan sehingga diharapkan dapatmengurangi getaran
yang terjadi saat m esinberoperasi. Selain itu kaki rangka bentuk jack tanparoda diharapkan juga
dapat mengurangi getaran yangterjadi. Hopper (bagian input) berfungsi sebagai
tempatmemasukkan bahan baku berupa tulang dan kepalaikan yang akan dicacah. Pisau (blade)
yang terpasangpada poros merupakan komponen utama yangberfungsi untuk mencacah dan
didukung oleh sisiryang berfungsi untuk menyisir atau membersihkanpisau dari bahan baku yang
masih menempel. Outletmerupakan tempat keluaran produk yang telahdicacah. Motor listrik
berfungsi sebagai penggerakpisau pencacah. Motor listrik dan pisau pencacahdihubungkan dengan
kopel yang berfungsi untukmenghubungkan dan mentransmisikan daya danputaran motor ke pisau
pencacah. Ditambahkansepasang roda gigi supaya sepasang pisau berputarberlawanan arah dan
juga dipasang gear reducer untukmereduksi kecepatan putaran motor. Sedangkanuntuk mengatur
kecepatan putaran motor digunakan inverter

Rancangan structural

Rangka dan meja terbuat dari plat SS 304 denganketebalan 1,2 mm dan terdiri dari meja dengan
4(empat) kaki yang berfungsi untuk menopangkomponen mesin pencacah. Hopper terbuat dari
platTabel 1. Rancangan fungsional mesin pencacah tulang ikanTable 1. Functional design of fish
bone chopping machine Bagian Mesin/Machine PartsFungsi/Functions Hopper/Hopper Tempat
masukan bahan baku tulang dan kepala ikan yang akan dicacah/A place to input of raw materials of bone
and fish head to be chopped Pisau/Blade Komponen utama untuk mencacah bahan baku/Main
component for chopping a raw materials Sisir/Comb Membersihkan pisau dari bahan baku yang
menempel/Cleanup the blade from raw materials residue Keluaran/Outlet Tempat keluaran hasil
cacahan/Aplace for the output of thechopped materials Motor penggerak/Motor drive Memutar pisau
pencacah/To rotate the chopper blade Kopel/Coupling Menyambung dan mentransmisikan daya motor ke
pisau pencacah/Couple and transmit the power from motor to the chopper blade Gear reducer/Gear
reducerMereduksi kecepatan putaran motor/Reduce motor speedSepasang roda gigi/Gear
setMentransmisikan putaran kedua pisau menjadi berlawanan arah/Transmit rotation of the twin blades to
be opposite directions Rangka dan meja/Frame and table Menempatkan motorpenggerak,system
transmisi dan seperangkat pisau pencacah/Aplace for motor drive,transmission system and chopper
blade.
Uji Kinerja Mesin Pencacah Tulang Ikan

Hasil uji kinerja mesin pencacah tulang ikan padavariasi frekuensi inverter 25; 37,5; dan 50 Hz
denganparameter yang diamati meliputi rendemen, kecepatanputaran poros, waktu pencacahan,
dan kapasitaspencacahan disajikan pada Gambar 6 sampai 9.Gambar 6 menunjukkan bahwa
rendemen yangdiperoleh berkisar antara 88,18-92,69%, di manarendemen tertinggi terdapat pada
perlakuan frekuensi50 Hz. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwafrekuensi inverter tidak
berpengaruh terhadaprendemen (p>0,05). Terjadi fluktuasi pada nilairendemen, di mana hal ini
disebabkan prosespengumpanan bahan baku pada hopper masih mengguna kan proses manual ,
sehingga mempengaruhi jumlah masukan bahan baku kedalam mesin pencacah dan efeknya
mempengaruhirendemen akhir yang diperoleh.Gambar 7 menunjukkan bahwa kecepatan
putaranporos yang diukur berkisar antara 76,50-157,67 rpm,di mana nilai tertinggi terdapat pada
perlakuanfrekuensi 50 Hz. Hasil analisis statistik menunjukkanbahwa frekuensi inverter berpengaruh
signifikanterhadap kecepatan putaran poros (p<0,05). Waktupencacahan yang diukur berkisar
antara 42,67-167,67detik, di mana waktu pencacahan tercepat terdapatpada perlakuan 50 Hz
(Gambar 8). Hasil analisisstatistik menunjukkan bahwa frekuensi inverterberpengaruh signifikan
terhadap waktu pencacahantulang ikan (p<0,05). Kapasitas pencacahan berkisarantara 69,97-
278,69 kg/jam, di mana nilai tertinggiterdapat pada perlakuan frekuensi 50 Hz (Gambar 9).
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa frekuensiinverter tidak berpengaruh signifikan
terhadapkapasitas pencacahan (p>0,05). Untuk parameterkecepatan putar poros dan waktu
pencacahanmenunjukkan adanya suatu pola, di mana semakinbesar frekuensi inverter,
kecepatan putaran porossemakin tinggi dan waktu pencacahan semakinsingkat. Hal ini
disebabkan karena frekuensi masukanmempunyai hubungan berbanding lurus
dengankecepatan putar motor. Penelitian tentang frekuensidan kecepatan putar motor juga
dilakukan olehHaryanto (2011) yang menyatakan bahwa perubahanfrekuensi masukan motor
dapat mengakibatkanperubahan pada kecepatan motor. Semakin besarfrekuensi masukan
yang diberikan, maka kecepatanm otor akan sem aki n tinggi , dan begitu pul
asebaliknya.Berdasarkan hasil analisis statistik, frekuensiinverter tidak berpengaruh signifikan
terhadapkapasitas pencacahan, sedangkan frekuensi invertermemberikan pengaruh signifikan
terhadap kecepatanputaran poros dan waktu pencacahan. Kecepatanput aran poro s yan g sem
a ki n n ai k a kanmengakibatkan jumlah atau berat bahan yangtercacah semakin meningkat per
satuan waktu, makaseh arusnya a kan m eni n gkatk an ka pasi taspencacahan. Kondisi ini
diduga disebabkan karenaproses pengumpanan atau pemasukan bahan bakukedalam mesin
ketika uji coba tidak stabil yangdisebabkan karena pengumpanan masih dilakukansecara

.
manual, belum menggunakan mesin Selainitu diduga juga disebabkan karena karakteristik
bahanbaku yang digunakan untuk uji coba tidak seragam.

Anda mungkin juga menyukai