Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN DEWASA AWAL PADA KELUARGA TN. H

DISUSUN OLEH :
DINDA AUZANI
18112181

Dosen Pemimbing :
Ns. Defrima Oka Surya, M.Kep, Sp. Kep. Kom

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TA. 2020 / 2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Menurut Duvall dan Logan (1986) keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Keluarga merupaka unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. (Jhonson L dan Lenny, R 2010)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing – masing, dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya 1978 dalam Andarmoyo, 2012)

2. Tipe Keluarga
a. Nuclear family (keluarga inti), keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak
b. Dyadic family, keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah
c. Keluarag usila, keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak
sudah memisahkan diri
d. Childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/
pendidikan yang terjadi pada wanita
e. Extended family (keluarga besar), keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang
yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman,
tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan, dan lain - lain
f. Single-parent family (keluarga duda / janda) , keluarga yang terdiri dari satu orang
tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian, dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
g. Commuter family, kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga paada saat akhir pekan
h. Multigenerational family, keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok
umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
i. Kin-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang – barang dan pelayanan yang
sama, misalnya : dapur, kamar mandi, televise, telepon, dll
j. Blended family, keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family, keluarga yang terdiri dari orang
dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti :
perceraian atau ditinggal mati

3. Struktur Keluarga
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing – masing anggota
keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya ditingkat masyarakat atau peran
formal dan informal
b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma keluarga yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan
c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi
ayah dan ibu (orang tua), orang tua dengan anak – anak, anak dengan anggota
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti
d. Struktur kekuatan keluarga, merupakan kemampuan diri individu untuk
mengembalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah
yang positif

4. Peran Keluarga
a. Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
b. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengaruh dan
pendidik anak – anaknya, pelindung sebagai salah satu kelompok dalam peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
juga, ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya
c. Anak melakukan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, sosial dan spiritual

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif, berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga yang
merupakan basis kekuatan, sumber energy yang berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga
b. Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar dalam lingkungan sosial
c. Fungsi reproduksi, keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia
d. Fungsi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti
kebutuhan akan makanan,, pakaian dan tempat berlindung (rumah)
e. Fungsi perawatan kesehatan, untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu
untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga
yang sakit

6. Tahap perkembangan Keluarga


a. Tahap 1 : Pasangan baru menikah
Dimulai saat individu laki – laki atau perempuan membentuk keluarga melalui
perkawinan dan keduanya meninggalkan keluarga mereka masing – masing
Tugas perkembangan :
- Membina hubungan intim yang memuaskan
- Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
- Mendiskusikan rencana memiliki anak (KB)
Masalah kesehatan yang muncul :
- Penyesusaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas tentang KB, penyakit
kelamin baik sebelum / sesudah menikah
- Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan, hokum adat
Tugas perawat :
- Membantu setiap keluarga untuk saling memahami satu sama lain
b. Tahap 2 : keluarga kelahiran anak pertama
Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan
Tugas perkembangan :
- Persiapan menjadi orang tua
- Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi dan hubungan
seksual
- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Masalah kesehatan
- Pendidikan maternitas focus keluarga, perawatan bayi, imunisasi, konseling
perkembangan anak, KB, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik
secara dini
- Inaksebilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu dan anak
c. Tahap 3: keluarga anak pra sekolah
Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 – 5 tahun
Tugas perkembangan :
- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal, privasi dan
rasa aman, membantu anak untuk sosialisasi
- Adaptasi dengan anak yang baru lahir dan kebutuhan anak yang lain
- Mempertahankan hubungan yang sehat internal / eksternal keluarga,
pembagian tanggung jawab anggota keluarga
- Stimulasi tumbuh kembang anak
Masalah kesehatan :
- Masalah kesehatan fisik : penyakit menular, jatuh, luka bakar, keracunan dan
kecelakaan dan lain - lain
d. Tahap 4 : keluarga dengan anak sekolah
Dimulai dari :
- Anak pertama berusia 6 – 13 tahun
- Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal
- Aktivitas sekolah, anak punya aktivitas masing – masing
- Orang tua dengan tuntunan ganda : perkembangan anak dan dirinya
- Orang tua belajar menghadapi / membiarkan anak pergi (dengan teman
sebayanya)
- Orang tua mulai merasakan tekanan dari komunitas di luar rumah (system
sekolah)
Tugas perkembangan :
- Membantu sosialisasi anak : meningkatkan prestasi belajar anak
- Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia
- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk
biaya kesehatan
e. Tahap 5 : keluarga denga anak remaja
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 – 20 tahun
Tugas perkembangan :
- Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
- Memfokuskan hubungan perkawinan
- Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak - anak
f. Tahap 6 : keluarga dengan anak dewasa awal
Dimulai dari anak pertama sudah meninggalkan rumah
Tugas perkembangan :
- Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru dari
perkawinan anak – anaknya
- Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
- Membantu orang tua lansia yang sakit – sakitan dari pihak suami maupun istri
- Membantu kemandirian keluarga
Masalah kesehatan :
- Masalah komunikasi anak dengan orang tua (jarak)
- Perawatan usia lanjut, masalah penyakit kronis : hipertensi, kolesterol,
obesitas dan menopause
g. Tahap 7 : keluarga dengan anak dewasa akhir
Dimulai ketika anak terakhir keluar dan berakhir sampai pensiunan atau kematian
pasangan
Tugas perkembangan :
- Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia, teman sebaya dan anak – anak
- Memperkokoh hubungan perkawinan
Masalah kesehatan :
- Kebutuhan promosi kesehatan : istirahat cukup kegiatan waktu luang dan
tidur, nutrisi, olahraga teratur, BB harus ideal, no smoking, pemeriksaan
berkala
- Masalah hubungan perkawinan, komunikasi dengan anak – anak dan teman
sebaya, masalah ketergantungan perawatan diri
h. Tahap 8 : keluarga masa pensiunan (lansia)
Dimulai ketika salah satu atau keduanya pension sampai salah satu atau keduanya
meninggal
Tugas perkembangan :
- Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
- Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
- Mempertahankan hubungan perkawinan
- Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
- Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
- Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka

7. Peran Perawat Keluarga


a. Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
- Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri
- Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif
dapat tercapai. Koordinasi juga sangan diperlukan untuk mengatur program
kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih
dan pengulangan
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja bersama klien dengan keluarga baik di rumah, klinik
maupun rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian
tentang kesehatan keluarga
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal
g. Fasilitaor
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya
h. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan
atau wabah

B. KONSEP KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA AWAL


1. Pengertian
Menurut Frieman (1998) merupakan tahap perkembangan keluarga yang ke VI.
Permulaan tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan
rumah dan berakhir dengan “rumah kosong” atau ketika anak terakhir meninggalkan
rumah

2. Tugas Perkembangan
Menurut Friedman (2010)
a. Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa awal
b. Menerima nilai – nilai dan gaya kehidupan dari pasangan yang baru menikah
c. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan
d. Membantu orang tua suami dan istri yang sudsh menua dan sakit

3. Masalah Kesehatan
Menurut Fridman (2010)
a. Komunikasi isu antar orang tua dan anak dewasa muda
b. Masalah transisi peran bagi suami dan istri
c. Kedaruratan masalah kesehatan kronik
d. Perencanaan keluarga bagi anak dewasa muda
e. Perhatian terhadap menopause
f. Efek yang berkaitan dengan minuman alcohol, merokok, dan praktek diet buruk
yang telah berlangsung dalam jangka panjang

C. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. Pengkajian
a. Data umum
Meliputi identitas kepala keluarga (nama kepala keluarga, usia kepala keluarga,
pendidikan, pekerjaan, agama, suku, alamat), komposisi keluarga (nama,
hubungan, jenis kelamin, usia, pendidikan, dan imunisasi), genogram (3 generasi
keluarga)
- Tipe keluarga
Biasanya tipe keluarga dewasa awal adalah tipe keluarga besar (extended
family) yaitu keluarga ini ti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek,
keponakan, sepupu, paman, bibi, dsb
- Suku bangsa
Biasanya memiliki suku bangsa Indonesia atau suku minang dan memiliki
kebudayaan sesuai dengan suku bangsa yang mengikuti garis keturunan ibu,
bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa minang
- Agama
Biasanya memiliki agama sesuai dengan kepercayaannya masing – masing
dan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya dengan baik
- Status sosial ekonomi
Biasanya pada keluarga dewasa awal ini status ekonomi tidak menentu dan
digunakan untuk biaya pengobatan anggota keluarga yang sakit serta biaya
sehari – hari anggota keluarga yang lainnya
- Aktivitas rekseasi keluarga
Biasanya keluarga jarang melakukan rekreasi keluarga di luar rumah, rekreasi
keluarga hanya menonton tv bersama anggota keluarga yang lain
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
- Tahap perkembangan saat ini
Biasanya tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga tersebut
- Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Biasanya pada keluarga dengan salah satu anggota keluarga dewasa wal yang
belum terpenuhi oleh keluarga yaitu ketidakmampuan anggota keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit, karena tidak tahu bagaimana cara
merawatnya
- Riwayat keluarga inti
Biasanya anggota keluarga ada yang menderita penyakit yang sama
c. Pengkajian lingkungan
- Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasikan dengan luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah
tangga, jenis septcktank dan sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah. Apakah rumah dan lingkungan sekitar telah memenuhi syarat – syarat
lingkungan sehat, tingkat keamanan dalam penggunaan fasilitas yang ada di
rumah, apakah privasi masing – masing anggota tentang keadaan rumah puas /
tidak, memadai / tidak
- Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan
- Mobilitas geografis keluarga
Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. Tinggal di daerah
sekarang sudah berapa lama dan apakah sudah dapat beradaptasi dengan
lingkungan setempat
- Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul
- Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang
meliputi fasilitas fisik, psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat
d. Struktur keluarga
- Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
- Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk mengubah perilaku
- Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal
- Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga, yang berhubungan
dengan kesehatan
e. Fungsi keluarga
- Fungsi afektif
Mengikuti gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan
pada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai
- Fungsi sosialisasi
Bagaimana interkasi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan perilaku
- Fungsi perawatan kesehatan
Pengetahuan keluarga mengenai sehat – sakit, kesanggupan keluarga
melaakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga, yaitu : mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan megenai tindakan kesehatan yang tepat,
merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan yang sehat,
menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat
- Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga,
metode apa yag digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota
keluarga
- Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan, danmemanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
meningkatkan status kesehatan keluarga
f. Stress dan koping keluarga
- Stressor
Stressor jangka pendekaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih kurang 6 bulan dan jangka panjang yaitu
yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan
- Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
- Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalhan
- Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga meliputi pemeriksaan
pada :
- Kepala
- Leher
- Telinga
- Mata
- Mulut
- Hidung
- Dada dan paru – paru
- Jantung
- Abdomen
- Reproduksi
- Eliminasi
- System integument
- System muskuluskletal
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada

2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang biasanya muncul pada tahap perkembangan keluarga
dewasa awal adalah :
a. pemeliharaan kesehatan tidak efektif
b. gangguan proses keluarga
c. manajemen keehatan keluarga tidak efektif
d. perilaku kesehatan keluarga tidak efektif
Prioritas masalah

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran


1 Sifat masalah
- tidak / kurang sehat 3
- ancaman kesehatan 2
- keadaan sejahtera / potensia 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
- dengan mudah 2
- hanya sebagian 1
- tidak dapat diubah 0
3 Potensia masalah untuk dicegah
- tinggi 3
- cukup 2
- rendah 1
4 Menonjolnya masalah
- masalah berat, harus segera 2
ditangani
- ada masalah, tetapi tidak perlu 1
segera ditangani
- masalah tidak dirasakan 0

Proses skoring
- tentukan skore untuk setiap kriteria
- skore dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan bobot
- jumlahkan skore untuk semua kriteria
3. Intervensi keperawatan
Intervensi merupakan proses menyusun strategi keperawatan yang dibutuhkan untuk
mencegah, mengurangi, atau mengatasi masalah kesehatan pada tahap
perkembangannya
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama KK : Tn. H
b. Alamat : Kampung Marapak RT 03/RW 06 Kuranji
c. Pekerjaan KK : Sopir
d. Pendidikan KK : SMA
e. Komposisi Keluarga :

Vaksin
L IMUNISASI covid- KET
N 19
Nama Hub / Usia Pddkn
o BCG DPT Polio Hptts Cmpk
P

1 Tn. H Suami L SMA


2 Ny. N Istri P 47 SMA
3 Ny. S Anak P SMA
4 An. T Anak P 18 SMA
5 An. S Anak P 16 SMP
Genogram :

f. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. H adalah commuter family, dimana Ny. N dan anak – anaknya
An. T dan An. S tinggal dalam satu rumah, sedangkan Tn. H berada di luar kota
dan pulang pada waktu tertentu, Ny. N juga mengatakan bahwa mereka jarang
mengalami perselisihan dengan suami dan anaknya.
g. Suku Bangsa
Keluarga Tn. H berasal dari Minang, Tn. H bersal dari suku mansiang sedangkan
Ny. N dan anak – anaknya An. T dan an. S berasal dari suku koto, bahasa yang
digunakan sehari – hari di dalam rumah adalah bahasa minang. Budaya sosial
dalam keluarga dalam keluarga adalah saling menghormati dan saling membantu
satu sama lain apabila mengalami masalah/kesulitan.
h. Agama
Keyakinan yang dianut oleh keluarga Tn. H adalah Islam, anggota keluarga Tn.
Taat menjalankan ibadah solat dan membaca al quran di rumah, namun Ny. N
tidak ada mengikuti kegiatan keagamaan seperti wirid karena ia bekerja seharian.
i. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. H bekerja sebagai sopir dengan penghasilan yang tidak menetap namun sudah
mencukupi kebutuhan sehari – hari dengan tambahan penghasilan dari Ny. N
yang bekerja di laundry milik orangtua nya yang mempunyai penghasilan sekitar
Rp. 2.000.000 per satu bulan. Tn. H biasanya memberikan sebagian dari
penghasilannya kepada Ny. N. Pengeluaran keluarga Tn. H adalah berupa belanja
sehari – hari anaknya serta kebutuhan sekolah mereka, pembayaran listri rumah
dan berbagai keperluan rumah tangganya.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. H memiliki 3 orang anak perempuan, dimana anak pertama mereka
sudah berusia 23 tahun dan sudah berkeluarga dan menetap di Bukittinggi, anak
ke dua berusia 18 tahun dan akan memasuki universitas / perkuliahan pada tahun
ini, sedangkan anak ke 3 berusia 16 tahun sedang duduk di bangku SMP. Jadi
keluarga Tn. H berada pada tahap perkembangan keluarga dewasa awal ditandai
dengan anak pertama sudah meninggalkan rumah karena sudah menikah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
Ny. N mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit asam urat dan sudah
melakukan pemeriksaan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat (Puskesmas
Kuranji). Sedangkan Tn. H dan anak – anaknya mempunyai riwayat penyakit usus
buntu dan juga Ny. N mengatakan bahwa anak pertamanya sudah pernah
melakukan operasi usus buntu beberapa tahun yang lalu. Ny. N mengatakan ia
selalu memberikan perhatian kepada anggota keluarga yang sakit, dan akan
membawanya ke pusat layanan kesehatan terdekat apabila telah memerlukan
pertolongan yang lebih lanjut
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. H adalah rumah pribadi milik mereka,
luas rumah sekitar 9 x 9,5 m2, tipe bangunan rumah keluarga Tn. H sudah
permanen, ada 3 buah kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 ruang tamu.
Ventilasi pada rumah dan pencahayaan yang masuk sudah cukup. Isi rumah
tampak sudah rapid an lingkungan luar sekitar rumah tampak bersih.

