Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BUDAYA DAN POLITIK

Nama : SEPRINIGEL

Kelas : KALK 1-A

Dosen Pengampu : Pdt. Stephani Trivasa Ninot, S.TH

KETATALAKSANAAN ANGKUTAN LAUT DAN KEPELABUHANAN

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN

MAKASSAR

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
penyertaan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan
tentang Budaya dan Politik , bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu ,selaku dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan
rekan-rekan dan para pembaca.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ………………………………………………………… 1


2. Rumusan Masalah …………………………………………………… 2
3. Tujuan Makalah ……………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Flowchart……………………………………………………………… 3
B. Hak Kekayaan Intelektual…………………………………………… 10
C. Informatika di berbagai bidang ………………………………………. 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 18
B. Saran …………………………………………………………………. 18

Daftar Referensi ……………………………………………………………... 19


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari budaya/kebudayaan, karena
manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup
karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan
merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain , karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan
dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan
kebudayaan.

Rasa saling menghormati dan menghargai akan tumbuh apabila antar sesama
manusia menjujung tinggi kebudayaan sebagai alat pemersatu kehidupan, alat
komunikasi antar sesama dan sebagai ciri khas suatu kelompok masyarakat.
Kebudayaan berperan penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk
bersosialisasi dengan manusia yang lain dan pada akhirnya menjadi ciri khas suatu
kelompok manusia.

Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” berarti negara atau kota dan “teta”
berarti urusan. Politik pertama kali digunakan oleh Aristoteles dimana kata politik
pada masa itu Aristoteles menyebut Zoon Politikon. Dari Zoon Politikon
kemudian terus berkembang menjadi polites, politeia, politika, politicos.“Politeia”
adalah hal-hal yang berhubungan dengan negara. “politika” adalah
pemerintahan negara. “Politikos” adalah kewarganegaraan, dengan demikian
politik berarti menyangkut dengan urusan negara atau pemerintahan. Secara
umum, definisi politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara.
2. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud budaya?


2) Bagaimana budaya di Toraja?
3) Bagaimana makna dan pandangan dari budaya Toraja?
4) Apa pengertian politik di Indonesia?
5) Bagaimana sejarah politik khusus di Indonesia dan perkembangannya?
6) Bagaimana pandangan politik terhadap BUMN?

3. Tujuan Makalah

1. Mengetahui pengertian budaya


2. Mengetahui budaya di Toraja
3. Mengetahui makna dari budaya Toraja
4. Mengertahui pengertian politik
5. Mengetahui sejarah politik khusus di Indonesia dan perkembangannya
BAB II
PEMBAHASAN

A. BUDAYA
1. Pengertian Budaya
Ada beberapa macam pengertian mengenai budaya. Ada yang menyebut budaya
sebagai tradisi atau adat istiadat; ada juga yang mengatakan budaya sebagai
interaksi esame antara individu dan individu yang lain; masih ada yang
mengatakan bahwa budaya adalah rasa yang tinggi terhadap sesuatu seperti
lukisan atau esam; masih ada juga yang mengatakan bahwa budaya adalah
kesopanan yang ditunjukkan sebuah masyarakat.
Masih ada lagi yang menyebut bahwa bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang
mempunyai peradaban yang tinggi.
Pengertian-pengertian ini hanya menyatakan sebagian dari pengertian budaya
yang utuh. Budaya lebih dari sekedar tradisi, adat-istiadat atau kebiasaan; budaya
lebih dari hubungan esame antara manusia dan manusia lainnya; budaya lebih
dari sekedar rasa terhadap seni; budaya lebih dari nilai-nilai kesopanan dalam
kehidupan seperti keramahan. Budaya bukan juga hanya peradaban yang tinggi.
Cakupan budaya begitu luas; budaya mencakup tindakan apa saja yang dilakukan
manusia terhadap alam dan lingkungannya.
Oleh karena begitu luas, budaya tidak dapat diwakili oleh satu dua orang. Bila ada
seorang individu atau beberapa keluarga mempunyai kebiasaan yang halus- ini
belum dapat dikatakan sebagai budaya.
Kebiasaan, tradisi atau kebiasan-kebisaaan yang dimiliki perorangan tidak dapat
disebut sebagai budaya. Budaya individu tidak dapat merepresentasikan
kehidupan dari satu atau beberapa orang saja.

