Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 12 Perilaku Organisasi

Sering dikatakan bahwa kita perlu berubah dan beradaptasi dengan situasi yang terus
berkembang secara dinamis.
Dalam hal ini, bagaimana Anda melihat hubungan antara perubahan organisasi dengan
permintaan dan perilaku konsumen?
Penjelasan :
Perubahan Organisasi
Saat ini hampir semua organisasi memperkenalkan perubahan-perubahan kecil dan besar
yang adaptif. Oleh karena itu, setiap perubahan dalam organisasi harus direncanakan dan di
kelola sebaik mungkin. Proses perubahan harus dikelola secara terampil agar perubahan
tersebut terjadi secara efektif demi kepentingan organisasi.
Menurut Cummings dan Worley (2008. dalam Fanggidae,2015) “organizational change is
more broadly focused and can apply to any kind of change, including technical and
managerial innovations, organization decline, or evolution of system over time”. Definisi
tersebut berarti organization change meliputi berbagai macam change yang terjadi dalam
suatu organisasi yang dikarenakan changing environments, competitor initiatives,
technological innovation, globalization, dan restructuring.
Menurut Palmer, Dunford dan Akin (2009, dalam Fanggidae,2015) terdapat 2 (dua) tipe
perubahan organisasi yaitu (1) First-order, incremental change; dan (2) Second-order,
discontinuous change. Incremental change meliputi penyesuaian dalam sistem, proses atau
struktur, namun tidak meliputi fundamental change dalam strategi, nilai-nilai inti (core values)
organisasi atau identitas organisasi. Incremental change berlangsung terus menerus &
bukan perubahan besar bagi keseluruhan organisasi. Sedangkan discontinuous change
merupakan transformasi, radikal, dan secara fundamental mengubah inti dari organisasi.
Second-order change ini bukan mengembangkan namun mentrasnformasi suatu organisasi
Perusahaan melakukan perubahan-perubahan untuk mempertahankan keunggulan daya
saingnya dalam rangka bertahan hidup di lingkungan bisnis yang turbulen (Kim et al., 2013.
dalam Wibisono,2015) Kemampuan adaptasi organisasional terhadap lingkungan bisnis ini
merupakan elemen utama dalam menjaga persaingan dengan para kompetitornya (Klarner
& Raisch, 2013). Oleh karena itu, dengan demikian semakin dinamis persaingan maka
perusahaan akan terus melakukan perubahan-perubahan untuk mengantisipasi persaingan
Ada dua tipe ritme perubahan menurut Klarner & Raisch (2013, dalam Wibisono,2015),
yaitu ritme perubahan beraturan dan ritme perubahan tidak beraturan. Ritme perubahan
beraturan adalah perubahan dengan interval antar perubahan terjadi sama periode
waktunya (relatif), sedangkan ritme perubahan tidak beraturan memiliki interval perubahan
yang berbeda. Ritme perubahan memiliki kesamaan dengan time pacing dari Gersick
(1994).
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu aktivitas ketika seorang individu berhubungan
langsung dengan pemilihan, pencarian, pembelian , penggunaan, serta menilai produk dan
jasa tersebut sudah sesuai atau tidak dengan kebutuhan yang diinginkannya.
Berdasarkan penafsiran Hasan (2013:161) Perilaku konsumen adalah studi proses yang
terlibat ketika individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau mengatur
produk, jasa, idea, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Menurut Setiadi (2003, dalam Subianto, 2007) faktor-faktor internal individual yang
mempengaruhi perilaku konsumen seperti : 1) motivasi, 2) kepribadian, 3) pembelanjaan, 4)
sikap, 5) persepsi konsumen. Selain faktor-faktor lingkungan internal, faktor-faktor eksternal
individu juga sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Menurut Setiadi
(2003) faktor-faktor lingkungan ekstern yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi : 1)
kelompok rujukan, 2) kelas sosial, 3) budaya, 4) komunikasi. Sedangkan menurut Swastha
dan Handoko (2000, dalam Subianto, 2007) menyatakan bahwa : “Faktor-faktor lingkungan
ekstern yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : 1) kebudayaan (culture) dan
kebudayaan khusus (subculture), 2) kelas sosial (social class), 3) kelompok-kelompok sosial
(social group), kelompok referensi (referensi group), dan 4) keluarga (family)”.
Keputusan Pembelian
Menurut Suharto (2016:30) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai semua tindakan
yang menentukan semua pilihan yang ada untuk dipilih salah satu diantaranya, dengan
melalui tahap pengenalan, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan membeli,
perilaku setelah pembelian.
Keputusan pembelian masih ada kaitannya dengan tingkah laku para konsumen (consumer
behavior) sehingga para konsumen mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang berbeda-beda
ketika melakukan pembelian, Kotler & Armstrong (2016:188) mengutarakan bahwa
keputusan pembelian mempunyai dimensi sebagai berikut:
a. Pilihan produk
b. Pilihan Merek
c. Pilihan Penyalur
d. Waktu Pembelian
e. Jumlah Pembelian
f. Metode Pembayaran

Kesimpulan :
Dari penjabaran teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
perubahan organisasi dengan permintaan dan perilaku konsumen adalah sebagai berikut :
a. Perubahan pola persaingan global memerlukan analisis terhadap segala kekuatan
yang mempengaruhi perusahaan secara berkesinambungan. Dalam kaitan dengan
perubahan organisasi, bisnis dan strategi pemasaran pun perlu diubah untuk
memperoleh peluang-peluang serta menghindari ancaman dari competitor suatu
perusahaan.
b. Dengan memahami perilaku konsumen dan pola pemintaan konsumen akan
membantu manajemen yang berkaitan dengan operasi dalam menentukan strategi
perubahan analisa manajemen dan kebutuhan sumber daya manusia dalam rangka :
 Untuk merancang produk dengan pelayanan terbaik yang sepenuhnya hanya
untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen.
 Untuk memutuskan dimana produk akan tersedia untuk akses mudah
konsumen.
 Menentukan harga dimana konsumen bersedia membeli produk atau jasa.
 Untuk mengetahui metode promosi terbaik yang akan terbukti efektif untuk
menarik perhatian konsumen untuk bersedia membeli produk.
 Untuk memahami mengapa, kapan, bagaimana, apa dan faktor lain yang
mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen.
 Menentukan Strategi kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi
konsumen hingga terjadi keputusan pembelian merupakan harapan perusahaan.
c. Mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami
berbagai aspek yang ada pada konsumen yang akan digunakan dalam menyusun
kebijaksanaan pemasaran perusahaan yang dinilai akan berhasil.
d. Perilaku konsumen menjadi dasar untuk melakukan kebijakan pemasaran yang
didasarkan pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga
perusahaan dapat memiliki customer loyalty.
e. Dengan mengetahui perilaku konsumen dengan tepat perusahaan dapat
menggambarkan dan memenuhi keinginan konsumen untuk memuaskan kebutuhan
mereka sehingga mereka mau melakukan pembelian pada produk yang ditawarkan.
f. Dengan mengetahui kebiasaan dan keinginan konsumen, pemilik bisnis dapat lebih
responsif terhadap pasar, menawarkan produk yang lebih diinginkan dan
menciptakan inovasi produk dan program pemasaran yang lebih relevan. Hal ini
membutuhkan juga evaluasi dan perubahan terhadap kinerja organisasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dan keberlangsungan usaha.
g. Kecepatan dalam pelayanan juga termasuk menjadi keinginan konsumen yang
menentukan kepuasan konsumen.
h. Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan berbagai dimensi dari produk yang
dimiliki sehingga memiliki kwalitas produk yang diharapkan. Begitu pula tentang
upaya yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam membangun strategi
marketing mix untuk menciptakan keunggulan bersaing perusahaan. Upaya dalam
membangun strategi marketing mix yang dilakukan oleh perusahaan dimulai dari
kinerja para menejernya.
i. Kecepatan perubahan organisasi atau perusahaan akan menjadi penentu
keberhasilan memenagkan persaingan, sebagai contoh:ukuran kecepatan
perubahan adalah jika kompetitor mengeluarkan produk baru, maka waktu yang
diperlukan saat mengetahui ada produk baru dari kompetitor sampai dengan reaksi
perusahaan melakukan perubahan sebagai respon atas tindakan kompetitor. Jadi
seberapa cepat perusahaan ikut berubah atas tindakan dari kompetitor. Sedangkan
frekuensi perusahaan adalah kekerapan perubahan atau seberapa banyak
perusahaan melakukan perubahan atas tindakan kompetitor mengeluarkan produk
baru.

Anda mungkin juga menyukai