KT An. S DAPUR KM

KT Tn. H dan
KT An. T Ny. N

TERAS
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rumah keluarga Tn. H berada di kampung marapak RT 03/ RW 06 Kelurahan
Kalumbuk, Kecamatan Kuranji. Kampung marapak ini adalah perkampungan
dengan penduduk yang lumayan padat dan jarak antara rumahnya sangat
berdekatan, namun rumah di sekitar rumah keluarga Tn. H belum terlalu padat.
Ny. N juga mengatakan bahwa ia jarang mengikuti kegiatan masyarakat RW 06
karena dirinya bekerja seharian sehingga tidak ada waktu, meskipun begitu
hubungan keluarga Tn. H dengan warga sekitar sangat baik dan saling
menghormati satu sama lain
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. H sudah menempati rumahnya sekitar 6 tahun lamanya, sebelumnya
keluarga Tn. H tinggal di rumah orang tua Ny. N yang juga berada di RT 03/
RW06 juga
d. Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. H memanfaatkan waktu senggangnya dengan cara berkumpul
bersama di rumah, berdiskusi, dan cerita tentang kegiatan harian yang telah
dilakukan pada malam hari setelah Ny. N pulang dari kerja
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. H mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka anggota
keluarga yang lain akan merawatnya dan apabila sudah memerlukan pertolongan
yang lebih lanjut maka anggota keluarga yang sakit akan dibawa ke pusat layanan
kesehatan terdekat. Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh keluarga Tn. H adalah
BPJS yang digunakan untuk memeriksa kesehatan ataupun berobat ke pusat
layanan kesehatan

4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi di dalam keluarga Tn. H adalah saling terbuka satu sama lain
dan berkomunikasi dua arah dan apabila ada satu anggota keluarga yang sedang
berbicara maka anggota keluarga yang lainnya akan diam dan mendengarkan
dengan baik setelah itu memberikan balasan
b. Struktur kekuatan keluarga
Ketika mengambil suatu keputusan keluarga Tn. H selalu memutuskan secara
bersama – sama dan melibatkan anak – anaknya karena anaknya sudah remaja dan
dewasa sehingga dinilai sudah mampu memecahkan suatu permasalahan
c. Struktur peran
Dalam keluarga Tn. H, Tn. H berperan sebagai kepala keluarga yang mempunyai
tugas mencari nafkah dan melindungi anggota keluarganya, sedangkan Ny. N
berperan sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai tugas merawat anak,
membersihkan rumah dan memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi Ny. N juga
ikut mencari nafkah untuk menambah penghasilan suaminya, sedangkan An. T
dan An. S berperan sebagai anak yang saat ini mempunyai tugas untuk belahar
dan berbakti kepada kedua orang tuanya
d. Nilai atau norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat minangkabau dan menganut agama islam,
keluarga Tn. H memiliki nilai dan norma seperti bersikap saling menghormati
antar sesamanya, sopan santun terhadap orang tua, istri kepada suami maupun
sebaliknya

