Anda di halaman 1dari 6

PEREKONOMIAN INDONESIA

Disusun oleh :

Novita Ayu Nurul Hidayah (1812321030)

PROGRAM STUDI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNEVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2019/2020
 Jawaban UAS

1. Air, udara, tanah, hutan, sungai, tumbuhan, laut, semuanya adalah kekayaan atau faktor
alam yang dapat diakses oleh semua warga masyarakat. Kekayaan yang sumbernya dari
alam itu milik bersama dan untuk kepentingan bersama. Ia disebut “the Commons”, hak
milik bersama, karena punya fungsi publik. Yakni untuk hajat hidup orang banyak. Jadi
sumber daya alam itu bukan milik pribadi, dan tak bisa dikuasai, apalagi hanya
dimanfaatkan oleh dan untuk kepentingan individu, perusahaan atau kelompok tertentu
saja. Maka itu bila berada didalam atau merupakan bagian dari suatu negara, sumber daya
alam perlu dikuasai dan dikelola oleh negara untuk dan atas nama publik. Atau karunia
alam milik bersama tersebut bisa juga menjadi praktik sosial kolektif mengatur sumber
daya alam secara arif dan lestari bukan oleh negara atau swasta, tapi oleh komunitas
penduduk asli atau masyarakat adat setempat. 
Kekayaan berupa hutan, mata-air, udara bersih, dan lain-lain sumber daya alami itu
merupakan unsur ekologi dari lingkungan alam yang selalu bisa dan mampu
memperbaharui dirinya. Mampu tumbuh dan berkembang kreatif dengan kapasitasnya
sendiri, tanpa harus menunggu bantuan pihak lain. Karena itu kekayaan alam tsb disebut
“renewable resources”, sumberdaya terbaharui. Sumberdaya itu bisa dikeruk, ditebang dan
diambil  untuk apa saja, tapi akan bisa tumbuh kembali.  Namun kapasitas alam dan
lingkungan hidup juga ada ambang batasnya. Ada batas daya dukung dari lingkungan
yang alami. Apabila sumberdaya itu dieksploitasi, dikuras terus-menerus melampaui
ambang batas daya dukungnya, maka ekosistem alami yang mendukungnya akan runtuh.
Kemampuan alam memperbarui diri itu tercabut akarnya. Sehingga ekosistem alam yang
runtuh itu kehilangan daya, tak mampu tumbuh kembali. Hutan jadi gundul, sumber mata
air hilang, sungai dan sawah mengering, tanah jadi gersang hilang kesuburannya. Maka
deforestasi dan semua kerusakan alam itu membawa dampak kekeringan, banjir, tanah
longsor, pencemaran sungai, dan rangkaian bencana alam lainnya sehingga dirasakan
sebagai malapetaka lingkungan yang kian menyengsarakan kehidupan manusia dan
masyarakat umumnya. 
Adanya persepsi, cara pandang dan pola pikir mengenai “sumberdaya alam” dalam
konteks pemaknaan arti “pembangunan” yang sangat berbeda bahkan saling bertolak
belakang itulah yang menyebabkan terjadinya kontestasi  antara kebijakan
“pembangunan ekonomi” dengan “pelestarian alam dan lingkungan”. Kontestasi antara
dua kebijakan dan program yang selalu saling bertentangan itu membuat arena
pembangunan di tingkat nasional maupun di daerah seolah-olah merupakan ajang
pertarungan yang tidak seimbang antara unsur yang “Kuat berkuasa” melawan unsur
yang “Lemah tak berdaya”. Ibarat menghadapi medan perang, “pembangunan ekonomi”
sudah punya semua perangkat pasukan terlatih, senjata canggih, cukup amunisi,
pengalaman panjang dan dukungan logistik yang kuat, berupa konsep, teori, sistem,
