SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan
dan Informasi
Disusun Oleh:
PURNAMA BUTARBUTAR
150723010
ii
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
mana karena kasih penyertaan dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Strategi Pustakawan dalam Pelestarian Bahan pustaka
pada Dinas perpustakaan Dan Arsip Provinsi Sumatera Utara”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan program sarjana
Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
Peneliti menyadari, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan,
bimbingan dan petunjuk oleh karena itu peneliti, mengucapkan terimakasih yang
tulus kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara
2. Bapak Ishak, S.S, M.Hum, selaku ketua Program Ilmu Perputakaan dan Informasi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dra.Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku dosen pembimbing peneliti yang telah
meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas karya ini.
4. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M. Pd selaku dosen Penguji I yang telah membantu
penyempurnaan kertas karya ini.
5. Bapak Belling Siregar, M.Lib selaku dosen penguji II yang telah memberikan
saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar di Program Studi Ilmu perpustakaan yang telah mendidik
peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan perkuliah.
7. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayah tercinta Sori Butarbutar dan Ibu
tersayang M.Nurpita br Pasaribu yang menjadi semangat,motivator dan inspirasi
peneliti untuk segera wisuda, dan atas semua kasih sayangnya puji Tuhan dapat
menyelesaikan skripsi ini.
iii
Peneliti menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna disebabkan
keterbatasan pengetahuan , kemampuan, ilmu serta pengalaman peneliti dalam hal
ini. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik serta saran yang
dapat menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi setiap orang yang
membacanya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita, amin.
PurnamaButarbutar
iv
ABSTRAK………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………….....
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………………
Pedoman Wawancara
Lampiran Wawancara
vi
vii
PENDAHULUAN
konsultasi, belajar, meneliti), dikelola secara sistematis oleh pustakawan dan staff
pengetahuan.
perawatan, kegiatan ini dilakukan untuk menjaga bahan pustaka agar tetap dapat
hal baru bagi pustakawan, namun tugas pelestarian bukanlah tugas yang mudah
terhadap bahan pustaka baik dari faktor fisik dan faktor luar.Kerusakan yang
disebabkan oleh faktor fisik antara lain kualitas kertas, tinta, lem dan teknis
penjilidan yang kurang baik sedangkan kerusakan yang disebabkan oleh faktor
luar antara lain, suhu ruangan, debu, serangga dan lain sebagainya.
dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan bentuk aslinya
masyarakat untuk melestarikan bahan pustaka masih sangat rendah tentang usaha
berhubungan tenaga ahli yang dibutuhkan, biaya yang cukup besar serta
pustaka.
dan Arsip Provinsi Sumatera Utara sebagai pusat lembaga pendidikan dan
penelitian memiliki koleksi tercetak yang sudah tua dan rusak, berdebu,
udara. Hal ini disebabkan, kurangnya fasilitas perlengkapan dan peralatan yang
digunakan dalam ruang koleksi, tidak memiliki pengatur suhu udara dalam
kerusakan bahan pustaka belum terlaksana sepenuhnya dan ini juga dipengaruhi
Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatera Utara maka perlu diketahui bagaimana
kebijakan yang dimiliki oleh pustakawan maupun pihak perpustakaan itu sendiri .
batasbatasan yang lebih spesifik dari permasalahan yang akan di teliti. Pada
pembahasan ini peneliti akan memfokuskan pelestarian bahan pustaka yang akan
bertujuan Untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan pustakawan dalam
pelestarian bahan pustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatera Utara
2. Peneliti selanjutnya agar dapat digunakan untuk acuan atau rujukan bagi
peneliti selanjutnya
kebijakan pelestarian.
tersebut untuk melayani kebutuhan akan informasi dari bahan bacaan “( pedoman
penggunanya.
Tujuan perpustakaan umum adalah sebagai sumber belajar dan bagian integral
Dalam Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo - Basuki
(1993 : 46) Menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu
berikut :
mereka
1. Fungsi Edukatif
Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa
karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan
menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat
membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar membaca.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya,
yaitu menyediakan buku - buku referensi, bacaan ilmiah populer berupa
buku dan majalah ilmiah serta data - data penting lainnya yang diperlukan
pembaca.
3. Fungsi Kultural
Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil
budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/terekam.
Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya
berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti
perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.
4. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan - bacaan ilmiah,
tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku - buku fiksi dan
majalah hiburan untuk anak - anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi
10
Perpustakaan umum sebagai perangkat dan bagian yang tidak lepas dari sistem
rekreasi.
