Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah I yang dibina oleh Ns. Andi Surya Kurniawan, M.Kep
Oleh Kelompok 3:
Alifiya Eka Rahmawati (1914314201030)
Ana khumaidita putri (1914314201031)
Desi Yulita Patrilia A.R (1914314201036)
Eka Puji Lestari (1914314201042)
Husnur Robbani (1914314201046)
Luvi Apriliana Putri (1914314201051)
Yolanda Harvina Putri (1914314201071)
Yidronis
Rikson
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa salawat
serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Pada makalah ini penulis membahas mengenai “Dengue Hemorrhagic
Fever (DHF)”. Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan beberapa
sumber sebagai referensi, penulis mengambil referensi dari buku dan internet.
Pembuatan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dorongan, baik materi maupun moral dari pihak-pihak tertentu. Kami ucapkan
terima kasih kepada Allah swt, kedua orangtua yang sudah mendoakan dan
memberi semangat kepada kami, teman-teman kelompok 3 yang sudah bekerja
sama dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik, Ns. Andi Surya Kurniawan,
M.Kep sebagai koordinator mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I serta yang
telah memberikan tugas ini agar kami dapat menambah pengetahuan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran pada
masa depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
2.1 Pengertian DHF....................................................................................
2.2 Etiologi DHF.........................................................................................
2.3 Patosiologi DHF....................................................................................
2.4 Menisfetasi Klinik Virus Dengue ........................................................
2.5 Klarifikasi DHF....................................................................................
2.6 Gejala DHF...........................................................................................
2.7 Pemeriksaan Laboratorium...................................................................
2.8 Pencegahan DHF..................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai
dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan
yang dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang terutama terdapat pada
anak dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, dan biasanya memburuk
pada dua hari pertama (Soeparman, 1987;16).Dari beberapa pengertian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan
masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang
terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan
nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam.
2.2 Etiologi
a. Virus dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus
dengue tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia
dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang
termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dapat
berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik yang
berasal dari sel-sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster Kidney)
maupun sel-sel Arthropoda misalnya sel aedes Albopictus. (Soedarto, 1990; 36).
b. Vektor
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu
nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis dan
beberapa spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan.infeksi dengan
salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe
bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya
(Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 420).
c. Host
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan
mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih
mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue
tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang
pernah mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi
ulangan untuk kedua kalinya atau lebih.
2.3 Patosiologi
Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan
viremia. Hal tersebut akan menimbulkan reaksi oleh pusat pengatur suhu di
hipotalamus sehingga menyebabkan (pelepasan zat bradikin, serotinim, thrombin,
histamin) terjadinya peningkatan suhu. Elain itu viremia menyebabkan pelebaran
pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan perpindahan cairan dan plasma
dari intravascular ke intersisial yang menyebabkan hipovolemia. Trombositopenia
dapat terjadi akibat dari penurunan produksi trombosit sebagai reaksi dari
antibody melawan virus. (Murwani, 2011).
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Pasien
o Nama : Tn. A
o Umur : 25 tahun
o Jenis kelamin : Laki-laki
o Pendidikan : SMA
o Pekerjaan : Pegawai swasta
o Status perkawinan : Menikah
o Agama : Hindu
o Suku : Bali
o Alamat : Jl. Imam bonjol. No. 14 Denpasar
o Tanggal masuk : 28 Mei 2017
o Tanggal pengkajian : 30 Mei 2017
o Sumber Informasi : pasien dan keluarga
o Diagnosa masuk : .DHF
Penanggung
o Nama : Ny. K
o Hubungan dengan pasien: Istri
2. Riwayat keluarga
o Genogram : -
o Keterangan genogram : -
3. Status kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
o Keluhan utama (saat MRS dan saat ini): pasien mengeluh demam,
nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul, kepala pusing.
o Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini: saat
masuk rumah sakit pasien mengeluh demam, nyeri pada punggung
dan tulang hilang timbul, kepala pusing. Saat ini pasien merasa lemas
dan tidak mampu melakukan aktifitas fisik
o Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Apakah sebelum masuk rumah sakit pasien minum obat penurun
panas/parasetamol?
b. Status Kesehatan Masa Lalu
o Apakah sebelumnya pasien sudah pernah menderita DHF?
o Apakah sebelumnya pasien memiliki riwayat alergi obat atau
makanan?
o Apakah pasien memiliki kebiasaan merokok, minum kopi dan
pengguna alkohol?
