Anda di halaman 1dari 4

Nama : Isura La Devi Girsang

NIM : 4193530016
Kelas : PSM A 2019
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen

SOAL LATIHAN

1. Menyebutkan nama-nama tenar yang pernah dijebloskan ke dalam sel tahanan


(penjara) akibat mengonsumsi Narkoba ini!
Jawab :
1) Nadie Dirham (4 Februari 2020)
2) Lucinta Luna (11 Februari 2020)
3) Aulia Farhan (20 Februari 2020)
4) Vitalia Sesha (24 Februari 2020)
5) Vannesa Angel (16 Maret 2020)
6) Reza Alatas (10 April 2020)
7) Tio Pakusadewo (14 April 2020)
8) Naufal Samudra (14 Maret 2020)
9) Roy Kiyoshi (7 Mei 2020)

2. Mencari akibat-akibat fatal yang ditimbulkan Narkoba, pencegahan dan usaha


pengobatannya serta menuliskannya pada lembar kerja mahasiswa sebagaimana
dilihat pada akhir bab 4!
Jawab :
Akibat yang ditumbulkan Narkoba :
1) Ketergantungan Akibat narkoba, bisa membuat seseorang menjadi ketergantungan.
Namun perlu diketahui bahwa, tidak semua orang yang mengonsumsi narkoba akan
merasakan ketergantungan selama zat adiktif berbahaya dalam narkoba belum
merusak sel-sel otak.
2) Perubahan Sel Darah Otak Seseorang yang mengonsumsi narkoba secara berulang
dan dalam jangka waktu yang panjang akan memicu perubahan sel saraf dalam otak,
yang kemudian akan mengganggu komunikasi antar sel saraf.
3) Daya Ingatan Menurun Dampak perubahan sel saraf otak, dapat menyebabkan
daya ingat menjadi menurun atau bahkan kehilangan ingatan. Hal ini dikarenakan
jenis obat-obatan asam gammahidroksibutirat dan rohypnol dapat mengakibatkan
efek sedakif atau mengantuk, perubahan perilaku, koordinasi tubuh terganggu,
kebingungan hingga melemahnya daya ingat seseorang.
4) Kehilangan Keseimbangan Tubuh Beberapa jenis narkoba dapat mempengaruhi
saraf otak dan organ keseimbangan di telinga, sehingga tubuh dapat mengalami
gangguan keseimbangan. Hal ini dikarenakan otak bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan gerakan.
5) Halusinasi Akibat penyalahgunaan narkoba juga bisa membuat orang mengalami
perubahan kesadaran atau halusinasi. Hal ini tentu akan membuat pengguna narkoba
menjadi sulit untuk melakukan aktivitas, mengikuti pelajaran, dan sulit untuk
konsentrasi.
6) Penyakit Jantung Narkoba terdapat beberapa jenis sehingga efek yang ditimbulkan
pada jantung pun berbeda-beda. Secara umum, penyalahgunaan narkoba dapat
memberi efek peningkatan frekuensi denyut jantung, irama jantung tidak teratur,
penyempitan pembuluh darah, dan peningkatan tekanan darah.
7) Sulit Tidur Konsentrasi ganja yang tinggi pada narkoba dapat membuat orang
menjadi sulit tidur dan sering merasa gelisah. Kandungan yang terdapat pada narkoba
dapat mengurangi durasi tidur sehingga penderitanya cenderung sulit untuk
memejamkan mata dan tidak dapat tidur dengan nyenyak.
8) Dehidrasi Dehidrasi ternyata juga merupakan salah satu efek dari penyalahgunaan
narkoba. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya cairan dalam tubuh dan biasanya
diikuti dengan ketidakseimbangan elektrolit dalam darah.
9) Kematian Selain dapat memicu berbagai penyakit di atas, akibat narkoba yang
paling fatal adalah dapat menyebabkan kematian. Kerusakan saraf di otak dan
kegagalan organ untuk berfungsi dapat menjadi dampak dari narkoba yang secara
langsung memberikan efek buruk pada tubuh hingga meningkatkan berbagai risiko
penyakit hingga kematian.

Cara mencegah penyalahgunaan Narkoba :


1) Ajari cara untuk Menolak
2) Bantu atasi tekanan hidup
3) Atasi Gangguan Mental
4) Jalani Hidup yang seimbang

