Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan meningakatkan derajat kesehatan masyarakat,

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kualitas kehidupan masyarakat.

Kesehatan merupakan hak azasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945. Indikator yang digunakan untuk

mengukur derajat kesehatan dan kualitas hidup dari masyarakat adalah Angka Kematian

Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Angka

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Berdasarkan hasil SDKI 2007 adalah 228/100.000

kelahiran hidup dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 359 (SDKI 2012),sementara

target MDGs adalah 102/ 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi

adalah 39/1.000 kelahiran hidup tahun 2007 dan menurun menjadi 32/1.000 kelahiran

hidup tahun 2012 (SDKI) dimana target yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah

17/1.000 kelahiran hidup.Pencapaian indikator kesehatan tersebut masih belum seperti

yang diharapkan.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Barat 305/100.000 KH (SUFAS 2015) dan

Angka kematian bayi baru lahir 24/1.000 KH (SDKI 2037). Berdasarkan laporan dari

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat data kematian ibu tahun 2019 berjumlah 684

kasus dan tahun 2020 berjumlah 745 kasus mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya,

kematian bayi tahun 2019 berjumlah 2861 kasus dan tahun 2020 berjumlah 2766

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, sedangkan penyebab kematian bayi

disebabkan karena BBLR dan asfiksia. Seperti kita ketahui bahwa faktor yang

1
2

berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi

penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu

adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas

seperti perdarahan, pre-ekslampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus.

Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat keadaan

ibu hamil seperti Empat Terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan

terlalu dekat jarak kelahiran). Sedangkan faktor yang berkontribusi terhadap kematian

bayi sebagai penyebab langsung kematian adalah asfiksia, infeksi dan berat badan lahir

rendah (BBLR). Kematian ibu juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak

langsung berupa keterlambatan(TigaTerlambat),yaituterlambat mengambil keputusan

dan mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk, danterlambat mendapat penanganan

medis, terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka

kematian dan kesakitan ibu yaitu melalui: (1) peningkatan pelayanan antenatal yang

mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, (2) pertolongan

persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan

pascapersalianan dan kelahiran, serta (3) pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal

dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapatdijangkau. Disamping tiga area

intervensi di atas upaya lain adalah dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan

mulai dari tingkat pelayanan dasar dan rujukan serta peningkatan manajemen program.

Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Purwakarta pada umumnya telah berhasil

meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat, namun dalam beberapa program

masih memerlukan perhatian yang serius. Karena bila dibandingkan dengan Kabupaten

lain di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Purwakarta masih dalam urutan yang belum

memuaskan. Masalah kesehatan yang ada masih ditandai dengan tingginya Angka

Kematian Ibu dan Bayi.


3

Jumlah kematian ibu di Kabupaten Purwakarta mengalami Kenaikan pada tahun

ini, dapat dilihat dari kasus kematian ibu maternal tahun 2012 terdapat 21 kasus, tahun

201318 kasus, tahun 2014 28 kasus, tahun 2015 30 kasus, tahun 2016 25 kasus, tahun

2017 32 kasus, tahun 2018 naik menjadi 32 kasus, tahun 2019 menurun menjadi 24 kasus

dan tahun 2020 naik menjadi 33 kasus. Penyebab utama kematian ibu adalah masalah

trias klasik yaitu kasus perdarahan, eklampsi dan infeksi. Jumlah kasus kematian bayi

mengalami penurunan, terlihat pada tahun 2011 jumlah kasus kematian bayi sebanyak

140 kasus meningkat menjadi 142 kasus tahun 2012, 140 kasus tahun 2013, 138 kasus

2014, 130 kasus pada tahun 2015, 115 kasus pada tahun 2016, 99 kasus pada tahun 2017,

57 kasus pada tahun 2018, tahun 2019 mengalami kenaikan yaitu 77 kasus, dan tahun

2020 mengalami penurunan menjadi 72 kasus, kematian terbesar terjadi pada periode

neonatal yaitu sebesar 84,72%.

Hasil cakupan pelayanan Program KIA di Kabupaten Purwakarta dapat dijadikan

sebagai gambaran perlindungan pemerintah dalam pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,

ibu meneteki, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah dengan beberapa cakupan

program telah mencapai target dan masih ada beberapa indikator program yang masih

dibawah target. Melalui laporan tahunan ini diharapkan memberikan informasi/input bagi

pengembangan program dan peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di UPTD

Puskesmas Maracang Kabupaten Purwakarta.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Adapun pembuatan Laporan tahunan ini untuk mengetahui sejauh mana masalah dan

hambatan pada program KIA yang dilaksanakan , dalam usaha mengatasi permasalahan di

lapangan, serta diperolehnya laporan sesuai yang diharapkan.


4

b. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya cakupan dan realisasi kegiatan dari semua kegiatan program

2. Diketahuinya kesenjangan target dengan cakupan realisasi semua kegiatan program

3. Untuk melihat dan mengkaji realisasi kegiatan program dalam rangka meingkatkan

keberhasilan kinerja.

4. Diperolehnya suatu laporan tahunan agar dapat tercapai dan berjalan lancar sesuai

dengan indicator yang telah ditetapkan.

5. Dapat terlaksannya sistem laporan tahunan yang sesuai dengan kebutuhan.

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

3. Peraturan Menteri Kesehatan No.70 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Manajemen

Terpadu Balita Sakit

4. PeraturanMenteriKesehatan No.75 tahun 2014 tentangPuskesmas

5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak

6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 53 tahun 2014 tetang Pelayanan Kesehatan

Neonatal Esensial

7. Peraturan Menteri Kesehatan No.66 tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan,

Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak

8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa

Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa Sesudah Persalinan,

Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.

9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 23 tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi

10. SK Menkes No.131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional


5

11. SK Menkes N0 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Kesehatan

Masyarakat

12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 564/Menkes/SK/VII/2006 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.

D. Ruang Lingkup

1. Jenis Data

Jenis data atau informasi dalam laporan tahunan KIA ini mencakup data umum dan

data khusus. Data umum mencakup peta wilayah kerja dan fasilitas pelayanan serta data

sumber daya termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa.

Sedangkan data khusus mencakup data kesehatan ibu dan anak yang terdiri dari

data perkembangan kematian ibu dan bayi, cakupan program pelayanan kesehatan ibu dan

anak dalam tiga tahun terakhir di tiap desa (hasil laporan PKP)

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penyusunan laporan tahunan KIA ini bersumber dari sistem

pencatatan dan pelaporan KIA setiap bulan.

3. Periode Data

Data informasi yang dikumpulkan merupakan data periode bulan Januari – Desember

2020.

Anda mungkin juga menyukai