DISUSUN OLEH :
DINDA AUZANI
18112181
Dosen Pemimbing :
Ns. Defrima Oka Surya, M.Kep, Sp. Kep. Kom
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Menurut Duvall dan Logan (1986) keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Keluarga merupaka unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. (Jhonson L dan Lenny, R 2010)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing – masing, dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya 1978 dalam Andarmoyo, 2012)
2. Tipe Keluarga
a. Nuclear family (keluarga inti), keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak
b. Dyadic family, keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah
c. Keluarag usila, keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak
sudah memisahkan diri
d. Childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/
pendidikan yang terjadi pada wanita
e. Extended family (keluarga besar), keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang
yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman,
tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan, dan lain - lain
f. Single-parent family (keluarga duda / janda) , keluarga yang terdiri dari satu orang
tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian, dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
g. Commuter family, kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga paada saat akhir pekan
h. Multigenerational family, keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok
umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
i. Kin-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang – barang dan pelayanan yang
sama, misalnya : dapur, kamar mandi, televise, telepon, dll
j. Blended family, keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family, keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti :
perceraian atau ditinggal mati
3. Struktur Keluarga
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing – masing anggota
keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya ditingkat masyarakat atau peran
formal dan informal
b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma keluarga yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan
c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi
ayah dan ibu (orang tua), orang tua dengan anak – anak, anak dengan anggota
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti
d. Struktur kekuatan keluarga, merupakan kemampuan diri individu untuk
mengembalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah
yang positif
4. Peran Keluarga
a. Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
b. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengaruh dan
pendidik anak – anaknya, pelindung sebagai salah satu kelompok dalam peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
juga, ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya
c. Anak melakukan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, sosial dan spiritual
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif, berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga yang
merupakan basis kekuatan, sumber energy yang berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga
b. Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar dalam lingkungan sosial
c. Fungsi reproduksi, keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia
d. Fungsi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti
kebutuhan akan makanan,, pakaian dan tempat berlindung (rumah)
e. Fungsi perawatan kesehatan, untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu
untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Tugas Perkembangan
Menurut Friedman (2010)
a. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa awal
b. Menerima nilai – nilai dan gaya kehidupan dari pasangan yang baru menikah
c. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
d. Membantu orang tua suami dan istri yang sudsh menua dan sakit
3. Masalah Kesehatan
Menurut Fridman (2010)
a. Komunikasi isu antar orang tua dan anak dewasa muda
b. Masalah transisi peran bagi suami dan istri
c. Kedaruratan masalah kesehatan kronik
d. Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda
e. Perhatian terhadap menopause
f. Efek yang berkaitan dengan minuman alcohol, merokok, dan praktek diet buruk
yang telah berlangsung dalam jangka panjang
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang biasanya muncul pada tahap perkembangan keluarga
dewasa awal adalah :
a. pemeliharaan kesehatan tidak efektif
b. gangguan proses keluarga
c. manajemen keehatan keluarga tidak efektif
d. perilaku kesehatan keluarga tidak efektif
Prioritas masalah
Proses skoring
- tentukan skore untuk setiap kriteria
- skore dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan bobot
- jumlahkan skore untuk semua kriteria
3. Intervensi keperawatan
Intervensi merupakan proses menyusun strategi keperawatan yang dibutuhkan untuk
mencegah, mengurangi, atau mengatasi masalah kesehatan pada tahap
perkembangannya
LAPORAN KASUS
Vaksin
L IMUNISASI covid- KET
N 19
Nama Hub / Usia Pddkn
o BCG DPT Polio Hptts Cmpk
P
f. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. H adalah commuter family, dimana Ny. N dan anak – anaknya
An. T dan An. S tinggal dalam satu rumah, sedangkan Tn. H berada di luar kota
dan pulang pada waktu tertentu, Ny. N juga mengatakan bahwa mereka jarang
mengalami perselisihan dengan suami dan anaknya.
g. Suku Bangsa
Keluarga Tn. H berasal dari Minang, Tn. H bersal dari suku mansiang sedangkan
Ny. N dan anak – anaknya An. T dan an. S berasal dari suku koto, bahasa yang
digunakan sehari – hari di dalam rumah adalah bahasa minang. Budaya sosial
dalam keluarga dalam keluarga adalah saling menghormati dan saling membantu
satu sama lain apabila mengalami masalah/kesulitan.
h. Agama
Keyakinan yang dianut oleh keluarga Tn. H adalah Islam, anggota keluarga Tn.