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Anggota keluarga Tn. H tampak saling peduli dan menyayangi satu sama lain,
kasih saying yang diberikan oleh Ny. N kepada An. T dan An. S adalah sama.
Bentuk dukungan yang diberikan adalah verbal dengan cara saling menyemangati
dan memberikan dukungan. Hubungan anggota keluarga sangat dekat dan saling
terbuka apabila ada masalah
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antara anggota keluarga Tn. H tampak sangat baik, An. T dan An. S
tampak patuh menjalankan perintah Ny. N dan mereka juga tampak sopan dan
santun pada orang lain serta mempunyai perilak yang baik

c. Fungsi perawatan
Ny. N mengatakan belum lama ini ia melakukan pemeriksaan kesehatan di
Puskesmas Kuranji dan didiagnosis penyakit asam urat, Ny. N tau apa saja tanda
dan gejala yang dirasakan karena asam urat, Ny. N juga mengetahui apa saja
makanan yang tidak boleh dikonsumsi dan makanan apa saja yang sebaiknya
dikonsumsi. Ny. N juga mengatakan apabila ia merasakan nyeri pada
persendiannya ia akan segera membuat ramuan tradisional dari jahe dan akan
segera istirahat dan tidur. Ny. N mengatakan bahwa ia sering merasa kelelahan
saat setelah pulang dari kerja Ny. N akan segera istirahat apabila sudah sampai di
rumahnya pada malam hari. Ny. N juga mengatakan jika ada anggota keluarganya
yang sakit maka ia akan merawatnya dengan baik begitupun sebaliknya. Ny. N
juga mengetahui dengan baik informasi mengenai masalah kesehatan dan paham
bagaimana cara menjaga kesehatan anggota keluarganya. Keluarga Tn. H juga
sangat memperhatikan kebersihan di sekitar rumah dan di dalam rumahnya,
keluarga Tn. H juga merasakan dan paham pentingnya layanan kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatan di keluarganya
d. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. H mempunyai 3 orang anak, Tn. H dan Ny. N tidak berkeinginan
lagi untuk menambah jumlah anak, saat ini Ny. N sudah tidak menggunakan alat
kontrasepsi lagi, dan juga siklus menstruasi nya sudah tidak datang 1 kali dalam
sebulan
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. H mengatakan mampu untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan keluarganya, keluargat Tn. H juga mampu memanfaatkan sumber yang
ada untuk meningkatkan status kesehatan keluarganya

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka pendek
Stressor yang dimiliki keluarga Tn. H saat ini adalah biaya untuk perkuliahan An.
T yang baru saja tamat SMA tahun ini, dan juga keluarga Tn. H memikirkan
bagaimana cara pemenuhan kebutuhan hidup
b. Stressor jangka panjang
Stressor jangka panjang yang dimiliki keluarga Tn. H adalah persiapan masa
depan 2 orang anaknya, keluarga juga memikirkan bagaimana dengan
kelangsungan hidup mereka beberapa tahun yang akan datang
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Hal yang dilakukan oleh keluarga Tn. H untuk menghadapi stress tersebut adalah
dengan bekerja lebih keras dan berdoa kepada tuhan YME
d. Strategi koping yang digunakan
Bila menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. H selalu terbuka kepada
anggota keluarganya dan menyelesaikan masalah tersebut secara bersama – sama
dengan cara berdiskusi
e. Strategi adaptasi disfungsional
Untuk menghadapi stressor biasanya keluarga Tn. H juga meminta pendapat
kepada saudara Ny. N yang juga tinggal di sekitarnya

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Ny. N An. T An. S


TTV :
Tekanan darah 100/70 mmHg 120/80 mmHg 100/70 mmHg
Nadi 70x/i 60x/i 60x/i
Pernafasan 20x/i 20x/i 20x/i
Suhu 36,5oC 36,5oC 36,5oC
Keadaan umum :
Tingkat kesadaran Komposmentis Komposmentis Komposmentis
Berat badan 52 Kg 49 Kg 45 Kg
Tinggi badan 152 cm 155 cm 145 cm
Head to toe :
Rambut dan kepala
Inpeksi Sebagian rambut Rambut berwarna Rambut berwarna
sudah mulai hitam, kulit kepala hitam, kulit kepala
memutih, kulit bersih bersih
kepala bersih
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan dan pembengkakan dan pembengkakan dan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
kepala kepala kepala

Mata
Inpeksi Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, pupil anemis, pupil anemis, pupil
isokor, sclera tidak isokor, sclera tidak isokor, sclera tidak
ikterik, reflek ikterik, reflek ikterik, reflek
cahaya (+) cahaya (+) cahaya (+)
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan
disekitar mata disekitar mata disekitar mata