regulasi, kebijakan, anggaran dan kelembagaan yang serba lengkap dan teruji. Karena itu
pembangunan ekonomi punya begitu banyak keunggulan yang membuatnya memegang
peran “supremasi” atas sektor-sektor lainnya sehingga bisa menentukan posisi dan
prioritas kebijakan pembangunan nasional maupun daerah.   
Sumber pustaka : https://madaniberkelanjutan.id/2020/06/28/pembangunan-ekonomi-
versus-lingkungan-siapa yang-
2. Pinjaman itu diberikan untuk membiayai proyek-proyek arahan negara dan strategi
subtitusi impor (pengembangan industri untuk melayani pasar domestik). Pinjaman luar
negeri tersebut digunakan untuk menutupi selisih tabungan dalam negeri dengan investasi
dan menutup kebutuhan devisa akibat selisih tabungan ekspor dan impor. Kebutuhan
devisa untuk mengimpor sebagai barang modal untuk menggerakkan industri dalam
negeri di negara sedang berkembang sangat tinggi, dilain pihak devisa negara terbatas
karena ekspor pada umumnya masih relatif rendah. Dengan demikian untuk menutup
kebutuhan devisa itu diperlukan adanya utang maupun penanaman modal asing.
https://journal.uii.ac.id/Unisia/article/download/2716/2503
3. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga
kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan
terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan fiskal, berkembangnya pasar
kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja. Secara empiris jelas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembangunan infrastruktur berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
ekonomi (secara makro dan mikro) serta perkembangan suatu negara atau wilayah.
https://www.bappenas.go.id/files/3013/5228/3483/05abdul__200910141312
4. yaitu Dengan menggunakan harga yang sebenarnya dan menggunakan tekhnologi yang
lebih tepat dan sejauh mana tenaga kerja dapat menggantikan modal dalam proses
produksi yang dilaksanakan di berbagai negara berkembang. Dan progam pembangunan
desa harus dipacu. Sector informal menjadi bagian yang semakin besar dan semakin
penting dalam perekonomian dibanyak Negara dunia ketiga. Jelaskan perbedaan antara
sector formal dan sector informal serta uraikanlah aspek-aspek positif dan negative dari
pasar tenaga kerja informal diperkotaan.
sector informal  biasanya digunakan untuk menunjukkan sejumlah kegiatan ekonomi
yang berskala kecil, yaitu perpindahan dari tenaga kerja miskin didesa yang pindah
kekota guna menghindari kemiskinan dan pengangguran, tenaga kerja yang bekerja pada
segala jenis pekerjaan tanpa ada perlindungan Negara dan atas usaha tersebut tidak
dikenakan pajak. Sector formal  adalah lingkungan suatu usaha resmi yg dapat
menampung tenaga kerja
Aspek positif:
a. mampu menciptakan surplus
b. sebagai akibat dari rendahnya intensitas permodalan
c. mampu memberikan latian kerja dan magang dengan biaya yang sangat murah
d. menciptakan permintaan atas tenaga kerja semi terlatih dan kurang ahli
e. lebih banyak dan lebih mudah menerapkan teknologi tepat guna
f. memainkan peranan yang sangat penting dalam proses daur ulang limbah atau
sampah
g. memeratakan distribusi hasil-hasil pembangunan kepada penduduk miskin