11
yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat informasi lokal dari semua jenis ilmu
pengetahuan dan informasi yang tersedia untuk para penggunanya. Menurut Sutarno
(2006: 68)”Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian tugas pokok yang harus
tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan
antara lain”:
12
berperan aktif sebagai fasilator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin
pengalamanya.
2.2 Strategi
reaksi suatu tindakan terhadap situasi lingkukan tertentu dapat dianggap penting ,
apa yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan demi mencapai tujuan yang
ingin dicapai.
13
merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan
singkat”.
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan utama yang akan dicapai.
2.3 Pustakawan
berhubungan erat dengan dunia pustaka. bahan pustaka dapat berupa bahan
“librarian” yang juga berkaitan erat dengan kata “library”. Dalam perkembangan
14
atau pelatihan kepustakawan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
Dalam hal ini seseorang tidak dapat disebut sebagai pustakawan kalau tidak
Dari uraian diatas dapat dilihat jelas bahwa pustakawan adalah seseorang
Bahan pustaka merupakan salah satu koleksi bahan pustaka yang berupa
karya cetak sebagai buku teks, buku fiksi, buku referensi yang dikumpulkan,
kebutuhan pengguna.
Keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah nomor 3 tahun 2001 tentang
surat kabar, brosur,leaflet dan bahan cetak lainnya yang bersifat informatif yang
dapat dibaca dan di pelajari yang memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat”.
15
“bahan pustaka merupakan hasil karya yang berbentuk karya tulis, karyacetak
1. karya cetak atau karya grafis seperti buku, majalah surat kabar,
disertasi laporan,
2. karya non-cetak atau karya rekam, seperti piringan hitam, rekaman
audio,kaset dan video
3. bentuk mikro, seperti microfilm, mikrofis dan microopaque
4. karya dalam bentuk elektronik dan bahan digital lainnya.
Sedangkan menurut Qosim (2006: 3)” Bahan pustaka merupakan dokumen yang
sebagai berikut :
landasan teori suatu karya ilmiah, seperti informasi yang terdapat pada buku ,
16
sistem perpustakaan selain gedung dan ruangan, peralatan perabotaan, tenaga dan
anggaran.
pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran, termasuk metode dan teknik
mudah. Sejak zaman dahulu, perpustakaan selalu berusaha untuk mencegah dan
pustaka, debu, serangga, kotoran, kelembaban dan suhu udara. Sedangkan faktor
17
perekat, dan benang pada penjilidan yang tidak serasi dengan sampul.
andconservatin of library materials yang di susun oleh J.M dureau Dan D.W.G
terhadap bahan pustaka perlu dilakukan untuk menjamin bahan koleksi yang
cara ahli media dan mengusahakan agar bahan pustaka yang dikerjakan tidak
cepat mengalami kerusakan agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang
18
Bahan pustaka yang mahal, diusahakan awet, bisa dipakai lebih lama, dan
bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Hal ini disebut dapat
dilakukan dengan cara melestarikan bentuk fisik bahan pustaka dan kandungan
informasi bahan pustaka dengan alih bentuk ke bentuk media lain agar dapat di
Ada beberapa tujuan dalam kegiatan pelestarian bahan pustaka antar lain:
lebih panjang, sehingga perpustakaan tidak perlu membeli bahan yang sama, yang
19
yang merajarela pada buku-buku yang ditempatkan diruang yang lembab. Jika
1. Fungsi perlindungan
Bahan pustaka dilindungi dari beberapa faktor yang dapat
menyebabkan kerusakan pada bahan pustaka
2. Fungsi pengawetan
Melestarikan bahan pustaka dengan baik, agar bentuk fisik bahan
pustaka menjadi awet dan diharapkan dapat bertahan lama.
3. Fungsi kesehatan
Dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka dapat terhindar dari
jamur, bebas dari debu dan binatangperusak lainnya. Sehingga
pengguna dapat bersemangat dan bergairah untuk membaca
bahanpustaka tersebut.
4. Fungsi pendidikan
Mendidik pustakawan dan pemakai untuk dapat merawat dan
memakai bahan pustaka dengan baik serta menjaga dan menghargai
kebersihan
5. Fungsi kesabaran.
Pustakawan diharapkan mampu merawat bahan pustaka dengan
kesabaran yang tinggi
6. Fungsi sosial
Dalam pelestarian , pustakawan harus mengikuti serta pengguna untuk
tetap merawat bahan pustaka. Ini dilakukan untuk kepentingan
keawetan bahan pustaka.