Telinga
Inpeksi Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kana, telinga kana, telinga kana, telinga
tampak bersih tampak bersih tampak bersih
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan dan pembengkakan dan pembengkakan dan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
telinga telinga telinga
Hidung
Inpeksi Tampak simetris, Tampak simetris, Tampak simetris,
tidak ada sekret dan tidak ada sekret dan tidak ada sekret dan
tampak bersih tampak bersih tampak bersih
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan dan pembengkakan dan pembengkakan dan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
hidung hidung hidung
Leher
Inpeksi Leher tampak Leher tampak Leher tampak
bersih bersih bersih
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
perbesaran kelenjer perbesaran kelenjer perbesaran kelenjer
limfe dan tiroid limfe dan tiroid limfe dan tiroid
Thoraxs
Inpeksi Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kana, irama nafas kana, irama nafas kana, irama nafas
normal normal normal
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan dan pembengkakan dan pembengkakan dan
nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada
dada dada dada
Perkusi Sonor Sonor Sonor
Auskultasi Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada suara
nafas tambahan nafas tambahan nafas tambahan
Jantung
Inpeksi Ictus codik tidak Ictus codik tidak Ictus codik tidak
terlihat terlihat terlihat
Palpasi Ictus cordik teraba Ictus cordik teraba Ictus cordik teraba
Perkusi Batas jantung tidak Batas jantung tidak Batas jantung tidak
teraba teraba teraba
Auskultasi Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
teratur dan sama teratur dan sama teratur dan sama

Abdomen
Inspeksi Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan, tidak ada kanan, tidak ada kanan, tidak ada
lesi lesi lesi
Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan
Perkusi Timpani Timpani Timpani
Auskultasi Bising usus normal Bising usus normal Bising usus normal
Ekstremitas atas
Inspeksi Tampak simetris Tampak simetris Tampak simetris
Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan

Ekstremitas bawah
Inspeksi Tampak simetris Tampak simetris Tampak simetris
Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan, kesemutan tekan tekan
pada kaki sebelah
kanan

8. Harapan keluarga
Keluarga Tn. H berharap kepada tenaga kesehatan yang ada agar lebih berhati – hati
lagi dalam hal pemberian tindakan medis, dan juga tenaga kesehatan dapat segera
meminta maaf kepada keluarga pasien apabila terjadi kesalahan yang diperbuatnya

B. Diagnosa
1. Analisa data

Data Diagnosa
DS :
- Ny. N mengatakan ia sering merasa kelelahan Kelelahan
- Ny. N mengatakan ia merasakan lelah karena
bekerja seharian
- Ny. N megatakan ia selalu merasakan lelah saat
setelah pulang kerja
-
DO :
- Tekanan darah Ny.n : 100/70 mmHg
- Ny. N tampak lesu

DS :
- Ny. N mengatakan ia mempunyai riwayat penyakit Kesiapan meningkatkan
asam urat manajemen kesehatan
- Ny. N mengatakan ia sudah tau makanan apa yang
dilarang untuk dikonsumsi berhubung dengan
penyakitnya
- Ny. N mengatakan ia sudsh tidak pernah lagi
mengkonsumsi makanan yang menjadi larangannya
- Ny. N mengatakan ia sudah mengetahui bagaimana
penanganan pertama/mandiri yang dapat ia lakukan
apabila asam urat nya kambuh
DO :
- Nilai asam urat : 7 mg/dL
- Skala nyeri : 3

2. Skoring
a. Kelelahan

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran


1 Sifat masalah Ny. N mengatakan sudah
- tidak / kurang sehat 3 1/3 x i mengetahui bagaimana tanda –
- ancaman kesehatan 2 0,3 tanda kelelahan dan ia masih
- keadaan sejahtera / 1 sering merasa lelah
potensia
2 Kemungkinan masalah dapat Ny. N mengetahui tentang
diubah penatalaksanaan apabila ia
- dengan mudah 2 2/2 x 2 merasa lelah
- hanya sebagian 1 2
- tidak dapat diubah 0
3 Potensia masalah untuk Ny. N mengetahui masalah
dicegah kelelahan yang dialaminya
- tinggi 3 2/3 x 1 namun ia tetap bekerja pada
- cukup 2 0,6 jam biasanya dan langsung
- rendah 1 beristirahat setelah pulang kerja
apabila ia merasa sangat lelah
4 Menonjolnya masalah Ny. N mengetahui masalah
- masalah berat, harus 2 kelelahannya, namun ia tidak
segera ditangani 0/2 x 1 menanggapinya sebagai
- ada masalah, tetapi tidak 1 0 masalah yang serius, saat ini
perlu segera ditangani Ny. N masih bekerja di jam
- masalah tidak dirasakan 0 seperti biasa

b. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

No Kriteria Skor Bobot Pembenaran


1 Sifat masalah Ny. N mengetahui tentang
- tidak / kurang sehat 3 1/3 x i asam urat dan sudah
- ancaman kesehatan 2 0,3 meninggalkan makanan
- keadaan sejahtera / 1 larangannya
potensia
2 Kemungkinan masalah dapat Ny. N mengatakan sudah tidak
diubah mengkonsumsi makanan
- dengan mudah 2 2/2 x 2 larangannya
- hanya sebagian 1 2
- tidak dapat diubah 0
3 Potensia masalah untuk Ny. N mengetahui masalah
dicegah kesehatan yang dialaminya, Ny.
- tinggi 3 3/3 x 1 N juga sudah mengetahui
- cukup 2 1 penanganan pertama apabila
- rendah 1 muncul tanda dan gejala asam
urat
4 Menonjolnya masalah Ny. N mengetahui masalah
- masalah berat, harus 2 asam urat pada dirinya, namun
segera ditangani 1/2 x 1 Ny. N menganggap masalah
- ada masalah, tetapi tidak 1 0,5 tersebut tidak terlalu
perlu segera ditangani mengganggunya, saat ini Ny. N
- masalah tidak dirasakan 0 masih bekerja pada jam yang
sama seperti biasanya