Aspek negative : sector informal tertumpu pada hubungan yang begitu erat antara migrasi
desa – kota dan penyerapan tenaga kerja oleh sector tersebut.

http://rencute-ozha.blogspot.com/2013/01/urbanisasi-dan-migrasi-desa-kota

5. kebijakan moneter yang diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan ke
depan dan diumumkan kepada publik sebagai perwujudan dari komitmen dan
akuntabilitas bank sentral. ITF diimplementasikan dengan menggunakan suku bunga
kebijakan sebagai sinyal kebijakan moneter dan suku bunga Pasar Uang Antar Bank
(PUAB) sebagai sasaran operasional. Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak 1
Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan kerangka kebijakan moneter dengan uang
primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter. 
Berpijak pada pengalaman krisis keuangan global 2008/2009, salah satu pelajaran
penting yang mengemuka adalah perlunya fleksibilitas yang cukup bagi bank sentral
untuk merespons perkembangan ekonomi yang semakin kompleks dan peran sektor
keuangan yang semakin kuat dalam memengaruhi stabilitas ekonomi makro. Berdasarkan
perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkuat kerangka ITF
menjadi Flexible ITF.  Reformulasi kebijakan moneter memiliki tiga tujuan utama.
Pertama, memperkuat sinyal arah kebijakan moneter. Kedua, memperkuat efektivitas
transmisi kebijakan moneter melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga pasar
uang dan suku bunga perbankan. Ketiga, mendorong pendalaman pasar keuangan,
khususnya transaksi dan pembentukan struktur suku bunga di PUAB untuk tenor 3 bulan
hingga 12 bulan. 
https://www.bi.go.id/id/publikasi/seri-kebanksentralan/Documents/6.%20Ke
6. Tidak, Pemerintah didorong untuk semakin tegas dan terintegrasi dalam melakukan
penanganan terhadap pandemi Covid-19 saat ini. Karena selain telah menjadi pandemi,
ancaman lain juga mulai muncul di tengah masyarakat, yaitu krisis multidimensional.
bahwa pemerintah sudah harus tegas menerapkan kebijakan penanganan Covid-19.
Bukan hanya dalam hal penanganan di sektor kesehatannya saja. Tapi juga efek lain yang
muncul di masyarakat, yaitu persoalan ekonomi dan ancaman terhadap situasi keamanan
dan ketertiban. "Akibat pandemi ini, kita tahu bahwa sektor usaha banyak yang lumpuh.
Banyak orang yang tidak bisa bekerja. Termasuk generasi milenialnya. Nah, ini yang
juga harus segera diatasi oleh pemerintah. Harus ada kebijakan untuk generasi milenial
yang terimbas secara ekonomi akibat penyebaran wabah," tegasnya.
Rezky melihat bahwa akibat lumpuhnya usaha di sektor ekonomi, berpotensi untuk
menimbulkan ancaman terhadap gangguan keamanan dan ketertiban. "Karena itulah,
peran TNI, Polri dan BIN harus makin dikedepankan, dan diperkuat dengan berbagai
dukungan lintas sektor," kata Rezky.
Diungkapkan, bahwa ancaman munculnya radikalisme di tengah penanganan pandemi
Covid-19 ini bisa memicu konflik sosial. Sebagai contoh, Rezky mengungkapkan soal
kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang memberikan prioritas pada warga dari kalangan
menengah ke bawah yang membutuhkan. Sementara, dari kalangan perantau dan milenial
belum ada program khusus.

Menurut Rezky, karena ruang aktivitas ekonominya tertutup, kondisi ini berpotensi
melahirkan paham radikal di tengah-tengah masyarakat.
Rezky menyebut radikalisme bisa disebabkan oleh dua hal, yakni penyebaran ideologi
dan faktor ekonomi. Dan saat ini, radikalisme paling potensial disebabkan oleh ekonomi.

Diingatkan oleh Rezky, interaksi kini lebih sering berbentuk virtual untuk menghindari
kontak fisik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Akibat dari situasi ini, pandemi
Covid-19 bisa membawa perubahan yang ekstrem di tengah masyarakat. Terutama
potensi penyebaran paham radikalisme.

Potensi penyebaran paham radikal di tengah pandemi Covid-19 juga disampaikan oleh
Jenny Saragih dari Young Interfaith Peacemaker Community. Menurutnya, mahasiswa
dan pelajar menjadi kelompok yang paling rawan terpapar paham radikal.

https://www.beritasatu.com/politik/622407/cegah-krisis-multidimensi-pemeri

Anda mungkin juga menyukai