7. Fungsi ekonomi
Dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka dapat tetap awet . hal ini
dapat menghemat keuangan.
8. Fungsi keindahan
Dengan penataan bahan pustaka yang rapi, perpustakaan akan terlihat
lebih indah dapat di pandang oleh penggunanya sehingga hal tersebut
menambah daya tarik pengguna untuk datang kembali pada
perpustakaan.
20
berikut:
1. Fungsi melindungi
bahan pustaka di lindungi dari serangan serangga, manusia,
jamur,cahaya, kelembaban dan bencana alam
2. Fungsi kesehatan,
pelestarian yang baik, bahan pustaka menjadi bersih bebas dari debu,
jamur, binatang perusak sehingga pembaca lebih bergairah membaca
dan menggunakan bahan pustaka
3. Fungsi ekonomi,
melaksanakan pelestarian, bahan pustaka menjadi lebih
awet,keuangan dapat dihemat,
4. Fungsi keindahan,
penataan bahan pustaka yang rapih, perpustakaan akan tampaklebih
indah, sehingga menambah daya tarik pengguna bahan pustaka
5. Fungsi pengawetan,
dengan dirawat baik-baik, bahan pustaka menjadi awet, bisa lebih lama
dipakai, dan diharapkan lebih banyak pembaca yang dapat
mempergunakan bahan pustaka tersebut.
6. Fungsi pendidikan,
pemakai perpustakaan dan pustakawan sendiri harus belajar bagaimana
cara memakai dan merawat dokumen. Mereka harus menjaga disiplin,
tidak membawa makanan dan minumanke dalam perpustakaan, tidak
mengotori bahan pustaka maupun ruangan perpustakaan.Mendidik
pemakai serta pustakawan untuk berdisiplintinggi dan menghargai
kebersihan.
7. Fungsi kesabaran,
merawat bahan pustaka ibarat merawat bayi atau orang tua, jadi harus
sabar.Bagaimana kita bisa menambal buku yang berlubang,
membersihkan kotoran binatang kecil dan kotoran kutu buku dengan
baik kalau kita tidak sabar. Menghilangkan noda dari bahan pustaka
memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi.
8. Fungsi sosial,
perawatan dan pelestarian bahan pustaka tidak bisa yang dikerjakan
oleh diri. Pustakawan perlu mengikut sertakan pemustaka untuk juga
ikut merawat bahan pustaka dan perpustakaan. Rasa pengorbanan yang
tinggi harus diberikan oleh setiap orang, demi kepentingan dan
keawetan bahan pustaka.
21
kesehatan.
daya tahan serta kelestariannya perlu diperhitungkan secara matang agar koleksi
1. Manajemen,
perlu diperhatikan siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan ini,
bagaimana prosedur pelestarian yang harus diikuti. Bahan pustaka
yang akan diperbaiki harus dicatat dengan baik, apa saja kerusakanya,
apa saja alat dan bahan kimia yang diperlukan dan sebagainya.
2. Tenaga,
yang merawat bahan pustaka dengan keahlian yang mereka miliki.
Mereka mengerjakan pelestarian ini hendaknya mereka yang telah
memilikiilmu atau keahlian/ keterampilan dalam bidang ini. Paling
tidak mereka sedah pernah mengikuti penataran dalam bidang
pelestarian bahan pustaka.
3. Laboratorium,
suatu ruang pelestarian dengn berbagai perlalatan yang diperlukan,
misalnya alat penjilidan, lem alat laminasi, alat fumigasi, berbagai
sikat untuk membersihkan debu” vacum cleaner” dansebagainya.
Sebaiknya setiap perpustakaan memiliki ruamg laboratorium sebagai
“bengkel” atau gudang buat bahan pustaka yang perlu dirawat atau
diperbaiki.
4. Dana
untuk keperluan kegiatan ini harus diusahakan dan dimonitor dengan
baik, sehingga pekerjaan pekerjaan pelestarian tidak akan mengalami
gangguan. Pendanaan ini tentu tergantung dari lembaga tempat
perpustakaan bernaung. Kalau tidak mungkin menyelenggarakan
bagian pelestarian sendiri, dianjurkan diadakan kerja sama dengan
perpustakaan lain. Ini dapat menghemat biaya yang besar.