3. Prioritas diagnosa

No Keluhan Skor
1 Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan 3,8
Ny. N mengatakan bahwa ia mengetahui tentang
penyakit asam urat, Ny. N juga sudah tidak
mengkonsumsi makanan larangannya sejak di
diagnosis mengidap penyakit asam urat, Ny. N juga
sudah mengetahui bagaimana cara penanganan
pertama apabila muncul tanda dan gejala asam urat.
Ny. N masih tetap bekerja di jam seperti biasanya
karena Ny. N tidak merasa terganggu akan penyakit
yang dididapnya

2 Kelelahan 3,2
Ny. N mengatakan bahwa ia mengetahui tentang
masalah kelelhan yang dialaminya, Ny. N juga tau apa
yang harus ia lakukan apabila ia merasa lelah, Ny. N
juga tidak menganggap kelelahan sebagai suatu
masalah yang serius dan masih bekerja seperti biasa

C. Intervensi

Diagnosa NOC NIC


Kesiapan Keluarga mampu mengenal Keluarga mampu mengenal masalah
meningkatka masalah kesehatan kesehatan
n manajemen Pengetahuan : manajemen Pendidikan kesehatan (5510)
kesehatan arthritis (1831) - Tentukan pengetahuan kesehatan
- 183101 faktor – faktor dan gaya hidup perilaku saat ini
penyebab dan faktor yang pada individu, keluarga
berkontribusi (5) ataukelompok sasaran
- 183103 tanda dan gejalan - Tekankan manfaat kesehatan positif
awal penyakit (5) yang langsung atau (manfaat)
- 183104 tanda dan gejala jangka panjang atau efek negative
memburuknya penyakit dari ketidakpatuhan
- 183110 modifikasi aktivitas - Kembangkan materi pendidikan
harian tertulis yang tersedia dan sesuai
dengan audiens yang menjadi
sasaran

Keluarga mampu mengambil Keluarga mampu mengambil


keputusan keputusan
Partisipasi dalam keputusan Dukungan pengambilan keputusan
perawatan kesehatan (1606) (5250)
- 160602 menunjukkan - Bantu pasien mengidentifikasi
pengarahan diri dalam keuntungan dan kerugian dari setiap
membuat keputusan (5) alternatif pilihan
- 160603 mencari informasi - Fasilitasi pengambilan keputusan
yang terpercaya (5) kolaboratif
- 160604 mendefinisikan - Berikan informasi sesuai
pilihan yang tersedia (5) permintaan pasien
- 160605 menentukan pilihan - Bantu pasien menjelaskan
yang diharapkan terkait keputusan pada orang lain, sesuai
dengan outcome kesehatan dengan kebutuhan
(5)

Keluarga mampu melakukan Keluarga mampu melakukan


perawatan perawatan
Perilaku patuh : diet yang Peningkatan keterlibatan keluarga
disarankan (1622) (7110)
- 162202 memilih makanan - Identifikasi kemampuan anggota
dan cairan yang sesuai keluarga untuk terlibat dalam
dengan diet yang ditentukan perawatan pasien
(5) - Identifikasi preferensi anggota
- 162205 memakan makanan keluarga untuk keterlibatan dengan
yang sesuai dengan diet yang pasien
disarankan (5) - Dorong anggota keluarga dan
- 162207 menghindari pasien untuk membantu dalam
makanan dan minuman yang mengembangkan rencana
tidak diperbolehkan dalam perawatan, termasuk hasil yang
diet (5) diharapkan dan pelaksanaan rencana
perawatan
- Monitor keterlibatan anggota
keluarga dalam perawatan pasien
- Berikan informasi penting kepada
anggota keluarga mengenai pasien
sesuai dengan keinginan pasien

Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi


lingkungan lingkungan
Perilaku promosi kesehatan Bantuan modifikasi diri (4470)
(1602) - Identifikasi pasien mengenai
- 160201 menggunakan strategi paling efektif terkait dengan
perilaku yang menghindari perubahan perilaku
risiko (5) - Jelaskan kepada pasien mengenai
- 160202 memonitor pentingnya monitor diri dalam
lingkungan terkait dengan usaha untuk merubah perilaku
risiko (5) - Bantu pasien untuk merumuskan
- 160207 melakukan perilaku rencana yang sistematis terhadap
kesehatan secara rutin (5) perubahan perilaku
- 160214 mengikuti diet sehat - Dorong pasien untuk
(5) mengidentifikasi langkah – langkah
- 160223 minum delapan gelas yang bisa diatur dan bisa dicapai
air setiap hari (5) dalam waktu tertentu