Taat menjalankan ibadah solat dan membaca al quran di rumah, namun Ny. N
tidak ada mengikuti kegiatan keagamaan seperti wirid karena ia bekerja seharian.
i. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. H bekerja sebagai sopir dengan penghasilan yang tidak menetap namun sudah
mencukupi kebutuhan sehari – hari dengan tambahan penghasilan dari Ny. N
yang bekerja di laundry milik orangtua nya yang mempunyai penghasilan sekitar
Rp. 2.000.000 per satu bulan. Tn. H biasanya memberikan sebagian dari
penghasilannya kepada Ny. N. Pengeluaran keluarga Tn. H adalah berupa belanja
sehari – hari anaknya serta kebutuhan sekolah mereka, pembayaran listri rumah
dan berbagai keperluan rumah tangganya.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga
KT An. S DAPUR KM
KT Tn. H dan
KT An. T Ny. N
TERAS
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rumah keluarga Tn. H berada di kampung marapak RT 03/ RW 06 Kelurahan
Kalumbuk, Kecamatan Kuranji. Kampung marapak ini adalah perkampungan
dengan penduduk yang lumayan padat dan jarak antara rumahnya sangat
berdekatan, namun rumah di sekitar rumah keluarga Tn. H belum terlalu padat.
Ny. N juga mengatakan bahwa ia jarang mengikuti kegiatan masyarakat RW 06
karena dirinya bekerja seharian sehingga tidak ada waktu, meskipun begitu
hubungan keluarga Tn. H dengan warga sekitar sangat baik dan saling
menghormati satu sama lain
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. H sudah menempati rumahnya sekitar 6 tahun lamanya, sebelumnya
keluarga Tn. H tinggal di rumah orang tua Ny. N yang juga berada di RT 03/
RW06 juga
d. Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. H memanfaatkan waktu senggangnya dengan cara berkumpul
bersama di rumah, berdiskusi, dan cerita tentang kegiatan harian yang telah
dilakukan pada malam hari setelah Ny. N pulang dari kerja
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. H mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka anggota
keluarga yang lain akan merawatnya dan apabila sudah memerlukan pertolongan
yang lebih lanjut maka anggota keluarga yang sakit akan dibawa ke pusat layanan
kesehatan terdekat. Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh keluarga Tn. H adalah
BPJS yang digunakan untuk memeriksa kesehatan ataupun berobat ke pusat
layanan kesehatan
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi di dalam keluarga Tn. H adalah saling terbuka satu sama lain
dan berkomunikasi dua arah dan apabila ada satu anggota keluarga yang sedang
berbicara maka anggota keluarga yang lainnya akan diam dan mendengarkan
dengan baik setelah itu memberikan balasan
b. Struktur kekuatan keluarga
Ketika mengambil suatu keputusan keluarga Tn. H selalu memutuskan secara
bersama – sama dan melibatkan anak – anaknya karena anaknya sudah remaja dan
dewasa sehingga dinilai sudah mampu memecahkan suatu permasalahan
c. Struktur peran
Dalam keluarga Tn. H, Tn. H berperan sebagai kepala keluarga yang mempunyai
tugas mencari nafkah dan melindungi anggota keluarganya, sedangkan Ny. N
berperan sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai tugas merawat anak,
membersihkan rumah dan memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi Ny. N juga
ikut mencari nafkah untuk menambah penghasilan suaminya, sedangkan An. T
dan An. S berperan sebagai anak yang saat ini mempunyai tugas untuk belahar
dan berbakti kepada kedua orang tuanya
d. Nilai atau norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat minangkabau dan menganut agama islam,
keluarga Tn. H memiliki nilai dan norma seperti bersikap saling menghormati
antar sesamanya, sopan santun terhadap orang tua, istri kepada suami maupun
sebaliknya
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Anggota keluarga Tn. H tampak saling peduli dan menyayangi satu sama lain,
kasih saying yang diberikan oleh Ny. N kepada An. T dan An. S adalah sama.
Bentuk dukungan yang diberikan adalah verbal dengan cara saling menyemangati
dan memberikan dukungan. Hubungan anggota keluarga sangat dekat dan saling
terbuka apabila ada masalah
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antara anggota keluarga Tn. H tampak sangat baik, An. T dan An. S
tampak patuh menjalankan perintah Ny. N dan mereka juga tampak sopan dan
santun pada orang lain serta mempunyai perilak yang baik
c. Fungsi perawatan
Ny. N mengatakan belum lama ini ia melakukan pemeriksaan kesehatan di
Puskesmas Kuranji dan didiagnosis penyakit asam urat, Ny. N tau apa saja tanda
dan gejala yang dirasakan karena asam urat, Ny. N juga mengetahui apa saja
makanan yang tidak boleh dikonsumsi dan makanan apa saja yang sebaiknya
dikonsumsi. Ny. N juga mengatakan apabila ia merasakan nyeri pada
persendiannya ia akan segera membuat ramuan tradisional dari jahe dan akan
segera istirahat dan tidur. Ny. N mengatakan bahwa ia sering merasa kelelahan
saat setelah pulang dari kerja Ny. N akan segera istirahat apabila sudah sampai di
rumahnya pada malam hari. Ny. N juga mengatakan jika ada anggota keluarganya
yang sakit maka ia akan merawatnya dengan baik begitupun sebaliknya. Ny. N
juga mengetahui dengan baik informasi mengenai masalah kesehatan dan paham
bagaimana cara menjaga kesehatan anggota keluarganya. Keluarga Tn. H juga
sangat memperhatikan kebersihan di sekitar rumah dan di dalam rumahnya,
keluarga Tn. H juga merasakan dan paham pentingnya layanan kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatan di keluarganya
d. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. H mempunyai 3 orang anak, Tn. H dan Ny. N tidak berkeinginan
lagi untuk menambah jumlah anak, saat ini Ny. N sudah tidak menggunakan alat
kontrasepsi lagi, dan juga siklus menstruasi nya sudah tidak datang 1 kali dalam
sebulan
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. H mengatakan mampu untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan keluarganya, keluargat Tn. H juga mampu memanfaatkan sumber yang
ada untuk meningkatkan status kesehatan keluarganya
7. Pemeriksaan Fisik
Mata
Inpeksi Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, pupil anemis, pupil anemis, pupil
isokor, sclera tidak isokor, sclera tidak isokor, sclera tidak
ikterik, reflek ikterik, reflek ikterik, reflek
cahaya (+) cahaya (+) cahaya (+)
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan
disekitar mata disekitar mata disekitar mata
Telinga
Inpeksi Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kana, telinga kana, telinga kana, telinga
tampak bersih tampak bersih tampak bersih
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan dan pembengkakan dan pembengkakan dan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
telinga telinga telinga
Hidung
Inpeksi Tampak simetris, Tampak simetris, Tampak simetris,
tidak ada sekret dan tidak ada sekret dan tidak ada sekret dan
tampak bersih tampak bersih tampak bersih
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan dan pembengkakan dan pembengkakan dan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
hidung hidung hidung
Leher
Inpeksi Leher tampak Leher tampak Leher tampak
bersih bersih bersih
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
perbesaran kelenjer perbesaran kelenjer perbesaran kelenjer
limfe dan tiroid limfe dan tiroid limfe dan tiroid
Thoraxs
Inpeksi Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kana, irama nafas kana, irama nafas kana, irama nafas
normal normal normal
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan dan pembengkakan dan pembengkakan dan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
dada dada dada
Perkusi Sonor Sonor Sonor
Auskultasi Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada suara
nafas tambahan nafas tambahan nafas tambahan
Jantung
Inpeksi Ictus codik tidak Ictus codik tidak Ictus codik tidak
terlihat terlihat terlihat
Palpasi Ictus cordik teraba Ictus cordik teraba Ictus cordik teraba
Perkusi Batas jantung tidak Batas jantung tidak Batas jantung tidak
teraba teraba teraba
Auskultasi Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
teratur dan sama teratur dan sama teratur dan sama
Abdomen
Inspeksi Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan, tidak ada kanan, tidak ada kanan, tidak ada
lesi lesi lesi
Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Perkusi Timpani Timpani Timpani
Auskultasi Bising usus normal Bising usus normal Bising usus normal
Ekstremitas atas
Inspeksi Tampak simetris Tampak simetris Tampak simetris
Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Ekstremitas bawah
Inspeksi Tampak simetris Tampak simetris Tampak simetris
Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, kesemutan tekan tekan
pada kaki sebelah
kanan
8. Harapan keluarga
Keluarga Tn. H berharap kepada tenaga kesehatan yang ada agar lebih berhati – hati
lagi dalam hal pemberian tindakan medis, dan juga tenaga kesehatan dapat segera
meminta maaf kepada keluarga pasien apabila terjadi kesalahan yang diperbuatnya
B. Diagnosa
1. Analisa data
Data Diagnosa
DS :
- Ny. N mengatakan ia sering merasa kelelahan Kelelahan
- Ny. N mengatakan ia merasakan lelah karena
bekerja seharian
- Ny. N megatakan ia selalu merasakan lelah saat
setelah pulang kerja
-
DO :
- Tekanan darah Ny.n : 100/70 mmHg
- Ny. N tampak lesu
DS :
- Ny. N mengatakan ia mempunyai riwayat penyakit Kesiapan meningkatkan
asam urat manajemen kesehatan
- Ny. N mengatakan ia sudah tau makanan apa yang
dilarang untuk dikonsumsi berhubung dengan
penyakitnya
- Ny. N mengatakan ia sudsh tidak pernah lagi
mengkonsumsi makanan yang menjadi larangannya
- Ny. N mengatakan ia sudah mengetahui bagaimana
penanganan pertama/mandiri yang dapat ia lakukan
apabila asam urat nya kambuh
DO :
- Nilai asam urat : 7 mg/dL
- Skala nyeri : 3
2. Skoring
a. Kelelahan
3. Prioritas diagnosa
No Keluhan Skor
1 Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan 3,8
Ny. N mengatakan bahwa ia mengetahui tentang
penyakit asam urat, Ny. N juga sudah tidak
mengkonsumsi makanan larangannya sejak di
diagnosis mengidap penyakit asam urat, Ny. N juga
sudah mengetahui bagaimana cara penanganan
pertama apabila muncul tanda dan gejala asam urat.
Ny. N masih tetap bekerja di jam seperti biasanya
karena Ny. N tidak merasa terganggu akan penyakit
yang dididapnya
2 Kelelahan 3,2
Ny. N mengatakan bahwa ia mengetahui tentang
masalah kelelhan yang dialaminya, Ny. N juga tau apa
yang harus ia lakukan apabila ia merasa lelah, Ny. N
juga tidak menganggap kelelahan sebagai suatu
masalah yang serius dan masih bekerja seperti biasa
C. Intervensi