Kolijaa
Kolijaa
1. Landasan Filosofis
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta
didikdan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam
menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada peserta didikagar
tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.
3. Landasan Yuridis
E. Menentukan Tema
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada peserta didik. Sedangkan tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Yang menjadi permasalahan pokok kemudian adalah bagaimana menentukan tema
yang tepat sehingga dapat mengikat semua mata pelajaran yang harus dikuasai
peserta didik.
Dalam memadukan atau mengikat pelajaran-pelajaran menjadi satu tema perlu
diperhatikan syarat-syaratnya :
Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri
Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik
melalui tema lain maupun berdiri sendiri
Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung
serta penanaman nilai-nilai moral
Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat,
lingkungan, dan daerah setempat
Jika syarat-syarat tersebut telah diketahui, maka penentuan tema biasa dimulai
dengan tahapan persiapan terlebih dahulu berupa :
Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema
Penetapan Jaringan Tema
Penyusunan Silabus
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. Media Pembelajaran
Merupakan alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informs agar lebih
mudah dipahami dan diterima oleh siswa. Selain itu, media pembelajaran juga
berperan untuk:
1) Memperbesar benda yang kecil dan tidak tampak
2) Menyajikan benda atau peristiwa yang terletak jauh dari siswa
3) Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian siswa.
b. Sumber belajar
Merupakan rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Sumber belajar dirancang untuk membantu proses
belajar mengajar dan dimanfaatkan guna member kemudahan kepada seseorang
dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada disekeliling kita. Jenis –
jenis sumber belajar ada beberapa macam, yaitu:
1) Sumber belajar cetak, yaitu buku, majalah, Koran, poster dll
2) Sumber belajar noncetak, yaitu: film, slide video dll
3) Sumber belajar berbentuk fasilitas, yaitu: perpustakaan, ruang belajar, lapangan
olahraga dll
4) Sumber belajar berupa kegiatan, yaitu: wawancara, kerja kelompok, observasi dll
5) Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat, yaitu: taman, terminal, pasar,
museum dll.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
meliputi:
1). Tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar,
penentuan tema, membuat jarring-jaring tema, pengembangan silabus dan penyusunan
pelaksanaan pembelajaran
2) Tahap pelaksanaan pembelajaran tematik yang mencakup penggunaan berbagai
model dan tehnik pembelajaran, penentuan dan penggunaan media
3) Tahap penilaian, dalam pembelajaran tematik penilaian dilakukan dengan mengkaji
ketercapaian kompetensi dasar dan indicator pada tiap-tiap mata pelajaran yang
terdapat pada tema tersebut, jadi tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah
terpisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar dan indicator pada mata pelajaran
Melalui pembelajaran tematik dalam mata pelajaran sains, peserta didik dapat
memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk
menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan
demikian peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang
dipelajari secara menyeluruh (holistic), bermakna, otentik, dan aktif. Cara
pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat mempengaruhi
kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik