Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No.

02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)


UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN


BERTANYA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KWARGANEGARAAN
KELAS VI SD ISLAM NURUL HIKMAH SUGIO LAMONGAN

Elmi Listyoningsih1, Dwi Niawati2


Universitas WR Supratman Surabaya1, 2

Abstrac

Low active learners in the learning process in answering and asking questions, experiencing difficulties
or less daring to ask questions, express their opinions, ideas and idea orally into a problem. The purpose of this
research is to improve the ability to inquire on education learning Kwarganegaraan class VI students at SD Islam
Nurul Hikmah Lebakadi, Sugio Sub-district, Lamongan. The subjects in this study consisted of 15 students at the
Nurul Hikmah Islamic SCHOOL. This research is a class action research consisting of 2 cycles. Each cycle
consists of planning, implementation, observation and reflection. The data analysis techniques in this study are
quantitative and qualitative descriptive techniques. The results showed that there was an increase in the average
student learning outcomes from cycle 1 to cycle 2 which amounted to 67.86% to 80.73%. This demonstrates that
the method of discussion can increase the ability to ask the learning of citizenship class VI Elementary School
Islamic Nurul Hikmah.

Keywords: Methods of discussion, ability to ask, citizenship education

9
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

Pendahuluan Berdasarkan tujuan diatas peserta


Meningkatkan mutu pendidikan didik dituntut mampu mengembangkan
adalah salah satu langkah kebijaksanaan daya fikir, daya nalar dan mampu
Depag maupun Depdiknas yang harus mengemukakan gagasanya, maka dalam
dilaksanakan dalam rangka mencapai pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
tujuan pendidikan yang jelas. Dalam peran keaktifan peserta didik dalam proses
Lampiran Permendiknas No. 22 Tahun belajar mengajar sangat ditekankan. Peserta
2006 dikemukakan bahwa mata pelajaran didik yang aktif lebih mampu
pendidikan kewarganegaraan merupakan mengembangkan daya nalar, daya fikir dan
mata pelajaran yang memfokuskan pada lebih mampu mengemukakan gagasannya
pembentukan warga negara yang secara lisan.
memahami dan mampu melaksanakan hak- Berdasarkan hasil pemantauan dan
hak dan kewajibannya untuk menjadi evaluasi proses belajar mengajar
pendidikan kewarganegaraan di kelas VI
warga negara Indonesia yang cerdas, SD Islam Nurul Hikmah Lebakadi, Sugio,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan Lamongan Tahun Pelajaran 2018/2019
oleh pancasila dan UUD 1945, sedangkan selama sebulan, belum menunjukan
tujuannya digariskan dengan tegas adalah keaktifan peserta didik dalam proses belajar
agar peserta didik memiliki kemampuan mengajar. Peserta didik dalam menjawab
berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dan mengajukan pertanyaan menempati
dalam menanggapi isu kewarganegaraan, bagian yang paling rendah. Hal ini
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung menunjukkan pada umumnya peserta didik
jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kelas VI SD Islam Nurul Hikmah Lebakadi
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan Sugio Lamongan tahun 2018/2019 masih
bernegara, serta anti korupsi, berkembang mengalami kesulitan atau kurang berani
secara positif dan demokratis untuk mengajukan pertanyaan, mengemukakan
membentuk diri berdasarkan karakter - pendapat, ide dan gagasannya secara lisan.
karakter masyarakat Indonesia agar dapat Ini terbukti dari 15 peserta didik hanya 3
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain, peserta didik yang berani mengajukan
berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain pertanyaan. Kesulitan menjawab dan
dalam percaturan dunia secara langsung mengajukan pertanyaan secara lisan pada
atau tidak langsung dengan memanfaatkan peserta didik ini kalau tidak secepatnya
teknologi informasi dan komunikasi. diperbaiki akan berakibat pada tidak
tercapainya tujuan pendidikan

10
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

kewarganegaraan Berdasarkan latar adalah suatu bentuk inkuiri atau


belakang masalah diatas, maka rumusan penyelidikan yang dilakukan melalui
masalah penelitian ini adalah sebagai refleksi diri. Sedangkan menurut Mills
berikut : dalam IGAK Wardani & Kuswaya Wihardit
Apakah Penggunaan Metode Diskusi dapat (2010 : 1.4) Penelitian tindakan kelas
meningkatkan Kemampuan Bertanya pada sebagai “systematic inqury” yang
pembelajaran Pendidikan Kwarganegaraan dilakukan oleh guru untuk mengumpulkan
siswa kelas VI di SD Islam Nurul Hikmah informasi berbagai praktik yang
Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan dilakukannya.
Tahun Pelajaran 2018/2019? Dari beberapa pengertian diatas
Tujuan penelitian ini adalah peneliti dapat menyimpulkan penelitian
meningkatkan Kemampuan Bertanya pada tindakan kelas adalah penelitian yang
pembelajaran Pendidikan Kwarganegaraan dilakukan oleh guru didalam kelasnya
siswa kelas VI di SD Islam Nurul Hikmah untuk memperbaiki kinerja guru dan hasil
Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan belajar siswa guna meningkatkan prestasi
Tahun Pelajaran 2018/2019. siswa.
Adapun manfaat dari penelitian ini A. Pengertian Metode Pembelajaran
adalah : 1. Pengertian Metode Diskusi
1. Memotivasi keberanian siswa untuk Menurut Gilstrap dan Martin
bertanya kepada guru jika dalam proses dalam Moedjiono dan Dimyati (1992 :
pembelajaran terdapat kesulitan dalam 51) mendefinisikan metode diskusi
pemahaman materi adalah kegiatan dua orang peserta atau
2. Membangun interkasi Siswa dan guru lebih untuk berinteraksi saling bertukar
dengan menerapkan metode diskusi pendapat dalam memecahkan masalah
dalam segala aspek pembelajaran dan sehingga didapatkan kesepakatan
kebersamaan siswa akan lebih diantara mereka.
terpelihara dengan adanya saling tukar 2. Kebaikan dan Kelemahan Metode
pendapat dalam pemecahan masalah Diskusi
yang dihadapi Menurut Sanjaya (2007:154)
dalam proses belajar mengajar metode
Kajian Pustaka diskusi juga memiliki kelebihan dan
Menurut Carr & Kemmis dalam kelemahan yaitu:
IGAK Wardani & Kuswaya Wihardit 1) Kelebihan metode diskusi :
(2010 : 1.4) Penelitian tindakan kelas

11
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

a) Metode diskusi dapat c) Menetapkan masalah yang


merangsang memberikan akan dibahas
gagasan dan ide.
b) Dapat melatih untuk Metode Penelitian
membiasakan diri bertukar
pikiran dalam mengatasi Dalam Kamus Besar Bahasa
setiap permasalahan Indonesia (1989:30) yang dimaksud
c) Melatih mengemukakan subyek penelitian adalah orang,
pendapat atau gagasan tempat, atau benda yang diamati dalam
secara verbal. rangka pembubutan sebagai sasaran.
2) Kelemahan metode diskusi : Subyek penelitian ini adalah siswa
a) Pembicaraan dalam diskusi kelas IV SD Islam Nurul Hikmah
dikuasai oleh 2 atau 3 Kecamatan Sugio Kabupaten
orang peserta yang Lamongan yang terdiri atas 15 siswa,
memiliki ketrampilan 6 orang siswa laki-laki dan 9 orang
berbicara. siswa perempuan.
b) Kadang-kadang Menurut Menurut Suharsimi
pembahasan dalam diskusi Arikunto (2002:25) Tempat penelitian
meluas, sehingga adalah wilayah atau tempat sumber
kesimpulan menjadi kabur. data yang dijadikan penelitian.
c) Memerlukan waktu yang Adapun tempat penelitian ini
cukup panjang, yang bertempat di SD Islam Nurul Hikmah
kadang-kadang tidak Lebakadi yang bertempat di Dusun
sesuai dengan yang Balonggesing Desa Lebakadi kec.
direncanakan. Sugio Kab. Lamongan.
3. Langkah-langkah Metode Diskusi Pelaksanaan perbaikan
a) Langkah persiapan, pembelajaran dilaksanakan dalam 2
Merumuskan tujuan yang siklus, yaitu siklus pertama yang akan
ingin dicapai. dilaksanakan 18 Oktober 2018 dan
b) Menentukan jenis diskusi siklus kedua yang akan dilaksanakan
yang dapat dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2018
sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.

12
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

Adapun pihak yang membantu dalam sebelumnya. Perbaikan yang dilakukan


penelitian ini adalah sebagai berikut adalah sebagai berikut:
: a) Menyusun Rencana Pelaksanaan
a. Makhsunah Nurliana, S.Pd Pembelajaran (RPP) siklus II.
selaku Kepala Sekolah b) Menyusun instrumen penelitian
b. Elmi Listyoningsih, M.Pd. berupa soal postes siklus II
M.Sc. selaku Supervisor I c) Menyusun lembar observasi
c. Munghidlotul Ummah, S.Pd.SD kegiatan siswa dan guru
teman sejawat d) Menyusun dan mengembangkan
d. Siswa di SD ISLAM NURUL bahan ajar (materi ajar)
HIKMAH siswa kelas VI. Analisa hasil penelitian
Dalam Penelitian Tindakan dilakukan dengan mengamati data hasil
Kelas ini, mengacu pada model siklus. observasi. Data yang dikumpulkan
Lebih lanjut Yatim Riyanto (2010:57) pada setiap kegiatan observasi dari
mengatakan PTK dilaksanakan melalui pelaksanaan siklus PTK dianalisis
proses pengkajian berdaur yang terdiri secara deskriptif dengan menggunakan
dari empat tahap, yaitu: Perencanaan, teknik persentase untuk melihat
Pelaksanaan, Mengamati / Observasi dan kecenderungan yang terjadi dalam
Refleksi. kegiatan pembelajaran.
SIKLUS I
Pelaksanaan Hasil belajar dianalisis dengan
Perenca Observ
menganalisis nilai post test. Kemudian
naan Refleksi asi
dikatagorikan dalam klasifikasi tinggi,
SIKLUS Pelaksanaan
II sedang dan rendah.
Observ Dalam penelitian ini digunakan penilaian
asi
Refleksi ketuntasan belajar yaitu ketuntasan belajar
Gambar :.1 Siklus Penelitian Tindakan individu dan klasikal. Ketuntasan secara
(Riyanto, 2010:57) individu di dapatkan dari KKM yang
Hasil evaluasi pada siklus I diterapkan sekolah yaitu sekurang –
dijadikan dasar untuk melaksanakan kurangnya 75 dan dibawah 75 dinyatakan
perbaikan pelaksanaan siklus II. Oleh kurang tuntas. Ketuntasan klasikal
karena itu, kegiatan yang akan digunakan untuk mengukur ketuntasan
dilakukan pada perencanaan siklus II belajar siswa secara menyeluruh.
merupakan perbaikan-perbaikan dari
kelemahan yang ditemukan

13
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Deskripsi Hasil Siklus Berdasarkan pelaksanaan
Tabel 1.Tabel Distribusi Nilai kegiatan belajar mengajar pada siklus I
Ulangan Siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga
perlu adanya revisi untuk dilakukan pada
siklus berikutnya.
Ketuntasan belajar
No Nama Nilai 1)Guru harus memantapkan pada
Tuntas Tidak
persiapan, mengarahkan siswa
Ahmad Jaya Sentosa
1. 78 pada situasi dan masalah,
A.
pembagian peserta diskusi &
2. Ardiansyah Endra S. 83 moderator secara obyektif
Bintang Cahaya sehingga peserta didik dapat
3. 50
Firmansyah merespon pembelajaran yang
4. Destina Ambar Wati 67 dilakukan.
5. Devita Ayuningtyas 67 2)Guru harus lebih komunikatif

Dwi Putri Ayu dalam menegelola kelas


6. 78 sehingga dapat memberikan
Lestari
tindak lanjut saat kelompok
7. Hesti Septiawati 67
diskusi mengalami kesulitan
Ida Fitriyah Faizatun
8. 63 dalam pelaksanaan
Ni’mah
pembelajaran.
9 Izzatul Wafiroh 60
3)Guru memberikan refleksi
Mar’atun Zakiyatun
10 66 kegiatan pembelajaran yang
F.
telah dilakukan.
Maulana Akbar
11 66 1. Deskripsi Hasil Siklus 2
Dukha A.K
Muhammad ya’riful Tabel.2 Tabel Distribusi Nilai
12 67
amin Siklus II
Mutiara Damayanti
13 70
S.
Sity Raisya Seftiana
14 70
R.
Vicy Cappitano
15 50
Derosi

14
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

Keterangan klasikal ketuntasan belajar yang telah


No Nama Nilai
Tuntas Tidak tercapai sebesar 100 % (termasuk
1. Ahmad Jaya ✓ kategori tuntas). Hasil pada siklus II
78
Sentosa A. ini mengalami peningkatan lebih baik
2. Ardiansyah Endra 83 ✓ dari siklus I. Adanya peningkatan
3. Bintang Cahaya ✓ hasil belajar pada siklus II ini
80
Firmansyah dipengaruhi oleh adanya peningkatan
4. Destina Ambar W 78 ✓ kemampuan guru dalam menerapkan
5. Devita ✓ pembelajaran dengan menggunakan
80
Ayuningtyas metode diskusi pada pelajaran
6. Dwi Putri Ayu L 78 ✓ pendidikan kewarganegaraan,
7. Hesti Septiawati 80 ✓ sehingga peserta didik menjadi lebih
8. Ida Fitriyah ✓ terbiasa dengan pembelajaran seperti
86
Faizatun Ni’mah ini sehingga peserta didik lebih
9 Izzatul Wafiroh 80 ✓ mudah dalam menjawab dan
10 Mar’atun ✓ mengajukan pertanyaan. Di samping
76
Zakiyatun F. itu ketuntasan ini juga dipengaruhi
11 Maulana Akbar ✓ oleh kerja sama dari peserta didik
78
Dukha A.K yang telah menguasai materi pelajaran

12 Muhammad ✓ untuk memotivasi temanya yang


78
ya’riful amin belum berani dalam mengajukan

13 Mutiara ✓ pertanyaan.
80
Damayanti S. Pembahasan dari setiap siklus
14 Sity Raisya ✓ 2. Siklus I
86
Seftiana R. Setelah melakukan tindakan
15 Vicy Cappitano D 90 ✓ perbaikan pembelajaran siklus I masih
Jumlah Total 1211 15 berfokus kepada guru dan kurang
Nilai tertinggi 90 terfokus pada siswa, guru masih
Nilai terendah 76 menerapkan metode ceramah dalam
Berdasarkan tabel di atas pembelajaran di kelas. Kondisi tersebut
diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,73 menjadikan aktifitas belajar siswa kelas
% dari 15 peserta didik telah tuntas VI cenderung rendah dan tidak
secara keseluruhan. Maka secara menarik, siswa sedikit sekali yang mau

15
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

bertanya dan sedikit siswa yang mampu Pembelajaran dengan metode diskusi
menjawab pertanyaan. Guru kurang memiliki dampak positif dalam
pada persiapan, kurang mengarahkan meningkatkan kemampuan bertanya
siswa pada situasi dan masalah, kurang peserta didik, hal ini dapat dilihat dari
tepat pembagian peserta diskusi semakin mantapnya pemahaman
sehingga peserta didik kurang peserta didik terhadap materi yang
merespon pembelajaran. Hasil tes akhir disampaikan guru (ketuntasan belajar
belajar siklus I mencapai nilai rata – meningkat dari siklus I ke II) yaitu;
rata 67,86% dengan ketuntasan belajar 67,86% dan 80,73%. Pada siklus II
hanya sebesar 25% (3 siswa) yang ketuntasan belajar peserta didik telah
sudah mencapai KKM dan 12 siswa Ini tercapai.
berarti belum mencapai KKM yang Berdasarkan analisis data,
sudah ditetapkan yaitu 75,00. diperoleh respon peserta didik dalam
3. Siklus II proses pembelajaran dengan metode
Pada siklus II siswa menjadi diskusi dalam setiap siklus mengalami
lebih aktif, guru mempersiapkan peningkatan. Hal ini berdampak positif
perangkat pembelajaran yang terdiri terhadap prestasi belajar peserta didik
dari rencana pelajaran II, menyiapkan yaitu dapat ditunjukkan dengan
masalah II, dan alat – alat pengajaran meningkatnya nilai rata-rata peserta
yang mendukung. Guru sudah bisa didik pada setiap siklus yang terus
menjadi fasilitator dan motivator. mengalami peningkatan.
Bahwa pembelajaran siklus II Dari analisis data di atas bahwa
menggunakan metode diskusi pembelajaran dengan metode diskusi
diperoleh nilai rata – rata dalam dapat dikatakan berhasil dan dapat
meningkatkan kemampuan bertanya meningkatkan kemampuan bertanya
adalah 80,73%. Dari hasil tersebut pada pembelajaran Pendidikan
sudah memenuhi target dan cukup Kewarganegaraan kelas VI di SD
bagus karena bisa memancing Islam Nurul Hikmah Lebakadi
kreativitas siswa serta merangsang Kecamatan Sugio Kabupaten
siswa untuk berinteraksi dengan Lamongan.
temannya. Guru sudah bisa menjadi
fasilitator dan motivator. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan

16
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

Berdasarkan hasil penelitian ini, Browne, Neil & Keeley, Stuart M. 2000.
dapat disimpulkan bahwa penerapan Pemikiran Kritis Panduan untuk
penggunaan Metode Diskusi dapat Mengajukan dan Menjawab
meningkatkan kemampuan bertanya pada Pertanyaan Kritis. Jakarta: Indeks
pembelajaran Pendidikan Kwarganegaraan Hasibuan. 2009. Proses belajar mengajar.
siswa kelas VI di SD Islam Nurul Hikmah Bandung: CV. Radja Karya
Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
tahun 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari Hatima, ihat. 2000. Strategi dan Metode
semakin mantapnya pemahaman peserta Pembelajaran. Bandung: Andira
didik terhadap materi yang disampaikan
guru (ketuntasan belajar meningkat dari Kasbolah E.S, Kasihani & Sukarnyana, I
siklus I ke II) yaitu; 67,86% dan 80,73%. Wayan. 2006 Penelitian Tindakan
Saran Tindak Lanjut Kelas. Malang: Universitas Negeri
Berdasarkan temuan penelitian dan Malang (UM Press)
simpulan di atas, maka saran peneliti adalah
diharapkan peneliti selanjutnya Kemendiknas. 2006. Permendiknas No. 22
mengembangkan penelitian tindakan kelas Tahun 2006. Jakarta: Kemendiknas
dengan metode diskusi pada materi dan
kelas yang lain. Kemmis, S, Mc. Tanggart, R. 1992. The
Action Research Planne. Victoria:
Deaken University
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Mills, G.E. 2000. Action Research: A Guide

Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi for the Teacher Researcher.

Aksara. Colombus: Merril, An Imprint of


Hrentice Hall

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2014.


Instrumen Penilaian Buku Teks Moedjiono dan Dimyati. 1992. Belajar dan

Pelajaran. Jakarta: BSNP Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Pusat Bahasa 2008. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Gramedia Putra

17
Jurnal Wahana Pendidikan Dasar Vol. 09 No. 02 ISSN : 2303-2685 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN : 2303-2685 (Media Cetak)

Raka Joni T. Et, al. 1998. Penelitian


Tindakan Kelas Bagian Pertama.
Jakarta: Proyek Pendidikan Guru
Sekolah Menengah (PGSM)

Riyanto, Yatim. 2010 Paradigma Baru


Pembelajaran: Sebagai Referensi
bagi Pendidik dalam Implementasi
Pembelajaran yang Efektif dan
Berkualitas. Jakarta: Prenada Media
Grup

Sanjaya Wina. 2005. Perencanaan dan


Desain Sistem Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media Grup

Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia 1945. Jakarta: Balai Pustaka
Wardhani, Igak & Wihardit, Kuswaya.
2010. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka

18

Anda mungkin juga menyukai