4. Riwayaan Penyakit Keluarga :
Apakah ada keluarga pasien dalam satu rumah yang saat ini mengalami
DHF?
5. Diagnosa Medis dan therapy: DHF
6. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan:
o Apakah saat sakit pasien akan minum obat dan pergi ke petugas
kesehatan terdekat?
o Apakah menurut pasien kesehatan itu penting?
b. Nutrisi/ metabolic:
o Setelah masuk rumah sakit pasien mengalami mual (+) dan muntah
(+)
o Menilai apakah pasien mengalami perubahan porsi dan nafsu makan
sebelum dan setelah sakit?
o Menilai bagaimana konsumsi makanan dan cairan pasien setelah
sakit?
c. Pola eliminasi Berdasarkan pengkajian pasien mengalami BAB terakhir
encer
d. Pola aktivitas dan latihan (ADL dan latihan)
o Menilai apakah pasien mampu melakukan aktivitas dan latihan seperti
perawatan diri, makan, mandi, toileting, berpakaian, mobilisasi, dan
berpindah secara mandiri atau dibantu
o Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
e. Pola tidur dan istirahat
o Menilai frekuensi dan durasi periode istirahat dan tidur pasien
sebelum dan setelah sakit
o Apakah ada masalah yang dirasakan saat tidur?
f. Pola kognitif-perseptual
o Berdasarkan pada kasus, pasien merasa nyeri pada punggung dan
tulang yang hilang timbul
g. Pola persepsi diri/konsep diri
o Menanyakan pada pasien selama sakit apakah ada peruubahan peran,
harga diri, gambaran diri, ideal diri dan identitas diri
h. Pola seksual dan reproduksi
o Apakah selama sakit pasien mengalami perubahan dalam pemenuhan
kebutuhan seksual
i. Pola peran-hubungan
o Apakah terjadi perubahan peran hubungan dalam keluarga dan peran
sosial selama pasien sakit dan dirawat di rumah sakit?
j. Pola manajemen koping stress
o Menilai apakah pasien mengungkapkan keluhan yang dirasakan baik
pada petugas kesehatan maupun keluarga
k. Pola keyakinan-nilai
o Menilai apakah pasien mampu melakukan persembahyangan selama
sakit atau hanya berdoa di tempat tidur
7. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran: Composmentis
TTV TD: 110/70 Nadi : -
Suhu: 38,5°C
RR: tidak dikaji 0
a. Kulit :
o Inspeksi : Menilai warna kulit, melihat ada tidaknya edema dan lesi
o Palpasi : Menilai ada tidaknya edema, menilai ada tidaknya nyeri
tekan, menilai akral pasien pana, hangat atau dingin
b. Kepala:
o Inspeksi : Melihat keadaan rambut dan kulit kepala, melihat ada
tidaknya lesi
o Palpasi : Menilai ada tidaknya nyeri tekan dan edema
c. Mata
o Inspeksi : Menilai apakah pandangan kabur atau tidak, menilai warna
konjuctiva dan sklera
o Palpasi : -
d. Telinga
o Inspeksi : Melihat apakah telinga simetris, menilai ada tidaknya lesi
o Palpasi : -
e. Hidung
o Inspeksi : Melihat ada tidaknya lesi, melihat apakah terdapat sekret,
saat anak bernafas terdapat cuping hidung
o Palpasi : -
f. Mulut
o Inspeksi : Melihat warna mukosa mulut dan serta apakah mukosa
mulut lembab atau kering
o Palpasi : -
g. Leher
o Inspeksi : Melihat ada tidaknya pembesaran kelenjar tiroid pada leher
o Palpasi : Menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar tiroid atau
kelenjar limfe
h. Dada
o Paru-paru
- Inspeksi : Menilai apakah gerakan dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : Menilai bagaimana retraksi dinding dada
- Auskultasi : Menilai suara nafas klien (suara nafas anak mengi)
o Jantung
- Inspeksi : Menilai apakah iktus kordis terlihat atau tidak
- Palpasi : Menilai tempat terabanya iktus kordis
- Auskultasi : Menilai suara jantung dan menilai apakah ada suara
tambahan
i. Abdomen
- Inspeksi : Melihat keadaan perut dan tidaknya asites
- Palpasi : Menilai ada tidaknya nyeri tekan
- Perkusi : Apakah suara perkusi perut timfani atau tidak
- Auskultasi : Menilai bunyi bising usus
j. Sistem gastrointestinal
- Pasien mengalami mual (+) dan muntah (+)
k. Sistem muskuloskeletal
- Berdasarkan kasus pasien mengeluh nyeri otot dan punggung
hilang timbul
l. Genetalia
- Inspeksi : Melihat kebersihan genitalia
m. Anus dan rektum
- Inspeksi : Melihat keadaan dan kebersihan anus dan rektum
n. Muskuloskeletal
- Mengkaji refleks kaki dengan tes pattela
o. Neurologi
- Menilai tingkat kesadaran pasien (Composmentis)
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hematokrit: 55,3% (normal: 35-45%)
HB: 20g/dl. (normal 13-16g/dl)
LED: 50 mm/jam
Leukosit : 5700/uL (normal: 5000-10.000/uL)
Plt: 34.000/uL (normal: 150-400)
b. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
Hasil torniket (+)
9. Analisa data
No Tanggal Data Etiologi Masalah
1 30 Mei DS: Pasien Gigitan nyamuk aedes Kekurangan
2017 merasa lemas aegypti volume cairan
dan tidak
mampu Masuknya virus dengue
melakukan dalam tubuh
aktivitas fisik.
DO: Hasil Kontak dengan antibodi
pemeriksaan lab
yang Virus berekasi dengan
menunjukan: antibodi
- Ht: 55,3%
- Hb: 20 g/dl Terbentuknya
- LED : 5700/μL kompleks virus antibodi
- Plt: 34.000 /μL
Aktivasi C3 & C5
Peningkatan
permaibilitas
dinding pembuluh
darah
Perembesan plasma
keluar menuju
ekstravaskuler
Kekurangan volume
cairan
2 30 Mei DS : Pasien Virus masuk sirkulasi hipertermi
2017 mengeluh
demam Menempel di sel fagosit
DO : mononuklear
- Suhu tubuh
38,5°C Masuk & menginfeksi
- Kulit pasien sel fagosit
terasa panas saat
disentuh Virus bereplikasi di
dalam sel fagosit
Endothelium
hipotalamus
meningkatkan produksi
prostaglandin &
neurotransmiter
Prostaglandin berikatan
dengan neuron
prepiotik di
hipotalamus
Peningkatan
thermostatic set poin
Mengaktivasi sistem
koagulasi
Pengeluaran ADP
(Adenosin Di Phosphat)
Trombosit melekat satu
sama lain
Trombosit dihancurkan
oleh RES
Hepatomegali-
Splenomegali
Mendesak lambung
Peningkatan HCl
Mual, muntah
Nausea
4 30 Mei DS: Pasien Peningkatan Nyeri akut
2017 mengatakan permeabilitas dinding
nyeri pada pembuluh darah
punggung dan
tulang hilang Kebocoran plasma
timbul
DO: - Peningkatan hematokrit
Viskositas darah
meningkat
Suplai O2 menurun
Penumpukan asam
laktat di sel otot
Nyeri akut
DAFTAR PUSTAKA
Ching, S., Ramachandran, V., Gew, L.T., Lim, S.M., & et al. (2016)..
Complementary Alternative Medicine Use Among Patients With Dengue
Fever in the Hospital Setting: a Cross-Sectional Study in Malaysia. BMC
Complementary and Alternative Medicine,vol. 16(37), p.2-7.
Dhara, R., Rubeena, A., Shweta, N., Bhavisva, P., & Kinjal, B. (2016). About
Dengue Fever And Carica Papaya, A Leaf Extract Of Papaya Is Use To Treat
Dengue Fever:-A Review. Indo American Journal of Pharmaceutical Research,
vol. 6(8).