Budaya merupakan sikap hidup yang unik dari masyarakat yang lebih besar
seperti etnis, suku atau bangsa, yang hidup dalam di wilayah tertentu.

https://www.putra-putri-indonesia.com/apa-itu-budaya.html
2. Budaya di Toraja
Suku Toraja merupakan sebutan bagi etnis bangsa yang mendiami wilayah
pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Kebudayaan suku Toraja yang di
masyarakat adalah adat pemakamannya yang esa dibilang unik. Kebudayaan lain
pun juga tidak kalah menariknya, karena keunikan budayanya itu, suku Toraja
banyak didatangi oleh wisatawan dan mancanegara yang ingin mengenal lebih
dekat bentuk khas kebudayaan mereka. Meskipun untuk sampai ke pemukiman
mereka membutuhkan waktu dan jarak tempuh yang dibilang tidak sebentar.
Kata Toraja berasal dari Kata “To Riaja” yang berarti orang yang berdiam di
pegunungan atau “To Riajang” yang memiliki arti orang yang berdiam di wilayah
Barat. Sebutan ini pertama kali digunakan oleh orang suku Bugis Sidendereng dan
suku Bugis Luwu. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kata Toraja berasal
dari asal kata To atau Tau yang artinya orang, dan Raya dari kata Maraya yang
artinya besar, maknanya adalah orang orang besar atau bangsawan. Tana Toraja
artinya adalah negeri tempat berdiamnya orang Toraja. Banyak sekali ciri
kebudayaan suku Toraja yang menarik untuk dipelajari. Beberapanya mungkin
sudah banyak dikenal, namun ada juga yang belum banyak diketahui oleh
masyarakat luas.
Masyarakat Toraja hidup dengan mengamalkan falsafah kehidupan leluhur
mereka yang disebut ‘tallu lolona’. Tallu lolona memiliki arti tiga kehidupan,
yakni kehidupan manusia, kehidupan hewan, dan kehidupan lingkungan. Sistem
pengetahuan dan cara berfikir suku toraja selalu dilandaskan pada falsafah tallu
lolona ini. Suku Toraja mengembangkan hubungan harmonis antara esame
makhluk (lolo tau, lolo patuan dan lolo tananan) serta hubungan dengan yang
kuasa didasarkan pada nilai keutuhan yang saling menghidupkan.
Oleh sebab itu, bagi masyarakat Toraja, kehidupan yang saling memberikan
keuntungan antara manusia, hewan dan lingkungan merupakan bentuk kehidupan
yang ideal. Kehidupan yang saling memberi dan menguntungkan terhadap sesama
makhluk akan menciptakan bentuk kehidupan yang indah dan damai.
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-toraja
3. Makna dan pandangan dari Budaya Toraja
B. POLITIK

1. Pengertian politik di Indonesia


Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara
lain:
 politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).
 politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
negara.
 politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
 politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.

2. Sejarah Perkembangan Politik

a. Demokrasi Parlementer (1950-1959)

Parlemen memainkan peranan yang dominan


Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi sangat tinggi
Partai baru hidup bebas dengan sistem multipartai  Pemilu 1955 dilaksanakan
sangat demokratis  Hak-hak dasar masyarakat sangat dikurangi  Partai besar
mempunyai surat kabar

b. Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Mengaburnya sistem kepartaian


Terbentuknya DPR-GR, peranan legislatif lemah
Penghormatan hak dasar melemah, presiden menyingkirkan lawan-lawan
politik
Kebebasan pers meredup, beberapa media yang dibredel
Sentralisasi kekuasaan dominan dalam hubungan pusat daerah

c. Era Produsen Soeharto

Demokrasi Pancasila (1966-1998)


Kekuasaan kepresidenan pusat dari seluruh proses politik
Rotasi kekuasaaan politik hampir tidak pernah terjadi
Rekruitmen politik tertutup
Pemilu dilakukan lima tahun sekali
Partai politik dibatasi
Hak-hak dasar manusia dibatasi.

d. Era Pasca Soeharto

Demokrasi Era Transisi (1998-sekarang)


Kepala negara dan kepala daerah dipilih lagsung
Sistem presidensial dengan multipartai
Kebebasan pers, kebebasan berorganisasi, dan kebebasan berpendapat
Lembaga perwakilan terdiri dari DPR dan DPD
Lembaga pengadilan diawasi komisi yudisial
Munculnya komisi-komisi negara.

https://id.wikipedia.org/wiki/Politik
https://clemensbudip.wordpress.com/2012/04/18/latar-belakang-politik/

Anda mungkin juga menyukai