22
Bahan pustaka yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah
terbakar, sobek dan mudah rusak oleh makhluk hidup dan timbul noda debu dan
jamur. Kekuatan kertas makin lama makin menurun sejalan dengan usia kertas.
Penurunan tersebut karena reaksi foto kimia atau reaksi antar selulosa dengan
bahan-bahan lainnya yanga ada pada kertas atau bahan lain yang berasal dari luar.
Menurut Purwono (2010: 52) “ Mengetahui faktor perusak bahan pustaka adalah
1. Faktor Biologi
1. Binatang pengerat
Tikus merupakan perusak bahan pustaka yang agak sukar
diberantas. Jenis-jenis tikus dapat digolongkan sebagai berikut:
tikus coklat atautikus tangga rumah, tikus kelabu, atau tikus sawah,
tikus kesturi, tikus putih.
2. Serangga
Serangga merupakan masalah yang pelik di negara tropis.
Makanan yang digemarinya ialah lem atau perekat yang terbuat
dari tepung kanji. Siklus kehidupan serangga terdiri dari beberapa
fase (tahap) yaitu telur, larva, kepompong, dewasa. Jenis-jenis
serangga dapat digolongkan sebagai berikut: rayap, kecoa, ikan
perak,kutu buku,ngengat pakaian, kumbang
3. Jamur
Jamur merupakan mikoorganisme yang tidak berklorofil. Untuk
memperoleh makanan harus mengambil dari sumber kehidupan
lain( parasit) ataupun dari benda mati(sapropit)
2. Faktor Fisika
23
4. Faktor Lain
1. Kimia
Terjadinya oksidasi dan hidrolisis menyebabkan susunan
kertasyang terdiri atas senyawa-senyawa kimia itu akan terurai.
Oksidasi pada kertas yang terjadi karenaadanya oksigen dari udara
menyebabkan jumlah gugusan karbonat dan korboksil bertambah
dengan diikuti dengan memudarnya warna kertas. Rak-rak buku
sebaiknya terbuat dari logam. Hindari menggunakan kayu ( kecuali
kayu jati), karena kayutersebut mengundang serangga dan
menegluarkan asam organik yang berbahaya bagi bahan pustaka
2. Manusia
Kadang-kadang pengguna perpustakaan sengaja atau tidak segaja,
membuat lipatan sebagai tanda batas baca atau melipat buku ke
24
di Indonesia. Bahan pustaka yang rusak oleh air harus diperbaiki dengan cara di
faktor yaitu
25
Kertas akan dapat bersifat asam karena pengaruh asam yang berasal
dari berbagai sumber yaitu:
a. Asam yang telah ada sejak kertas itu diproduksi. Pada proses
pembuatan bubur kertas(pulp) biasanya menggunakan bahan kimia
untuk menghancurkan kayu dan memutihkan bubur kertas. Bahan-
bahan ini meninggalkan residuyang bersifat keras kadang-kadang
masih mengandung linin yang bersifat asam.
b. Asam kertas dihasilkan oleh reaksi fotokimia pada serat selulosa
oleh pengaruh sinar ultraviolet.
c. Asam yang diserap oleh kertas dari lingkungannya, seperti gas-gas
pencemar udara, dari perekat dan asam yang terdapat dalam karton
atau kertas yang digunakan untuk sampul.
pustaka ialah faktor biologis, fisika, kimia, manusia dan bencana alam.
26
kerusakan dengan sendirinya. Hal ini disebabkan bahan pembuat kertas itu sendiri
yang bersifat asam merupakan bahan organik yang selalu bereaksi dan akan
mengurai.
Adapun usaha yang harus dilakukan dalam pencegahan kerusakan bahan pustaka
yang disebabkan oleh beberapa faktor dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
27
28
29
yaitu:
cara
30
sebagainya.
jilidannya rusak, lembaran rusak sebagian, sobek sebagian, dan lain-lain. Kondisi
buku atau bahan koleksi lainnya yang ada dalam perpustakaan seperti itu bisa di
1) Menambal Kertas
Penambalan kertas ada dua cara yaitu penambalan kertas jepang dan
penambalan dengan kertas tisue
2) Memutihkan Kertas
Kertas yang terkena debu atau lumpur akan berwarna kecoklatan ini
dapat diputihkan dengan menggunakanberbagai zat kimia, seperti
berikut:
a. Choloromine T
31
berikut
1. Menambal yaitu bagian bahan pustaka yang rusak dapat ditambal atau
dapat ditutup dengan tissue jepang, kertas hand made, bubur kertas
atau tissue berperekat.