3. Bagaimana sikapmu dari sudut Iman Kristen tentang Kawin Cerai sebagaimana
dipraktekkan oleh Artis dan Selebritis.
Jawab :
Kawin-cerai di kalangan selebritis hampir sama dengan kawin-cerai di kalangan
masyarakat. Ajaran Yesus tentang perceraian kita temukan dalam jawaban Yesus atas
pertanyaan-pertanyaan orang Farisi. Menurut Markus, mereka mengetengahkan
pertanyaan itu untuk mencobai Dia (Markus 10:2), dan Matius menguraikan
terperinci apa pertanyaan itu: ‘Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya
dengan alasan apa saja?’ (Matius 19:3). Barangkali di balik pertanyaan itu adalah
skandal Herodias, yang telah meninggalkan suaminya, Filipus, agar bisa kawin
dengan raja Herodes Antipas. Yohanes Pembaptis dengan berani mengatakan
perkawinan itu ‘tidak halal’ (Markus 6:17), dengan akibat ia dijebloskan ke dalam
penjara. Yesus menyebut perkawinan kedua sesudah perceraian sebagai ‘zinah’.
Seorang perempuan yang menceraikan suaminya dan kawin lagi, sama juga berbuat
zinah (Markus 10:12). Selanjutnya, seorang laki-laki (dan tentu juga seorang
perempuan, karena di sini ketimbalbalikan itu diasumsikan juga seperti di bagian-
bagian lain) yang kawin dengan perempuan yang diceraikan adalah berbuat zinah
(Mat 5:32; Luk 16:18). Jika perceraian dan perkawinan kedua berlangsung, yang
tidak diizinkan Allah, maka setiap penyatuan menjadi suami-istri, yang menyusul
kemudian, karena tidak sesuai dengan hukum Allah, adalah perbuatan zinah. Yesus
mungkin bermaksud mengatakan bahwa perceraian diperbolehkan kalau terjadi
perzinahan. Hubungan seksual merupakan bagian integral dari ikatan penikahan,
“keduanya menjadi satu daging” (Kejadian 2:24; Matius 19:5; Efesus 5:31). Oleh
sebab itu, memutuskan ikatan itu melalui hubungan seks di luar pernikahan dapat
menjadi alasan untuk bercerai. Jika demikian, dalam ayat ini, Yesus juga menyorot
tentang pernikahan kembali. Frasa “kawin dengan perempuan lain” (Matius 19:9)
mengindikasikan bahwa perceraian dan pernikahan kembali diizinkan dalam
kerangka “klausa pengecualian”, bagaimanapun itu ditafsirkan. Penting untuk
diperhatikan bahwa hanya pasangan yang tidak bersalah yang diizinkan menikah
kembali. Meskipun tidak disebutkan dalam ayat tersebut, izin untuk menikah kembali
setelah perceraian adalah kemurahan Allah kepada pasangan yang tidak bersalah,
bukan kepada pasangan yang berbuat zinah. Mungkin saja ada contoh- contoh di
mana “pihak yang bersalah” diizinkan untuk menikah kembali, namun konsep
tersebut tidak dibahas dalam ayat ini. Menikah kembali setelah bercerai mungkin
merupakan pilihan dalam keadaan tertentu, namun tidak selalu merupakan satu-
satunya pilihan. Adalah menyedihkan bahwa tingkat perceraian di kalangan orang-
orang yang mengaku Kristen hampir sama tingginya dengan orang-orang yang tidak
percaya. Alkitab sangat jelas bahwa Allah membenci perceraian (Maleakhi 2:16),
sehingga pengampunan dan rekonsiliasi seharusnya menjadi tanda-tanda kehidupan
orang percaya (Lukas 11:4; Efesus 4:32). Allah mengetahui bahwa perceraian dapat
terjadi, bahkan di antara anak-anakNya. Orang-percaya, termasuk selebritis yang
bercerai dan menikah kembali hendaknya tidak perlu merasa kurang dikasihi oleh
Allah. Bahkan, sekalipun perceraian dan pernikahan kembali tidak tercakup dalam
definisi “klausa pengecualian” di Matius 19:9. Allah sering kali menggunakan
ketidaktaatan orang Kristen untuk mencapai hal-hal yang baik

4. Apa komentarmu terhadap orang yang merubah jenis kelaminnya?


Jawab :
1 Korintus 6:9-10, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul,
penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir,
pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”.
Artinya siapapun yang tidak bertobat, dari dosa apapun tidak hanya soal
homoseksualitas saja, dan sesuai daftar yang diberikan Rasul Paulus dalam I Korintus
6:9-10, mereka tidak layak mendapat bagian dalam Kerajaan Surga. Sikap kita
terhadap mereka yang merubah jenis kelaminnya adalah mengajak mereka untuk
untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan tidak lagi melakukan pola- pola hidup tak
saleh yang kita nikmati sebelumnya. Orang yang mengubah kelaminnya perlu
mengalami kelepasan melalui kuasa Injil, walaupun mungkin mereka tidak akan
bebas sepenuhnya dari kecenderungan-kecenderungan homoseksual dan pencobaan.
Rasul Paulus menulis kepada mereka yang dulunya pernah terlibat dalam
homoseksualitas dan dosa-dosa lainnya, sebagai berikut: "Dan beberapa orang di
antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu
telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan
dalam Roh Allah kita." (I Korintus 6:11). Artinya, golongan mereka juga akan tetap
mempunyai kesempatan untuk dikuduskan bagi Allah dan memperoleh bagian dalam
Kerajaan Surga dalam pertobatannya. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (II
Korintus 5:17). Sikap saya terhadap orang yang merubah jenis kelaminnya adalah
memandang mereka layaknya manusia biasa yang mempunyai kesempatan untuk
hidup kekal apabila bertobat.

Anda mungkin juga menyukai