Keluarga mampu Keluarga mampu memanfaatkan


memanfaatkan fasilitas fasilitas kesehatan
kesehatan Rujukan (8100)
Kepuasan klien : manajemen - Identifikasi rekomendasi penyedia
kasus (3015) layanan kesehatan terkait rujukan
- 301505 membantu yang diperlukan
mendapatkan akses layanan - Evaluasi kemampuan mengakses
kesehatan (5) kebutuhan lingkungan bagi pasien
- 301507 koordinasi sumber – di rumah atau di komunitas
sumber layanan kesehatan (5) - Atur layanan perawatan rumah yang
- 301508 koordinasi layanan tepat, sesuai kebutuhan
kesehatan (5) - Bahas rencana perawatan pasien
- 301515 informasi diberikan dengan dokter
tentang pilihan perawatan (5)
- 301531 dilibatkan dalam
pengambilan keputusan
tentang perawatan

D. Implementasi dan evaluasi

Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


7/4/2 Kesiapan - Menentukan S : keluarga mengatakan
1 meningkatkan pengetahuan kesehatan sudah tau masalah
manajemn dan gaya hidup perilaku kesehatannya
kesehatan saat ini pada individu,
keluarga ataukelompok O : keluarga tampak sudah
sasaran paham dengan apa yang
- Menekankan manfaat telah disampaikan
kesehatan positif yang
langsung atau (manfaat) A : edukasi kesehatan
jangka panjang atau efek sudah dilakukan
negative dari
ketidakpatuhan P : lanjut TUK 2
- Mengembangkan materi
pendidikan tertulis yang
tersedia dan sesuai
dengan audiens yang
menjadi sasaran

8/4/2 Kesiapan - Membantu pasien S : keluarga mengatakan


1 meningkatkan mengidentifikasi mampu mengambil
manajemn keuntungan dan kerugian keputusan jika ada anggota
kesehatan dari setiap alternatif keluarga yang sakit
pilihan
- Memfasilitasi O : keluarga tampak sudah
pengambilan keputusan paham dengan apa yang
kolaboratif telah disampaikan
- Memberikan informasi
sesuai permintaan pasien A : edukasi dukungan
- Memantu pasien pengambilan keputusan
menjelaskan keputusan sudah dilakukan
pada orang lain, sesuai
dengan kebutuhan P : lanjut TUK 3

8/4/2 Kesiapan - Mengidentifikasi S : keluarga mengatakan


1 meningkatkan kemampuan anggota mampu merawat anggota
manajemn keluarga untuk terlibat keluarga yang sakit
kesehatan dalam perawatan pasien
- Mengidentifikasi O : keluarga tampak
preferensi anggota paham dengan apa yang
keluarga untuk disampaikan
keterlibatan dengan
pasien A : edukasi keterlibatan
- Mendorong anggota keluarga sudah dilakukan
keluarga dan pasien
untuk membantu dalam P : lanjut TUK 4
mengembangkan
rencana perawatan,
termasuk hasil yang
diharapkan dan
pelaksanaan rencana
perawatan
- Monitor keterlibatan
anggota keluarga dalam
perawatan pasien
- Memberikan informasi
penting kepada anggota
keluarga mengenai
pasien sesuai dengan
keinginan pasien

9/4/2 Kesiapan - Mengidentifikasi pasien S : keluarga mengatakan


1 meningkatkan mengenai strategi paling sudah peduli terhadap
manajemn efektif terkait dengan lingkungannya
kesehatan perubahan perilaku
- Menjelaskan kepada O : keluarga tampak
pasien mengenai paham dengan apa yang
pentingnya monitor diri telah disampaikan
dalam usaha untuk
merubah perilaku A : edukasi modifikasi
- Membantu pasien untuk lingkungan sudah
merumuskan rencana dilakukan
yang sistematis terhadap
perubahan perilaku P : lanjut TUK 5
- Mendorong pasien untuk
mengidentifikasi langkah
– langkah yang bisa
diatur dan bisa dicapai
dalam waktu tertentu

9/4/2 Kesiapan - Mengidentifikasi S : keluarga mengatakan


1 meningkatkan rekomendasi penyedia akan segera membawa
manajemn layanan kesehatan terkait anggota keluarga yang
kesehatan rujukan yang diperlukan sakit ke RS / Puskesmas
- Megevaluasi terdekat
kemampuan mengakses
kebutuhan lingkungan O : keluarga tampak
bagi pasien di rumah paham dengan apa yang
atau di komunitas telah disampaikan
- Mengatur layanan
perawatan rumah yang A : edukasi rujukan telah
tepat, sesuai kebutuhan dilakukan
- Membahas rencana
perawatan pasien dengan P : tidak ada implementasi
dokter lanjutan

Anda mungkin juga menyukai