2. Menyambung yaitu merekatkan kembali bagian kertas yang robek
dengan menggunakan hand made paper
3. Laminasi dilakukan pada bahan pustaka yang sudah dapat diperbaiki
4. Lining yaitu memperkuat bahan pustaka dengan cara pelapisan bagian
belakang bahan pustaka.
5. Enkaptulasi yaitu memperkuat engsel buku yang longgar,
memperbaiki kembali punggung sampul buku dan memperbaiki
sampul buku.
arti perbaikan atau pengobatan akan sesuatu yang terlanjur rusak, seperti
contohnya buku-buku yang jilidnya rusak, lembarannya rusak sebagian dan lain-
lain”.
32
33
pelestarian bahan pustaka diperoleh melalui proses perencanaan yang dimulai dari
penelusuran, survei, kondisi, dan menentukan kiat dan cara pelestarian bahan
suatu pernyataan formal yang mewujudkan maksud dan tujuan pelestarian bahan
untuk menetapkan keutuhan nilai guna bahan pustaka dengan menggunakan cara
melestarikannya.
34
koleksi tersebut.
35
METODE PENELITIAN
yakni ucapan atau tulisan dan perilaku yang diamati dari orang-orang (subyek) itu
sendiri (Bodgan dan Taylor yang disitir oleh Basrowi dan Suwandi, 2008,21).
Dengan penelitian ini peneliti hanya menggambarkan keadaan dan situasi yang
terjadi pada saat sekarang berdasarkan survei yang telah dilakukan dengan cara
Sumatera Utara yang beralamat Jl. Sultan Ma’mun Ar-Rasyid ( Jl. Brigjend.
proses penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
36
yang akan diteliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti. dalam
(2002:50)
Informan dalam penelitian ini adalah 4 orang yakni kepala dan staf bagian
pelestarian bahan pustaka pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatera utara.
2. Menentukan informan
sampel secara purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-
37
InformanI2 Staff
Informan I3 Staff
Informan I4 Staff
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber asli. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok .Sumber data primer pada penelitian ini peneliti
Utara.
catatan orang lain). Sumber data sekunder pada penelitian diperoleh dari
38
1. Wawancara
yang lengkap, akurat dan adil. Pedoman wawancara diperlukan agar tidak
alat tulis sebagai alat bantu peneliti juga menggunakan perekam suara karena
2. Observasi
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pengamatan pada kegiatan
pelestarian bahan pustaka, dimana pada saat observasi peneliti mengamati bahan
pustaka, kegiatan pelestarian, fasilitas dan peralatan yang digunakan dan tempat
39
data dengan cara mencatat berbagai kegiatan dan peristiwa pada waktu yang lalu”.
Sumatera Utara yang didapatkan dari informan pada saat informasi dan
3.6Analisis Data
peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan kepada orang
1. Reduksi data
sejenis sebagai kegiatan kategori. (3) peneliti membuat data sesuai dari
40
Sumatera Utara
2. Display Data
hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya. Jadi dari data yang
41
triangulasi yaitu:
1. Triangulasi Metode
atau data dengan cara yang berbeda, dalam penelitian ini peneliti
2. Triangulasi Data
3. Triangulasi Teori
42
Informan dalam penelitian ini adalah kepala dan staf bagian pelestarian
Sumatera Utara. Adapun karakteristik dari para informan tersebut adalah sebagai
berikut:
Sumber Status
I2 Staf
I3 Staf
I4 Staf
perkenalan pendekatan terlebih dahulu, begitu juga dengan responden I2, I3,I4 .
43
diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Begitu juga dengan bahasa yang
merasa ada perlu ditambahi atau dikurang jelas di wawancara sebelumnya. Untuk
informan selanjutnya, peneliti terus berusaha untuk mencari keterangan yang lebih
4.2 Kategori
sebagai acuan dalam pedoman dalam melakukan wawancara, dalam memilih data
sebagai berikut:
yang sudah lepas, lembaran- lembaran buku yang sudah lengket akibat
44
buku yang dipinjam dengan keadaan rusak, atau banyak coretan dalam
buku. Dan sebagian besar koleksi bahan pustaka masih dalam kondisi
baik
45
46
mulai dari kerusakan ringan sampai kerusakan berat seperti buku yang sudah
lengket dan tidak bisa dibaca akibat kelembaban udara. dan sebagaian lagi
sebagai berikut:
pustaka
dan masih banyak lagi yang belum bisa dilaksnakan karena kami
47
adalah manusia dan binatang pengerat. Hal ini sesuai dengan kutipan dari
informan.
bahan pustaka yaitu faktor internal yakni kerusakan yang terjadi karena usia
buku dan faktor eksternal yaitu yaitu tikus, jamur dan binatang pengerat, debu
48
pustaka atau disebut tindakan preventif, dapat dilihat dari hasil wawancara
dengan informan :
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa usaha dan tindakan yang
dilarang makan dan minum, dilarang merokok, dan menjaga kebersihan dalam
ruangan.
pustaka yaitu salah satu tindakan dalam pencegahan kerusakan bahan pustaka.
49
penyiangan, sejauh ini kami hanya fokus dalam perawatan fisik saja,
bagian layanan.
50
51
52
ini dapat dilihat dari hasil wawancara dari informan sebagai berikut:
kerusakan pada buku, tindakan atau cara untuk menanganinya dan alat
proses perbaikan.
agar pengguna atau pengunjung agar mau peduli atau kerja sama
53
N No Kerusakan Keterangan
ul lain
5,9,14
a judul hilang
par,p
keadaan bahan pustaka, serta usaha apa yang akan dilakukan dalam pelestarian
bahan pustaka. Ada juga kebijakan yang diambil menjadi tindakan dalam
bahan pustaka keadaan rusak maka akan diberi sanksi berupa denda sesuai
54
dalam pelestarian bahan pustaka. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dari
Dari hasil wawancara diatas maka dapat diuraikan bahwa teknik yang
55
melalui proses analisis data yang menjadi keabsahan data, sehingga diperoleh
NO Kategori Keterangan
vacuumcleaner.
56
layanan perpustakaan.
57
58
5.1 Kesimpulan
digunakan.
fisik buku dan membersihkan buku dan rak buku dengan menggunakan
vacuum cleaner.
faktor internal yakni kerusakan yang terjadi karena usia buku dan faktor
59
pustaka, serta usaha apa yang akan dilakukan dalam pelestarian bahan
pustaka.
60
pelestarian.
61
saran atau masukan untuk meningkatkan keberlanjutan upaya lebih baik bagi
pelaksanaan teknis.
3. Fasilitas dalam ruang bahan pustaka seharusnya memadai karena hal ini
62
63
Soraya, Ana. 2010. Pelestarian bahan pustaka: bahan ajar diklat calon
pustakawan Tingkat ahli . Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
64
65
PEDOMAN WAWANCARA
Sumatera Utara.
pustaka
66
TRANSKIP WAWANCARA
Informan :Rachmawati R.
Keterangan :
P : Peneliti
I1 : Informan Pertama
I1 : Sejauh ini, kondisi bahan pustaka sebagian masih keadaan baik , dan
I1 : Untuk saat ini saya perhatikan banyak buku yang sudah rusak , mulai
67
diperlukan.
68
Keterangan :
P : Peneliti
I2 : Informan Pertama
I2 : Kondisi bahan pustaka saat ini kebanyakan kerusakan ringan, hal ini
pustaka?
yang terjadi, misalnya buku yang dimakan rayap atau hewan pengerat,
jamur, kerusakan karena serangan tikus, faktor usia bahan pustaka, serta
dilakukam?
69
P : Sejauh ini apa saja yang dilakukan dalam perawatan bahan pustaka?
70
Informan : A. Sulastri
P : Perbaikan apa saja yang dilakukan dalam menjaga keutuhan dan nilai
71
I3 : Dari yang saya lihat, bahan pustaka sebagian besar masih baru dan
bagus, akan tetapi masih banyak buku-buku yang sudah lama yang
harus di perbaiki.
72
Informan : D. Nusantara
P : Peneliti
I4 : Informan Pertama
I4 : Pelestarian bahan pustaka yang kami lakukan yaitu menjaga nilai yang
cleaner. Banyak kegiatan yang belum bisa kami lakukan karena kami
pelestarian.
pustaka?
cahaya, buku-buku berkeringat dan lembab dan cepat rusak. Hal ini
73
dan pada saat ini kami hanya fokus dalam perawatan fisik saja,
layanan perpustakaan
pustaka?
rusak dan hilang , maka peminjam tersebut harus membayar denda atau
pustaka yaitu
74
kerusakannya
75